You are on page 1of 21

SISTEM

RESPIRASI
(Regulasi pernafasan)

Dr.H.Abd Rachman Tanjung AIFM

BAGIAN FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UISU
REGULASI
PERNAFASAN
Pengaturan pernafasan terdiri dari

- Mekanisme pengaturan syaraf


- Mekanisme pengaturan kimia darah
- Mekanisme pengaturan non kimia darah
MEKANISME PENGATURAN SYARAF

Mekanisme pernafasan neural ( syaraf ) ada 2

1. Mekanisme kendali pernafasan volunter ---- > pusatnya


di cortex cerebri dan impulse dihantarkan ke motorik
otot pernafasan melalui serabut corticospinals

2. Mekanisme kendali pernafasan otomatis ( spontan )


---- > pusatnya di pons dan medulla oblongata dan
eferennya terletak di rami alba medulla spinalis
Serat syaraf impulse inspirasi ---- > neuron motorik
n.frenikus ( C 3 - C 5 )

Serat syaraf impulse ekspirasi ----- > bersatu pada


neuron motorik interkostalis interna

Neuron motorik otot ekspirasi akan dihambat apabila


neuron motorik otot inspirasi di aktifkan
Ada 2 jenis neuron pernafasan di batang otak

1. Neuron yang melepaskan impulse selama inspirasi


( Neuron I ).
Impulse tinggi selama inspirasi

2. Neuron yang melepaskan impulse selama ekspirasi


( Neuron E )
Impulse tinggi selama ekspirasi
Di medulla oblongata ada pusat pernafasan
1. Kelompok dorsal ---- > terdiri dari neuron I
2. Kelompok ventral ----- > terdiri dari neuron E

Pernafasan spontan di medulla oblongata dan


pada pons dan serat aferen n.vagus yang
berasal dari reseptor saluran pernafasan dan
paru - paru
Di pons ada pneumotaxic centre

- mengandung neuron I dan E


- kerusakan pneumotaxic centre
- pernafasan lambat,
- tidal volume naik
- dapat terjadi apneu

Fungsi : ----- > peralihan antara inspirasi dan ekspirasi


Otak
Pusat pengaturan pernafasan

Pons
Medulla

Jantung berdenyut lebih cepat


/ berdenyut lebih lambat

Neuron motorik

Diafragma

Otot interkostal
MEKANISME PENGATURAN KIMIA DARAH
Kimia darah yang mempengaruhi pernafasan adalah
- Peningkatan P CO2
- Penurunan P O2
- Konsentrasi H ion dalam darah arteri------- > memperbesar
aktifitas neuron pernafasan di medulla oblongata

Tekanan partiel ( P ) ------ > tekanan yang ditimbulkan


gas dalam suatu campuran gas ( P ) setara
dengan fraksi volume gas tersebut dalam
campuran gas dikali dengan tekanan total
campuran gas.
Pengaruh perubahan kimia darah berlangsung
melalui kemoreseptor pernafasan di
- glomus karotikus dan aortikus
- sekumpulan sel di medulla oblongata
- lokasi lain yang peka terhadap perubahan
kimia dalam darah

Reseptor ini membangkitkan impulse yang


merangsang pusat pernafasan
Glomus caroticus dan aorticus

- terletak di bifurcatio karotis dan dekat arcus aorta


- glomus ini mengandung ----- > sel glomus

Aliran darah ke glomus cukup besar dibandingkan


dengan organ lain, sehingga kebutuhan oksigen cukup
melalui oksigen yang terlarut.
Pada keracunan CO atau anemia kebutuhan oksigen
cukup walaupun jumlah O2 kurang
Rangsang glomus dapat berupa
- P O2 berkurang
- bendungan vaskulare
- obat - obatan seperti sianida
- nikotine

Pengendalian kimia tetap dipertahankan, tetap


konstan dengan cara penyesuaian pengaturan
kimiawi.
Respons terhadap perubahan asam basa

- asidosis metabolik ( DM ) Kussmaul


- hiperventilasi ----- > penurunan P CO2 alveoli dan
penurunan konsentrasi H ion

Alkalosis metabolik ----- > akibat muntah yang


berkepanjangan, kehilangan HCl tubuh --- > P C02 dan
H ion naik

Pada hiperventilasi ----- > peninggian konsentrasi H dan


penurunan PCO2 ----- > penurunan H ion darah arteri
( alkalosis respiratorik )

Hipoventilasi ----- > penurunan H ion --- > asidosis


respiratorik
Respons terhadap CO2
- P CO 2 = 40 mmHg
- P CO2 meningkat ------- > ventilasi dirangsang --- >
CO2 naik sampai P CO2 normal
Penimbunan CO2 dalam darah ( hipercapnia ) menekan
SSP pernafasan timbul gejala berupa
- sakit kepala
- kebingungan ( confusion )
- koma ( narcosis CO2 )
Respons terhadap O2

Penurunan PO2 ------ > menaikkan volume pernafasan


semenit
PO 2 = 60 mmHg
Hipoksia ----- > lebih sensitif terhadap P CO2 arteri
Pengaruh H ion dan CO2 berbeda dengan CO2 dan O2

Menahan nafas

- Dapat disengaja
- Saat tidak dapat ditahan ----- titik lepas ( breaking point )
karena P CO2 naik dan PO2 turun
PENGARUH NON KIMIA PERNAFASAN

Reseptor disaluran pernafasan dan paru dipersyarafi n.vagus


----- > reseptor adaptasi lambat
------ > reseptor adaptasi cepat

Reflex Hering Breuer


----- > refleks inflasi ---- > pemanjangan lama ekspirasi yang
ditimbulkan inflasi paru
------ > refleks deflasi ------ > pemendekan lama ekspirasi yang
ditimbulkan oleh deflasi paru

Reseptor beradaptasi cepat ( reseptor iritan ) di


- trachea menyebabkan batuk, bronkokonstriksi, sekresi
mukous paru menyebabkab hiperpneu
Batuk dan bersin

Batuk ----- > diawali inspirasi dalam diikuti ekspirasi kuat


melawan glotis yang tertutup ------ > peninggian
tekanan intrapleural

Refleks batuk dan bersin ------ > membantu mengeluarkan


zat iritan dan menjaga saluran udara tetap bersih

Rangsang nyeri dan emosi mempengaruhi pernafasan


---- > limbik sistem dan hipotalamus menuju pusat
pernafasan di medulla oblongata.
Gerakan sendi aktif / pasif merangsang pernafasan
------ > melalui proprioseptik

Cegukan : kontraksi spasmodik diafragma dan otot polos


inspirasi yang menimbulkan gerakan inspirasi dan
penutupan glotis

Menguap : tindakan pernafasan yang dasar fisilogis dan


makna belum diketahui

You might also like