terdapat mudcrack Gurun gobi termausk 5 gurun terbesar terluas Dalam sejarah, gobi GURUN SAHARA - Merupakan gurun panas dan terbesar ketiga setelah Antartika dan Arktik - dibatasi oleh Samudera Atlantik di bagian barat, Pegunungan Atlas dan Mediterania di utara, Laut Merah di sebelah timur, dan lembah Sungai Niger di selatan. Sahara dibagi menjadi beberapa daerah, dimana Pegunungan Ahaggar sebagai pusat, pegunungan Tibesti, Pegunungan Air (wilayah pegunungan gurun dan dataran tinggi), gurun Tenere, dan Gurun Libya (wilayah paling gersang) - Dahulu kala wilayah Gurun Sahara ini merupakan danau yang mengering sekitar 80.000 tahun yang lalu - luasnya mencapai 9.400.000 kilometer persegi mencakup sebagian besar Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Sahara Barat, Sudan dan Tunisia -Bentang alam gurun Sahara dibentuk oleh angin atau dengan curah hujan sangat langka - Sebagian gurun sahara terbentuk karena pergeseran lempeng benua Afrika yang mengarah ke benua eropa, dinamakan epirogenesa negatif, yaitu pergerakan yang ditandai oleh adanya kenaikan permukaan bumi sehingga seolah-olah permukaan air laut yang menurun. -suhu rata-ratanya di atas 38 derajat celcius Keberadaan oasis atau daerah subur di sekitar gurun Sahara membuktikan bahwa ada akuifer pada lapisan bawah gurun Sahara. Akuifer adalah lapisan dibawah permukaan tanah yang mengandung air dan dapat dirembesi air. PEMBENTUKAN GURUN SAHARA Udara hangat menalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik dan mendingin. Saat dingin udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada saat mencapai daerah tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi. Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga menjadi kering dan terjadilah gurun kering. Selain itu, kebanyakan pembentukan permukaan gurun disebabkan oleh air. Hujan yang turun di daerah gurun biasanya sangat deras, sehingga tanah yang kering dan keras tidak bias menyerap air. Air tersebut kemudian mengalir deras menuruni lereng menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng lembah curam yang dikenal dengan nama wadis. batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari lembah ke dataran gurun. Batuan yang berada di permukaan gurun terkena panas disiang hari dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama kelamaan akan merapuhkan batu dan dan akhirnya pecah menjadi pasir.