You are on page 1of 28

Alergi

Oleh Kelompok 4:

1. Asya Zahara Ulfiana (P07120316003)


2. Baiq Risnawati (P07120316008)
3. Descagian Rahman A (P07120316013)
4. Dwi Suci Rhamdanita (P07120316015)
5. I Gede Restu Gowinda P (P07120316022)
6. I Made Wega Adnyana (P07120316024)
7. Septi Ayu Wulandari (P07120316050)
8. Sirlia Oktaviana (P07120316052)
Sejarah Alergi

Pertama kali kata alergi ini dipergunakan


dalam dunia kedokteran pada tahun 1906 oleh
Clemens von Pirquet, seorang dokter anak di
Austria. Pirquet melihat alergi ini adalah sebagai
suatu reaksi yang aneh dari tubuh.
Alergi adalah suatu reaksi yang
berlebihan dari tubuh terhdap partikel-partikel
tertentu dari luar yang memasuki tubuh yang
sebenarnya tidak berbahaya bagi tubuh.
Alergi adalah istilah yang sama dengan
hipersensitivitas, yang melukiskan berbagai
reaksi yang timbul melalui mekanisme
kekebalan.
a. Contact Dermatitis

Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh


bahan/substansi yang menempel pada kulit. (Adhi
Djuanda,2005) Disebabkan kontak langsung dengan salah satu
penyebab iritasi pada kulit atau alergi. Contohnya sabun
cuci/detergen, sabun mandi atau pembersih lantai. Alergennya
bisa berupa karet, logam, perhiasan, parfum, kosmetik atau
rumput.
b. Neurodermatitis
Timbul karena goresan pada kulit c. Seborrheich DermatitisKulit
secara berulang, bisa berwujud kecil, terasa berminyak dan licin;
datar dan dapat berdiameter sekitar melepuhnya sisi-sisi dari hidung,
2,5 sampai 25 cm. Penyakit ini antara kedua alis, belakang
muncul saat sejumlah pakaian ketat telinga serta dada bagian
yang kita kenakan menggores kulit atas. Dermatitis ini seringkali
sehingga iritasi. Iritasi ini memicu kita diakibatkan faktor keturunan,
untuk menggaruk bagian yang terasa muncul saat kondisi mental dalam
gatal. Biasanya muncul pada keadaan stres atau orang yang
pergelangan kaki, pergelangan menderita penyakit saraf seperti
tangan, lengan dan bagian belakang Parkinson.
dari leher.
d. Statis Dermatitis
Yang muncul dengan adanya varises, menyebabkan pergelangan
kaki dan tulang kering berubah warna menjadi memerah atau coklat,
menebal dan gatal. Dermatitis muncul ketika adanya akumulasi
cairan di bawah jaringan kulit.

e. Atopic Dermatitis

Merupakan keadaan peradangan kulit kronis dan resitif, disertai gatal yang
umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan
dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga
atau penderita(D.A, rinitis alergik, atau asma bronkial).kelainan kulit berupa
papul gatal yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi, distribusinya
dilipatan(fleksural).
Dari luar(eksogen) : Dari dalam(endogen) :
misalnya bahan kimia (contoh : misalnya dermatitis atopik.(Adhi
detergen,asam, basa, oli, Djuanda,2005). Sejumlah kondisi
semen), fisik (sinar dan suhu), kesehatan, alergi, faktor genetik,
mikroorganisme (contohnya : fisik, stres, dan iritasi dapat
bakteri, jamur) dapat pula dari
menjadi penyebab eksim.
Bahan iritan merusak lapisan tanduk, dalam beberapa menit atau
beberapa jam bahan-bahan iritan tersebut akan berdifusi melalui membran
untuk merusak lisosom, mitokondria dan komponen-komponen inti sel.
Dengan rusaknya membran lipid keratinosit maka fosfolipase akan
diaktifkan dan membebaskan asam arakidonik akan membebaskan
prostaglandin dan leukotrin yang akan menyebabkan dilatasi pembuluh
darah dan transudasi dari faktor sirkulasi dari komplemen dan system kinin.
Juga akan menarik neutrofil dan limfosit serta mengaktifkan sel mast yang
akan membebaskan histamin, prostaglandin dan leukotrin. PAF akan
mengaktivasi platelets yang akan menyebabkan perubahan vaskuler.
Diacil gliserida akan merangsang ekspresi gen dan sintesis protein.
Pada dermatitis kontak iritan terjadi kerusakan keratisonit dan
keluarnya mediator- mediator. Sehingga perbedaan mekanismenya
dengan dermatis kontak alergik sangat tipis yaitu dermatitis kontak
iritan tidak melalui fase sensitisasi.Ada dua jenis bahan iritan yaitu :
iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit
pada pajanan pertama pada hampir semua orang, sedang iritan lemah
hanya pada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak
berulang-ulang. Faktor kontribusi, misalnya kelembaban udara,
tekanan, gesekan dan oklusi, mempunyai andil pada terjadinya
kerusakan tersebut.
Subyektif
priritus ( sebagai pengganti
dolor) kenaikan suhu (kalor),
kemerahan (rubor), edema
atau pembengkakan dan
gangguan fungsi kulit (function
laisa).
Obyektif
biasanya batas kelainan tidak
tegasan terdapat lesi polimorfi
yang dapat timbul secara
serentak atau beturut-turut.
a) Dermatitis Kontak. Gatal-gatal , rasa tidak enak karena kering, kulit
berwarna coklat dan menebal.
b) Dermatitis Atopik. Gatal-gatal , muncul pada beberapa bulan pertama
setelah bayi lahir, yang mengenai wajah, daerah yang tertutup popok,
tangan, lengan dan kaki
c) Dermatitis Perioral. Gatal-gatal bahkan menyengat, disekitar bibir tampak
beruntus-beruntus kecil kemerahan.
d) Dermatitis Statis. Awalnya kulit merah dan bersisik, setelah beberapa
minggu / bulan , warna menjadi coklat.
Komplikasi
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
2. Infeksi sekunder khususnya oleh Stafilokokus
aureus
3. hiperpigmentasi atau hipopigmentasi post
inflamasi
4. jaringan parut muncul pada paparan bahan
korosif atau ekskoriasi
Pencegahan

Tidak terlalu sering berenang.


Setelah berenang, segera bilas
badan dengan air hangat.

Tidak berganti-ganti sabun mandi.


Hanya gunakan sabun mandi yang
lembut, Pastikan yang digunakan untuk
Mandi adalah air bersih.
Keringkan tubuh, gosok tubuh
dengan handuk yang lembut
segera setelah mandisampai air
yang melekat di kulit tersapu
dengan handuk.

Gunakan pelembab pada kulit,


menjaga kulit tetap lembab dengan
produk-produk yang dijual bebas.
Perawatan diri bagi orang yang telanjur terkena dermatitis:
Hindari goresan yang ditimbulkan garukan karena rasa gatal pada kulit.
Lindungi kulit yang terasa gatal dengan pakaian jika tidak dapat menahan
diri untuk menggaruknya.
Gunakan sarung tangan pada malam hari saat akan tidur, mencegah
menggaruk secara tak sengaja.
Gunakan pakaian yang tidak memicu keluarnya keringat berlebihan.
Hindari kontak dengan barang yang berbahan dari wool seperti pada
karpet atau baju.
Pengobatan

Pengobatan Topikal Pengobatan sistemik


Obat-obat topikal yang diberikan Pengobatan sistemik ditujukan
sesuai dengan prinsip-prinsip untuk mengontrol rasa gatal dan
umum pengobatan dermatitis yaitu atau edema, juga pada kasus-
bila basah diberi terapi basah kasus sedang dan berat pada
(kompres terbuka), bila kering keadaan akut atau kronik
berikan terapi kering.

1. Antihistamin
1. Kortikosteroid 2. Siklosporin
2. Radiasi Ultraviolet 3. Pentoksifilin
3. Siklosporin A 4. FK 506 (Trakolimus)
4. Antibiotika dan antimikotika 5. Ca++ antagonis
5. Imunosupresif 6. Derivat vitamin D3
7. SDZ ASM 981
Apa itu alergi ?
Allergen
Menurut asosiasi Alergi dan Asma di Jerman, menurut
perkiraan ada sekitar 20.000 zat yang mempunyai efek
alergis. Sebagian besar zat itu beasar dari protein
hewani dan nabati.
Karena adanya kontak dengan faktor allergen, maka
tubuh pun terpicu untuk bereaksi, dan menimbulkan
adanya alergi.
Tipe tipe alergi
MENURUT Robin PHG Gell dan Coombs
Tipe Alergi I (Tipe Anafilaktik) : diperantarai oleh IgE dan yang lain (agak
jarang), segera terjadi setelah kontak dengan allergen.
Tipe Alergi II (Tipe Sitotoksik) : ggg pd sel tubuh, terutama sekali pd sel-sel darah
yg diperantarai o/ IgM dan IgG. Reaksi trjd bbrp menit stlh kontak
Tipe Alergi III (Tipe Kompleks Toksik) : trbntk stlh bbrp jam kontak dgn faktor
allergen. Dipicu o/ IgG dan IgM. Antibodi dan allergen -> mmbntuk kkbalan
kompleks -> menembus jaringan tubuh -> merusak dan menyebabkan
peradangan
Tipe IV Alergi (Tipe Seluler) : reaksi trlht stlh 24 jam-72 jam (tipe lambat),
diperantarai o/ sel darah tertentu dr sist. Kekebalan tub. (T limfosit)
Etiologi
a. Faktor Keturunan
Biasanya faktor alergi merupakan faktor yang
diturunkan dalam sebuah keluarga, dimana sel-sel
yang dimiliki oleh sebuah keluarga memiliki
keunikan tersendiri dan diturunkan.
Risiko mendapatkan
alergi
Frekuensi (%) pd anak
Kedua ortu mndrt alergi 42,9
yg beda
Slh satu ortu mndrt 19,8
alergi
Kedua ortu tdk alergi 10
b. Faktor Kejiwaan
Pada orang yang memiliki bakat alergi, sifat pemarah, pencuriga, dan
emosional akan menyebabkan timbulnya gejala gangguan alergi akut pada
kulit. Biasanya pd org dewasa.

c. Faktor Lingkungan Adanya faktor allergen yang memicunya.


Reaksi hipersensitif pd allergen
Maka suatu alergi bisa jadi akan berkembang dalam tubuh seseorang dan
mengakibatkan orang itu menjadi penderita alergi.
Faktor lingkungan yang penting akan mempengaruhi terjadinya penyakit alergi
ini antara lain:
1. Polusi udara, air, dan tanah
2. Perubahan pada genetika dari bakteri dan virus
3. Kecenderungan manusia sendiri untuk melakukan peningkatan kebiasaan
yang jelek (minum obat sembarangan, merokok)
Lanjutan..
Dalam alergi ada dua faktor yang sangat dominan menimbulkan
reaksi alergi, yaitu
Bakat alergi yang dimiliki oleh seseorang dan
Adanya faktor allergen yang memicunya.
1. Individu yang terkena merasakan gelisah,

2. Diikuti dengan cepat oleh rasa ringan pada kepala, yang dapat menyebabkan

sinkop (kehilangan kesadaran).

3. Rasa gatal di telapak tangan dan kulit kepala dapat menjadi urtikaria yang

menutupi sebagian besar permukaan kulit.

4. Pembengkakan jaringan lokal (angiodema) dapat timbul dalam beberapa menit

dan khususnya mengubah bentuk kelopak mata, bibir, lidah, tangan, kaki, dan

genitalia.Kelainan ini yang mengenai jaringan di bawah kulit atau selaput lendir

disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas vaskuler lokal, tanpa kerusakan

vena-vena kecil dan kapiler-kapiler yang bersangkutan. Angioedema sering

reversibel dalam waktu singkat. Angiedema berbeda dari bentuk-bentuk

pembengkakan lain lain (edema) yang tekanan darah abnormal atau kerusakan

pembuluh darahnya memungkinkan cairan keluar ke jaringan.


5.Edema uvula dan laring kurang terlihat pada pemeriksaan
sederhana, akan tetapi sangat penting pada keadaan anfilaksis
dan dapat menyebabkan kematian karena obstruksi pernafasan.
6.Edema laring menyebabkan sesak nafas yang nyata, gangguan
kekuatan bicara, suara nafas keras, batuk
7. Kesulitan bernafas dapat juga disebabkan oleh penyempitan
bronkus, disertai stridor yang terdengar mirip asma spontan.
8. Lebih jarang terjadi spasme usus, kandung kemih atau
spasme uterus yang jelas, disertai nyeri kram, pengeluaran isi
visera, atau bercak-bercak darah dari vagina.
9. Gatal, angioedema, edema laring, urtikaria, bronkospasme,
distritmia, hipotensi, keram pada gastrointestinal dan
genitourinaria merupakan ringkasan dari manifestasi yang
paling mencolok pada anafilaksis manusia.
Patofisiologi
Pada saat pertama kali faktor allergen memasuki tubuh dgn cr

(mis. mengonsumsi maknn), biasanya tbuh mengenalnya dan

kemudian merangsang Limfosit (SDP) utk mmproduksi antibodi IgE utk

menghdpi faktor alergen yang masuk tadi dengan melekat pad sel mast

jar. Tubuh. Jika orang itu memakan kembali makanan yang

mengandung partikel alergen tadi, maka antibodi akan memberikan

komando sel mast untuk melepaskan zat histamin dan zat farmakologis

lainnya. Histamin menyebabkan dilatasi pembuluh darah, menimbulkn

pembengkakan mis. Pada kulit


Terapi & Penatalaksanaan
1. Pengkajian : riwayat, gejala, pemeriksaan.
2. Inti Pengkajian
Asupan nasal
Film sinus (Foto rontgen plain / CT)
Uji Alergi
Uji kulit
Uji antibodi serum : Uji Radio Alergo Sorbent
(RAST)
Prick Test
Tes Darah
Plester Test
3. Inti Penatalaksanaan
Penghindaran alergen
Diet (jk alergi makanan merupakan salah satu faktor)
Penggunaan obat alergi golongan antihistamine
Obat alergi golongan Cromoglicinum
Obat alergi golongan Kortikosteroid
Obat alergi golongan Decongestan
Imunoterapi
Terapi di masa depan

You might also like