You are on page 1of 4

Pengobatan

Immobilisasi tulang dengan cara :


Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah
sekeliling tulang.
Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang
dibungkuskan di sekitar tulang yang patah
Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan
sebuah anggota gerak pada tempatnya. Sekarang sudah
jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi
pengobatan utama untuk patah tulang pinggul.
Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk
menempatkan piringan atau batang logam pada
pecahan-pecahan tulang. Merupakan pengobatan
terbaik untuk patah tulang pinggul dan patah tulang
disertai komplikasi.
Etiologi
Fraktur terjadi bila ada suatu trauma yang
mengenai tulang, dimana trauma
tersebut kekuatannya melebihi kekuatan
tulang. 2 faktor mempengaruhi terjadinya
fraktur
Ekstrinsik meliputi kecepatan dan durasi trauma
yang mengenai tulang, arah dan kekuatan
trauma.
Intrinsik meliputi kapasitas tulang mengasorbsi
energi trauma, kelenturan, kekuatan, dan
densitas tulang.
Pemeriksaan penunujang
Laboratorium : darah rutin, faktor pembekuan
darah, golongan darah, cross-test, dan urinalisa.
Radiologis untuk lokasi fraktur harus menurut rule
of two, terdiri dari :
I. 2 gambaran, anteroposterior (AP) dan lateral
II. Memuat dua sendi di proksimal dan distal
fraktur
III. Memuat gambaran foto dua ekstremitas, yaitu
ekstremitas yang cedera dan yang tidak terkena
cedera (pada anak) ; dan dua kali, yaitu
sebelum tindakan dan sesudah tindakan.
Prinsip penyembuhan fraktur
1. Pembentukan Hematom : kerusakan jaringan lunak dan
penimbunan darah
2. Organisasi Hematom / Inflamasi
Dalam beberapa jam post fraktur terbentuk fibroblast ke hematom
dalam beberapa hari terbentuk kapiler kemudian terjadi jaringan
granulasi
3. Pembentukan kallus
Fibroblast pada jaringan granulasi menjadi kolagenoblast kondroblast
kemudian dengan partisipasi osteoblast sehat terbentuk kallus
(Woven bone)
4. Konsolidasi : woven bone berubah menjadi lamellar bone
5. Remodelling : Kalus berlebihan menjadi tulang normal

You might also like