Professional Documents
Culture Documents
Laki-laki
Perempua
n
ETIOLOGI
Faktor lingkungan
berperan sebagai
pencetus serangan dan
atau menyebabkan gejala
asma menetap:
Alergen diluar dan
didalam ruangan
Exercise dan hiperventilasi
Perubahan cuaca
Sulfur dioksida
Makanan dan aditif
(pengawet, penyedap,
pewarna)
Asap rokok dan bahan
iritatif
ETIOLOGI
Penyebab asma paling sering karena terjadinya interaksi antara faktor
pejamu (host factor) dan faktor lingkungan. Faktor pejamu disini termasuk
predisposisi genetik yang mempengaruhi untuk berkembangnya asma,
yaitu genetik asma, alergik (atopi) , hipereaktiviti bronkus, jenis kelamin
dan ras.
PATOFISIOLOGI
Reaksi tipe cepat
Alergen akan terikat pada IgE dan
melibatkan berbagai mediator spt
histamin, leukotrien, PG dan PAF
Inflamasi Akut
Reaksi tipe lambat
Reaksi ini timbul antara 6-9 jam
setelah provokasi alergen dan
melibatkan pengerahan serta
Asma aktivasi eosinofil, sel T CD4+,
neutrofil dan makrofag
Berdasarkan
Asma non alergi
Penyebab
Asma campuran
Asma Musiman
Asma
Intermitten
Asma bronkial
Berdasar Organ
yang diserang Asma Kardiak
DIAGNOSA
Pemeriksaan Jasmani
Nafas menjadi cepat dan dangkal
Terdengar bunyi mengi (wheezing)
Terlihat gelisah dan sesak
Pemeriksaan Faal Paru
Spirometri : Obstruksi jalan napas diketahui dari nilai rasio
VEP1/ KVP < 75% atau VEP1 < 80% nilai prediksi.
APE (Arus Puncak Ekspirasi) : Nilai > 20% dipertimbangkan
sebagai asma.
Pemeriksaan Lain
Uji provakasi bronkus
Pengukuran status alergi
TERAPI FARMAKOLOGI ASMA
Prinsipnya untuk dilatasi jalan napas melalui relaksasi Pengontrol adalah medikasi asma jangka
otot polos,
panjang untuk mengontrol asma, diberikan
memperbaiki dan atau menghambat bronkostriksi yang setiap hari untuk mencapai dan
berkaitan dengan gejala akut seperti mengi, rasa berat di
dada dan batuk, tidak memperbaiki inflamasi jalan napas mempertahankan keadaan asma terkontrol
atau menurunkan hiperesponsif jalan napas. pada asma persisten.
1. Atrophy
Non farmakologi
Terapi non-farmakologi melibatkan pasien, keluarga,
atau pengasuh khusus untuk mensupport,
menghadapi dan memahami kondisi pasien
Farmakologi
Terapi untuk mengatasi gejala penurunan kognisi
atau menunda progresivitas penyakit
Terapi simptomatik
Terapi Farmakologi
inhibitor kolinesterase akan meningkatkan kadar asetilkolin
(takrin, donepezil, rivastigmin, galantamin)
Antagonis reseptor NMDA : Memantine
Antioksidan dapat memperlambat progresivitas penyakit ( Vit
E, selegilin (MAO inhibitor))
Alternatif terapi : ekstrak gingko biloba sebagai
neuroprotektif --- mengurangi kerapuhan kapiler, efek
antioksidan, dan menghambat agregasi platelet tetapi masih
perlu evidence yang lebih banyak.
Terapi berdasarkan stage AD:
Mild - Moderate AD
Inhibitor Cholinesterase ( Donepezil, Rivastigmin,
Galantamine)
Moderate - Severe AD
Antagonis NMDA (Memantine)
Terapi simptomatik
Selain gejala gangguan kognitif juga terdapat gejala
gangguan non kognitif seperti depresi,seperti gelisah,
pelupa, dan insomnia
Gejala depresi --- antidepresan (SSRI,TCA)
Insomnia --- perlu hipnotik, atau antidepresan yang
bersifat sedatif
Delusi --- curiga, menduga-duga yang salah, paranoid
--- antipsikotik (dicari yang paling kurang efek
sampingnya) --- atipikal (klozapin, quetiapin,
risperidon)