Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 1
•BAGAS OKTAIHZA HANANTA 061640411921
•WILLY AL KUSARI 061640411940
•ZENIA ZAL PUTRI 061640411941
o
Tujuan pemeriksaan API Gravity dan berat jenis adalah untuk indikasi
mutu (kualitas) minyak.
Semakin tinggi oAPI atau makin rendah berat jenis, maka minyak tersebut
makin berharga karena banyak mengandung bensin.
o
Semakin rendah API, maka mutu minyak makin rendah karena banyak
mengandung lilin. Makin tinggi berat jenis minyak berarti minyak tersebut
mempunyai kandungan panas (heating value) yg rendah.
2. Tekanan Uap (Reid Vapr Pressure)
Titik nyala adalah suhu dimana uap yg berada diatas minyak dapat
menyala sementara atau akan meledak seketika kalau ada api. Titik
api adalah suhu dimana uap yg ada diatas minyak akan cepat
terbakar seluruhnya secara terus menerus.
Titik nyala dan titik api menunjukkan indikasi jarak titik didih (boiling
range), dimana dibawah suhu tersebut minyak akan aman untuk
dibawa tanpa adanya bahaya terhadap api.
Alat yang dipakai untuk pemerikasaan titik nyala & titik api: Open cup
& Pensky-Marten untuk minyak-minyak berat, Tag tester untuk
minyak-minyak ringan. Minyak berat yg akan diperiksa dipanaskan
o
pada kecepatan 10 F per menit, untuk minyak ringan pada 1,8 F per
o
menit. Setiap pemeriksaan, nyala api dimasukkan kedalam uap
selama interval waktu 30 detik, lalu suhu dicatat.
5. Warna (color)
Pengukuran viskositas bertujuan untuk mengetahui kekentalan minyak pada suhu tertentu
sehingga minyak dapat dialirkan pada suhu tersebut, terutama pada sistem
pemompaan minyak diesel & minyak pelumas..
Umumnya semakin ringan minyak bumi, maka makin kecil viskositanya, atau sebaliknya.
Peralatan untuk pengukuran viskositas: Saybolt Universal Viscosity dan Saybolt Furol
Viscosity.
Viskositas yang dicatat adalah lama waktu pengaliran minyak dalam wadah dengan
volume tertentu melalui lubang (orifice) tertentu pada suhu tertentu.
Angka viskositas dipakai sebagai dasar untuk menentukan angka indeks viskositas, yaitu
menggambarkan perubahan viskositas akibat perubahan suhu. Jika indek viskositas
tinggi, maka viskositasnya relatif tidak berubah terhadap suhu, jika rendah berarti
viskositas sangat dipengaruhi suhu.
7. Titik Kabut (Cloud Point) dan Titik Tuang (Pour point)
Titik kabut & titik tuang dimaksudkan untuk memperkirakan
jumlah lilin yg terdapat didalam minyak. Semua minyak akan
membeku jika didinginkan pada suhu yangg cukup rendah, maka
pemeriksaaan ini tidak menunjukkan adanya sejumlah lilin atau
padatan lain dalam minyak. Ini berarti pada pemeriksaan tersebut
terlihat bahwa lilin akan meleleh diatas titik tuangnya sehingga
dapat dipisahkan dari minyaknya.
Titik kabut sangat penting untuk minyak diesel HSD (High Speed
Diesel) untuk indikasi adanya penyumbatan lilin pada saringan
minyak halus (finer filter) sehingga mesin akan sulit beroperasi.
Makin rendah titik kabut, maka makin banyak kandungan
lilinnya.
Titik kabut adalah suhu dimana terjadinya asap yangg tenang
atau kabut pd dasar tabung reaksi ( jar test) ketika minyak yg
diperiksa (sesudah dipanaskan) didinginkan tanpa
mengaduknya. Pemeriksaan titik kabut dilakukan dengan
metode ASTM-D2500 dan IP-219, dimana minyak didinginkan
setidaknya pada suhu 25oF diatas titik kabutnya.
• Semakin tinggi angka setana akan lebih mudah bagi bahan bakar
untuk terbakar dalam kompresi.
• Dengan bahan bakar yang mudah terbakar maka akan
mengurangi ketukan dari mesin diesel, sehingga mesin akan
lebih halus.
• Bahan bakar yang lebih tinggi setana biasanya menyebabkan
mesin untuk berjalan lebih lancar dan tenang . hal ini berbeda
bila nilai setananya lebih rendah maka akan terjadi delay
sehingga menambah ketukan pada proses pembakaran.
• Beda dengan Nilai Octan pada Mesin Bensin) Karena
Prinsipnya sangat berbeda jauh, kalau nilai oktan pada bensin
itu bahan bakar makain sulit terbakar bila di kompresi).
Nilai Setana
•Nilai Setana dinyatakan dengan angka, dan biasanya mesin
diesel bermain diangka CN 40-55.
•Bahan bakar dengan setana yang lebih tinggi mengalami
keterlambatan pengapian lebih pendek, akan memberikan lebih
banyak waktu untuk proses pembakaran bahan bakar akan
selesai. Oleh karena itu, mesin diesel high performance akan
beroperasi lebih efektif dengan bahan bakar setana yang lebih
tinggi .
14. Titik Asap (smoke point)
• Titik asap (smoke point) didefinisikan sebagai tinggi nyala
maksimum dalam milimeter dimana kerosin terbakar tanpa timbul
asap apabila ditentukan dalam alat uji baku pada kondisi tertentu.
Gas C1? C4 < 20 oC Sebagai bahan bakar elpiji (LPG-Liquefied Petroleum Gas) dan
bahan baku untuk sintesis senyawa organik.
Nafta C6? C10 70 - 180 Fraksi nafta diperoleh dari fraksi bensin. Nafta digunakan untuk
sintesis senyawa organik lainnya yang digunakan untuk pembuatan
plastik, karet sintetis, deterjen, obat, cat, bahan pakaian, dan
kosmetik.
Kerosin C11? C14 180 - 250 Digunakan sebagai bahan bakar pesawat udara dan bahan bakar
kompor parafin.
Minyak solar dan C15? C17 250 – 300 Digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel; minyak
diesel
solar untuk kendaraan mesin diesel dengan rotasi tinggi, sedangkan
minyak diesel untuk rotasi sedang/rendah, disamping sebagai
bahan bakar tungku di industri.
Minyak pelumas C18? C20 300 – 350 Digunakan sebagai minyak pelumas. Hal ini terkait dengan
kekentalan (viskositas) yang cukup besar.
Lilin > C20 > 350 Sebagai lilin parafin untuk membuat lilin, kertas pembungkus
berlapis lilin, lilin batik, korek api, dan bahan pengkilap, serta semir
sepatu.
Minyak bakar > C20 > 350 Bahan bakar di kapal, industri pemanas, dan pembangkit listrik.
Bitumen > C40 > 350 Materi aspal jalan dan atap bangunan. Aspal juga digunakan
sebagai lapisan anti korosi, isolasi listrik dan pengedap suara pada
lantai.