You are on page 1of 139

PATOFISIOLOGI MUSCULO SCELETAL

(P-M-S)

mini blok DMS


ACCUTE PROGRESSIVE MYOSITIS

 Penyakit langka dengan peradangan secara


bertahap mengenai seluruh system musculo
dan berakhir dengan kematian
 Penyebab utamanya bacteria pneumonia
MIOSITIS PURULENTA

Miositis yang disebabkan oleh bakterimia dan


berhubungan dengan supurasi dan bakteri gangrene.

Penyebab utama : Clostridium perfringens

Dari luka yang terkontaminasi (fraktur terbuka),


infeksi menyebar dalam 1-3 hari dan menimbulkan
krepitasi pada jaringan subkutis dan otot, secret yang
berbau, nekrosis progresif yang cepat menyebar,
demam, hemolisis, toksemia, syok dan kematian.
MIOSITIS SEROSA
Peradangan otot yang ditandai dengan eksudasi serosa
(selaput yang melapisi rongga-rongga badan)

PYOMYOSITIS
Peradangan oleh spontaneous bacterial
Penyebab utama: Staphylococcus aureus dan
Streptococcus pyogenes
PENYAKIT BORNHOLM

Penyakit ini sangat dikaitkan dengan berbagai akibat dari


serangan virus seperti poliomyelitis virus, selain efek
buruknya persendian. Kelainan ini dicirikan dengan
berkurangnya fungsi otot sebagai alat gerak aktif.

Penyebab utamanya: Enterovirus (Coxackie virus dan


Echovirus)
Mikroorganisme penyebab infeksi pada
system musculo :

BAKTERI VIRUS
Staphylococcus aureus Enterovirus
Streptococcus pyogenes
Clostridium
perfringens
Osteomielitis

adalah infeksi akut tulang yang dapat terjadi karena


penyebaran infeksi dari darah (hematogen) atau, yang
lebih sering setelah kontaminasi fraktur terbuka atau
reduksi (osteomyelitis eksogen).

Osteomyelitis akut akut biasanya disebabkan oleh


bakteri maupun virus dan jamur.
PENYAKIT OSTEO-ARTHRO DAN PENYEBABNYA
Osteoarthritis / septic arthritis
 Merupakan proses degenerasi yang terjadi pada
daerah persendian, yang mungkin disebabkan
oleh efek defek congenital, insufisiensi vaskuler,
infeksi sekunder atau trauma.

 Penyebab utamanya Staphylococcus aureus


Piogenik arthritis

 Pada penyakit ini persendian mengalami infeksi


akibat bakteri dari kelompok piogen, tipe dari
penyakit ini yaitu persendian bersifat akut dengan
perkembangan yang sangat cepat, akan tetapi
tidak menutup kemungkinan perjalanan penyakit
bersifat sub akut bahkan kronik, ketika terbentuk
pus di dalam persendian (arthritis supuratif)
Arthritis tuberkulosa

 Osteoarthritis yang biasanya hanya mengenai satu


sendi dan ditandai dengan radang kronik dengan
efusi dan kerusakan tulang disekitanya

 Penyebab utamanya : Mycobacterium tuberculosis


Syphilitic arthritis

 Termasuk arthritis bacterial langka yang timbul


sebagai akibat salah satu manefestasi sifilis primer,
skunder ataupun tersier.

 Penyebab utamanya : Treponema pallidum


Reactive arthritis

Arthritis yang terjadi setelah terjadi infeksi dilain


tempat, antara lain :
 Post sexual reactive arthritis
Penyebab utamanya, Chlamydia trachomatis
 Post disentri arthritis
Penyebab utamanya, Enterobacteriaceae (Shigella sp,
Compylobacter spp, yersinia spp)
 Post urethritis
Penyebab utamanya, Chlamydia trachomatis
Mycotyc arthritis

 Arthritis yang disebabkan oleh jamur, meskipun


angka insidensinya sangat rendah, mayoritas
dikarenakan oleh mikosis subkutan. Namun ada
spesies tertentu yang meskipun termasuk mikosis
sistemik akan tetapi juga menginfeksi tulang
MIKROORGANISME PENYEBAB PENYAKIT PADA
SISTEM OSTEO-ARTRO

BAKTERI

 Staphylococcus aureus
 Streptococcus pneumoniae
 Mycobacterium tuberculosis
 Neisseria gonorhoeae
 Neiseria meningitidis
JAMUR

 Spotothrix schenckii
 Phialophora verrucosa
 Fonsecaea pedrosoi
 Rhinocladiella aquaspersa
 Clasdoporium carrionii
 Blastomyces dermatitidis
VIRUS

 Parvovirus
 Rubella virus
 Hepatitis B
 Varicella
 Adenovirus
 Enterovirus
 Arbovirus
 Mumps
FRAKTUR

Jenis fraktur:

 Fraktur yang disebabkan trauma yang berat


 Fraktur spontan/patologik
 Fraktur stress/fatique
Beberapa tipe fraktur:
 Fraktur transversal
 Fraktur spiral atau oblik
 Fraktur kominutif: lebih dari 2 fragmen
 Fraktur avulsi
 Fraktur greenstick pada anak-anak
 Fraktur epifisis dengan separasi
 Fraktur kompresi: pada vertebra
 Fraktur impresi: pada tengkorak(gamb. VI.1.1.)
Fraktur pada anak-anak

Pada anak-anak fraktur di lengan bawah dan sekitar


siku lebih banyak daripada orang dewasa. Yang
juga sering mengalami fraktur adalah tungkai
bawah. Banyak dari fraktur ini tidak lengkap
(incomplete) dan kadang-kadang hanya
menunjukkan tekukan pada korteks yang dikenal
sebagai greenstick fracture.
Fraktur Smith : fraktur radius bagian distal dengan
angulasi atau dislokasi fragmen distal ke voler.

Pada anak-anak fraktur epifisis dengan separasi


menyerupai fraktur Colles hanya garis fraktur pada
lempeng epifisis.
Dislokasi tulang karpalia
 Tidak sering terjadi, tetapi seringkali tidak terdiagnosis,
Sangat penting untuk membuat foto kedua tangan dan
membandingkannya dengan sisi yang sehat.

Klasifikasi dislokasi tulang karpalia (Gamb. VI. 1.7)


Fraktur dan dislokasi pada siku dan lengan bawah

 Fraktur dislokasi siku:


 Fraktur salah satu/ lebih tulang sekitar sendi siku
dengan dislokasi sendi siku
 Disebabkan trauma berat

 Fraktur suprakondiler humerus


 Terutama pada anak-anak
 Biasanya ada angulasi dan dislokasi fragme distal ke
posterior (Gamb. VI. 1.8).
 Dislokasi sendi akromio-klavikularis:
 Sela sendi tampak melebar
 Lebih baik bila dibuat foto kedua sendi dengan
kedua tangan mengangkat beban

 Dislokasi sendi bahu:


 Dislokasi anterior (subkorakoid): terlihat kaput
humeri keluar dari fossa glenoidalis dan berada di
bawah prosesus korakoid. (Gamb. VI. 1. 16).
Fraktur pelvis

 Biasanya karena kecelakaan lalu lintas atau pada pekerja


industri
 Kelainan pada jaringan lunak seringkali lebih serius/
parah daripada fraktur itu sendiri
Fraktur pelvis: 1. stabil
2. tidak stabil
Fraktur dan dislokasi pada sendi panggul dan femur

Seringkali akibat kecelakaan lalu lintas

 Dislokasi sendi panggul:


 Dislokasi posterior
 Dislokasi anterior
 Dislokasi sentral

 Fraktur dislokasi sendi panggul: Fraktur


asetabulum dibagi dalam 4 tipe yaitu:
 Fraktur rima posterior
 Fraktur pars ilio-iskial
 Fraktur transversal
 Fraktur pars ilio-pubik.
Fraktur tibia proksimal:

 Fraktur kondilus medial atau lateral tibia (tibial plateau


fracture)
 Fraktur avulsi dari eminensia interkondiloidea, biasanya
dengan ruptur ligamen krusiatum anterior (Gamb. VI. 1.
25).
Trauma pada tulang belakang

• Pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukang pada


trauma tulang belakang meliputi:
 Pemeriksaan konvensional
 Tomografi konvensional
 CT scan atau CT mielo
 MRI

Tergantung dari indikasinya.


Klasifikasi trauma servikal

A. Klasifikasi berdasarkan mekanisme trauma


A. Hiperfleksi
B. Fleksi-rotasi
C. Hiperekstensi
D. Ekstensi-rotasi
E. Kompresi vertikal
B. Klasifikasi berdasarkan derajat kestabilan
A. Stabil
B. Tidak stabil
Stabilitas dalam hal trauma tulang servikal
dimaksudkan tetap utuhnya komponen ligamento-
skeletal pada saat terjadinya trauma, sehingga
memungkinkan tidak terjadinya pergeseran satu
segmen tulang leher terhadap lainnya.
Trauma tengkorak
 Fraktur pada tengkorak dapat berupa:
 Fraktur impresi (depressed fracture)
 Fraktur linier
 Fraktur diastasis (traumatic suture separation)
Osteomielitis
 Osteomielitisadalah infeksi tulang dan
sumsum tulang. Osteimielitis akut terutama
ditemukan pada anak-anak.

 Penyebab paling sering staphylococcus,


penyebab lain streptococcus,
pneumococcus, salmonella, jamur, dan
virus.
Artritis purulenta

 Arthritis purulenta dapat mengenai setiap sendi


dan ditemukan pada semua umur.

 Cara infeksi : Kontaminasi langsung pada


penyuntikan ke dalam sendi
Tuberkulosis pada tulang belakang

Biasanya di daerah torakal atau lumbal, jarang


di daerah servikal. Lesi biasanya pada korpus
vertebra dan proses dapat bermula di 3
tempat, yaitu :

 dekat diskus intervertebra


 ditengah korpus
 dibagian anterior korpus
Draktilitis tuberculosis
 Kelainan ini disebut juga spina ventosa. Tulang
falangs yang terkena melebar karena ekspansi
medulla. Biasanya dapat dibedakan dan daktilitis
karena sifilis, dimana tulang melebar karena
penebalan tulang.
Arthritis tuberculosis

Proses bisa bermula pada sinovium atau pada


tulang.
Koksitis tuberculosis

 Sering pada anak-anak. Proses dapat


dimulaidi asetabulum, sinovium, epifisis
femur, metafisis femur, atau trokanter mayor
(Gambar VI.2.10).

 Destruksi tulang biasanya banyak, baik pada


asetabulum maupun pada kaput femur.
Tuberkulosis sendi lutut
 Gonitis tuberculosis termasuk sering dan
gambaran radiologiknya sesuai seperti yang
diuraikan diatas.
Anak Dewasa
Yang penting diperhatikan dalam menilai
tumor tulang adalah :
- umur penderita
- apakah lesi soliter atau multiple
- kebanyakan tumor tulang primer soliter
- bila multipel kemungkinan metastasis
- bagian mana dan tulang yang terkena :
- osteosarkoma biasanya di daerah metafisis
- sarcoma ewing kebanyakan pada diafisis, dan
sebagainya
- kelainan apa yang terlihat apakah berupa
destruksi, reaksi periosteal, pembentukan
tulang baru, dan bagaimana jaringan lunak
sekitarnya
Kondroma

 Kira-kira 50% kondroma terdapat pada tulang-


tulang tangan dan kaki, sekitar 40% pada
tangan dan 10% pada kaki.

 Kadang-kadang tampak pelebaran tulang


karena ekspansi dan tampak penipisan korteks.
Kadang-kadang terlihat perkapuran dan hal ini
penting untuk diagnosis.
Osteokondroma
 Merupakan tumor jinak. Pada umur < 21 th. Biasanya
mengenai tulang panjang, terutama sekitar lutut.
Tumor mulai pada metafisis, tetapi karena tulang
tumbuh, makin lama makin bergeser ke diafisis.
Biasanya soliter, kadang-kadang multiple dan dikenal
sebagai diaphyseal aclasia. Degenerasi maligna pada
osteokondroma soliter sekitar 1%, sedangkan pada
diaphyseal aclasia sekitar 10%.
Diagram Osteokondroma
Gbr hal 28 bawah
Kondroblastoma
Gambaran radiologik; tampak sebagai bayangan
radiolusen, biasanya berbentuk bundar dengan
batas yang tegas. Kadang-kadang tampak pinggiran
sklerotik. Kalsifikasi terdapat pada kira-kira 50%.
Kondromiksoid fibroma

Tumor ini biasanya didapatkan pada anak-anak dan


dewasa muda. Pada tulang panjang paling banyak di
daerah metafisis dan lokasinya eksentrik, paling sering
pada tulang sekitar lutut.
Kondromiksoid fibroma
Osteoma
 Tumor jinak tulang ini termasuk jarang dan
terdiri seluruhnya dari tulang yang
berdiferensiasi baik

 Gambaran radiologik; bisanya terlihat sebagai


bayangan opak yang bundar atau lonjong,
berbatas tegas, jarang lebih besar dan 2,5 cm
(Gambar VI.3.4).
Osteoma
Diagram Simple bone cyst
Aneurysmal bone cyst
 Kelainan ini bukan neoplasma. Etiologinya tidak
diketahui, diduga kelainan vaskular yang disebabkan
oleh gangguan sirkulasi darah.

 Kira-kira 70% lesi ini dijumpai pada usia 5-20 tahun.


Kelainan ini dapat ditemukan pada tiap bagian dari
skelet. Pada tulang panjang biasanya di daerah
metafisis.
Giant cell tumor

• Lokasi : Sub articular


• Lesi soliter

 Predileksi umur: 20-40 tahun, sering pada pria


 Gejala klinis: rasa sakit lokal
 Metastasis dapat ditemukan, khususnya di paru.
Gaint cell tumor diagram
 Gbr hal 27 bawah
Osteosarkoma
 Gambaran radiologik : tampak tanda-tanda
destruksi tulang yang berawal pada medulla
dan terlihat sebagai daerah yang radiolusen
dengan batas yang tidak tegas.
Osteo sarkoma diagram
 Gbr hal 28 tengah
Segi tiga Codman
OSTEOGENIK SARKOMA
TIPE LITIK TIPE SKLEROTIK
Sarcoma Ewing

 Gambaran radiologik : tampak lesi destruktif


yang bersifat infiltratif yang berawal di
medulla; pada foto terlihat sebagai daerah-
daerah radiolusen. Tumor cepat merusak
korteks dan tampak reaksi periosteal.
Sarcoma Ewing
Adamantinoma

 Osteolitik , berbatas
tegas , heterogen
density , thick bone
cortex , multiple
Multiple Myeloma
 Adalah suatu tumor tulang yang paling sering
dengan predileksi pada tulang yang mengandung
sumsum tulang

 Biasanya mengenai individu di atas 50 tahun, tapi


kadang-kadang juga pada umur yang lebih muda.
Metastasis pada tulang
Tulang-tulang yang sering ditempati metastasis
adalah pelvis, kolumna vertebra, iga, femur
bagian proksimal, humerus bagian proksimal,
dan tengkorak.
METASTASE OSTEOLITIK
Metastase sklerotik pada keganasan prostat
Membedakan tumor jinak >< ganas
PRIMARY MALIGNANT BONE TUMORS
 Multiple myeloma
 Osteosarcoma
 Ewing’s Sarcoma

PRIMARY QUASIMALIGNANT BONE TUMOR


 Giant Cell Tumor
Tumor2 jinak
 Osteochondroma
 Osteoma
 Bone island
 Osteoid osteoma
 Simple bone cyst
 Aneurysmal bone cyst

You might also like