You are on page 1of 12

Gilvandro R (117150029)

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka


upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan,
pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas
bumi, migas).Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil
tambang batu bara terbesar di dunia.Kegiatan penambangan apabila
dilakukan di kawasan hutan dapat merusak ekosistem hutan. Apabila
tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran
air, tanah dan udara.
Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi
karena perubahan kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang
tidak menguntungkan (merusak dan merugikan kehidupan manusia,
hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda
asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb.)
sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan
lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula .
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai
penduduk terbesar. Angka pertumbuhan penduduk negara indonesia
pun cukup besar, hal tersebutlah yang menyebabkan kenaikan yang
begitu besar akan ketergantungan hasil tambang,baik
minyak,batubara,emas,ataupun gas. Semakin besar skala kegiatan
pertambangan,makin besar pula area dampak yang ditimbulkan.
Perubahan lingkungan akibat kegiaaatan pertambangan dapat
bersifat permanen,atau tidak dapat dikembalikan kepada keadaan
semula.
Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan bahan
mineral seperti batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang
cukup besar, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air . Penambangan Batubara secara
langsung menyebabkan pencemaran antara lain ;
1. Pencemaran air
Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air
menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai, tumbuhan,
dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.
Batubara yang mengandung uranium dalam konsentrasi rendah, torium, dan isotop
radioaktif yang terbentuk secara alami yang jika dibuang akan mengakibatkan kontaminasi
radioaktif. Meskipun senyawa-senyawa ini terkandung dalam konsentrasi rendah, namun akan
memberi dampak signifikan jika dibung ke lingkungan dalam jumlah yang besar. Emisi merkuri
ke lingkungan terkonsentrasi karena terus menerus berpindah melalui rantai makan dan
dikonversi menjadi metilmerkuri, yang merupakan senyawa berbahaya dan membahayakan
manusia. Terutama ketika mengkonsumsi ikan dari air yang terkontaminasi merkuri.
2. Pencemaran udara
Polusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya bagi
kesehatan. Menurut logika udara kotor pasti mempengaruhi kerja paru-paru.
Peranan polutan ikut andil dalam merangsang penyakit pernafasan seperti
influensa,bronchitis dan pneumonia serta penyakit kronis seperti asma dan
bronchitis kronis.
3. Pencemaran Tanah
Penambangan batubara dapat merusak vegetasi yang ada,
menghancurkan profil tanah genetic, menggantikan profil tanah genetic,
menghancurkan satwa liar dan habitatnya, degradasi kualitas udara,
mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat
megubah topografi umum daerah penambangan secara permanen.
Dampak pencemaran Pencemaran akibat penambangan batubara
terhadap manusia, munculnya berbagai penyakit antara lain :

1. Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi


kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit
kulit pada manusia seperti kanker kulit. Kaarena Limbah tersebut
mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan
(Mn), Asam sulfat (H2sO4), di samping itu debu batubara menyebabkan
polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan
batubara. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran
pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker
paru-paru, darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan
kelahiran bayi cacat.

2. Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah


kesehatan yang ditimbulkan oleh proses penambangan dan
penggunaannya. Batubara dan produk buangannya, berupa abu ringan,
abu berat, dan kerak sisa pembakaran, mengandung berbagai logam
berat : seperti arsenik, timbal, merkuri, nikel, vanadium, berilium,
kadmium, barium, cromium, tembaga, molibdenum, seng, selenium, dan
radium, yang sangat berbahaya jika dibuang di lingkungan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menemukan
solusi dari permasalahan yang berkembang di masyarakat
mengenai aktivitas penambangan di indonesia dewasa ini.
Tidak dapat di pungkiri bahwa pemerintah mempunyai
peran yang penting dalam mencari solusi terhadap dampak dan
pengaruh aktivitas pertambangan yang ada di indonesia.
Pemerintah harus menyadari bahwa tugas mereka adalah
memastikan masa depan yang dimotori oleh energi bersih dan
terbarukan. Dengan cara ini, kerusakan pada manusia dan
kehidupan sosialnya serta kerusakan ekologi dan dampak buruk
perubahan iklim dapat dihindari.
Sayangnya, Pemerintah Indonesia ingin percaya bahwa
bahan mineral seperti batu bara adalah jawaban dari
permintaan energi yang menjulang, serta tidak bersedia
mengakui potensi luar biasa dari energi terbarukan yang
sumbernya melimpah di negeri ini.
Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang
ditimbulkan oleh penambang batu bara dapat ditempuh dengan beberapa
pendekatan, untuk dilakukan tindakan-tindakan tertentu sebagai berikut :
• Pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi preventif
(control/protective) yaitu pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk
pengangkutan batu bara sehingga akan mengurangi keruwetan masalah
transportasi. Pejalan kaki (pedestrian) akan terhindar dari ruang udara
yang kotor. Menggunakan masker debu (dust masker) agar meminimalkan
risiko terpapar/terekspose oleh debu batu bara (coal dust).
• Pendekatan lingkungan yang ditujukan bagi penataan lingkungan sehingga
akan terhindar dari kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan.
Upaya reklamasi dan penghijauan kembali bekas penambangan batu bara
dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk malaria. Dikhawatirkan bekas
lubang/kawah batu bara dapat menjadi tempat perindukan nyamuk
(breeding place).
• Pendekatan administratif yang mengikat semua pihak dalam kegiatan
pengusahaan penambangan batu bara tersebut untuk mematuhi ketentuan-
ketentuan yang berlaku (law enforcement)
• Pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan
serta dikembangkan untuk membina dan memberikan
penyuluhan/penerangan terus menerus memotivasi perubahan
perilaku dan membangkitkan kesadaran untuk ikut memelihara
kelestarian lingkungan.
Setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu
juga dengan kegiatan eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa
dampak yang jelas terhadap lingkungan dan juga kehidupan di
sekitarnya, dampak tersebut dapat bersifat negatif ataupun positif,
namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah terdapat dampak
negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak yang
bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya
alamnya dan juga memanfaatkannya secara bijaksana.
Sebagai contoh adalah kegiatan pertambangan batubara di
pulau Kalimantan yang bisa dibilang telah mencapai tahap yang kronis,
dengan menyisakan lubang-lubang besar bekas kegiatan
pertambangan dan juga dampak-dampak yang lainnya. Hal tersebut
setidaknya dapat diminimalisir dan dikurangi dampaknya apabila kita
melakukan tindakan perbaikan dan juga memanfaatkan SDA secara
bijaksana

You might also like