You are on page 1of 64

Presentasi kasus

Demam Berdarah Dengue


Indra Venny Aryanti
030.12.126
Pembimbing: dr. Rina Rahardiani, SpA

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


RS TNI AL Mintohardjo
Periode 8 Mei 2017 – 21 Juli 2017
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
IDENTITAS PASIEN

An. MY Laki-laki 4 thn 10 bln Sunda

Katalaya,
Rengasdengklok TK Anak ke-1 67.79.85

Tanggal masuk RS: 4 April 2017, pk 02.00 WIB (IGD)


IDENTITAS AYAH DAN IBU

Profil Ayah Ibu


Nama Tn. RM Ny. M
Umur 26 Tahun 24 Tahun
Alamat Katalaya Katalaya
Pekerjaan Karyawan swasta IRT
Pendidikan SMA SMA
Suku Sunda Sunda
Agama Islam Islam

Pasien merupakan anak kandung


Anamnesis - RPS
Alloanamnesis dengan ibu kandung pasien

4 April 2017, pk 10.00 WIB, di ruang Rawamerta ruang 154,

KU: Lemas, badan


pegal-pegal, Demam sejak
belum BAK tangan & kaki ±6 hari SMRS
dingin (sejak hanya tidur-
sejak ±6 jam tiduran saja, • Mendadak tinggi
SMRS ±3 hari SMRS)
Nafsu makan ↓ • ↓ saat diberi obat
• t.u @ ±2hari demam
SMRS • 2 sendok makan

Demam turun ±3 hari SMRS ±4 hari SMRS


sejak ±2 hari sakit kepala+
Muncul bintik- muntah + mual
SMRS, hidung bintik merah di
sempat kaki dan • Hanya sesekali
berdarah muntah Berisi
tangan makanan dan air
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Perawatan Rutin kontrol ke bidan 1 kali setiap bulan sampai usia
Antenatal kehamilan 7 bulan dan setiap 2 minggu sekali setelahnya
sampai menjelang masa persalinan

Penyakit Tidak ada penyakit selama kehamilan


Kehamilan
Penolong Bidan
Persalinan
Tempat Kelahiran Rumah bidan

Cara Persalinan Pervaginam


Masa Gestasi Cukup bulan (39 minggu)
Riwayat
Berat Badan : 3100 gram
kelahiran Panjang Badan Lahir : ibu pasien tidak ingat
Lingkar kepala : ibu pasien tidak ingat
Langsung menangis/tidak langsung menangis
APGAR score : ibu pasien tidak tahu
Kelainan bawaan : tidak ada
Riwayat Perkembangan
RIWAYAT PERKEMBANGAN
 Pertumbuhan gigi pertama : 7 bulan
 Psikomotor
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 9 bulan
Berdiri : 11 bulan
Berjalan : 12 bulan
Bicara : 12 bulan
Gangguan Perkembangan : tidak ada
 Kesan Perkembangan :
Tidak terdapat gangguan perkembangan, tumbuh kembang pasien sesuai
usia
Riwayat Imunisasi
Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)

Hepatitis B Lahir 2 bulan 3 bulan 4 bulan

Polio Lahir 2 bulan 3 bulan 4 bulan

BCG 1 bulan

DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan

Hib 2 bulan 3 bulan 4 bulan

Campak 9 bulan

Kesan : Imunisasi dasar pasien lengkap


Riwayat Makanan

Umur (bulan) ASI/PASI Buah/ Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

0–2 ASI - - -

2–4 ASI - - -

4–6 ASI - - -

6–8 ASI + PASI + + -

8 – 10 ASI + PASI + + +

10-14 ASI + PASI + - +

Kesan:
Pasien mendapat ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, berikutnya diikuti PASI secara
bertahap
Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah

Nasi / Pengganti 2x/hari

Sayur 1-2x/hari (1 mangkuk)

Daging 1x/minggu (1 potong)

Telur 1-2x/minggu (1 butir)

Ikan 1-2x/minggu (1 ekor)

Tahu 4x/minggu (1-2 potong)

Tempe 4x/minggu (1-2 potong)

Susu (merk / takaran) Frisial flag, 1x/hari

Kesan : Makanan cukup bervariasi


Riwayat Penyakit Yang Diderita

PENYAKIT UMUR PENYAKIT KETERANGAN

Diare 12 bulan Morbili -

Otitis - Parotitis -

Radang Paru - Demam Berdarah -

Tuberculosis - Demam Tifoid -

Kejang - Cacingan -

Ginjal - Alergi -

Jantung - Kecelakaan -

Darah - Operasi -

Difteri - Herpes di ketiak -


Riwayat Keluarga
Corak Produksi

Tanggal lahir Jenis Lahir Mati Keterangan


No Hidup Abortus
(umur) kelamin mati (sebab) kesehatan

1. 4 thn 10 bulan Laki-laki Ya - - - Sakit


Data Keluarga
AYAH/ WALI IBU/ WALI
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 20 tahun 19 tahun
Kosanguinitas Tidak ada Tidak ada
Keadaan kesehatan/
Sehat Sehat
penyakit bila ada

Penghasilan Rp 4.000.000,00 -

Riwayat Penyakit dalam Keluarga


• Riwayat hipertensi (-), kencing manis (-), asma (-)

Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga lain/ orang serumah


• Tidak ada keluhan serupa pada anggota keluarga/orang serumah
Data Perumahan

 Kepemilikan rumah: Rumah kontrakan


 Keadaan rumah:
 Rumah berukuran 100 m2, rumah 2 lantai dengan 2 kamar tidur,
ruang tamu, 1 kamar mandi, dan dapur.
 Rumah tidak memiliki halaman belakang, hanya taman kecil di
depan rumah.
 Sirkulasi udara dalam rumah cukup baik. Cahaya matahari dapat
sepenuhnya masuk ke rumah.
 Kamar mandi berada di dalam rumah, bak mandi rutin dikuras seminggu
sekali.
 Mandi dan mencuci menggunakan air PAM. Untuk minum dan memasak
menggunakan air galon isi ulang yang direbus
 Jarak septic tank dari rumah tidak diketahui. Sampah rumah tangga diangkut
oleh petugas setiap 2 hari sekali. Rumah ditempati oleh 4 orang
 Rumah dibersihkan tiap hari. Sampah rumah tangga dibuang ke tempat
sampah besar berjarak 20 meter dari rumah.
 Keadaan lingkungan:
 Rumah berada di pemukiman padat penduduk.
 Di dalam gang dengan lebar 2 meter.
 Aliran got lancar tidak tersumbat, tidak berbau.
 Tempat pembuangan sampah jauh dari rumah.
 Bak terbuka, tidak pernah diberi bubuk abate, daerah di sekitar
rumah tidak pernah dilakukan fogging.
 Cukup banyak motor yang lalu lalang di depan lingkungan rumah,
tetapi asap tidak sampai ke rumah.

Kondisi rumah cukup baik, namun lingkungan tempat tinggal


kurang baik
Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 4 April 2017, pukul 10.00 (perawatan hari ke-1)
Pukul : 10.00 WIB

PEMERIKSAAN UMUM
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang , cukup tenang
 Kesadaran : Compos mentis

Vital sign
 TD : 80/60 mmHg
 Nadi : 140x/menit, reguler , isi cukup
 Suhu : 36.60C
 RR : 30x/menit
 Data Antropometri BB : 17 kg
PB : 103 cm
 Lingkar kepala : 50 cm
 Lingkar dada : tidak diukur
 Lingkar lengan atas : tidak diukur

Status Gizi: menurut kurva NCHS tinggi badan dibandingkan berat


badan

BB/TB: (17/17) x 100% = 100 %

Kesan gizi: Gizi normal


PEMERIKSAAN SISTEMATIS
KEPALA
 Bentuk dan ukuran : Normocephali
 Rambut dan kulit kepala : Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah
dicabut
 Mata : Palpebra tidak ada kelainan, konjungtiva kemerahan, kornea jernih,
sklera putih, pupil bulat isokor diameter 2,5 mm, refleks cahaya langsung
+/+ , refleks cahaya tidak langsung +/+
 Telinga : Normotia, nyeri tarik & tekan -/-, liang telinga lapang, serumen +/+,
membran timpani intak
 Hidung : Normosepti, sekret -/-, deviasi septum (-), nafas cuping hidung (-)
 Bibir : Warna kemerahan, mukosa tampak basah
 Mulut : Mukosa mulut tampak basah
 Gigi-geligi : Gigi geligi tumbuh baik, caries (-)
 Lidah : normoglotia, lidah bersih tampak basah, papil eutrofi
 Tonsil : T1-T1 tenang
 Faring : permukaan licin, tidak hiperemis, arcus faring simetris, uvula di
tengah
LEHER
Tidak terdapat pembesaran KGB maupun kelenjar tiroid, tidak terdapat
kaku kuduk

THORAKS
Dinding thoraks
I:Bentuk datar, simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamis
PARU
I :Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada bagian yang
tertinggal, tidak ada retraksi
P: Vocal fremitus sama kuat di kedua lapang paru
P: Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru kanan-hepar : Linea midclavikularis dextra setinggi ICS V
Batas paru kiri-gaster: Linea axilaris anterior sinistra setinggi ICS VII
A: Suara nafas vesikuler, wheezing -/-, rhonki -/-
JANTUNG
I : Ictus cordis terlihat pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
P : Ictus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
P : Batas kanan jantung pada linea parasternalis dextra setinggi ICS III, IV, V
Batas kiri jantung pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
Batas atas jantung pada linea parasternalis sinistra setinggi ICS II
A: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

ABDOMEN
I : bentuk datar, simetris, tidak tampak pelebaran vena
A : Bising usus (+) 3-4x/menit
P : supel, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan abdomen (-),
hepatomegali 4 cm di bawah arcus costae, splenomegali (-)
P : Timpani pada seluruh kuadran abdomen
ANUS
Tidak ada kelainan
GENITAL
Jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan

ANGGOTA GERAK
Akral dingin (+/+),capillary refill time >3 detik, ptekie (+), uji rumple leed (+)

KULIT
Warna kulit sawo matang, kelembapan baik, tidak ada efloresensi bermakna

KELENJAR GETAH BENING


Tidak teraba pembesaran

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Refleks fisiologis : Biceps +/+ , Triceps +/+ , Patella +/+ , Achilles +/+
Refleks patologis : Babbinsky -/- , Chaddok -/- , Tanda rangsang meningeal (-)
Pemeriksaan Laboratorium
Hasil
Jenis Pemeriksaan Satuan Nilai Rujukan
4 Apr (02.34 WIB)
Leukosit 7,44 x103/µL 5,5 ~ 15,5
Eritrosit 6,74* x106/µL 3,6 ~ 5,2
Hemoglobin 17,3* g/dL 10,7 ~ 13,1
Hematokrit 47,8 % 35 ~ 53
Trombosit 36* ribu/µL 217 ~ 497

Basofil 0 % 0~1
Eosinofil 0* % 1~5
Neutrofil 39 % 25 ~ 60
Limfosit 51* % 25 ~ 50
Monosit 10* % 1~6

MCV 71* fL 74 ~ 102


MCH 26 pg 23 ~ 31
MCHC 36* g/dL 28 ~ 32
RDW CV 16,3* % 12,2 ~ 15,3
Hasil
Jenis Pemeriksaan Satuan Nilai Rujukan
4 Apr (08.53 WIB)

Leukosit 7,52 x103/µL 5,5 ~ 15,5

Eritrosit 6,04* x106/µL 3,6 ~ 5,2

Hemoglobin 15,5* g/dL 10,7 ~ 13,1

Hematokrit 43,9 % 35 ~ 53

Trombosit 31* ribu/µL 217 ~ 497

MCV 73* fL 74 ~ 102

MCH 26 pg 23 ~ 31

MCHC 35* g/dL 28 ~ 32

RDW CV 15,1* % 12,2 ~ 15,3


Hasil
Jenis Pemeriksaan Satuan Nilai Rujukan
4 Apr (20.59 WIB)
Leukosit 9,25 x103/µL 5,5 ~ 15,5
Eritrosit 5,2 x106/µL 3,6 ~ 5,2
Hemoglobin 13,1 g/dL 10,7 ~ 13,1
Hematokrit 38,1 % 35 ~ 53
Trombosit 30* ribu/µL 217 ~ 497

Basofil 2* % 0~1
Eosinofil 0* % 1~5
Neutrofil 37 % 25 ~ 60
Limfosit 50 % 25 ~ 50
Monosit 12* % 1~6

MCV 73* fL 74 ~ 102


MCH 25 pg 23 ~ 31
MCHC 34* g/dL 28 ~ 32
RDW CV 14,7 % 12,2 ~ 15,3
Hasil
Jenis Pemeriksaan Satuan Nilai Rujukan
5 Apr (08.09 WIB)
Leukosit 9,6 x103/µL 5,5 ~ 15,5
Eritrosit 4,96 x106/µL 3,6 ~ 5,2
Hemoglobin 12,6 g/dL 10,7 ~ 13,1
Hematokrit 36,9 % 35 ~ 53
Trombosit 56* ribu/µL 217 ~ 497

Basofil 2* % 0~1
Eosinofil 4 % 1~5
Neutrofil 34 % 25 ~ 60
Limfosit 48 % 25 ~ 50
Monosit 12* % 1~6

MCV 74 fL 74 ~ 102
MCH 25 pg 23 ~ 31
MCHC 34* g/dL 28 ~ 32
RDW CV 15 % 12,2 ~ 15,3
 Hemokonsentrasi
Ringkasan

 Os datang ke IGD keluhan tangan dan kaki dingin sejak ±3 hari


SMRS, terutama puncaknya pada ±2 hari SMRS

 Awalnya pasien demam sejak ±6 hari SMRS, dengan suhu yang


tinggi mendadak

 Terus menerus sepanjang hari, hanya turun setelah diberi obat


penurun panas dari warung, tidak lama kemudian meningkat lagi

 Sempat menurun pada ±2 hari SMRS


 Sakit kepala, mual dan muntah sesekali, berisi
makanan dan minuman sejak ±4 hari SMRS

 Nafsu makan menurun (hanya makan 2 sendok per kali


makan)

 Badan terasa pegal-pegal, pasien tampak lemas dan


hanya tidur-tiduran saja
 Hidung pasien sempat 1x ditemukan sedikit darah saat
menyeka hidung dengan tisu, namun darah tidak
mengalir banyak.

 Muncul bintik-bintik merah sejak ±3 hari SMRS.


Keluhan gusi berdarah maupun BAB hitam disangkal.

 Pasien terakhir BAK sejak ±6 jam SMRS.

 Lingkungan rumah pasien padat, tempat penampungan


air menggunakan bak yang terbuka, tidak pernah diberi
bubuk abate. Daerah di sekitar rumah tidak pernah di
fogging.
Dari pemeriksaan fisik:
 KU: tampak sakit sedang, rewel
 Kesadaran : compos mentis
 TD: 80/60 mmHg, Nadi 140x/menit, suhu 36.6 oC,
pernafasan 30x/menit
 Palpasi abdomen : hepatomegali teraba 4cm dibawah
arcus costae.
 Ekstremitas : akral dingin pada keempat tungkai, ptekie
(+) pada ekstremitas atas dan bawah, capillary refill
time >3 detik, uji rumple leed (+)
DIAGNOSIS KERJA

Demam berdarah dengue


(DBD) grade III

DIAGNOSIS BANDING

DBD grade IV
ANJURAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
IgM dan IgG anti Dengue

PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad
bonam
Penatalaksanaan
Medikamentosa
 IVFD RL atau NaCL 0,9% 20ml/kgBB (20ml x 17kg = 340ml) diberikan bolus selama 30 menit
 Bila syok teratasi, kurangi tetesan cairan menjadi 10ml/kgBB/jam (10ml x 17kg = 170ml/jam)
 Saat stabil diturunkan bertahap jd 7cc/kgBB, 5 cc/kgBB, dan seterusnya 3cc/kgBB, dengan total
waktu pemberian cairan ≤48 jam setelah syok teratasi
 Parasetamol syrup (10-15 mg/kgBB diulang tiap 4-6 jam) bila demam  3 x 200mg

Non Medikamentosa
 Rawat inap
 Oksigen 2 liter per menit
 Pemasangan kateter urin (pantau urin minimal ≥1cc/kgBB/jam)
 Perhatikan tanda-tanda overload cairan
 Kompres air hangat
 Monitoring
 Observasi tekanan darah dan nadi tiap 15 menit
 Observasi hematokrit dan trombosit tiap 4-6 jam

 Edukasi
 Memberikan informasi kepada keluarga mengenai penyakit pasien
 Modifikasi gaya hidup dengan 3M (Menguras, mengubur, menutup)
Resume Tindak Lanjut

Pasien an MY laki-laki usia 4 tahun 10 bulan, berat badan 17kg, tinggi


badan 103 cm, diagnosis Demam Berdarah Dengue grade III

Hari pertama perawatan, pasien sudah tidak demam, hanya masih mual, badan pegal, dan
nafsu makan belum membaik. Diberikan tatalaksana:
- IVFD RL atau NaCL 0,9% 20ml/kgBB (20ml x 17kg = 340ml) diberikan bolus selama 30
menit
- Bila syok teratasi, kurangi tetesan cairan menjadi 10cc/kgBB/jam (10cc x 17kg =
170ml/jam), dapat dipertahankan sampai 24 jam atau sampai klinis stabil dan hematokrit
menurun <40%, dan diturunkan bertahap menjadi 7cc/kgBB, 5 cc/kgBB, dan seterusnya
4cc/kgBB.
- Pemberian cairan tidak melebihi 48 jam setelah syok teratasi.
- Parasetamol syrup 3x200mg (bila perlu)
- Oksigen 2 liter per menit
- Pemasangan kateter urin (pantau urin minimal ≥1cc/kgBB/jam)
Perawatan hari kedua, masih mual, badan pegal, sakit kepala berkurang,
dan nafsu makan belum membaik.
Diberikan tatalaksana IVFD RL 30 tpm makro dan cek H2TL per 6 jam

Perawatan hari ketiga, pasien sudah tidak mengeluh mual maupun sakit
kepala, nafsu makan membaik, tetapi badan masih pegal. Pasien
diperbolehkan pulang
Follow up
Tanggal
S O A P
Perawatan

Demam (-) mual (+), TD: 90/60 mmHg DHF gr III  IVFD RL 30 tpm makro

muntah (-), sakit HR: 107x/min perbaikan  Cek H2TL /6 jam


RR: 28x/min O2: 98%
4 April kepala <<, badan
Suhu: 37,3ºC
2017 pegal (+), nafsu
Mata: konjungtiva anemis (-), sklera
makan ↓, mimisan (-
putih
), gusi berdarah (-)

Thorax: SNV +/+, rh -/-, S1 S2 reg,


murmur (-), gallop (-)

Abdomen: supel, BU (+), NT (-),


Hepatomegali (+) 4 cm dibawah
arcus costae, splenomegali (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+),


ptekie (+/+), oedema (-/-), CRT <2”
Tanggal
S O A P
Perawatan

Demam (-) mual (-), TD: 90/60 mmHg DHF gr III perbaikan  Boleh pulang
muntah (-), sakit HR: 107x/min
RR: 28x/min O2: 98%
5 April kepala (-), badan
Suhu: 37,3ºC
2017 pegal (+), nafsu
Mata: konjungtiva anemis (-),
makan membaik,
sklera putih
mimisan (-), gusi
berdarah (-) Thorax: SNV +/+, rh -/-, S1 S2 reg,
murmur (-), gallop (-)

Abdomen: supel, BU (+), NT (-),


Hepatomegali (+) 4 cm dibawah
arcus costae, splenomegali (-)

Ekstremitas: akral hangat (+/+),


ptekie (+/+), oedema (-/-), crt <2”
Analisa Kasus
Kriteria Demam Berdarah Dengue grade III
 Demam sejak ±6 hari SMRS, suhu  Demam onset akut, suhu tinggi, dan terus-menerus
tinggi mendadak selama 2-7 hari
 Darah dari hidung  Manifestasi perdarahan: minimal uji tourniquet/ rumple
 Bintik-bintik merah sejak ±3 hari leed (+) dan terdapat salah satu bentuk perdarahan lain
SMRS. seperti; ptekie, purpura, ekimosis, epistaksis,
 TD: 80/60 mmHg, tekanan nadi ≤20 perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena
mmHg
 Hepatomegali  Plasma leakage dan kegagalan sirkulasi seperti nadi
 Akral dingin, CRT >3’’, Ptekie (+), uji lemah, tekanan nadi rendah ≤20 mmHg, hipotensi dan
rumple leed (+) gelisah
 Trombositopenia, hemokonsentrasi  Pada hasil laboratorium didapatkan keadaan
trombositopenia <100.000 sel/mm3 dan peningkatan
hematokrit ≥20%

Demam Berdarah Dengue


grade III
Analisa Kasus
Tatalaksana Kriteria Demam Berdarah Dengue grade III
 IVFD RL atau NaCL 0,9% 20ml/kgBB  Suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma
(20ml x 17kg = 340ml) diberikan bolus  Cairan resusitasi inisial adalah larutan kristaloid 20
selama 30 menit ml/kgBB secara intravena dalam 30 menit. Observasi
tensi dan nadi dilakukan tiap 15 menit, hematokrit dan
 Bila syok teratasi, kurangi tetesan cairan trombosit tiap 4-6 jam
menjadi 10cc/kgBB/jam (10cc x 17kg =
170ml/jam), dapat dipertahankan  Bila syok belum teratasi setelah 60 menit, berikan cairan
sampai 24 jam atau sampai klinis stabil koloid 10-20 ml/kg BB secepatnya dalam 30 menit, yang
dan hematokrit menurun <40%, dan tidak melebihi 30ml/kgBB/hari atau maksimal pemberian
diturunkan bertahap menjadi 7cc/kgBB, koloid 1500ml/hari dan sebaiknya tidak diberikan pada
5 cc/kgBB, dan seterusnya 4cc/kgBB saat perdarahan

 Pemberian cairan tidak melebihi 48 jam  Tetesan cairan segera diturunkan menjadi 10 ml/kgBB/
setelah syok teratasi. Selain itu jam dan kemudian disesuaikan tergantung kehilangan
diberikan parasetamol syrup 3x200mg plasma yang terjadi selama 24-48 jam. Pada umumnya,
(bila perlu) cairan dapat dihentikan setelah 48 jam syok teratasi.

Demam Berdarah Dengue


grade III
Tinjauan Pustaka
Definisi Demam Berdarah Dengue

 Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan mengakibatkan


spektrum manifestasi klinis yang bervariasi antara yang paling ringan, demam
dengue (DD), DBD dan demam dengue yang disertai renjatan atau dengue
shock syndrome (DSS)(1), ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Ae.
albopictus yang terinfeksi.(2)
Etiologi

genus Flavivirus,
famili Flaviviride,
dan mempunyai 4
jenis serotipe
yaitu DEN-1, DEN-
2, DEN-3, dan
DEN-4.
Virus dengue ini
termasuk
kelompok B
Arthropod Virus
(Arbovirus)
Demam berdarah
dengue
disebabkan oleh
virus dengue yang
ditularkan oleh
nyamuk.
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi

 KEMENKES RI (Januari-Februari 2016)


 8.487 orang penderita DBD di Indonesia , jumlah kematian 108
orang
 Penderita DBD
 5-14 tahun mencapai 43,44%
 15-44 tahun mencapai 33,25%
Data dari tahun 2006
 Thn 2007 di provinsi DKI Jakarta pada semua kelompok
 5-14 tahun (36%) umur
 >5 tahun (31%) laki-laki > perempuan
 15-44 tahun (22%)
 > 45 tahun (11%)
Patogenesis
Patogenesis
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Manifestasi Klinis
Penegakkan diagnosa

 KLINIS  Laboratorium
 Demam: onset akut, suhu tinggi, dan  Trombositopenia (≤100.000/ul)
terus-menerus selama 2-7 hari
 Hemokonsentrasi: peningkatan
 Manifestasi perdarahan: hematocrit ≥20% dibandingkan nilai
minimal uji tourniquet (+) dan salah satu
hematokrit pada masa sebelum sakit
bentuk perdarahan lain seperti; ptekia, atau populasi umum dengan usia yang
purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan sama.
gusi, hematemesis dan atau melena
 Hepatomegali
 Tanda kegagalan sirkulasi (shock)
GRADING
(WHO 2011)
Penatalaksanaan
Komplikasi

 Syok
 Efusi pleura
 Kerusakan otak akibat prolonged shock atau perdarahan intrakranial
 Miokarditis
 Ensefalopati
Terima kasih

You might also like