You are on page 1of 16

ANALISA GAS

DARAH
Imelda R Kartika
Parameter Analisa Gas Darah
PH (Normal ; 7,35 – 7,45)….7,39
apakah Alkalosis ( ) atau Asidosis ( )

PCO2 (Normal : 35 – 45 mm Hg)….37


Adalah tekanan dari gas CO2 yang terlarut dalam darah, merupakan
parameter fungsi pernafasan (respirasi)
Bila PCO2 < 35 mm Hg  Hipokapnia
Bila PCO2 > 45 mm Hg  Hiperkapnia

PaO2 (Normal : 80 – 100 mm Hg)…..96


Adalah tekanan yang ditimbulkan oleh O2 yang terlarut dalam darah
Hipoksemia : adalah keadaan dimana PaO2 < 60 mm Hg
Hipoksia : adalah keadaan dimana O2 jaringan tidak adekuat.

BE (Normal : -2 s/d +2 meg/L)…..3


BE atau Base defisit menggambarkan secara langsung jumlah dalam
Meg/L kelebihan basa/kekurangan basa

Nilai BE digunakan untuk diagnosis dan juga untuk pengobatan


asidosis metabolik, dengan formula :
Kebutuhan Basa = BE x BB x 0.3 meg
Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Asidosis Respiratorik
- Akibat pengeluaran CO2 terganggu, terjadi penumpukan CO2 dan
peningkatan H2CO3.
- Etiologi : - Gagal napas
- Penekanan pusat pernapasan (stroke, truma kepala
overdosis obat)
- Sumbatan jalan napas
- Gejala : - Retensi 02  Sesak
- Gangguan kesadaran  gelisah, letangi, stupor, coma

- Penatalaksanaan
- Memperbaiki ventilasi
- Intubasi & ventilasi mekanik
- Pengobatan penyakit penyebab
Alkolosis Respiratorik
• Akibat pengeluaran CO2 berlebihan pada Hiperventilasi, karena
kehilangan CO2, H2CO3 berkurang.

• Etiologi : - Keadaan yang menyebabkan hiperventilasi


- Gangguan paru  hipoksemia
- Metabolisme asidosis  di intoksikasi salisilat
- Ventilasi mekanik berlebihan
- Trauma sistim saraf pusat (SSP)

• Gejala : ansietas, kejang, tetani dan gangguan kesadaran


• Penatalaksanaan
- Terapi oksigen  memperbaiki oksigenerasi
- Penyesuaian ventilator mekanik
- Pengobatan penyakit penyebab
- Farmakoterapi : sedasi & tranquilizer
Asidosis Metabolik
Adalah keadaan dengan kekurangan HCO3
Etiologi : - Penimbunan asam yang berlebihan
- Diabetes ketoasidosis
- Gagal ginjal
- Keracunan salisilat, etikan glikol
- Banyak kehilangan HCO3 dari drainase gastro intes
tinal atau diare

Gejala : - Pernapasan kussmaul


- Gangguan kesadaran : Disorientasi, gelisah, coma

Penatalaksanaan : - Pengobatan penyakit penyebab


- Pemberian HCO3 (bila anio grap (N))
- Penggantian kalium
Alkalosis Metabolik
Adalah keadaan dengan HCO3 yang berlebihan
Etiologi : - Kehilangan asam melalui gastro intistinal  muntah,
suction NGT, diare
- Masukan alkali yang berlebihan
- Therapi diuretik
- Cashing syndrome

Gejala : - Otot spastik, tetani, depresi pernafasan


- Gangguan kesadaran

Penatalaksanaan : - Infus saline


- Koreksi kekurangan kalium
- Pd. Alkolosis persister  asetazolamide
(Diamox)
- Bahan-bahan yang bersifat asam
Adapun pengaturan keseimbangan derajat
keasaman tubuh dilakukan melalui tiga
mekanisme
yaitu:

1.System
buffer.
2.Pembuangan gas CO2 melalui paru
paru/pernafasan.
3.Pembuangan ion H+ lewat ginjal.
SYSTEM BUFFER.
Buffer atau larutan penyangga adalah
larutan senyawa kimia yang mampu
bertahan pada kadar ion H+ ( atau pH ) yang
tetap, sekalipun ditambah dengan asam
atau basa yang kuat.

Buffer yang terutama didalam tubuh kita


adalah:
1. Penyangga / buffer BIKARBONAT
2. Penyangga /buffer PROTEIN
3. Penyangga/buffer PHOSPHAT:
Penyangga / buffer BIKARBONAT:
• Merupakan penyangga paling utama pada cairan
extra sellulair dan terdiri dari asam karbonat (
H2CO3 ) dan larutan bikarbonat ( HCO3-).
• Penyangga bikarbonat ini merupakan penyangga
paling penting karena dapat diatur oleh ginjal
dan paru.
• Normal rasio asam karbonat dan bikarbonat
adalah 1 : 20, dan pada keadaan ini pH tubuh
adalah 7,4.
Penyangga /buffer PROTEIN:
• Merupakan penyangga untuk cairan intra selulair,
dan merupakan penyangga yang paling banyak
didalam tubuh.
• Buffer ini juga berpengaruh pada cairan ekstra
sellulair karena ion H+, CO2, dan HCO3- dapat
berdiffusi kedalam sel.
• Haemoglobin merupakan buffer protein yang
effektif untuk meningkatkan CO2.
• CO2 yang diikat akan berdiffusi masuk kedalam
sel darah merah dan membentuk H2CO3 yang
kemudian akan terurai menjadi H+ dan HCO3-.
• HCO3- inilah yang diperlukan sebagai buffer
dalam plasma.
Penyangga/buffer PHOSPHAT:
• Dilakukan dalam ginjal , yaitu
mengembalikan pH kenormal dengan
cara meningkatkan atau menurunkan
ion bikarbonat (HCO3-) dalam cairan
ekstra sellulair.
• Terdiri dari HPO4- yang akan
meningkat ion H+ yang berlebihan
sehingga menjadi H2PO4.
SYSTEM PARU / PERNAFASAN:

• Merupakan penyangga yang paling efektif dan


bekerjanya cepat, asalkan organ organ pernafasan
dalam keadaan normal.
• Frekuensi pernafasan akan menentukan banyaknya
gas CO2 yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
• Frekuensi pernafasan diatur oleh : pusat nafas (
medulla oblongata ) dan chemoreceptor pada arteria
carostis/aorta.
• Tekanan gas CO2 yang meningkat, pH darah yang
menurun, dan tekanan gas O2 yang menurun akan
merangsang dan meningkat pusat nafas.
SYSTEM GINJAL:
• Buffer ini kerjanya lambat dan kurang efektif.
Buffer ini bekerja dengan cara membuang ion
H+ (eksresi H+) dan menyimpan bikarbonat (
mereabsorbsi HCO3- ).
• Bila darah terlalu asam maka ginjal akan
mengeksresi ion H+ keluar dari tubuh melalui
urine, dan mereabsorbsi HCO3- ( bikarbonat ),
sebaliknya bila darah terlalu alkalis, maka
ginjal akan meningkatkan ekskresi bikarbonat (
ekskresi HCO3- ) lewat urine dan mereabsorbsi
ion H+ dari urine sehingga ion H+ tertahan
dalam tubuh
TERIMA KASIH

You might also like