proyek 100% dananya dibiayai dengan modal sendiri, tidak mengalami kesulitan dalam menaksir arus kas . Tetapi apabila investasi tersebut dibiayai dengan hutang, maka akan timbul bunga atas hutang tersebut. Hal ini akan menimbulkan masalah menyangkut perkiraan aliran kasnya. Arus kas proyek dikelompokkan menjadi :
Initial cash flows umumnya negatif
(pengeluaran). Operating cash flows umumnya positif (penerimaan) Terminal cash flows, penerimaan dari nilai sisa. Net Working Capital yang terjadi pada awal proyek harus dikembalikan. Dalam penganggaran modal arus kas ini didasarkan pada after tax basic. Initial cash flows Pola aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran investasi, umumnya negatif. Untuk proyek besar initial cash flow tidak terjadi pada awal periode, tetapi terjadi beberapa kali. Investasi ini seperti : Tanah, gedung, mesin dan peralatan dan modal kerja. Operating cash flows Kebanyakan cara yang digunakan untuk menaksir operating cash flows setiap tahun dengan menyesuaikan taksiran rugi laba yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi dan menambahkannya dengan biaya-biaya yang sifatnya bukan tunai seperti penyusutan. Umumnya operating cash flows positif (penerimaan). Operating cash flows
Dua pendekatan yang digunakan :
Top Down Approach : jika investasi 100% didanai dari modal sendiri. Bottom-up Approach : jika investasi sebagian atau seluruhnya didanai dari hutang. Operating cash flows : Top Down Approach Jika investasi 100% didanai dari modal sendiri. Formulanya :
Operating cash flows =
EAT + DEPRESIASI Operating cash flows : Bottom-up Approach Jika investasi sebagian atau seluruhnya didanai dari hutang Formula :
Operating Cash Flows =
EAT + Depreasiasi + Bunga (1 tax) Terminal cash flows
Merupakan penerimaan dari
nilai sisa (salvage Value) dan Net Working Capital yang terjadi pada awal proyek yang harus dkembalikan. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam analisis arus kas adalah : Sunk Cost atau suatu pengeluaran yang telah terjadi dimasa silam tidak bersifat incremental (tidak berubah), sehingga sunk cost tidak diperhitungkan dalam analisis arus kas proyek. Opportunity cost harus diperhitungkan secara tepat dalam analisis penganggaran modal.
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda