Professional Documents
Culture Documents
“RABIES”
Pembimbing:
dr. S. Abidin, Sp.A
Oleh:
Maya Septiani
03012164
2009-2012 :
terjadi KLB
rabies di Bali,
total kasus 84.750
98% rabies
disebabkan
gigitan anjing
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
• Asimtomatik
Fase • 20-90 hari
inkubasi • Bisa kurang dari 50 hari jika terpajan
di kepala atau lukanya luas &dalam
Furious • Gelisah
• Berhalusinasi
rabies
• Berlangsung < 5 menit, diikuti
episode tenang dan pasien tampak
kooperatif
• Kejang dapat muncul
rabies
Cardiorespiratory
arrest, miokarditis,
disfungsi hipofisis
(SIADH)
Koma
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
•Diketahui adanya kontak dengan hewan-hewan yang dapat
menularkan rabies
•Hewan peliharaan yang berperilaku aneh
•Memiliki hewan yang belum divaksin rabies
Pemeriksaan fisik
•Furious: delirium, psikosis, aerofobia, hidrofobia, gelisah
•Paralytic: demam, rigiditas, ascending paralysis
•Disfungsi autonom: takikardi, hipotensi, hipertensi, pupil anisokor,
midriasis, lakrimasi, hipersalivasi
Pemeriksaan penunjang
•Biopsi otak: badan Negri (+)
•Darah tepi: laukositosis
•LCS:
•RT-PCR
•Serologi
DIAGNOSIS BANDING
DD ensefalitis
• Arbovirus, enterovirus, herpes simpleks, bakteri
DD paralisis flaksid
• GBS
DD kejang
• Tetanus, epilepsi
Kenali tanda-tanda
hewan rabies
Pemeliharaan hewan
dilaksanakan dengan
tanggung jawab
Pencegahan infeksi
rabies
Vaksinasi hewan
i.m (1 vial) 3 dosis (1-1-1 pada hari 0, 7, 21 atau 28) jika terlambat 9, 21, 23 3
Jumlah virus
Virulensi virus
PROGRAM PEMERINTAH DALAM
MENGATASI RABIES
ASEAN menandatangani deklarasi ASEAN Bebas
Rabies 2020, pada September 2012, di Vientiane.