Professional Documents
Culture Documents
PENATALAKSANAAN ALERGI
MAKANAN
Alergi/hipersensitivitas makanan/imunologis
Diperantarai Ig E (IgE mediated)
Tidak diperantarai IgE (Non IgE mediated)
Kombinasi
Angka kejadian alergi makanan
Amilase
Asam lambung
Enzim pankreas
Enzim usus halus
Asam amino
Protein utuh
Dipeptida
Tripeptida
Non alergenik
Protein utuh
Peristaltik usus
Lapisan Mukus Pada lapisan epitel usus
hipersensitivitas toleransi
KETIDAKSEIMBANGAN Th1 & Th2
Ly Th1 Ly Th2
IFN
IL-4 predominates:
IL4 IgE increase
IFN predominates:
IL4 IgE decrease
IFN
Alergi makanan disebabkan
Faktor genetik
Dibagi 3 kategori :
Diperantarai IgE (IgE mediated)
Kombinasi
IgE mediated
Gastrointestinal Oral allergy syndrome (OAS)
Anafilaksis gastrointestinal
Kulit Urticaria/angioedema
Flushing
Morbiliform rash
Saluran nafas Rinitis,
Rino-conjunctivitis akut,
Mengi (bronkospasm)
Umum Syok anafilaktik
Kombinasi IgE dan non IgE mediated
Gastrointestinal Allergen Eosinophilia Esophagitis (AEE)
Allergen Eos Gastroenteritis (AEG)
Non-IgE mediated
Gastrointestinal Entero Enteritis Proctocolitis akibat allergi
makanan
Celiac disease
Kulit Dermatitis kontakta
Indikasi:
Anak dg dermatographism
DA yg luas
Catatan:
Bila sesuai anamnesis maka cukup dengan predictive level 60%
Bila hasil negatif dan masih meragukan konfirmasi dg uji eliminasi/provokasi
RAST (CAP System FEIA)
Catatan:
Bila hasil <95% Predictive level perlu dilakukan provokasi
makanan untuk menegakkan diagnosis
DIAGNOSIS/PENATALAKSANAAN
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
SPT
RAST
IgE Mediated Non IgE Mediated
Sesuai Ax DA
Hindari mknan Asma
Endoskopi + biopsi
Provokasi
AEE Bukan
+ AEG
Negatif Eliminasi
Diagnosis
1. Anamnesis memegang peranan penting
a. Hub gejala dan alergi mknan
b. Mknan mana sbg penyebab
c. Waktu/awitan mkn dan gejala
2. Catatan harian, terutama pada gejala yang
kronis
3. Eliminasi bermanfaat untuk diagnosis dan
pengobatan
4. IgE mediated onset pendek
IgE non mediated onset panjang
5. LABORATORIUM
SPT
Hasil cepat pd IgE mediated
Bentol >3mm positif
Hasil negatif akurasi >90%
Hasil positif sesuaikan anamnesis
bentol 8 mm akurasi 95%
RAST (CAP system FEIA)
6. Endoskopi dan biopsi
AEE:
55% disertai eosinophilia
Endoskopi esophagus:
Eosinophilia 10-20/lp besar
pH normal
Pengobatan anti reflux gagal
AEG:
Eosinophilia
Mungkin anemia
Darah dalam feses
Protein albumin m dl darah
7. Eliminasi
Pada bayi susu formula diubah
Bayi dg eksklusif ASI, ibu harus diet
Pada anak eliminasi penyebab yg diduga
tidak berhasil
Hanya makan yg hipoalergenik
tidak berhasil
Mungkin sebab lain
Lama eliminasi 1 6 minggu
Dibwh pengawasan ahli nutrisi
8. Uji provokasi
Dg meningkatkan volume makanan
bertahap
Uji dalam bentuk
a. Terbuka
b. Single blind
c. Double blind
Hindari anti histamin
Penatalaksanaan
Catatan:
Bayi dan anak dg alergi susu sapi, pengobatan 2 bulan dg laktobasilus bersamaan dg
eliminasi susu menurunkan beratnya gejala-gejala DA
Kesimpulan
Angka kejadian alergi makanan tertinggi (6%) pd usia <
3 bl atau sekitar 2% dari populasi umur
Dx dapat ditegakkan berdsrkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, laboratorium eliminasi dan provokasi makanan
Bila telah ditemukan penyebabnya harus dihindari atau
dicarikan pengganti (susu formula)
Antihistamin, steroid diberikan pada bbrp kasus
Imunoterapi makanan sampai sekarang blm dapat
diterapkan.
Diteliti pemberian anti IgE spesifik dan probiotik.