asing (kuman, debu dll) dan dahak tidak boleh ditekan oleh obat pereda terapi simptomatis dengan antitussive yi zat pelunak, ekspektoran, mukolitika dan pereda batuk bila batuk sangat hebat mengganggu tidur dan meletihkan pasien. JENIS BATUK :
BATUK NON PRODUKTIF
tidak ada dahak, menggelitik, menjengkelkan,
mengganggu tidur dan tidak ada manfaatnya. Bila tidak diobati akan berulang terus ok pengeluaran udara yang cepat pada waktu batuk akan merangsang mukosa tengorok dan faring. OBAT-OBAT BATUK = ANTITUSSIVA
Zat pelunak batuk
emolliensia memperlunak rangsangan
batuk,melumas tenggorok agar tidak kering dan melunakkan mukosa yang teriritasi. Banyak digunakan sirup, zat-zat lendir dan gula-gula, permen, pastiles hisap (memperbanyak sekresi ludah) OBAT-OBAT BATUK = ANTITUSSIVA Ekspektoransia guaiakol,radiks ipeca, amoniumklorida (dalam obat batuk hitam) Zat-zat ini memperbanyak produksi dahak ( yang encer) mengurangi kekentalannya mempermudah pengeluarannya dengan batuk. Mekanisme kerjanya : merangsang reseptor di mukosa lambung yang meningkatkan kegiatan kelenjar sekresi dari saluran lambung usus juga dapat dipicu dengan meminum banyak air. OBAT-OBAT BATUK = ANTITUSSIVA Mukolitika = asetilsistein,mesna, bromheksin, dan ambroksol.
Zat-zat ini berdaya merombak dan melarutkan dahak
viskositasnya dikurangi dan pengeluarannya dipermudah.
Lendir memiliki gugus sulfhidril, senyawa sistein dan
sekali tetapi zat ini tidak akan berguna bila gerakan bulu getar terganggu seperti pada perokok atau infeksi. OBAT-OBAT BATUK = ANTITUSSIVA Zat pereda = Kodein, noskapin, dekstrometorfan, dan pentoksiverin. Obat-obat ini bekerja sentral dan ampuh sekali pada betuk kering yang menggelitik. Antihistaminika = prometazin,oksomemazin, difenhidramin, d-klorfeniramin. efek sedatifnya menekan perasaan menggelitik di tenggorok. Anestetika lokal = pentoksiverin Menghambat penerusan rangsangan batuk ke pusat batuk. PENGGOLONGAN LAIN : ZAT-ZAT SENTRAL
Menekan pusat batuk disumsum lanjutan dan mungkin
juga bekerja di otak dengan efek menenangkan menaikan ambang rangsang batuk.