Professional Documents
Culture Documents
Siti Munawaroh
Afifah Agung Pertiwi
Faisol Aziz
Abstrak
Evaluasi keamanan balok beton post-tensioned
prategang
ACI 318 and EC2, BS 5400 and AASHTO.
Hasil :
Keamanan dari balok beton prategang sensitif
terhadap modulus penampang beton di bagian
bawah, gaya prategang efektif, profil
eksentrisitas dan lentur dari bentang balok.
Pendahuluan
Beton prategang :
Beton yang diberikan gaya internal yang
sesuai sehingga mampu melawan tegangan
yang dihasilkan beban eksternal sesuai
yang direncanakan.
Beban tekan awal diberikan dan ditopang
oleh perkuatan baja tegangan tinggi yang
bekerja pada beton.
Memberikan gaya internal, lawan dari beban
eksternal. Sehingga secara signifikan
mengurangi atau menghilangkan defleksi.
Pendahuluan
Tujuan dari Jurnal ini adalah :
(i) Untuk mengevaluasi keamanan lentur dari
jembatan balok prategang.
(ii) Memeriksa konsistensi dari indeks
keamanan untuk menentukan parameter
dari kriteria yang ditentukan.
(iii) Memberikan saran dan rekomendasi dari
hasil penelitian.
Kriteria Desain untuk Balok Jembatan
Dalam penelitian ini, analisis reliabilitas dilakukan untuk balok jembatan. Model beban dan
hambatan dan fungsi tetapan limit ditentukan. Dalam menentukan beban yang harus
dipertimbangkan, BS 5400 (1978) bagian 2, membagi beban nominal menjadi dua kelompok
yaitu; beban permanen dan transien. Beban permanen didefinisikan sebagai beban mati,
beban mati ditumpangkan, beban karena bahan pengisi, penurunan diferensial dan beban
berasal dari sifat bahan struktural. Beban transien di sisi lain mengacu pada semua beban
selain beban permanen: terdiri dari beban angin, beban suhu, beban ereksi, pembebanan
jalan raya primer dan sekunder, beban jalan kaki dan beban siklus, dan jalan rel primer
dan sekunder. jika ada. Beban jalan raya dan kereta api utama adalah beban langsung
vertikal, sedangkan beban sekunder adalah beban hidup karena perubahan kecepatan atau
arah. Oleh karena itu pembebanan jalan raya sekunder meliputi pembebanan sentrifugal,
pengereman, penyaradan dan beban tabrakan dan beban kereta api sekunder meliputi
lurching, nosing, sentrifugal, traksi, dan beban pengereman.
Bahan dan Metode
Algoritma Ketahanan Struktur
Asumsikan bahwa R dan S adalah variabel acak yang distribusi statistiknya diketahui
sangat tepat sebagai hasil serangkaian peerhitungan yang sangat panjang. R adalah
variabel yang mewakili variasi kekuatan antara struktur identik nominal, sedangkan
S mewakili efek beban maksimum pada periode T-th yang berurutan, maka
probabilitas bahwa struktur tersebut akan runtuh selama periode referensi durasi T
tahun diberikan oleh Persamaan (3 ) sebagai:
dimana gaya prategang diterapkan. Selanjutnya penelitian tersebut menunjukkan bahwa momen
tahanan ultimit yang bisa diharapkan meningkat dari penampang bergantung pada eksentrisitas
profil tendon serta besarnya gaya prategang dan modulus penampang beton di bagian bawah.
Dengan demikian, variasi parameter dalam evaluasi probabilistik dengan menggunakan metode
Reliability Orde Pertama dan dikodekan dalam FORM5 [25] menunjukkan bahwa, seiring
meningkatnya eksentrisitas dan gaya prategang efektif dengan modulus penambang dasar,
keamanan balok meningkat. Tetapi dengan gaya prategang efektif yang lebih kecil, dan
eksentrisitas rendah, keamanan balok menurun drastis. Telah diamati bahwa dengan
meningkatnya modulus penampang bawah dan berkurangnya eksentrisitas dan gaya prategang
efektif keamanan balok meningkat. Oleh karena itu, keamanan elemen balok beton prategang
sangat bergantung pada modulus penampang dasar beton dan profil eksentrisitas tendon di