You are on page 1of 10

dr.

Armon Rahimi, SpPD, KPTI


FK UISU
Walaupun faktor penyebab maupun
patogenesis RA yang sebenarnya hingga kini
tetap belum diketahui deengan pasti, faktor
genetik seperti produk kompleks
histokompatibilitas utama kelas II (HLA-DR)
dan beberapa faktor lingkungan .
Kompleks Histokompatibilitas Utama kelas II
Hubungan Hormon seks dengan RA
Faktor infeksi sebagai penyebab RA
Patogenesis RA dimulai dengan terdapatnya
suatu antigen yang berada pada membran
sinovial.
Pada membran sinovial tersebut antigen akan
diproses oleh antigen presenting cells (APC)
yang terdiri dari berbagai jenis sel.
Antigen yang telah diproses oleh APC
selanjutnya dilekatkan pada CD4+ suatu
subset sel T sehingga terjadi aktivasi sel tsb.
Gejala klinis utama RA adalah poliartritis
yang mengakibatkan terjadinya kerusakan
pada rawan sendi dan tulang disekitarnya.
Kerusakan ini terutama mengenai sendi
perifer pada tangan dan kaki yang umumnya
bersifat simetris.
Pada kasus RA yang jelas diagnosis tidak
begitu sulit untuk ditegakkan.
Akan tetapi pada masa permulaan penyakit
seringkali gejala RA tidak bermanifestasi
dengan jelas sehingga sulit untuk
menegakkan diagnosis.
Walaupun gejala RA dapat timbul berupa
serangan poliartritis akut yang berkembang
cepat dalam beberapa hari, pada umumnya
gejala penyakit ini berkembang secara
perlahan dalam masa beberapa minggu.
Dalam keadaan dini RA bermanifestasi
sebagai palindromic rheumatism yaitu
timbulnya gejala monoartritis yang hilang
timbul yang berlangsung antara 3-5 hari dan
diselingi dengan masa remisi sempurna
sebelum bermanifestasi sebagai RA khas.
Walaupunhingga kini belum berhasil
didapatkan suatu cara pencegahan dan
pengobatan RA yang sempurna saat ini
pengobatan RA ditujukan untuk :
Menghilangkan gejala inflamasi aktif baik lokal
maupun sistemik
Mencegah terjadinya destruksi jaringan
Mencegah terjadinya deformitas dan memelihara
fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik
Mengembalikan kelainan fungsi organ dan
persendian
Penggunaan OAINS (Obat Anti Inflamasi Non
Steroid)
Umumnya diberikan pada pasien RA sejak
masa dini penyakit yang dimaksudkan untuk
mengatasi nyeri sendi akibat inflamasi yang
seringkali dijumpai walaupun belum terjadi
poliferasi sinovial yang bermakna. Selain
dapat mengatasi inflamasi OAINS juga
memberikan efek analgesik yang baik.
EfekSamping OAINS pada pasien RA
Efek samping dari pengobatan OAINS adalah
reaksi hipersensitivitas, gangguan fungsi hati
dan ginjal serta penekanan sistem
hematopoetik.
Ada beberapa cara lain yang dapat dipakai
untuk mengobati pasien RA akan tetapi
karena belum dilakukan uji klinik dan
efektivitas dari modalitas tsb, cara
pengobatan tersebut masih bersifat
eksperimental dan belum digunakan secara
luas. Pengobatan eksperimental RA antara
lain meliputi penggunaan plasmaferesis,
thalidomine

You might also like