INFEKSI PADA NEONATUS

Rafita Ramayati, Rusdidjas dan Oke

Rina Ramayani
BIKA FK USU/ RS HAM

1
Merupakan masalah yg perlu diketahui krn:
Mortalitas dan mortalitas masih tinggi
Mekanisme pertahanan tubuh msh lemah
Diagnosa dini yg sulit
Infeksi mudah menjadi berat
Penggunaan obat

PATOGENESA
1. Ante natal (Sebelum lahir)
Virus: rubella, polio, hep B, caxackie, variola,
CMV (cytomegalo virus)
Bakteri: E. coli, listeria polycitogenes
Parasit: toxoplasma, malaria, spirochaeta
2
2. Intra natal
Mikro organisme: Group B Streptococcus, E
coli, Listeria polycitogenes, Gonococcus,
Candida albicans, Trichomonas

3. Pasca natal
Terjadi krn lingkungan bayi stlh lahir tdk steril
spt: box bayi, sandal petugas, tamu, petugas
kesehatan, dan ruangan

3
DIAGNOSA
1. Faktor resiko (Risk factor)
Maternal risk factor
- ras
- ibu malnutrisi
- adanya maternal grup B Sterptococcus
- Umur ibu < 20 thn
- status ekonomi rendah
- bakteriuria (+) pd ibu (asimtomatik)
- bayi terdahulu pernah menderita infeksi Grup
B Streptococcus
4
 Intra partum risk factors
- KPD (Kepala Panggul Disproporsi)
- chorioamnitis
- maternal temp > 380C
- leukositosis (ibu)
- Apgar score <6 pd mnt ke 5

Neonatal risk factor

- male sex
- twin birth / multiple gestation
- prematurity
- LBW
- invasive prosedure
5
GEJALA
Instabilitas temperature
Perubahan behavior: letargi, iritabel
Kulit:
- gangguan perfusi perifer
- sianosis
- mottling
- pucat
- ptechiae
- rashes
- joundice
- sclerema

6
 GI problem
- muntah
- intoleran terhadap minuman
- diare
- gembung
Cardiopulmonal
- takipnu
- RDS: grunting, pernafasan cuping
hidung, retraksi
- apnea
- tachycardi
- hipotention

7
 Metabolik
- hipo/ hiperglikemia
- acidosis metabolik
CNS
- kesadaran menurun
- kejang
- tremor
- lethargi

GEJALA INITIAL
- not doing well
- iritabel
- gerak/tangis lemah
- malas minum
- hipotermia
8
- sklerema
DATA LABORATORIUM
Kultur: cairan amnion, darah , LCS, swab
Antigen: tersedia untuk grup B Streptococcus, N. meningitis,
H. influenza, S. pneumonia
Pengecatan gram pada: CSF, buffy coat, cairan amnion,
aspirasi cairan lambung, swab (kulit, daun telinga dan tali
pusat)
Darah tepi (bila ada infeksi/sepsis)
- jlh leukosit < 5000
- batang: total netrofil 0,2
- C-reaktive protein (+) >2 mg%
- latex haptoglobulin (+)
- LED 15 mm
Bila ada 2 atau lebih positif sepsis
- jumlah trombosit menurun dugaan adanya
infeksi/sepsis 9
 Radiologi
- foto thorax : pneumonia, RDS

A. KRITERIA KLINIS MENEGAKKAN NEONATAL SEPSIS

1. Anamnesis infeksi intra partal
2. Perubahan suhu hipo/ hipertermi
3. BB turun tanpa sebab
4. Kesukaran minum: not doing well
5. Lethargi
6. Prematuritas
Bila ada 5 dari 6 gejala diatas atau 3 dari gejala diatas + 3 gejala
dibawah ini:
1. Ikterus
2. Kejang
3. Problem respirasi
4. Infeksi lokal: diare, peradangan tali pusat
5. Muntah 10
B. PNEUMONIA KONGENITAL
Terjadi oleh karena inhalasi cairan amnion yang
septik.

Gejala setelah lahir + riwayat perinatal:

1. Asfiksia neonatorum
2. Respiratory distres
3. Perdarahan intrakranial

Ronki bisa +/-

Diagnosa: gejala+ foto thorax
Terapi : antibiotika broad spektrum, oksigen 30%-
40%
Diduga pneumonia : ketuban pecah dini, respiratory
distres pd saat lahir 11
C. PEMPHIGUS NEONATORUM / IMPETIGO BULLOSA
Etiologi : Staphylococcus

Mula2 vesicle jernih keruh

Dapat menjadi epidemi pd bangsal rawat bayi

Pengobatan:

- Cloxacillin 50 mg/kg bb
- Neomycin / bacitracin zalf
- Claforan
- Ciprofloxacin

12
D. OPHTALMIA NEONATORUM
Blenorrhoe

Canjunctivitis gonorrhoica

Tertular dari jln lahir atau tangan perawat

Gejala : pus purulen pada mata, selanjutnya

dpt menyerang korneabuta
Diagnosa: sekret kultur

Pengobatan: zalf mata ( neomycin, bacitracin,

terramycin
13
E. MONILIASIS
Etiologi: Candida albicans
Dapat menyebabkan: diare, stomatitis, dermatitis,
infeksi parenteral
Over growth pada: daya tahan menurun dan
pemakaian kortikosteroid
Moniliasis dapat dicegah dgn memberikan ASI sejak
bayi
Pengobatan lokal:
- gentian violet %
- nistatin 3 x 100.000 U/hari
- amphotericin
14
F. DERMATITIS EXFOLIATIVA NEONATORUM
= toxic epidermal necrolysis
= staphylococcal scalled syndrome
= ritter disease
Etiologi: hemolytic staphylococcus exfoliasi
epidermis
Nikolskys sign: (kulit kl digores pakai kukuMerah
& Edema)
- panas 38-400C
- vesikula pada kulit
- eritema pada kulit
- leukositosis
Terapi: lokal bacitracin/neomycin
parenteral cloxacillin 50 mg/kg bb/hr 15
TKS

16