You are on page 1of 35

Analisis

Dampak Kesehatan Lingkungan


(ADKL)

Dr. Sri Indra Trigunarso,SKM.M.Kes

1
Mampu melakukan kajian tentang :

1. Pengertian, manfaat, dan ruang lingkup Analisis Dampak


Kesehatan Lingkungan (ADKL).
2. Hubungan ADKL dengan ilmu lain.
3. Konsep dasar maximum allaweble toxicant concetration,
lethal concentration. LC.50, LD.50.
4. Sumber-sumber pencemaran lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan manusia.
5. Konsep observasi dan melakukan deteksi zat ekotoksik.
6. Memahami dan melakukan prosedur ADKL.
7. Memahami dan melakukan studi kasus ADKL.
8. Melakukan penyusunan laporan.
9. Melakukan presentasi hasil.
A. PENGERTIAN
ADKL  Suatu ilmu pendekatan terhadap,

• FAKTOR RESIKO
Menganalisis dampak
kesehatan dari kejadian
pencemaran lingkungan

• PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Ada 3 pendekatan utama :


1. Mengembangkan rekomendasi kesehatan
2. Melaksanakan analisis dampak kesehatan lingkungan
3. Memberikan konsultasi kesehatan

3
PEMBANGUNAN DI BERBAGAI BIDANG
MENGALAMI KEMAJUAN PESAT

Dampak Negatif(-) Dampak Positif(+)

Pencemaran Pddk, perumahan dll

Masalah Kesehatan

4
PENDAHULUAN
– industri menghasilkan produk yg dibutuhkan & limbah
hasil proses produksi yg enimbulkan pencemaran 
timbul masalah kes…?
– Masalah kes meliputi modern risk & classical risk ..?
– Modern risk misal : dampak radiasi Penggunaan Hp,
kanker paru, dll
– Clasical risk misal : diare, keracunan mak, DHF, dll
– Pembangunan kesadaran, kualitas SDM
lemahnya/longgarnya peraturan & pengawasan serta
lemahnya penegakan hukum ADKL
–  perlu kajian yg komprehensif yaitu  kajian ADKL

5
• UU No. 36 th 2009 ttg Kesehatan
• UU No. 23 th 1997 ttg Pengelolaan Lingk Hidup
• UU No. 22 th 1999 ttg Pemerintah daerah
• UU No. 9 th 2000 ttg AMDAL
• PP No. 27 th 1999 AMDAL
• Kep. Men. LH No. 40 th 2000 ttg Pedoman Tata Kerja
Komisi Penilai AMDAL
• Kepmenkes. No. 875 Thn 2001 Ttg AMDAL bidang
Kesehatan
• Kepmenkes No. 876 th 2001 ttg Pedoman teknis ADKL
• Kepmenkes No. 1277 th 2001 ttg Organisasi & Tata
Kerja Depkes.
• KepMen. LH No.86 Th. 2002 ttg Pedoman UKL & UPL
• Kep Ka. Bapedal No. Kep-124 th 1997 ttg Panduan
Kajian Aspek Kesmay dlm Penyusunan AMDAL

6
Environmental Risk Transition

7
KECENDERUNGAN MASALAH-MASALAH
KESEHATAN DI MASA MENDATANG

TRANSISI DEMOGRAFI TRANSFORMASI


TRANSISI SOSEK LINGKUNGAN
TRANSISI SOSBUD

TRANSFORMASI
EPIDEMIOLOGI

Perubahan pola
kesakitan & kematian dr
penyakit menular ke tdk
menular
8
ADKL dan ARKL
(a) ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN (ADKL)

Menggunakan suatu rencana pembangunan sebagai titik awal


& melihat dampak kes yg berhubungan. Dampak tersebut bisa
bersifat langsung atau tidak langsung. ADKL merupakan
bagian tak terpisahkan & proses perencanaan untuk suatu
pembangunan (mis: industri baru)

(b) ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN (ARKL)


Dimulai dngn masalah lingk yg telah dikenal & melibatkan
penetapan risiko pd kes man yg berkaitan dengan masalah lingk
tersebut. Analisis risiko kes biasanya berhubungan dengan
masalah lingk saat ini atau di masa lalu (mis: lokasi tercemar)

9
1.Penapisan
2.Pelingkupan
3.Penyajian rona lingk awal
4.Analisis risiko
5.Rencana pengelolaan risiko
6.Implementasi & pengambilan keputusan
7.Rencana pemantauan
8.Rencana pengelolaan

10
Pengelolaan Lingkungan :
- Upaya yang secara sadar untuk mengendalikan risiko.
- Pengelolaan situasi dan atau peristiwa lingkungan yang mengandung risiko.
Analisis Risiko dalam ADKL :
Memberikan gambaran sejauh mana suatu sumber pencemar menciptakan risiko
pada kesehatan masyarakat yang merupakan salah satu acuan dalam perumusan
pengelolaan risiko.

Acuan pengelolaan risiko yang perlu di kaji adalah :


• Tujuan pengelolaan risiko
• Faktor sosial politik
• Teknologi pengendalian yang tersedia
• Manfaat-biaya
• Risiko yang diterima
• Jumlah kasus yang diterima

11
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan risiko :

• Pengelolaan risiko melibatkan banyak pihak


• Risiko berada pada setiap tingkat proses mulai dari rencana
sampai kegiatan tertentu diakhiri, maka pengelolaan risiko
harus memilih dimana pengelolaan terbaik dengan
memperhatikan acuan pengelolaan risiko.
• Pengelolaan risiko harus dilaksanakan melalui penetapan
keputusan
• Penetapan parameter lingkungan dan peraturan
pendukungnya
• Risiko harus dikomunikasikan karena dengan demikian
dapat menurunkan dampak yang ditimbulkannya

12
“ADKL dalam kejadian pencemaran digunakan untuk menilai
apakah suatu bahan kimia pencemar yang dilepas ke atau yang
telah ada di lingkungan telah, sedang atau akan menimbulkan
dampak kesehatan”

Perlu dikembangkan
Metode dengan
Pendekatan ADKL

13
B. MANFAAT ADKL
ADKL dirancang untuk mengetahui :
 Kesenjangan pengetahuan tentang daya racun pencemar yang dijumpai pada
kawasan kegiatan yang melepas pencemar
 Komunitas terpapar yang berdekatan dengan lokasi kegiatan yang melepas
pencemar dimana untuk itu diperlukan pengukuran biologi pada manusia terpapar
atau investigasi medis (Parameter outcome kesehatan manusia komunitas)
 Jenis/sumber informasi kesehatan tambahan yang diperlukan (studi uji coba, studi
epidemiologi dan pencatatan, surveilans lokasi spesifik)

ADKL dapat memberikan manfaat sebagai berikut :


 Membatasi pemajanan kontaminan pada manusia
 Menetapkan standar emisi/efluen
 Menetapkan standar udara ambient/pencemar dalam air
 Menetapkan standar residu kimia dalam makanan
 Menetapkan kriteria tindakan membersihkan lokasi buangan B3

14
ADKL tidak hanya dirancang untuk mengevaluasi dampak kesehatan tetapi juga
untuk MENGIDENTIFIKASI populasi yang memerlukan studi atau tindakan
kesehatan masyarakat.

Penyuluhan
Kesehatan

Saran Tindak Pelayanan dan


Kesehatan Pemeriksaan mediis

PROSES Studi
Surveilans
ADKL Kesehatan
Kesehatan

Profil Penelitian
Toksikologi Pencatatan
Penyakit/
Pemajanan

15
C. BATASAN DAN RUANG LINGKUP

ADKL dalam kejadian PENCEMARAN :


“Suatu analisis dan pengungkapan dampak kesehatan masyarakat yang terpendam dalam
suatu lokasi kegiatan yang melepas pencemar ke media lingkungan”

DATA dan INFORMASI


YANG RELEVAN

Salah satu fokus ADKL untuk analisis kejadian pencemaran maka diperlukan
informasi tentang :
 Lokasi sumber pencemar
 Transport pencemar yang lepas ke lingkungan
 Kondisi lingkungan
 Deskripsi demografik dari penduduk terpapar
 Kondisi pemajanan pada manusia (jalur, konsentrasi dan durasi)

16
Data dan Informasi yang relevan diperlukan untuk mencermati :
1. Ciri tipe dampak kesehatan yang di duga timbul
2. Ciri pemajanan
3. Ciri hubungan dose-respons

Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut maka diharapkan dapat melakukan :


1. Perkiraan risiko peristiwa dampak kesehatan
2. Perkiraan jumlah kasus yang di duga timbul
3. Rekomendasi konsentrasi pencemar yang bisa diterima dalam udara, air atau
makanan

17
Pendekatan ADKL menggunakan teori
simpul pengamatan

MEDIA PEMAJANAN BIOMARKER : Dampak


AGENT / ( Air, udara, tanah, Darah, urin, Sehat
SUMBER makanan ) rambut, lemak,
Sakit
Selaput
Mati
tanduk

Fisika MEKANISME :
Kimia Inhalasi
Mikrobiologis Ingesti
Radiasi Absorbsi
Kontak Langsung
SIMPUL I SIMPUL II SIMPUL III SIMPUL IV
18
Penerapan ADKL
Model pendekatan untuk mengkaji secara cermat dan
ADKL mendalam thdp dampak kesehatan dari suatu kegiatan
pembangunan (kepmenkes No. 876/2001)

SASARAN ADKL
1. Kajian aspek kesmas dlm rencana usaha / kegiatan pembangunan baik yg
wajib maupun yg tdk wajib menyusun studi AMDAL  ADKL DALAM
AMDAL
ADKL dalam AMDAL bersifat Prospektif/kedepan

2. Kajian aspek kesmasy dan atau keslingk dlm rangka pengelolaan kualitas
lingk hidup yg terkait erat dg msl kemasy. ARKL
ARKL bersifat Retrospektif/ sudut pandang ke belakang

19
SUMBER DATA

1 Primer
• Wawancara
• Kuisioner
• Pengamatan
• Pengukuran fisik dan kimia
lingkungan
• Kunjungan lapangan

20
2 Sekunder
• catatan harian,
• kuisioner
• pengamatan terhadap subjek,
• pengukuran fisik atau kimia tentang
subjek,
• pengukuran fisik atau kimia
lingkungan

21
LANGKAH OPERASIONAL
 Langkah 1 : Evaluasi data dan informasi
yang berkaitan dengan lokasi
kejadian(mencakup informasi
simpul 1,2,3,4 ).
 Langkah 2 : Mempelajari kepedulian
terhadap pencemaran.

 Langkah 3 : Menetapkan bahan


pencemaran sasaran kajian.

22
 Langkah 4 : Identifikasi dan evaluasi
jalur pemajanan.
 Langkah 5 : Memperkirakan dampak
kesehatan masyarakat.
 Langkah 6 : Kesimpulan dan
rekomendasi
 Langkah 7 : Pengelolaan resiko
 Langkah 8 : Laporan

23
SIMPUL INFORMASI

 Simpul 1 :
jenis dan skala kegiatan atau kondisi yang diduga
menjadi sumber pencemar / bahaya kesehatan misalnya :
pabrik, pembuangan limbah, bekas penambangan,dll.

 Simpul 2 :
Media lingkungan (air, tanah, udara, biota, sosial),
misalnya: iklim dan cuaca, hydrogen tanah, sosial
demografi, topografi, dll).

24
 Simpul 3 :
Kontak antara bahan pencemar dan
manusia pada titik pemajan, misalnya
minum air tercemar, menghirup udara
tercemar, makan makanan terkontaminasi,
dll)

 Simpul 4 :
Dampak kesehatan yang timbul akibat
pemajanan melalui berbagai cara, misalnya
keracunan pestisida, kanker, hipertensi,
asmabonchiale, dll )
25
JALUR PEMAJANAN
JALUR II
LANGSUNG JALUR III
JALUR V
MEDIA PEMAJANAN
Air, TITIK
AGENT / PENDUDUK
PEMAJAN :
SUMBER Udara BERESIKO
RUMAH, LAP,
TAK Tanah SUMUR
LANGSUNG
makanan
LIMBAH CARA PEMAJANAN
PABRIK
Inhalasi
Fisika
Ingesti
Kimia
Absorbsi
Mikrobiologis
Kontak Langsung
Radiasi
JALUR I JALUR IV 26
KEPEDULIAN MASYARAKAT
 Kepedulian dapat berupa keluhan,
pernyataan tekad, atau bahkan program.

 Kepedulian dan respon terhadap


pencemaran dari masyarakat , LSM,
massmedia, pakar sektor terkait perlu
diketahui dan digali untuk memperoleh
kesamaan pemahaman.

 Untuk itu diperlukan informasi yang


relevan dan memperlukan investigasi
secara aktif.

27
MENETAPKAN PENCEMAR
SASARAN

 Identifikasi pencemar
 Masukkan semua pencemar dalam daftar “ review “.
 Menggolongkan pencemaran melalui media, waktu,
dan tempat
 Semua pencemaran dalam kompleks dimasukkan ke
dalam pencemar di lokasi.

28
Penyajian pencemaran dengan ringkas kemudiah
dipilih pencemar sasaran berdasarkan pada analisis
komperatif
Verifikasi kekurangan dan kelemahan data
sampling : mutu data lapangan, dan data
laboratirium serta kecukupan data.
Mempelajari tingkat konsentrasi pencemar
dikaitkan dengan daftar pencemar kondisi latar
belakang.
Membandingkan data secara langsung atau statistik

29
PERKIRAAN DAMPAK

 Evaluasi toksikologi.
 Evaluasi data outcome kesehatan.
 Evaluasi kepedulian kesehatan
masyarakat

30
KESIMPULAN
Kesimpulan secara eksplisit harus
mengkonfirmasikan hal-hal berikut :

a. Dampak kesehatan dari lokasi.


b. Kepedulian masyarakat.
c. Kelemahan informasi lingkungan dan kesehatan.
d. Kesimpulan lain yang berkenaan dengan upaya
untuk mengarahkan kepedulian kesehatan tertentu
atau jalur pemajanan.

31
REKOMENDASI

disusun untuk :

 Kegiatan melindungi kesehatan masyarakat.


 Memperoleh tambahan informasi yang
berhubungan dengan kesehatan.
 Melaksanakan tindak kesehatan masyarakat
(lihat rencana tindak kesehatan masyarakat).
 Memperoleh tambahan informasi tentang sifat
lokasi.

32
PENGELOLAAN RiSIKO

 Pengelolaan resiko adalah upaya yang secara


sadar dilakukan untuk mengendalikan
resiko.
 Pengelolaaan resiko dirumuskan
berdasarkan pada hasil analisis dan acuan
lain: tujuan pengelolaan, faktor sosial-politik,
teknologi pengendalian yang tersedia,
analisis manfaat dan biaya resiko yang dapat
diterima dan dampak kesehatan yang dapat
diterima.
33
LAPORAN
 Laporan memusatkan perhatian pada tujuh jenis
informasi utama :
 Latar belakang dan peraturan perundangan yang
terkait.
 Kepedulian kesehatan masyarakat.
 Hasil pengamatan kunjungan lapangan dan
wawancara.
 Hasil analisis jalur pemajanan.
 Informasi toksikologi.
 Database outcome kesehatan yang relevan.
 Data dasar.

34
35

You might also like