Professional Documents
Culture Documents
Bagi keduanya, daya guna selama pernakaian tak dapat ditentukan berdasarkan
parameter bahan yang diketahui yang digunakan pada analisis desain awal. Akan
tetapi, daya guna selama pemakaian dapat dipengaruhi oleh proses
produksi/pembuatan yang mengubah parameter tadi, sehingga tidak cukup hanya
memperhatikan sifat dasar yang diperlukan untuk desain. Kendala akibat proses
pembuatan dan perakitan perlu dipertimbangkan pula.
3.1 Sifat Peka-struktur dan Tak Peka-struktur
Sebelum melanjutkan pembahasan, terlebih dahulu perlu dijelaskan apa yang
dimaksudkan dengan sifat peka-struktur dan tak peka-struktur. Tak peka-
struktur berarti bahwa sifat bahan tidak dipengaruhi secara berarti oleh
prubahan struktur mikro ataupun struktur makro. Sifat fisis seperti berat jenis
utuh, panas jenis, dan koefisien muai termal tidak dipengaruhi oleh proses
pembentukan dan/atau proses perlakuan panas, meskipun proses tadi dapat
mengubah struktur mikro atau makro.
Sebaliknya, sifat mekanik sangat dipengaruhi oleh modifikasi tadi. Dengan
perkataan lain, kekuatan luluh, keuletan, dan kekuatan patah merupakan sifat
peka-struktur.
.
Kedua dimensi inii saling tergantung satu sama lain dan biasanya diukur pada saat
bersamaan. Panjang ukur awal ditentukan 5.65 S0. Untuk benda uji bulat. panjang
ukur biasanya sama dengan 5 kali diameter.
Perpanjangan benda uji terdiri atas dua bagian, bagian elastis dan bagian plastis.
Bagian elastis terdiri atas bagian yang bergantung pada waktu (anelastis) dan bagian
yang tak bergantung pada waktu. Bagian yang bergantung pada waktu sering kali
diabaikan saja.
Gambar 3.3 Bentuk benda uji yang lazimdigunakan.(a) benda uji berulir; dan (b)
benda uji tak berulir
Gambar 3.4 Ukuran benda uji standar (BS 18: Part I: 1970) (a) bulat; (b) persegi
Regangan plastis mencakup deformasi uniform yang bagian sepanjang-panjang ukur
bertambah panjang secara merata dan terjadi deformasi setempat yang clisebut
pen. ciutan (necking). Letak ketiga daerah deformasi ini dapat dilihat pada Gambar
3.5, sedang benda uji yang mengalami penciutan dan patah dapat dilihat pada
Gambar 3.6.