You are on page 1of 15

DISUSUN OLEH :

1. FARHATUL FITYAH
2. HERU ADRIAN SAPUTRA
3. NURAFIFAH ALYA FARAHISYA
4. SADID MANDRA SUWANDI
Proses Penciptaan Manusia Berdasarkan Al Quran

Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)


Di dalam Al Quran, dijelaskan bahwa Adam
diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering
kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang
sebaik-baiknya. Maka kemudian oleh Allah ditiupkan
ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini
ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-
baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari
tanah". (QS. As Sajdah : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr : 26)
Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)

Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh


Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-
pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah
berkehendak menciptakan lawan jenisnya. Hal ini
dijelaskan oleh Allah dalam salah satu firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-
pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan
oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang
tidak mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah
dijelaskan di dalam surat An Nisaa ayat 1 :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada
Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang
diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan
daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan
laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..."
(QS. An Nisaa: 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan
dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia
kedua ini, maka secara tak langsung hubungan
manusia laki-laki dan perempuan melalui
perkawinan adalah usaha untuk menyatukan
kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari
tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan
perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang
akan meneruskan generasinya.
Proses Penciptaan Manusia Selanjutnya
Keterangan tentang penciptaan manusia selanjutnya
yang merupakan keturunan Nabi Adam AS juga
dijadikan dari saripati tanah, dinyatakan dalam Surah
Al Muminun
ayat 12-14 :
Artinya :

Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia itu


dari saripati tanah. Kemudian kami jadikan saripati
tanah itu menjadi suatu tetesan (nutfah) yang
tersimpan di tempat yang aman dan kokoh. Kemudian
tetesan (nutfah) itu kami olah menjadi struktur darah,
dan struktur itu kami olah menjadi segumpal daging,
lalu segumpal daging itu kami olah menjadi tulang
belulang, selanjutnya tulang belulang itu kami
bungkus dengan daging, selanjutnya kami jadikan
makhluk yang berbentuk lain dari yang sebelumnya,
Maha Suci Allah pencipta yang paling baik. (QS Al-
Muminuun 12-14)
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW
bersabda :
"Telah bersabda Rasulullah SAW dan Dialah yang
benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara
kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya)
dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh
hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari)
dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula
(empat puluh hari) dijadikan sepotong daging.
Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk
meniupkan ruh kepadanya (untuk
menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) :
rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik
(nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)
Asal Usul Manusia Berdasarkan Teori Sains.

Salah satu teori yang banyak di kenal adalah teori oleh


ilmuwan asal Inggris, Charles Darwin.

Teori evolusi adalah proses perubahan dari yang tidak


sempurna menuju kesempurnaan dalam kurun waktu
yang lama.

Berdasarkan penemuan fosil-fosil oleh para ilmuan,


Darwin berpendapat bahwa asal usul manusia sesuai
dengan teori evolusi, yaitu merupakan hasil evolusi
dari kera-kera besar selama bertahun-tahun dan telah
mencapai bentuk yang paling sempurna.
Tapi, Teori ini mempunyai kelemahan karena ada
beberapa jenis tumbuhan yang tidak mengalami
evolusi dan tetap dalam keadaan seperti semula.
Seperti ganggang biru yang diperkirakan telah ada
lebih dari satu milyar tahun namun hingga sekarang
tetap sama. Yang lebih jelas lagi adalah hewan sejenis
biawak atau komodo yang telah ada sejak berjuta-juta
tahun yang lalu dan hingga kini tetap ada. Jadi dapat
kita katakan bahwa teori yang dianggap ilmiah itu
ternyata tidak mutlak karena antara teori dengan
kenyataan tidak dapat dibuktikan.
Untuk keturunan keturunan selanjutnya, kita semua
pasti tahu tentang fertilisasi yang terjadi antara sel
sperma dan sel telur lalu membentuk zigot atau
dengan kata lain cikal bakal manusia. Zigot atau janin
tersebut tersimpan di dalam tempat yang kokoh, yaitu
rahim. Setelah janin berumur 120 hari, lalu ditiupkan
lah ruh , dan saat itulah takdirnya di tentukan oleh
Allah SWT.
KESIMPULAN :
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang
diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Ada banyak
proses kejadian manusia mulai dari diciptakannya Nabi
Adam, Siti Hawa, hingga keturunan Adam dan Hawa yaitu
manusia sekarang. Dalam Al-Quran, banyak menyebutkan
proses kejadian manusia salah satunya QS. Al-Muminun
ayat 14. Bahwa manusia diciptakan dari nuthfah (setetes air
mani), kemudian air mani itu menjadi segumpal darah,
lalu segumpal darah itu menjadi segumpal daging, dan
segumpal daging itu menjadi tulang belulang, lalu tulang
belulang itu dibungkus dengan daging. Kemudian Allah
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain yaitu
manusia yang sempurna.
Sedangkan penciptaan manusia menurut sains banyak
argumen yang berbeda-beda tergantung dari sudut
pandang ilmu pengetahuan.
Seperti pandangan islam terhadap Teori evolusi
Charles Darwin yang mengatakan bahwa manusia itu
tercipta dari evolusi kera adalah salah. Hanya saja
tulang tulang sejenis kera strukturnya hampir mirip
dengan manusia. Karena itulah Darwin berpendapat
bahwa manusia berasal dari kera.

Al Quran pun sudah lebih dulu ada dengan isi yang


lebih akurat. Dan terbukti secara ilmiah.

Maha benar Allah dengan segala Firman-NYA.

You might also like