Professional Documents
Culture Documents
Oleh Kelompok 4:
e. Atopic Dermatitis
Merupakan keadaan peradangan kulit kronis dan resitif, disertai gatal yang
umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan
dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga
atau penderita(D.A, rinitis alergik, atau asma bronkial).kelainan kulit berupa
papul gatal yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi, distribusinya
dilipatan(fleksural).
Dari luar(eksogen) : Dari dalam(endogen) :
misalnya bahan kimia (contoh : misalnya dermatitis atopik.(Adhi
detergen,asam, basa, oli, Djuanda,2005). Sejumlah kondisi
semen), fisik (sinar dan suhu), kesehatan, alergi, faktor genetik,
mikroorganisme (contohnya : fisik, stres, dan iritasi dapat
bakteri, jamur) dapat pula dari
menjadi penyebab eksim.
Bahan iritan merusak lapisan tanduk, dalam beberapa menit atau
beberapa jam bahan-bahan iritan tersebut akan berdifusi melalui membran
untuk merusak lisosom, mitokondria dan komponen-komponen inti sel.
Dengan rusaknya membran lipid keratinosit maka fosfolipase akan
diaktifkan dan membebaskan asam arakidonik akan membebaskan
prostaglandin dan leukotrin yang akan menyebabkan dilatasi pembuluh
darah dan transudasi dari faktor sirkulasi dari komplemen dan system kinin.
Juga akan menarik neutrofil dan limfosit serta mengaktifkan sel mast yang
akan membebaskan histamin, prostaglandin dan leukotrin. PAF akan
mengaktivasi platelets yang akan menyebabkan perubahan vaskuler.
Diacil gliserida akan merangsang ekspresi gen dan sintesis protein.
Pada dermatitis kontak iritan terjadi kerusakan keratisonit dan
keluarnya mediator- mediator. Sehingga perbedaan mekanismenya
dengan dermatis kontak alergik sangat tipis yaitu dermatitis kontak
iritan tidak melalui fase sensitisasi.Ada dua jenis bahan iritan yaitu :
iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit
pada pajanan pertama pada hampir semua orang, sedang iritan lemah
hanya pada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak
berulang-ulang. Faktor kontribusi, misalnya kelembaban udara,
tekanan, gesekan dan oklusi, mempunyai andil pada terjadinya
kerusakan tersebut.
Subyektif
priritus ( sebagai pengganti
dolor) kenaikan suhu (kalor),
kemerahan (rubor), edema
atau pembengkakan dan
gangguan fungsi kulit (function
laisa).
Obyektif
biasanya batas kelainan tidak
tegasan terdapat lesi polimorfi
yang dapat timbul secara
serentak atau beturut-turut.
a) Dermatitis Kontak. Gatal-gatal , rasa tidak enak karena kering, kulit
berwarna coklat dan menebal.
b) Dermatitis Atopik. Gatal-gatal , muncul pada beberapa bulan pertama
setelah bayi lahir, yang mengenai wajah, daerah yang tertutup popok,
tangan, lengan dan kaki
c) Dermatitis Perioral. Gatal-gatal bahkan menyengat, disekitar bibir tampak
beruntus-beruntus kecil kemerahan.
d) Dermatitis Statis. Awalnya kulit merah dan bersisik, setelah beberapa
minggu / bulan , warna menjadi coklat.
Komplikasi
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
2. Infeksi sekunder khususnya oleh Stafilokokus
aureus
3. hiperpigmentasi atau hipopigmentasi post
inflamasi
4. jaringan parut muncul pada paparan bahan
korosif atau ekskoriasi
Pencegahan
1. Antihistamin
1. Kortikosteroid 2. Siklosporin
2. Radiasi Ultraviolet 3. Pentoksifilin
3. Siklosporin A 4. FK 506 (Trakolimus)
4. Antibiotika dan antimikotika 5. Ca++ antagonis
5. Imunosupresif 6. Derivat vitamin D3
7. SDZ ASM 981
Apa itu alergi ?
Allergen
Menurut asosiasi Alergi dan Asma di Jerman, menurut
perkiraan ada sekitar 20.000 zat yang mempunyai efek
alergis. Sebagian besar zat itu beasar dari protein
hewani dan nabati.
Karena adanya kontak dengan faktor allergen, maka
tubuh pun terpicu untuk bereaksi, dan menimbulkan
adanya alergi.
Tipe tipe alergi
MENURUT Robin PHG Gell dan Coombs
Tipe Alergi I (Tipe Anafilaktik) : diperantarai oleh IgE dan yang lain (agak
jarang), segera terjadi setelah kontak dengan allergen.
Tipe Alergi II (Tipe Sitotoksik) : ggg pd sel tubuh, terutama sekali pd sel-sel darah
yg diperantarai o/ IgM dan IgG. Reaksi trjd bbrp menit stlh kontak
Tipe Alergi III (Tipe Kompleks Toksik) : trbntk stlh bbrp jam kontak dgn faktor
allergen. Dipicu o/ IgG dan IgM. Antibodi dan allergen -> mmbntuk kkbalan
kompleks -> menembus jaringan tubuh -> merusak dan menyebabkan
peradangan
Tipe IV Alergi (Tipe Seluler) : reaksi trlht stlh 24 jam-72 jam (tipe lambat),
diperantarai o/ sel darah tertentu dr sist. Kekebalan tub. (T limfosit)
Etiologi
a. Faktor Keturunan
Biasanya faktor alergi merupakan faktor yang
diturunkan dalam sebuah keluarga, dimana sel-sel
yang dimiliki oleh sebuah keluarga memiliki
keunikan tersendiri dan diturunkan.
Risiko mendapatkan
alergi
Frekuensi (%) pd anak
Kedua ortu mndrt alergi 42,9
yg beda
Slh satu ortu mndrt 19,8
alergi
Kedua ortu tdk alergi 10
b. Faktor Kejiwaan
Pada orang yang memiliki bakat alergi, sifat pemarah, pencuriga, dan
emosional akan menyebabkan timbulnya gejala gangguan alergi akut pada
kulit. Biasanya pd org dewasa.
2. Diikuti dengan cepat oleh rasa ringan pada kepala, yang dapat menyebabkan
3. Rasa gatal di telapak tangan dan kulit kepala dapat menjadi urtikaria yang
dan khususnya mengubah bentuk kelopak mata, bibir, lidah, tangan, kaki, dan
genitalia.Kelainan ini yang mengenai jaringan di bawah kulit atau selaput lendir
pembengkakan lain lain (edema) yang tekanan darah abnormal atau kerusakan
menghdpi faktor alergen yang masuk tadi dengan melekat pad sel mast
komando sel mast untuk melepaskan zat histamin dan zat farmakologis