GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI FOTO

GL3222

4. SUNGAI (POLA, TIPE, PROSES)

 Muda: G. Malabar Dewasa: Kintom, Banggai

Dewasa: Kali Brantas Tua: S. Mimika, Papua

 Karakteristik Tahapan Sungai

Karakteristik Muda Dewasa Tua

Saluran lurus berkelok bermeander

Bentuk lembah V U U lebar asimetri

Dasar lembah Bedrock, berjeram, Sebagian aluvial, Aluvial, tidak ada

air terjun berjeram, rapid jeram

Sedimentasi Hampir tidak ada Point bar Point bar, flood

plain
erosi Vertikal dominan Vertikal - lateral Lateral dominan

Hubungan Efluent atau tidak Umumnya efluent Umumnya influent

dengan air ada kontak (air sungai mengisi
tanah akifer)

Lebar lembah = lebar penampang < 10 x lebar >10 x lebar

basah penampang basah penampang basah
Curug Dago: Lava 48 ka
Plunge pool
 Air terjun besar
(cataract)

Air terjun
(waterfalls)

Jeram t>2m
(cascades)

Riakan; Jeram kecil t<2m

(rapids)

Kontrol batuan dasar terhadap profil sungai (batuan keras,

akibat intrusi batuan beku, ujung lidah lava, atau akibat
sesar
Ciri erosi
dasar
sungai :

POT
HOLES

(Ci Tarum,
Saguling)
 POT
HOLES

(Ci Tarum,
Saguling)
ENDAPAN KIPAS ALUVIAL
ENDAPAN SUNGAI BRAIDED

Palu, Sulteng
PERKEMBANGAN
ALIRAN SUNGAI
DINAMIKA ALIRAN SUNGAI VS LERENG
DINAMIKA
ALIRAN SUNGAI
VS LERENG
 Daerah Aliran Sungai (DAS)
= drainage basin (cekungan pengeringan)
= catchment area (daerah tangkapan air)
= watershed (daerah limpasan air)

Adalah suatu daerah/area/luasan di permukaan Bumi tempat dimana air yang

disuplai oleh hujan dialirkan menuju lautan melalui jaringan lembah sungai,
termasuk danau di dalamnya.
 Stream order Orde sungai

1. Horton: menilai sungai mana yang lebih dulu terbentuk

orde 1

2. Strahler: cabang sungai terhulu berorde 1, orde 1 bertemu

Orde 1 bergabung menjadi orde 2, dst

3. Shreve: stream magnitude; cabang sungai terhulu berorde

1, orde 1 bertemu orde 1 menjadi orde 2; 2 + 1 = 3; dst
Perbandingan Cara Perhitungan Orde
Sungai menurut Cara
Horton, Strahler, dan Shreve

1 3 1 11 3 1 1
1 1 1 1
4 1 1
1 2 1 4 1 1 2 1 1
2 2
2 2
2 4 2 2 4 2 2 2
2 1 22 3 1 2 4
3 1 3 3 1 4
5
1 1 1 1 1 1
9

1 4 14 4
10
1 1
Horton, 1945 Horton,
Strahler, 1945
1954 Shreve, 1966
 Metoda
1. Luas DAS (A; dalam km2) adalah luas DAS dalam bidang datar.
2. Panjang Total Sungai (L; dalam km) adalah panjang seluruh segmen
sungai di dalam DAS.
3. Kerapatan sungai (D; dalam km/km2) adalah nisbah antara panjang total
sungai dibagi luas DAS (D = L/A).
4. Panjang sungai (L; dalam km) adalah panjang setiap orde segmen
sungai.
5. Panjang sungai rata-rata (dalam km) adalah jumlah seluruh panajng
sungai dibagi jumlah seluruh sungai.
6. Jumlah sungai (N) adalah jumlah setiap segmen sungai.
7. Jumlah total sungai (N) adalah jumlah seluruh segmen sungai di dalam
DAS
8. Frekuensi sungai (F) adalah nisbah jumlah total sungai dibagi luas DAS
(F = N/A).
9. Gradien sungai (dalam %) adalah kemiringan lereng setiap segmen
sungai.
10. Nisbah percabangan (bifurcation ratio; Rb) adalah nisbah jumlah antara
orde sungai Nu terhadap orde sungai yang setingkat lebih tinggi Nu+1
11. Bobot rata-rata Rb (WRb) adalah nisbah percabangan rata-rata dalam
suatu DAS mengikuti Perhitungan Schumm (1956).
12. Nisbah Relief adalah perbandingan antara beda tinggi titik tertinggi dan
terendah dalam satu DAS terhadap elongasi DAS.
 Hasil Analisis
Watershed Citarum
Parameter Cikapundung Cikeruh Citarik Upstream Cisangkuy Ciwidey
2
1. Area of Watershed (A km ) 127 212 272 290 275 210
2. Stream Total Length within
watershed (L km) 193,80 192,00 320,70 421,20 378,80 285,45
3. Drainage density
2
(L/A km/km ) 1,52 0,91 1,18 1,45 1,38 1,36
4. Stream Total Length (km):
st
1 order 102,60 86,50 139,30 219,30 195,80 140,55
nd
2 order 41,25 44,80 73,50 110,00 94,20 67,70
rd
3 order 19,90 27,80 68,40 45,20 46,60 29,20
th
4 order 9,00 27,60 30,50 21,70 13,20 29,00
th
5 order 21,00 5,30 9,00 25,00 29,00 19,00
5. Average stream length (km)
st
1 order 0,996 1.630 1.650 1.754 0,874 0,776
nd
2 order 1.289 2.990 2.720 2.857 1.385 1.110
rd
3 order 1.809 5,56 9.770 4.305 2.912 1.270
th
4 order 3,00 13,80 12.200 5.425 2.200 4.143
th
5 order 21,00 5,30 9.000 25.000 29.000 19.000
6. Stream number (N)
st
1 order 103 105 167 250 224 181
nd
2 order 26 24 48 63 58 51
rd
3 order 9 7 12 17 12 15
th
4 order 2 2 4 6 5 4
th
5 order 1 1 1 1 1 1
7.Stream Total Number 141 139 232 569 300 252
8.Stream Frequency N/A 1,11 0,66 0,85 1,96 1,09 1,20
9.Average stream gradient
(%)
st
1 order 23,04 46,61 34,72 36,82 36,92 39,05
nd
2 order 12,29 16,59 20,53 14,07 16,48 14,24
rd
3 order 11,13 8,16 4,60 11,59 7,28 7,11
th
4 order 5,18 1,29 2,09 5,77 3,32 3,90
th
5 order 0,59 0,47 0,28 1,50 2,59 1,45
10.Bifurcation ratio Rb
Rb1-2 3,96 4,38 3,48 3,97 3,86 3,55
Rb2-3 2,89 3,43 4,00 3,70 4,83 3,40
Rb3-4 4,5 3,50 3,00 2,83 2,40 3,75
Rb4-5 2,00 2,00 4,00 6,00 5,00 4,00
11. Weighted mean of Rb 3,92 3,68 3,55 3,89 3,99 3,54
(WRb)(see Table 1)

12. Relief Ratio 58,7 59,8 58.8 77,1 61,9 66,2

Valley transversed to structure

1. Thornbury 1969 p. 116-117

Subsequent valley:
a. those developed across the folded or faulted
structures of tectonic basins whose lowest outlets
extend across the structures
b. those developed by headward erosion along zone
of weakness, such as tear faults, which are
transverse to the major structures
Superposed:
antedates the valley, but which was not exposed at
the time cutting of the valley began, but was burried
beneath a cover mass, such as sedimentary cover,
glacial drift, or lava flows
Antecedent:
antedates the structures across which it is cut, and
the stream in it has been able to keep pace in down-
cutting with transverse doming, up-folding or up-
faulting

2. Lobeck 1948 p. 172-173

Superpose:
a stream which is aquires a course upon flat-lying
sedimentary or alluvial formations which conceal the
underlying mass. When rejuvenated, it may cuts
through the covering layer and transect the burried
formations. Thus stream rejuveneted by the uplift of
a peneplane become incised and develop courses
without regard to the rock structures.
Antecedent:
stream which is maintained its courses across an
(very slow) uplift which it antedates
Tipe genetik sungai:

Konsekuen = aliran searah

dengan struktur utama atau
kemiringan awal

Resekuen = aliran searah

dengan kemiringan struktur
pada permukaan bidang
erosi yang baru

Obsekuen = aliran
berlawanan dengan
kemiringan struktur

Subsekuen = aliran searah

dengan jurus/strike
struktur/lapisan

Insekuen = aliran tidak

dipengaruhi struktur
 Quiz

Dengan mengetahui tipe genetik sungai,

interpretasikan struktur geologinya!