Professional Documents
Culture Documents
MODUL REPRODUKSI
FASILITATOR: dr. Adelgrit Trisia, M.Imun
ANGGOTA KELOMPOK:
1. Oktarina Dwiyanti Shelti FAA 114 026
2. Dwi anggrainy A.F FAA 114 027
3. Andreany Uria Utama Ludjen FAA 114 028
4. Andrionaldy FAA 114 029
5. Allycia Maharatti Zen FAA 114 030
6. Sonia Karolina Agatha FAA 114 032
7. Nuurika Ahsana FAA 114 033
8. Dede Mega Apriliana N.S.A FAA 114 034
9. Irfan Ramadhannoor FAA 114 035
10. Dody Indra Atmaja FAA 114 036
11. Devi Noor Jannah FAA 114 037
12. Nova Wulandari Palufi FAA 114 038
SKENARIO 1, Bulan yang tak Kunjung Datang
Seorang perempuan usia 24 tahun datang diantar
oleh suaminya ke praktek sokter umum dengan
keluhan mual terutama pagi hari, muntah (-),
nafsu makan kurang, dan pusing. Pasien terlambat
haid sejak kurang lebih 1 bulan lalu.
Kata Sulit:
Muntah (-)
Pusing
Keluhan:
Utama:
Penyerta: Terlambat haid 1
Mual bulan lalu
Muntah (-)
Nafsu makan
menurun
Pusing Norma:
- Kehamilan Patologis:
- Amenorea
- Oligomenorea
- Kista Ovarium
Hipotesis:
Ovarium
Tuba uterina
Uterus
Vagina
13
Organa Genitalia Externa (Vulva/Pudendum)
14
Mons pubis
Clitoris (glans, corpus, crus)
Bulbus vestibuli
Labia majora
Labia minora
Vestibulum vaginae
Hymen
Glandula vestibularis major
15
Anatomi fisiologi organ
seks wanita
Hormon hormon yang
mengatur
Pengontrolan hormonal pada wanita
Fertilitasi, nidasi dan
plasentasi
34 Biokimia
LH (Luteinizing hormon)
Prolactin
35
36 Lanjutan .
Estrogen :
Progesteron :
Androgen (Testosteron)
Dihasilkan oleh sel-sel Leydig dalam testis. Testosteron diperlukan untuk diferensiasi seksual organ-
organ kelamin luar, mempengaruhi proses desencus testiculorum, pertumbuhan dan kelangsungan
fungsi kelenjar kelamin pelengkap yang menghasilkan plasma semen waktu ejakulasi,
Estrogen
Dihasilkan oleh ovarium (sel teka folikel). Estrogen diperlukan untuk manifestasi fisiologik dari
estrus; mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium uterus, perubahan-perubahan histologi pada
epitelium vagina selama siklus estrus, mempengaruhi pertumbuhan saluran kelenjar mammae waktu
menyusui, mengontrol pelepasan hormone pituitary (FSH dan LH), bertanggung jawab pada
timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder pada betina, mensensitifkan otot-otot uterus terhadap
oxytocin, mengendorkan servix, vagina dan vulva serta menimbulkan tonus pada uterus.
44 Lanjutan .
Progesteron
Merupakan hormon yang disekresikan oleh sel-sel lutein korpus luteum pada
ovarium. Progesteron diperlukan untuk mempertahankan kebuntingan dengan
jalan menghambat pergerakan uterus secara spontan dan meniadakan atau
menurunkan respon myometrium terhadap oxytocin, menghambat sekresi FSH
dan LH sehingga mencegah terjadinya estrus, ovulasi dan siklus birahi, bersama-
sama dengan estrogen menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan sistem
alveolar kelenjar mammae.
3. Proses Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan adalah peristiwa penyatuan sperma dengan ovum yang terjadi pada
makhluk hidup. Pada manusia, sperma dihasilkan di testis sedangkan ovum dihasilkan di ovarium.
Peristiwa fertilisasi pada manusia terjadi pada tuba falopi di tubuh wanita. Penyatuan ini akan
menghasilkan zigot yang akan berkambang menjadi embrio manusia yang baru.
Dalam sekali ejakulasi (sperma keluar dari kelamin pria), terdapat berjuta-juta sperma yang
semuanya saling berlomba untuk membuahi ovum. Sperma tersebut dapat bertahan hidup dalam
tubuh wanita selama beberapa hari hingga mencapai ovum. Dari berjuta-juta sperma yang
dikeluarkan pria, normalnya hanya ada 1 sperma saja yang akan membuahi ovum. Setelah 1 sperma
berhasil membuahi ovum, akan terbentuk pelindung yang menghalangi sperma lain untuk
melakukan pembuahan.
Fertilisasi pada manusia memiliki proses yang sama dengan proses yang terjadi pada mamalia
lain. Proses tersebut adalah sebagai berikut.
Sperma akan berjalan melalui lapisan sel folikel dan berikatan dengan reseptor pada
zona pelusida ovum.
Enzim hidrolitik akan mencerna zona pelusida dan membuat lubang yang
memungkinkan sperma dapat mencapai membran sel ovum. Protein khusus pada
membran sel sperma akan berikatan dengan reseptor pada membran sel ovum
sehingga kedua membran menyatu.
Setelah terjadi penyatuan membran sel, nukleus sel sperma dapat keluar dan menuju
nukleus ovum untuk terjadinya penyatuan nukleus.
Fungsi hormon terganggu
Haid terkait erat dengan sistem hormon yang diatur di otak, tepatnya di kelenjar
hipofisa. Sistem hormonal ini akan mengirim sinyal ke indung telur untuk
memproduksi sel telur. Bila sistem pengaturan ini terganggu, otomatis siklus haid pun
akan terganggu.
Kelainan Sistemik
Tubuhnya sangat gemuk atau kurus dapat mempengaruhi siklus haidnya karena sistem
metabolisme di dalam tubuhnya tak bekerja dengan baik, atau wanita yang menderita
penyakit diabetes, juga akan mempengaruhi sistem metabolisme sehingga siklus
haidnya pun tak teratur.
49
Stress
Stress akan mengganggu sistem metabolisme di dalam tubuh, karena stress, wanita
akan menjadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga
metabolisme terganggu. Bila metabolisme terganggu, siklus haid pun ikut terganggu.
Hormon prolaktin dapat menyebabkan seorang wanita tidak haid, karena memang
hormon ini menekan tingkat kesuburan. Pada wanita yang tidak sedang menyusui
hormone prolaktin juga bisa tinggi, buasanya disebabkan kelainan pada kelenjar
hipofisis yang terletak di dalam kepala
SIKLUS HAID
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke-28. Fase ini endometrium kira-kira tetap
tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berkelok-kelok dan
mengeluarkan getah yang makin banyak. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen
dan kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi.
52
MENSTRUASI
7. Faktor memperngaruhi kesuburan
Gangguan ovulasi
Kelainan anatomi
Endometriosis
Umur
- Amenorea primer di mana seorang wanita tidak pernah mendapatkan sampai umur 18 tahun.
Terutama gangguan poros hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan tidak terbentuknya alat
genitalia.
- Amenorea sekunder, pernah beberapa kali mendapat menstruasi sampai umur 18 tahun dan
diikuti oleh kegagalan menstruasi dengan melewati waktu 3 bulan atau lebih. Penyebabnya
sebagian besar bersumber dari penyebab yang mungkin dapat ditegakkan. Sebab terjadinya
amenorea:
57 a. Fisiologis :
sebelum menarche
menopause senium
c. Didapatkan :
infeksi genitalia
tindakan tertentu
kelainan hormonal
DIAGNOSIS
9. Ciri-Ciri Kehamilan
61
Tanda dan gejala kehamilan yaitu :
janin.
1) Amenorea
menggunakan rumus naegele yaitu TTP = (HPHT + 7) dan (bulan HT+ 3).
63 2) Nausea and Vomiting
morning sickness.
3) Mengidam
4) Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa
pingsan.
5) Anoreksia
7) Mammae membesar
8) Miksi
Miksi sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
hormon steroid.
11) Epulis atau dapat disebut juga hipertrofi dari papil gusi.
67
12) Pemekaran vena-vena (varises).
Terjadi pada kaki, betis dan vulva. Keadaan ini biasanya dijumpai
1) Perut membesar.
2) Uterus membesar.
3) Tanda Hegar.21
Tanda Piscaseck
Yaitu adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio
Teraba ballotement.
Biasanya, gejala morning sickness akan hilang di bulan ketiga masa kehamilan. Namun
sekitar 10 persen wanita yang mengalami morning sickness, terus merasakan gejala ini
kendati telah melewati minggu ke-20 atau sekitar lima bulan masa kehamilan.
71 Lanjutan .
Berhenti Menstruasi
Jika anda melewatkan rentang waktu sepanjang satu siklus normal Anda tanpa
mensruasi (khususnya jikamenstruasi Anda biasanya teratur), Anda sudah bisa
menduga terjadinyakehamilan sebelum uji kehamilan.
Kehamilan sering ditandai dengan gangguan sistem pencernaan yang terutama bermanifestasi sebagai
mual dan muntah. Morning sickness (mual di pagi hari) ini biasanya timbul di pagi hari tetapi
berkurang setelah beberapa jam, walaupun kadang gejala ini dapat menetap lebih lama dan dapat terjadi
di lain waktu. Muntah tidak selalu terjadi. Gejala ini biasanya muncul sekitar 6 minggu sejak hari
pertama haid terakhir dan biasanya menghilang secara spontan 6-12 minggu kemudian.
Penyebab mual dan muntah pada kehamilan belum jelas. Mungkin disebabkan oleh perubahan hormon
pada kehamilan. Misalnya, gonadotropin korionik dicurigai karena kadarnya agak tinggi berbarengan
dengan saat mual dan muntah sering terjadi. Biaanya muncul segera setelah implantai dan bersamaan
produki hcg mencapai puncak. Hormon ini memicu mual-muntah dengan bekerja dengan bekerja pada
chemoreseptor trigger zone pada pusat muntah. Peranan progesteron dan estrogen sebagai mediator
terjadinya gangguan motalitas.
73 Lanjutan
Selain itu, pada perempuan dengan mola hidatidiformis, yang kadar gonadotropin korionik
nya biasanya jauh lebuh tinggi daripada kehamilan biasa, mual dan muntah sering terjadi
sebagai gejala klinis yang menonjol. Faktor emosi dapat memperparah mual dan muntah pada
kehamilan.
Merasa pusing sering terjadi pada awal kehamilan, hal ini terjadi karena adanya peningkatan
tuntutan darah ketubuh sehingga sewaktu berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi
berdiri secara tiba-tiba, sistem sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi. Pusing juga terjadi
karena pola makan yang berubah, perasaan tregang, dan depresi.
karena ketidaknyamanan yang disebabkan oleh mual dan muntah yang dialami, sehinggga
nafsu makan pun menjadi berkurang.
11.PERUBAHAN ENDOKRIN PADA KEHAMILAN
Progesteron
Korpus luteum pd ovarium menyediakan progesteron sampai usia kehamilan 10
minggu. Setelah itu produksi progesteron plasenta mendominasi sistem ibu.
Progesteron aktif di dlm uterus, dimana progesteron memelihara bagian desidua uterus
& merelaksasi otot polos miometrium. Progesteron juga memiliki efek perifer pd otot
polos vaskuler & organ lain harus beradaptasi terhadap kebutuhan saat kehamilan.
Estrogen
Estrogen utama dlm kehamilan adlh estriol. Pd awal kehamilan, kadar estron &
estradiol meningkat, tetapi kadar estriol blm meningkat sampai minggu ke-9. Estrogen
memiliki efek merangsang pertumbuhan, dan secara mencolok mendorong
pertumbuhan endometrium. Estrogen jg merangsang retensi cairan & meningkatkan
kemampuan jaringan ikat menahan air dgn mempengaruhi komposisi jaringan tsb.
Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
hCG diproduksi olh sel lapisan luar hCG memiliki sifat dpt merangsang hormon tiroksin
blastokista yg kemudian berdiferensiasi dari kelenjar tiroid, mempengaruhi nafsu makan &
menjadi trofoblas, kemudian plasenta. pengendapan lemak & jg mempengaruhi rasa haus &
Sinsitiotrofoblas yg berkembang dari
pengeluaran antidiuretik hormon (ADH). hCG jg dpt
trofoblas menghasilkan hCG. Biasanya hCG
meningkatkan pertumbuhan miometrium &
di dalam sirkulasi darah ibu pd usia
menghambat kontraktilitas otot polos termasuk otot
kehamilan 8-10 minggu pasca fertilisasi.
Pembentukan hCG maks pd 60-90 hari,
polos miometrium.
hPL merupakan hormon protein yang diproduksi secara ekseklusif oleh plasenta. Seiring dengan
penurunan kadar hCG, terjadi peningkatan sekresi hPL. hPL bersifat antagonistik terhadap
insulin dan menyebabkan peningkatan glukosa darah (hiperglikemik). Efek diabetogenik hPL
menyebabkan perubahan metabolisme glukosa dan lemak yang menguntungkan bagi janin.
Relaksin
Hormon ini mungkin disintesis di ovarium dan disimpan dalam plasenta. Kadar relaksin paling
pada trisemester I kehamilan. Relaksin memiliki peran dalam pelunakan ligamentum elastk
tulang-tulang pelvis dan telah digunakan secara klinis pada pematangan serviks selama induksi
kehamilan. Peran pasti relaksin pada kehamilan belum jelas, tetapi zat ini nampaknya dapat
menghambat aktivitas uterus pada awal kehamilan.
Hormon Adrenal dan Hipofisis
Ukuran dan aktivitas kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan. Estrogen merangsang
pembentukan kortisol oleh adrenal dengan menghambat metabolisme kortisol. Peningkatan kadar
kortisol dalam darah dapat menimbulkan efek positif pada penyakit tertentu seperti artitis reumatoid
dan ekzema. Produksi prolaktin hipofisis juga meningkat secara cepat sebagai akibat rangsangan
estrogen pada wanita hamil.
Hormon Tiroksin
Estrogen, hCG dan perubahan fungsi hepar dan ginjal menyebabkan kadar T3 dan T4 dan globulin
pengikat tiroksin (tiroksin binding globulin) berubah. Keadaan hamil mirip dengan kondisi
hipertiroidisme pada beberapa aspek misalnya terjadi peningkatan suhu tubuh, nafsu makan, dan
peningkatan rasa lelah.
78
Data Tambahan
79
10.KU baik
80
11.Konjungtiva anemis (-)
2. Tes Darah
3. USG
4. Urin
6. CTG
PEMERIKSAAN HB Pemeriksaan haemoglobin adalah pengambilan darah melalui
jaringan periper, untuk mengetahui kadar haemoglobin dalam darah. Pemeriksaan
Laboratorium awal dan rutin yang harus dilakukan adalah pemeriksaan kadar Hb,
untuk mengetahui apakah pasien dalam keadaan anemia atau tidak di awal
kehamilannya.
d. 7 gr % anemia berat.
TES DARAH T : Tes darah umumnya dilakukan secara rutin di trimester satu kehamilan.
Pemeriksaan darah sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan dari kemungkinan infeksi
organisme yang membahayakan janin atau kelainan tertentu
a. Golongan darah Tes golongan darah penting untuk dilakukan untuk bejaga-jaga saat proses
persalinan terjadi perdarahan dan dibutuhkan transfusi.
c. Hepatitis B Hepatitis B menyerang hati dan dapat menyebabkan peradangan menahun, bahkan
kanker hati.
d. Rhesus darah Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mengetahui kecocokan rhesus ibu dan
bayinya.
DETEKSI DINI USG
Pemeriksaan urine reduksi bertujuan untuk melihat adanya glukosa dalm urine.
Urine normal biasanya tidak mengandung glukosa. Dalam kasus tertentu urine
mengandung glukosa seperti pada ibu yang mempunyai riwayat penyakit DM.
CTG