You are on page 1of 89

Kelompok 3

MODUL REPRODUKSI
FASILITATOR: dr. Adelgrit Trisia, M.Imun
ANGGOTA KELOMPOK:
1. Oktarina Dwiyanti Shelti FAA 114 026
2. Dwi anggrainy A.F FAA 114 027
3. Andreany Uria Utama Ludjen FAA 114 028
4. Andrionaldy FAA 114 029
5. Allycia Maharatti Zen FAA 114 030
6. Sonia Karolina Agatha FAA 114 032
7. Nuurika Ahsana FAA 114 033
8. Dede Mega Apriliana N.S.A FAA 114 034
9. Irfan Ramadhannoor FAA 114 035
10. Dody Indra Atmaja FAA 114 036
11. Devi Noor Jannah FAA 114 037
12. Nova Wulandari Palufi FAA 114 038
SKENARIO 1, Bulan yang tak Kunjung Datang
Seorang perempuan usia 24 tahun datang diantar
oleh suaminya ke praktek sokter umum dengan
keluhan mual terutama pagi hari, muntah (-),
nafsu makan kurang, dan pusing. Pasien terlambat
haid sejak kurang lebih 1 bulan lalu.
Kata Sulit:

Haid : Pembuangan darah dan jaringan rahim (uterus)


yang terjadi ketika telur tidak dibuahi.

Muntah : Pengeluaran isi lambut melalui mulut

Mual : Sensasi tidak menyenangkan, ingin muntah dan


sering berkaitan dengan keringat dingin
Kata Kunci:

24 tahun diantar suami


Mual pagi hari

Muntah (-)

Nafsu makan kurang

Pusing

Terlambat haid 1 bulan


Identifikasi Masalah:

Wanita 24 tahun bersuami mengalami mual pada pagi hari,


nafsu makan kurang, pusing, terlambat haid sejak 1 bulan
yang lalu.
Analisis Masalah:
Wanita, 24
tahun Telah menikah

Keluhan:

Utama:
Penyerta: Terlambat haid 1
Mual bulan lalu
Muntah (-)
Nafsu makan
menurun
Pusing Norma:
- Kehamilan Patologis:
- Amenorea
- Oligomenorea
- Kista Ovarium
Hipotesis:

Wanita 24 tahun mengalami Morning Sickness yang


disebabkan oleh kehamilan.
Pertanyaan Terjaring
1. Sistem Reproduksi Wanita:
a. Anatomi c.Biokim
b. Fisiologi d. Histologi
2. Apa hormon yang berperan dalam sistem reproduksi?
3. Jelaskan proses fertiisasi
4.Jelaskan gangguan yang berhubungan dengan pemicu!
5.Jelaskan siklus haid!
6.Apa saja faktor yang dapat memperlambat menstruasi?
7. Faktor yang mempengaruhi kesuburan.
8. Jelaskan:
a) Hiperemesis Gravidarum.
9. Apa saja ciri-ciri kehamilan?
10. Mengapa mual, muntah, pusing dapat terjadi pada kehamilan?
11. Bagaimana perubahan fisiologis endokrin pada kehamilan?
12. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi kehamilan?
PEMBAHASAN
Anatomi Sistem Reproduksi
11
12 Organa Genitalia Interna Wanita

Ovarium

Tuba uterina

Uterus

Vagina
13
Organa Genitalia Externa (Vulva/Pudendum)
14

Mons pubis
Clitoris (glans, corpus, crus)
Bulbus vestibuli
Labia majora
Labia minora
Vestibulum vaginae
Hymen
Glandula vestibularis major
15
Anatomi fisiologi organ
seks wanita
Hormon hormon yang
mengatur
Pengontrolan hormonal pada wanita
Fertilitasi, nidasi dan
plasentasi
34 Biokimia

PENGATURAN HORMON WANITA,

Hypothalamus menghasilkan Gonadotrophin releasing factor, merangsang


hypophyse untuk melepaskan gonadotropin & Prolactin Inhibitory hormone u/
menekan produksi prolaktin

Hypophyse anterior, menghasilkan 3 hormon


FSH (Follicle stimulating hormon)

LH (Luteinizing hormon)

Prolactin
35
36 Lanjutan .

Estrogen :

a.Ovarium : memicu pematangan folikel dan ovum

b. Vagina : perubahan selaput lendir vagina dan memperbanyak sekresi

c. Serviks : memperbanyak sekresi seluler serviks, sehingga memicu


pergerakan sperma

d. Payudara : proliferasi pada mammae, memicu pertumbuhan rambut pubis


dan ketiak
37

Progesteron :

a. Endometrium : perubahan sekresi endometrium

b. Serviks : mengurangi sekret, peningkatan viskositas

c. Miometrium : mengurangi tonus, sehingga uterus tenang

d. Payudara : pembentukan lobulus dan alveolus-alveolus

e.Ovarium : mencegah pertumbuhan folikel dan terjadinya ovulasi


D. TESTIS

tubulus seminiferus duktus efferent epididmis


tubulus duktus epididimis dan vas deferent
ovarium corpus luteum
corpus luteum uterus
2. Hormon pada sistem reproduksi

Androgen (Testosteron)
Dihasilkan oleh sel-sel Leydig dalam testis. Testosteron diperlukan untuk diferensiasi seksual organ-
organ kelamin luar, mempengaruhi proses desencus testiculorum, pertumbuhan dan kelangsungan
fungsi kelenjar kelamin pelengkap yang menghasilkan plasma semen waktu ejakulasi,

Estrogen
Dihasilkan oleh ovarium (sel teka folikel). Estrogen diperlukan untuk manifestasi fisiologik dari
estrus; mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium uterus, perubahan-perubahan histologi pada
epitelium vagina selama siklus estrus, mempengaruhi pertumbuhan saluran kelenjar mammae waktu
menyusui, mengontrol pelepasan hormone pituitary (FSH dan LH), bertanggung jawab pada
timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder pada betina, mensensitifkan otot-otot uterus terhadap
oxytocin, mengendorkan servix, vagina dan vulva serta menimbulkan tonus pada uterus.
44 Lanjutan .

Progesteron
Merupakan hormon yang disekresikan oleh sel-sel lutein korpus luteum pada
ovarium. Progesteron diperlukan untuk mempertahankan kebuntingan dengan
jalan menghambat pergerakan uterus secara spontan dan meniadakan atau
menurunkan respon myometrium terhadap oxytocin, menghambat sekresi FSH
dan LH sehingga mencegah terjadinya estrus, ovulasi dan siklus birahi, bersama-
sama dengan estrogen menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan sistem
alveolar kelenjar mammae.
3. Proses Fertilisasi

Fertilisasi atau pembuahan adalah peristiwa penyatuan sperma dengan ovum yang terjadi pada
makhluk hidup. Pada manusia, sperma dihasilkan di testis sedangkan ovum dihasilkan di ovarium.
Peristiwa fertilisasi pada manusia terjadi pada tuba falopi di tubuh wanita. Penyatuan ini akan
menghasilkan zigot yang akan berkambang menjadi embrio manusia yang baru.

Dalam sekali ejakulasi (sperma keluar dari kelamin pria), terdapat berjuta-juta sperma yang
semuanya saling berlomba untuk membuahi ovum. Sperma tersebut dapat bertahan hidup dalam
tubuh wanita selama beberapa hari hingga mencapai ovum. Dari berjuta-juta sperma yang
dikeluarkan pria, normalnya hanya ada 1 sperma saja yang akan membuahi ovum. Setelah 1 sperma
berhasil membuahi ovum, akan terbentuk pelindung yang menghalangi sperma lain untuk
melakukan pembuahan.
Fertilisasi pada manusia memiliki proses yang sama dengan proses yang terjadi pada mamalia
lain. Proses tersebut adalah sebagai berikut.
Sperma akan berjalan melalui lapisan sel folikel dan berikatan dengan reseptor pada
zona pelusida ovum.

Pengikatan tersebut akan memicu terjadinya reaksi akrosomal dimana sperma


membebaskan enzim-enzim hidrolitik pada akrosom menuju zona pelusida.

Enzim hidrolitik akan mencerna zona pelusida dan membuat lubang yang
memungkinkan sperma dapat mencapai membran sel ovum. Protein khusus pada
membran sel sperma akan berikatan dengan reseptor pada membran sel ovum
sehingga kedua membran menyatu.

Setelah terjadi penyatuan membran sel, nukleus sel sperma dapat keluar dan menuju
nukleus ovum untuk terjadinya penyatuan nukleus.
Fungsi hormon terganggu

Haid terkait erat dengan sistem hormon yang diatur di otak, tepatnya di kelenjar
hipofisa. Sistem hormonal ini akan mengirim sinyal ke indung telur untuk
memproduksi sel telur. Bila sistem pengaturan ini terganggu, otomatis siklus haid pun
akan terganggu.

Kelainan Sistemik

Tubuhnya sangat gemuk atau kurus dapat mempengaruhi siklus haidnya karena sistem
metabolisme di dalam tubuhnya tak bekerja dengan baik, atau wanita yang menderita
penyakit diabetes, juga akan mempengaruhi sistem metabolisme sehingga siklus
haidnya pun tak teratur.
49
Stress

Stress akan mengganggu sistem metabolisme di dalam tubuh, karena stress, wanita
akan menjadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga
metabolisme terganggu. Bila metabolisme terganggu, siklus haid pun ikut terganggu.

Hormon prolakin berlebih

Hormon prolaktin dapat menyebabkan seorang wanita tidak haid, karena memang
hormon ini menekan tingkat kesuburan. Pada wanita yang tidak sedang menyusui
hormone prolaktin juga bisa tinggi, buasanya disebabkan kelainan pada kelenjar
hipofisis yang terletak di dalam kepala
SIKLUS HAID

a. Fase menstruasi atau deskuamasi

Endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai perdarahan. Fase


berlangsung selama 5 hari. Pada awal fase menstruasi kadar progesteron,
esterogen, LH menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus kadar
FSH baru mulai meningkat.

b. Fase pascamestruasi atau fase regenerasi

Terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endometrium. Kondisi ini


dimulai sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama 4 hari.
Fase intermestrum atau fase proliferasi
51
Merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari ke-5 ovalusi.
Permukaan endometrium secara lengkap kembali normal dalam sekitar 4 hari atau
menjelang perdarahan berhenti. Sejak saat ini, terjadi penebalan 8-10 kali lipat yang
berakhir saat ovulasi. Fase intermenstrum atau fase proliferasi tergantung pada stimuli
esterogen yang berasal dari folikel ovarium.

Fase premestruasi atau fase sekresi

Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke-28. Fase ini endometrium kira-kira tetap
tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berkelok-kelok dan
mengeluarkan getah yang makin banyak. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen
dan kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi.
52

MENSTRUASI
7. Faktor memperngaruhi kesuburan

Gangguan ovulasi

Kelainan anatomi

Endometriosis

Umur

Dampak sosial Budaya


55

Gangguan Telat Datang Bulan


Amenorea
Merupakan perubahan umum yang terjadi pada beberapa titik dalam sebagian besar siklus
menstruasi wanita dewasa. Sepanjang kehidupan individu, tidak adanya menstruasi dapat
berkaitan dengan kejadian hidup yang normal seperti kehamilan, menopause, atau penggunaan
metode pengendalian kehamilan. Selain itu, terdapat beberapa keadaan atau kondisi yang
berhubungan dengan amenorea yang abnormal.

Amenorea dibagi menjadi dua bagian besar :

- Amenorea primer di mana seorang wanita tidak pernah mendapatkan sampai umur 18 tahun.
Terutama gangguan poros hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan tidak terbentuknya alat
genitalia.

- Amenorea sekunder, pernah beberapa kali mendapat menstruasi sampai umur 18 tahun dan
diikuti oleh kegagalan menstruasi dengan melewati waktu 3 bulan atau lebih. Penyebabnya
sebagian besar bersumber dari penyebab yang mungkin dapat ditegakkan. Sebab terjadinya
amenorea:
57 a. Fisiologis :

sebelum menarche

hamil dan laktasi

menopause senium

c. Didapatkan :

infeksi genitalia

tindakan tertentu

kelainan hormonal

tumor pada poros hipotalamus-hipofisis atau ovarium

kelainan dan kekurangan gizi


Beberapa faktor yang memegang peranan dalam siklus menstruasi antara lain:

Faktor enzim Dalam fase proliferasi estrogen mempengaruhi tersimpannya enzim


enzim hidrolitik dalam endometrium, serta merangsang pembentukan glikogen dan
asam-asam mukopolisakarida. Zat-zat yang terakhir ini ikut berperan dalam
pembangunan endometrium, khususnya dengan pembentukan stroma di bagian
bawahnya. Pada pertengahan fase luteal sintesis mukopolisakarida terhenti, yang
berakibat mempertinggi permeabilitas pembuluh-pembuluh darah yang sudah
berkembang sejak permulaan fase proliferasi. Dengan demikian lebih banyak zat-zat
makanan mengalir ke stroma endometrium sebagai persiapan untuk implantasi ovum
apabila terjadi kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, maka dengan menurunnya
kadar progesterone, enzim-enzim hidrolitik dilepaskan, karena itu timbul gangguan
dalam metabolisme endometrium yang mengakibatkan regresi endomentrium dan
perdarahan.
59

Faktor vaskuler Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem


vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan
endometrium ikut tumbuh pula arteri-arteri, vena-vena. Dengan regresi
endometrium timbul statis dalam vena serta saluran-saluran yang
menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan
perdarahan dengan pembentukan hematom baik dari arteri maupun dari vena.

Faktor prostaglandin Endometrium mengandung banyak prostaglandin E2


dan F2. dengan desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan
menyebabkan berkontraksinya miometrium sebagai suatu faktor untuk
membatasi perdarahan pada haid.
60

DIAGNOSIS
9. Ciri-Ciri Kehamilan
61
Tanda dan gejala kehamilan yaitu :

a. Tanda pasti kehamilan

1) Gerakan janin yang dapat dilihat / diraba / dirasa, juga bagian-bagian

janin.

2) Denyut jantung janin

a) Didengar dengan stetoskop monoral leannec.

b) Dicatat dan didengar alat Doppler.

c) Dicatat dengan feto elektrokardiogram.19

d) Dilihat pada ultrasonografi (USG).


62
3) . Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen

b. Tanda tidak pasti kehamilan (persumptive)

1) Amenorea

Umur kehamilan dapat dihitung dari tanggal hari pertama haid

terakhir (HPHT) dan taksiran tanggal persalinan (TTP) yang dihitung

menggunakan rumus naegele yaitu TTP = (HPHT + 7) dan (bulan HT+ 3).
63 2) Nausea and Vomiting

Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir

triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari, maka disebut

morning sickness.

3) Mengidam

Ibu hamil sering meminta makanan / minuman tertentu terutama pada

bulan-bulan triwulan pertama, tidak tahan suatu bau-bauan.


64

4) Pingsan

Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa

pingsan.

5) Anoreksia

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan kemudian nafsu

makan timbul kembali.


65
6) Fatigue

7) Mammae membesar

Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh

estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli

payudara. Kelenjar montgomery terlihat membesar.

8) Miksi

Miksi sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang

membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.


66 9) Konstipasi / obstipasi

Konstipasi terjadi karena tonus otot usus menurun oleh pengaruh

hormon steroid.

10) Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta,

dijumpai di muka (Chloasma gravidarum), areola payudara, leher

dan dinding perut (linea nigra=grisea).

11) Epulis atau dapat disebut juga hipertrofi dari papil gusi.
67
12) Pemekaran vena-vena (varises).

Terjadi pada kaki, betis dan vulva. Keadaan ini biasanya dijumpai

pada triwulan akhir.

Tanda kemungkinan hamil

1) Perut membesar.

2) Uterus membesar.

3) Tanda Hegar.21

Ditemukan pada kehamilan 6-12 minggu, yaitu adanya uterus segmen

bawah rahim yang lebih lunak dari bagian yang lain.


68 Tanda Chadwick

Adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebirubiruan.

Tanda Piscaseck

Yaitu adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio

biasanya terletak disebelah atas, dengan bimanual akan terasa

benjolan yang asimetris.

Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (braxton hicks).

Teraba ballotement.

Reaksi kehamilan positif.


69

Gejala Pada Kehamilan


morning sickness
Morning sickness diartikan sebagai mual dan muntah yang dialami oleh beberapa
wanita di masa awal kehamilan. Kadang istilah morning sickness disalahartikan dengan
mual yang dialami di pagi hari saja, namun pada kenyataannya kondisi ini bisa terjadi
kapan saja atau sepanjang hari, bahkan pada malam hari. Hal ini sangat berpengaruh
terhadap aktivitas sehari-hari wanita yang mengalaminya. Selain gejala mual dan
muntah, rasa lelah juga kerap menyertai.

Biasanya, gejala morning sickness akan hilang di bulan ketiga masa kehamilan. Namun
sekitar 10 persen wanita yang mengalami morning sickness, terus merasakan gejala ini
kendati telah melewati minggu ke-20 atau sekitar lima bulan masa kehamilan.
71 Lanjutan .

Berhenti Menstruasi

Jika anda melewatkan rentang waktu sepanjang satu siklus normal Anda tanpa
mensruasi (khususnya jikamenstruasi Anda biasanya teratur), Anda sudah bisa
menduga terjadinyakehamilan sebelum uji kehamilan.

Nafsu makan berkurang serta pusing.


10. Penyebab mual, muntah, dan pusing pada kehamilan

Kehamilan sering ditandai dengan gangguan sistem pencernaan yang terutama bermanifestasi sebagai
mual dan muntah. Morning sickness (mual di pagi hari) ini biasanya timbul di pagi hari tetapi
berkurang setelah beberapa jam, walaupun kadang gejala ini dapat menetap lebih lama dan dapat terjadi
di lain waktu. Muntah tidak selalu terjadi. Gejala ini biasanya muncul sekitar 6 minggu sejak hari
pertama haid terakhir dan biasanya menghilang secara spontan 6-12 minggu kemudian.

Penyebab mual dan muntah pada kehamilan belum jelas. Mungkin disebabkan oleh perubahan hormon
pada kehamilan. Misalnya, gonadotropin korionik dicurigai karena kadarnya agak tinggi berbarengan
dengan saat mual dan muntah sering terjadi. Biaanya muncul segera setelah implantai dan bersamaan
produki hcg mencapai puncak. Hormon ini memicu mual-muntah dengan bekerja dengan bekerja pada
chemoreseptor trigger zone pada pusat muntah. Peranan progesteron dan estrogen sebagai mediator
terjadinya gangguan motalitas.
73 Lanjutan

Selain itu, pada perempuan dengan mola hidatidiformis, yang kadar gonadotropin korionik
nya biasanya jauh lebuh tinggi daripada kehamilan biasa, mual dan muntah sering terjadi
sebagai gejala klinis yang menonjol. Faktor emosi dapat memperparah mual dan muntah pada
kehamilan.

Merasa pusing sering terjadi pada awal kehamilan, hal ini terjadi karena adanya peningkatan
tuntutan darah ketubuh sehingga sewaktu berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi
berdiri secara tiba-tiba, sistem sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi. Pusing juga terjadi
karena pola makan yang berubah, perasaan tregang, dan depresi.

karena ketidaknyamanan yang disebabkan oleh mual dan muntah yang dialami, sehinggga
nafsu makan pun menjadi berkurang.
11.PERUBAHAN ENDOKRIN PADA KEHAMILAN
Progesteron
Korpus luteum pd ovarium menyediakan progesteron sampai usia kehamilan 10
minggu. Setelah itu produksi progesteron plasenta mendominasi sistem ibu.
Progesteron aktif di dlm uterus, dimana progesteron memelihara bagian desidua uterus
& merelaksasi otot polos miometrium. Progesteron juga memiliki efek perifer pd otot
polos vaskuler & organ lain harus beradaptasi terhadap kebutuhan saat kehamilan.

Estrogen
Estrogen utama dlm kehamilan adlh estriol. Pd awal kehamilan, kadar estron &
estradiol meningkat, tetapi kadar estriol blm meningkat sampai minggu ke-9. Estrogen
memiliki efek merangsang pertumbuhan, dan secara mencolok mendorong
pertumbuhan endometrium. Estrogen jg merangsang retensi cairan & meningkatkan
kemampuan jaringan ikat menahan air dgn mempengaruhi komposisi jaringan tsb.
Human Chorionic Gonadotropin (hCG)

hCG diproduksi olh sel lapisan luar hCG memiliki sifat dpt merangsang hormon tiroksin
blastokista yg kemudian berdiferensiasi dari kelenjar tiroid, mempengaruhi nafsu makan &
menjadi trofoblas, kemudian plasenta. pengendapan lemak & jg mempengaruhi rasa haus &
Sinsitiotrofoblas yg berkembang dari
pengeluaran antidiuretik hormon (ADH). hCG jg dpt
trofoblas menghasilkan hCG. Biasanya hCG
meningkatkan pertumbuhan miometrium &
di dalam sirkulasi darah ibu pd usia
menghambat kontraktilitas otot polos termasuk otot
kehamilan 8-10 minggu pasca fertilisasi.
Pembentukan hCG maks pd 60-90 hari,
polos miometrium.

kemudian turun ke kadar rendah yg menetap


selama kehamilan.
Human Placental Lactogen (hPL)

hPL merupakan hormon protein yang diproduksi secara ekseklusif oleh plasenta. Seiring dengan
penurunan kadar hCG, terjadi peningkatan sekresi hPL. hPL bersifat antagonistik terhadap
insulin dan menyebabkan peningkatan glukosa darah (hiperglikemik). Efek diabetogenik hPL
menyebabkan perubahan metabolisme glukosa dan lemak yang menguntungkan bagi janin.

Relaksin

Hormon ini mungkin disintesis di ovarium dan disimpan dalam plasenta. Kadar relaksin paling
pada trisemester I kehamilan. Relaksin memiliki peran dalam pelunakan ligamentum elastk
tulang-tulang pelvis dan telah digunakan secara klinis pada pematangan serviks selama induksi
kehamilan. Peran pasti relaksin pada kehamilan belum jelas, tetapi zat ini nampaknya dapat
menghambat aktivitas uterus pada awal kehamilan.
Hormon Adrenal dan Hipofisis

Ukuran dan aktivitas kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan. Estrogen merangsang
pembentukan kortisol oleh adrenal dengan menghambat metabolisme kortisol. Peningkatan kadar
kortisol dalam darah dapat menimbulkan efek positif pada penyakit tertentu seperti artitis reumatoid
dan ekzema. Produksi prolaktin hipofisis juga meningkat secara cepat sebagai akibat rangsangan
estrogen pada wanita hamil.

Hormon Tiroksin

Estrogen, hCG dan perubahan fungsi hepar dan ginjal menyebabkan kadar T3 dan T4 dan globulin
pengikat tiroksin (tiroksin binding globulin) berubah. Keadaan hamil mirip dengan kondisi
hipertiroidisme pada beberapa aspek misalnya terjadi peningkatan suhu tubuh, nafsu makan, dan
peningkatan rasa lelah.
78

Data Tambahan
79

1. Siklus haid teratur setiap 28-30 hari


(selama 5-7 hari)
2. Menikah 6 bulan lalu
3. Hubungan sosial baik
4. Riwayat seks aktif
7. Merkok (-)
5. KB (-)
6. Hiegenis baik 8. Diet teratur

9. Kesadaran compus metis

10.KU baik
80
11.Konjungtiva anemis (-)

12.Nyeri perut (-)

13.Riwayat trauma kepala (-)


20.Bising usus (+ normal)
14.BB= 50kg ; TB=158cm
21.Abdomen datar
15.TD= 110/70 mmHg
22.Nyeri tekan (-)
16.Suhu = 37,1
23.Nyeri lepas (-)
17. Frekuensi Nafas = 18x/menit
24.TFU tidak teraba
18. Frekuensi nadi = 76x/menit

19.Jantung paru dlam batas normal


81

25.SRT dalam batas normal


26.Akral hangat
32.Trombosit = 300.000
27.Inspeksi vulva dan uretra
terang 33.Glukosa darah 120g/dL
28.Ostium tertutup
34.Gestacional sub (+) USG
29.Hb = 12dL
30.Ht = 36 35.HCG urin (+)
31.Leukosit = 10.000
36.HCG darah (+)
82

Pemeriksaan Penunjang pada


Kehamilan
12. Pemeriksaan Penunjang
1. HB

2. Tes Darah

3. USG

4. Urin

5. Tes air Amnion

6. CTG
PEMERIKSAAN HB Pemeriksaan haemoglobin adalah pengambilan darah melalui
jaringan periper, untuk mengetahui kadar haemoglobin dalam darah. Pemeriksaan
Laboratorium awal dan rutin yang harus dilakukan adalah pemeriksaan kadar Hb,
untuk mengetahui apakah pasien dalam keadaan anemia atau tidak di awal
kehamilannya.

Hasil pemeriksaan Hb sahli dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Hb 11 gr % dikatakan tidak anemia

b. 9-10 gr % anemia ringan

c. 7-8 gr % anemia sedang

d. 7 gr % anemia berat.
TES DARAH T : Tes darah umumnya dilakukan secara rutin di trimester satu kehamilan.
Pemeriksaan darah sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan dari kemungkinan infeksi
organisme yang membahayakan janin atau kelainan tertentu

MACAM TES DARAH SAAT KEHAMILAN

a. Golongan darah Tes golongan darah penting untuk dilakukan untuk bejaga-jaga saat proses
persalinan terjadi perdarahan dan dibutuhkan transfusi.

b. TORCH (Toksoplasma,Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes) TORCH berbahaya bagi kehamilan


karena dapat menimbulkan resiko keguguran, lahir mati, dan cacat pada bayi.

c. Hepatitis B Hepatitis B menyerang hati dan dapat menyebabkan peradangan menahun, bahkan
kanker hati.

d. Rhesus darah Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mengetahui kecocokan rhesus ibu dan
bayinya.
DETEKSI DINI USG

Pemeriksaan USG, dilakukan untuk mengetahui letak janin, hamil di luar


atau di dalam kandungan, letak plasenta, untuk mengetahui ukuran bayi,
lingkar kepala, dan lain-lain.

Pemeriksaan Glukosa Urine

Pemeriksaan urine reduksi bertujuan untuk melihat adanya glukosa dalm urine.
Urine normal biasanya tidak mengandung glukosa. Dalam kasus tertentu urine
mengandung glukosa seperti pada ibu yang mempunyai riwayat penyakit DM.
CTG

CTG (CARDIOTOCOGRAPHY) Cardiocograaphy adalah suatu alat


yang digunakan untuk. mengukur DJJ pada saat kontraksi maupun
tidak, jadi bila doppler hanya menghasilkan 110 maka pada CTG
kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubah DJJ pada
saat kontraksi dan di luar kontraksi. Bila terdapat perlambatan maka
itu menunjukan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang tidak
baik. Ini dilakukan > 28 minggu.
88 KESIMPULAN
89 DAFTAR PUSTAKA

You might also like