You are on page 1of 7

Bukti kebenaran

1. Hanya agama islam yang di butuhkan manusia

Begrson (1859-1941) mengatakan bahwa kita akan menemukan masyarakat


manusia tanpa sains, seni dan filsafat tapi tidak pernah ada yang tanpa agama.
Agama dalam hal ini diyakini sebagai pembawaan dan kebutuhan dasar manusia
yang terus berkembang dalam beragam bentuk. Sejak awal, Islam juga meyakini
bahwa kesadaran agama telah ada dalam diri individu manusia.
Bahwa manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi beragama ini dapat
dilihat melalui bukti historis dan antropologis. Manusia Primitif yang kepadanya
tidak pernah datang informasi mengenal tuhan, ternyata mereka mempercayai
adanya tuhan sekalipun terbatas daya khayalnya. Selanjutnya, keyakinan-keyakinan
tersebut dikenal dengan istilah Dinamisme, Animisme
Quraish Shihab menyimpulkan bahwa agama adalah adalah hubungan yang
dirasakan antara jiwa manusia dan satu kekuatan yang Maha Dahsyat, dengan sifat-
sifat-Nya yang amat indah dan sempurna, dan mendorong jiwa itu untuk mengabdi
dan mendekatkan diri kepada-Nya. Pengabdian itu dilakukan baik karena takut
maupun karena berharap memperoleh kasih-Nya yang khusus, atau bisa juga karena
dorongan kagum dan cinta. Jika demikian, untuk bisa disebut beragama, maka
paling tidak ada tiga hal yang harus t Quraish Shihab menyimpulkan bahwa agama
adalah adalah hubungan yang dirasakan antara jiwa manusia dan satu kekuatan
yang Maha Dahsyat, dengan sifat-sifat-Nya yang amat indah dan sempurna, dan
mendorong jiwa itu untuk mengabdi dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Pengabdian itu dilakukan baik karena takut maupun karena berharap memperoleh
kasih-Nya yang khusus, atau bisa juga karena dorongan kagum dan cinta
Murthada Muthahhari menyebutkan bahwa setidaknya ada 5 Hipotesis yang
diajukan mengenai pertumbuhan agama pada manusia. Yaitu Agama produk rasa
takut, Agama adalah produk kebodohan, agama sebagai motivasi keterikatan
manusia dan pendambaannya kepada keadilandan keteraturan, dan Marxisme.[12]
Dalam literatur Teologi Islam kita jumpai pandangan kaum mutazilah yang
rasionalis, karena banyak mendahulukan pendapat akal dalam memperkuat
argumentasinya dari pada wahyu. Namun demikian mereka sepakat bahwa
manusia dengan akalnya memiliki kelemahan. Akal memang mengetahui yang
baik dan yang buruk tetapi tidak semua yang baik dan yang buruk dapat diketahui
oleh akal. Dalam hubungan inilah,kaum mutazilah mewajibkan pada Tuhan agar
menurunkan wahyu dengan tujuan agar kekurangan yang dimiliki akal dapat
dilengkapi dengan informasi yang datang dari wahyu (agama). Dengan
demikian, Mutazilah secara tidak langsung memandang bahwa
manusiamemerlukan wahyu.(agama)
2. Hanya syariah islam yang di butuhkan manusia
Perjuangan Muslim di Cambridge, Inggris selama 4 tahun untuk mendirikan masjid
akhirnya membuahkan hasil. Masjid pertama yang didisain ramah lingkungan telah
disetujui oleh pemerintah dan akan segera dibangun dalam waktu dekat.
Tempat ibadah umat Islam ini akan dibangun dengan rancangan ramah lingkungan
yang akan mengurangi emisi gas karbon dan memaksimalisasi peran agama dalam
perlindungan lingkungan.
Cambridge adalah salah satu kota internasional di Inggris. Kota ini menyambut ribuan
siswa dari mancanegara setiap tahunnya, dan banyak di antara mereka yang berasal
kebudayaan Islam,? kata Winter.

Masjid ini akan memasukkan banyak fitur-fitur hijau, termasuk taman komunitas
yang luas yang akan didisain oleh disainer lanskap terkemuka dunia, Emma Clark.
Taman ini akan menjadi sumber utama bagi paru-paru yang sehat dan oasis bagi
lingkungan sekitar Cambridge
Pompa yang berasal dari uap, air daur ulang, ventilasi dan pencahayaan alami,
dan atap dari tanaman sedum merupakan beberapa fitur hijau yang akan dimiliki oleh
masjid ini. Muslim di sana juga mengajukan proyek untuk menjadikan area ini agar
dapat mendukung spesies burung-burung lokal dan fasilitas untuk para pesepeda. Selain
itu, masjid ini juga akan menjadi pusat belajar dan mengajar bagi komunitas Muslim,
yang dilengkapi dengan cafe teras dengan taman yang indah, ruangan pameran seni,
dan area untuk pertunjukan.
Selain itu, masjid ini juga akan menjadi pusat belajar dan mengajar bagi
komunitas Muslim, yang dilengkapi dengan cafe teras dengan taman yang
indah, ruangan pameran seni, dan area untuk pertunjukan.
Di negeri dengan jumlah Muslim mencapai 2,5 juta jiwa ini, masjid
Cambridge ini diharapkan dapat menjadi bukti bahwa Islam sangat melindungi
lingkungan. Kini, panitia pembangunan masjid sedang berjuang untuk
mengumpulkan dana guna pembangunan masjid ini.
Uniknya, Muslim di Inggris tidak hanya mendonasikan dalam bentuk
uang, tapi juga batu bata. Hingga kini, telah 67.832 buah batu bata terkumpul
dari sekitar 350.000 batu bata yang dibutuhkan, dan menutupi sekitar 19%
dana yang dibutuhkan.
.orang yang bepergian (Musafir) mendapat keringanan boleh mengqoshor
(memendekkan sholat yang empat rokaat menjadi dua rokaat), dan boleh tidak
berpuasa dengan catatan harus menggantinya pada hari yang lain.
b.orang yang sedang sakit tidak diharuskan bersuci dengan wudhu, melainkan
dengan tayammum yakni menggunakan debu. Dalam menunaikan sholat pun jika
tidak sanggup berdiri, boleh dengan duduk, atau bahkan boleh sambil merebahkan
diri.
percikan najis dari genangan air di jalanan, apabila mengena pakaian, dimaafkan
karena itu sulit di hindarkan.
dalam keadaan terpaksa, tidak ada secuil pun makanan untuk mengganjal perut,
makanan yang telah diharamkan seperti bangkai, boleh dimakan asalkan tidak
berlebihan.
.Seimbang antara kepentingan dunia dan akhirat. Islam t idak memerintahkan
umatnya untuk mencari kesenangan dunia semata, sebaliknya juga tidak
memerintahkan pemeluknya mencari kebahagiaan akhirat belaka. Akan tetapi
Islam mengajarkan kepada pemeluknya agaromencari kebahagiaan hidup di dunia
dan akhirat kelak. Ayat-ayat Al Quran yang mensuratkan keseimbangan antara
kehidupan dunia dan akhirat, antara lain: "Dan carilah (pahala) negeri akhirat
dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu
lupakan bagianmu di dunia." (QS. 28/Al-Qoshosh: 77). Dialah yang menjadikan
malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan
siang untuk bangkit berusaha." (QS. 25/Al-Furqan: 47).
Kaum non Muslim berhak menjadi anggota Majelis Umat, untuk menampung aspirasi
kalangan mereka terhadap perlakuan hukum oleh penguasa pada diri mereka, atau untuk
mengoreksi kesalahan implementasi hukum Islam atas diri mereka. Diriwayatkan bahwa Abu
Bakar ra. berbincang dengan seorang Yahudi bernama Finhas yang diajaknya untuk masuk
Islam. Finhas kemudian menjawab, Demi Allah Abu Bakar, kita tidak memerlukan Allah
sebagaimana Ia membutuhkan kita, dan kita tak perlu meminta bantuan-Nya sebagaimana Ia
meminta bantuan pada kita. Kita tidak memerlukan-Nya, sementara Dia memerlukan kita.
Bila Dia benar-benar Maha Kaya, Dia tak akan meminta pinjaman uang pada kita
sebagaimana yang dikatakan oleh temanmu. Dia (Rasulullah saw) melarangmu melakukan
riba, namun membolehkan kami (Yahudi) melakukannya, dan bila Dia benar-benar Maha
Kaya, Dia tak akan membolehkan kami melakukannya. Dalam hal ini, Finhas mengomentari
firman Allah:

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan
lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki), dan kepada-
Nya-lah kamu dikembalikan. (TQS. al-Baqarah [2]: 245)

Namun, non-Muslim tidak berhak menyuarakan opini mereka atas hal-hal yang berkenaan
dengan hukum, karena hukum Islam merupakan turunan dari akidah Islam. Kaum non-Muslim
meyakini doktrin yang asing dan bertentangan dengan akidah Islam. Karena itu, opini mereka
tidak dibutuhkan dalam masalah hukum.

You might also like