You are on page 1of 10

BAB VII :

ANALISIS ARUS
KAS
ANALISIS ARUS KAS PROYEK

Jika diasumsikan bahwa investasi


proyek 100% dananya dibiayai dengan
modal sendiri, tidak mengalami
kesulitan dalam menaksir arus kas .
Tetapi apabila investasi tersebut
dibiayai dengan hutang, maka akan
timbul bunga atas hutang tersebut. Hal
ini akan menimbulkan masalah
menyangkut perkiraan aliran kasnya.
Arus kas proyek dikelompokkan
menjadi :

Initial cash flows umumnya negatif


(pengeluaran).
Operating cash flows umumnya
positif (penerimaan)
Terminal cash flows, penerimaan
dari nilai sisa. Net Working Capital
yang terjadi pada awal proyek harus
dikembalikan.
Dalam penganggaran modal arus
kas ini didasarkan pada after tax
basic.
Initial cash flows
Pola aliran kas yang berhubungan
dengan pengeluaran investasi,
umumnya negatif. Untuk proyek
besar initial cash flow tidak terjadi
pada awal periode, tetapi terjadi
beberapa kali. Investasi ini seperti :
Tanah, gedung, mesin dan
peralatan dan modal kerja.
Operating cash flows
Kebanyakan cara yang digunakan untuk
menaksir operating cash flows setiap tahun
dengan menyesuaikan taksiran rugi laba
yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip
akuntansi dan menambahkannya dengan
biaya-biaya yang sifatnya bukan tunai
seperti penyusutan. Umumnya operating
cash flows positif (penerimaan).
Operating cash flows

Dua pendekatan yang digunakan :


Top Down Approach : jika investasi
100% didanai dari modal sendiri.
Bottom-up Approach : jika investasi
sebagian atau seluruhnya didanai
dari hutang.
Operating cash flows :
Top Down Approach
Jika investasi 100% didanai dari
modal sendiri.
Formulanya :

Operating cash flows =


EAT + DEPRESIASI
Operating cash flows :
Bottom-up Approach
Jika investasi sebagian atau
seluruhnya didanai dari hutang
Formula :

Operating Cash Flows =


EAT + Depreasiasi + Bunga (1 tax)
Terminal cash flows

Merupakan penerimaan dari


nilai sisa (salvage Value) dan
Net Working Capital yang
terjadi pada awal proyek yang
harus dkembalikan.
Hal penting yang perlu
diperhatikan dalam analisis arus
kas adalah :
Sunk Cost atau suatu pengeluaran
yang telah terjadi dimasa silam tidak
bersifat incremental (tidak berubah),
sehingga sunk cost tidak
diperhitungkan dalam analisis arus kas
proyek.
Opportunity cost harus diperhitungkan
secara tepat dalam analisis
penganggaran modal.

You might also like