Professional Documents
Culture Documents
ASMA BRONKIALE
Disusun oleh:
KELUHAN
TAMBAHAN Batuk dan pilek
Riwayat Perjalanan Penyakit
• Sesak napas
• 2 kali dalam seminggu
1 Minggu SMRS • kambuh ketika makan
ice cream dan taro
• riwayat asma pada
ibu
Gangguan -
Perkembangan
:
BCG 1 bulan - - - - -
Campak 9 bulan - - - - -
MMR 15 bulan - - - - -
TIPA - - - - - -
0–2 ASI - - -
2–4 ASI - - -
4–6 ASI - - -
Kesan : Pasien mendapat ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, berikutnya diikuti
PASI secara bertahap .
JENIS MAKANAN FREKUENSI DAN JUMLAHNYA
Sayur 1-2x/hari
Tahu 1x/hari
Tempe 1x/hari
Diare - Morbili -
Otitis - Parotitis -
Kejang Cacingan -
Ginjal - Alergi -
Jantung - Kecelakaan -
Darah - Operasi -
Perkawinan ke- 1 1
Keadaan kesehatan/
Sehat Sehat
penyakit bila ada
Kepemilikan
rumah Rumah prinadi
Rumah berukuran 60 m2 1 lantai
dengan 2 kamar tidur, ruang tamu, 1
kamar mandi, dan dapur. Sirkulasi
udara di dalam rumah baik, cahaya
matahari yang masuk ke dalam rumah
Keadaan baik. Untuk mandi dan mencuci
memakai air PAM. Untuk minum dan
rumah: memasak memakai air galon isi ulang
yang direbus. Jarak septic tank ke
rumah tidak diketahui. Rumah
dibersihkan tiap hari. Sampah rumah
tangga dibuang ke tempat sampah
besar berjarak 15 meter dari rumah
Keadaan lingkungan:
RAMBUT
KEPALA : WAJAH
THORAKS
Dinding thoraks
I:Bentuk datar, simetris kanan dan kiri dalam keadaan
statis dan dinamis
PARU
I :Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada
bagian yang tertinggal, retraksi sela iga (+)
P: Vocal fremitus sama kuat di kedua lapang paru
P: Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru kanan-hepar : Linea midclavikularis
dextra setinggi ICS V
Batas paru kiri-gaster: Linea axilaris anterior
sinistra setinggi ICS VII
A: Suara nafas vesikuler, wheezing +/+, rhonki -/-
JANTUNG
I : Ictus cordis terlihat pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
P : Ictus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
P : Batas kanan jantung pada linea parasternalis dextra setinggi ICS III, IV, V
Batas kiri jantung pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
Batas atas jantung pada linea parasternalis sinistra setinggi ICS II
A: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
I : bentuk datar, simetris, tidak tampak pelebaran vena
A : Bising usus (+) 3-4x/menit
P : supel, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan abdomen (-), tidak ada
pembesaran organ
P : Timpani pada seluruh kuadran abdomen
ANUS
• Tidak ada kelainan
GENITAL
• Jenis kelamin laki laki tidak ada kelainan
ANGGOTA GERAK
• Akral hangat dan tidak terdapat oedem pada keempat ekstremitas
KULIT
• Warna kulit sawo matang, pucat, kelembapan baik, tidak ada efloresensi
bermakna
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
• Refleks fisiologis : Biceps +/+ , Triceps +/+ , Patella +/+ , Achilles +/+
• Refleks patologis : Babbinsky -/- , Chaddok -/- , Tanda rangsang meningeal (-)
Darah tepi (16/10/2016)
Hasil
Jenis Pemeriksaan Satuan Nilai Rujukan
Basofil 0 % 0~1
Eosinofil 3 % 0~5
Neutrofi Batang 0* % 2~6
Neutrofil Segmen 66 % 50 ~ 70
Limfosit 26 % 20 ~ 40
Monosit 5 % 2~8
Ringkasan
ASMA BRONKIALE
DIAGNOSIS BANDING
ANJURAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Tidak perlu pemeriksaan penunjang
lainnya.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
Penatalaksanaan
Medikamentosa
IVFD KAEN III-B 10 tpm
Ceftriaxon 1x1gr
Aminofilin 60mg/kolf
Dexametason 3x1/2 amp
Salbutamol 0,6 mg + Ambroxol 6 mg (3x1)
Nebu ventolin 2x1
Paracetamol 3x150 mg k/p
Non Medikamentosa :
Perawatan dilakukan dengan infus IVFD Kaen IIIB 10 tpm, Ceftriaxon 1x1gr, Aminofilin 60mg/kolf,
Dexametason 3x1/2 amp, Salbutamol 0,6 mg + Ambroxol 6 mg (3x1), Nebu ventolin 2x1 dan
Paracetamol 3x150 mg kalau perlu.
Perawatan hari ke-2 keadaan umum pasien baik, tidak terdapat sesak, dan pengukuran respirasi
38 x/m. Tatalaksana dilanjutkan, aminofilin di stop dan dexametason diturunkan menjadi 2 x ½
amp. Hari ke-3 keadaan umum pasien baik, tidak terdapat sesak, respirasi 32x/m dan diijinkan
pulang. Saat pulang diberikan obat salbutamol 0,6 mg + ambroxol 6 mg diberikan 3 kali sehari
Tanggal
Perawata S O A P
n
Sesak nafas, disertai KU : Gelisah Asma bronkiale IVFD Kaen IIIB
batuk pilek dan Kesadaran : CM 10 tpm
Senin muntah S: 36,4oC, N: 100 Ceftriaxon 1x1gr
16/10/20 x/mnt, Aminofilin
17 RR: 46 x/mnt 60mg/kolf
Dexametason
Hidung: nafas cuping 3x1/2 amp
hidung Salbutamol 0,6
(+) mg + Ambroxol
Wheezing +/+ 6 mg (3x1)
Nebu ventolin
2x1
Paracetamol
3x150 mg k/p
Selasa Tidak terdapat KU : Baik, tenang Asma IVFD Kaen
17/10/2 sesak nafas, masih Kesadaran : CM bronkiale IIIB 10 tpm
017 terdapat batuk S: 36,5oC, N: 110 Ceftriaxon
x/mnt, 1x1gr
RR: 38 x/mnt Dexametason
2x1/2 amp
Hidung: nafas Salbutamol
cuping hidung 0,6 mg +
(-) Ambroxol 6
Wheezing +/+ mg (3x1)
Nebu ventolin
2x1
Paracetamol
3x150 mg k/p
Tanggal
Perawat S O A P
an
Rabu Tidak terdapat KU : Baik, tenang Asma IVFD Kaen
18/10/2 sesak nafas, masih Kesadaran : CM bronkiale IIIB 10 tpm
017 terdapat batuk S: 36,4oC, N: 100 Ceftriaxon
x/mnt, 1x1gr
RR: 32 x/mnt Dexametason
2x1/2 amp
Hidung: nafas Salbutamol 0,6
cuping hidung mg +
(-) Ambroxol 6
Wheezing +/+ mg (3x1)
Nebu ventolin
2x1
Paracetamol
• KELUHAN Analisa Kasus
Asma bronkiale adalah penyakit inflamasi
• sesak napas makin memberat kronik yang ditandai oleh obstruksi
saluran nafas yang reversibel
• Batuk
• Pilek • Frekuensi serangan
• Muntah 1x/bulan (sedang)
• menangis sebentar • Lama serangan
• berbicara sepenggal kalimat >1x/minggu
• lebih sering duduk
• Sesak 2 kali seminggu • Posisi lebih suka duduk
• Kurang dari 1 kali sehari • Bicara penggal kalimat
• Beberapa kali dalam setahun • Irritable
• Wheezing
• Riwayat asma pada ibu kandung
• Asma bronkiale
• Wheezing +/+ • Episodic sering
• Retraksi sela iga (+) • Derajat sedang
ASMA BRONKIALE
DEFINISI
Faktor genetik
• Hiperreaktivitas
• Atopi/Alergi bronkus
• Faktor yang memodifikasi penyakit genetik
• Jenis Kelamin
• Ras/Etnik
Faktor Makanan (bahan penyedap, pengawet, pewarna makanan, kacang,
makanan laut, susu sapi, telur)
lingkungan
Obat-obatan tertentu (misalnya golongan aspirin, NSAID, beta-
blocker dll)
Bahan yang mengiritasi
7.Obat pengendali Tidak perlu Perlu, non steroid/ Perlu, steroid inhalasi
steroid inhalasi Dosis ≥400 ụg/hari
dosis
100-200 ụg
8.Uji faal paru PEF/FEV1 >80% PEF/FEV1 60-80% PEF/FEV1 < 60%
(di luar serangan0 Variabilitas 20-30%