Professional Documents
Culture Documents
SISTEM
KOMUNIKASI 1
TV ANALOG HITAM PUTIH
DAN BERWARNA
PROGRAM STUDI
D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
INSTITUT TEKNOLOGI TELEMATIKA
TELKOM
PURWOKERTO
ANGGOTA KELOMPOK
ANE NURFAEDAH
16201071
KEVIN DWI ANDIKA
16201084
LUHUR PAMUKTI
16201086
PRANKKY PRIYO NUGROHO
16201094
DOSEN PENGAMPU
B. Kelemahan
1. Gambar kualitasnya jelek
2. Banyak terdapat noise di gambar
3. Masih menggunakan CRT (Cathode Ray Tube)
Sistem Dasar Siaran Televisi Analog
• Di dalam Pemancar TV terdapat dua sinyal yang dipancarkan sekaligus, yaitu sinyal
gambar dan sinyal suara. Frekuensi kerja Pemancar TV berada pada spektrum frekuensi
VHF (174 - 230 MHz) dan UHF (470 - 806 MHz). Kedua sinyal tersebut dibangkitkan
terlebih dahulu di frekuensi antara (IF) dimana sesuai rekomendasi CCIR frekuensi sinyal
pembawa gambar telah ditetapkan sebesar 38,9 MHz dan frekuensi sinyal pembawa
suara 33,4 MHz.
Konten
siaran
analog
Penerima Analog
Pemancar Analog
Cara Kerja Pemancar Televisi
• Di dalam Pemancar TV terdapat dua
sinyal yang dipancarkan sekaligus,
yaitu sinyal gambar dan sinyal
suara. Frekuensi kerja Pemancar TV
berada pada spektrum frekuensi
VHF (174 - 230 MHz) dan UHF (470
- 806 MHz). Kedua sinyal tersebut
• Gambar diatas memperlihatkan
dibangkitkan terlebih dahulu di diagram dari sebuah pemancar TV
frekuensi antara (IF) dimana sesuai dimana di dalamnya terdapat dua buah
rekomendasi CCIR frekuensi sinyal amplifier. Satu amplifier sebagai
pembawa gambar telah ditetapkan penguat sinyal gambar dan satu
sebesar 38,9 MHz dan frekuensi amplifier lagi sebagai penguat sinyal
sinyal pembawa suara 33,4 MHz. suara. Dua buah RF amplifer di dalam
Pemancar TV seperti ini sering disebut
dengan Separate Amplifier.
• Dengan semakin membaiknya teknologi komponen, kelinieran
amplifier menjadi semakin mudah diperoleh. Maka pemakaian
sistem separate amplifier makin lama makin ditinggalkan. Kini
pemakaian common amplifier (satu amplifier untuk memperkuat
dua sinyal) menjadi lebih populer, karena lebih praktis, lebih
sederhana dan lebih murah. Gambar diatas memperlihatkan
diagram pemancar TV dengan sistem Common Amplifier.
Pembacaan & Penyajian Gambar Pembacaan & Penyajian Gambar
• Di Pemancar : gambar > sinyal listrik oleh • Tanggapan mata manusia terlambat 1/18
kamera detik bagi ”menghilangnya” suatu gambar.
• Di Penerima : sinyal listrik > gambar oleh Jika gambar ditampilkan > 18 kali/detik
tabung tv secara terputus-putus, akan terkesan
gambar tsb tertayang secara kontinyu
• Di Eropa, Indonesia 25 frame/detik, di
Amerika 30 frame/detik.
• berkas elektron ditembakkan secara
beruntun ke layar kamera (di pemancar)
atau ke tabung gambar (di penerima) ke
• Di pemancar, kamera membaca gambar obyek arah titik obyek yg dituju (di pemancar)
titik demi titik dr kiri ke kanan, dari atas ke
bawah.
atau ke titik tempat akan ditampilkannya
gambar di layar tv (di penerima).
• Di penerima, tabung gambar menyajikan
gambar titik demi titik dr kiri ke kanan, dr atas
ke bawah sesuai urutan di pemancar.
Televisi Hitam Putih
Prinsip Kerja Televisi Hitam Putih
(Monochrome)
• Pada televisi hitam putih
(monochrome), gambar yang di
produksi akan membentuk warna
gambar hitam dan putih dengan
bayangan abu-abu. Layar pada televisi
hitam putih dilapisi dengan fosfor
putih. Dan berkas elektron akan
• Pada televisi hitam putih gambar tidak mewarnai gambar pada layar, saat
dapat dilihat sesuai dengan warna berkas elektron menumbuk fosfor.
aslinya. Apapun yang terlihat dilayar
kaca hanya tampak warna hitam dan
putih. Hal ini sangat berbeda dengan
televisi warna, yakni warna gambar
yang tampil di layar akan terlihat
menyerupai aslinya.
Televisi Berwarna Prinsip Kerja Televisi Berwarrna
• Televisi berwarna diwujudkan dengan cara
memisahkan gambar yang akan
ditampilkan ke dalam tiga warna dasar
merah, biru, dan hijau dengan media kaca
pemisah tiga warna. Setelah tahap
pemisahan warna, selanjutnya warna yang
telah terpisah tadi diubah menjadi sinyal-
sinyal listrik dan kemudian sinyal listrik
tersebut dikombinasikan. Sinyal yang telah
terkombinasikan tadi lalu di terima oleh
• TV Berwarna harus kompatibel dgn TV pesawat penerima (reciever) untuk
monochrome dlm arti siaran TV berwarna kemudian dimasukkan ke dalam Cathode
harus bisa ditangkap pada penerima hitam Ray Tube (CRT) atau biasa disebut dengan
putih, dan sebaliknya TV berwarna harus tabung sinar katode dan akhirnya gambar
dapat menangkap siaran TV hitam-putih. dapat ditampilkan di layar televisi.
Terima Kasih