Professional Documents
Culture Documents
Perilaku
Keprbdn Lingkungan
Apabila tindakan seseorang bisa sesuai atau
bahkan melebihi standar performa
(performance standards), maka ia akan dinilai
positif, tetapi sebaliknya, bila dia tidak mampu
berperilaku sesuai standar, dengan kata lain
performanya dibawah standar, maka ia akan
dinilai negatif.
Anggapan tentang kecakapan diri (perceived
self-efficacy) ini adalah keyakinan seseorang
bahwa dia mampu untuk melakukan sesuatu.
Dari anggapan ini, muncul motivasi orang
untuk berprestasi (apabila anggapannya
positif) atau bahkan dismotivasi untuk
melakukan suatu hal (apabila anggapannya
negatif).
Terkadang, anggapan mengenai kecakapan diri
seseorang tidak sesuai dengan kecakapan diri
sesungguhnya (real self-efficacy). Seseorang
terlalu yakin dia dapat melakukan sesuatu,
tetapi pada kenyataannya sebenarnya dia tidak
mampu. Bila hal ini terjadi, maka orang akan
merasa frustasi dan rendah diri.
Seseorang akan mempelajari kode moral (moral
code) dari model. Kode moral ini menentukan
perilaku mana yang boleh dilakukan dan perilaku
mana yang akan mendapat sangsi bila dilakukan
dan perilaku mana yang tidak. Apabila seseorang
melanggar kode moral, orang tersebut akan
mengalami self-contempt (menyalahkan/jijik pada
diri sendiri), yang merupakan pengalaman yang
tidak menyenangkan. Namun dalam
perkembangannya, Bandura melihat sebuah
mekanisme dimana seseorang bisa melakukan
pelanggaran moral tanpa mengalami self-contempt.
Mekanisme ini seperti dijabarkan oleh Hergenhahn
dan Olson (1997) adalah:
Justifikasi Moral (Moral Justification)