You are on page 1of 46

SISTEM AKUNTANSI

PEMERINTAHAN PUSAT
Nama Kelompok
Fallen Farrera - 011401
Aldy Yulianto S. - 011401115
Erick M. S. - 011401339
Intan Nur M. - 011401351
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem akuntansi pemerintah pusat (SAPP) adalah serangkaian
prosedur, baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari
pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah pusat.
Ruang Lingkup SAPP
Pemerintah pusat (dalam hal ini lembaga tinggi Negara dan lembaga
eksekutif) serta pemda yang mendapatkan dana dari APBN (terkait
dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan) sehingga tidak dapat
diterapkan untuk lingkungan pemda atau lembaga keuangan Negara.
Tujuan SAPP
a. Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi-instansinya melalui
pencatatan,pemrosesan, dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten
sesuai dengan standar dan praktik akuntansi yang diterima secara umum;
b. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan
kegiatan keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi
yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan
terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas;
c. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu
instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan;
d. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan,
pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara
efisien
Karakteristik SAPP
Untuk mencapai tujuan tersebut, SAPP memiliki karakteristik sebagai
berikut :
a. Basis Akuntansi
b. Sistem Pembukuan Berpasangan
c. Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi
d. Bagan Akun Standar
e. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) terdapat 2 sub sistem yaitu:
1) Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN),

dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan selaku BUN dan Pengguna


Anggaran Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (BAPP).
2) Sistem Akuntansi Instansi (SAI), dilaksanakan oleh Kementerian

Negara/Lembaga.Dalam pelaksanaan SAI, Kementerian


Negara/Lembaga membentuk unit akuntansi keuangan dan unit
akuntansi barang.
Jenis Laporan Keuangan
Kemudian, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) disampaikan kepada DPR
sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN. Sebelum disampaikan
kepada DPR, LKPP tersebut diaudit terlebih dahulu oleh pihak BPK.
Komponen laporan keuangan pemerintah berbasis akrual terdiri dari:

Laporan Pelaksanaan Anggaran, yang terdiri dari Laporan Realisasi


Anggaran dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Laporan Finansial, yang terdiri dari Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas. Adapun Laporan Operasional (LO)
disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntansi berbasis akrual
sehingga penyusunan LO, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca mempunyai
keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Catatan Atas Laporan Keuangan
Sistem Akuntansi Pusat
Sistem Akuntansi Pusat, yang selanjutnya disingkat SiAP, adalah
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai
dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan posisi keuangan, dan operasi keuangan pada Kementerian
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.
Sistem Akuntansi Instansi
SAI adalah serangkaian prosedur manual terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada kementrian
negara/lembaga.
SAI terdiri atas dua subsistem, yaitu:
Sistem Akuntansi Keuangan

SABMN; subsistem dari SAI yang merupakan serangkaian prosedur

yang saling berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam


rangka menghasilkan informasi untuk menyusun neraca dan laporan
Barang Milik Negara serta laporan manajerial lainnya menurut
ketentuan yang berlaku.
SAK
SAK seperti halnya SAU, menghasilkan LRA, Neraca, dan Catatan atas Laporan
keuangan, namun laporan keuangan yang dihasilkan tersebut merupakan laporan
keuangan pada tingkat kementrian / lembaga.

SAK terdiri dari :


a. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SA-
UAKPA);
b. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah
(SA-UAPPA-W)
c. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I
(SA-UAPPA-E1) dan
d. Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (SA-UAPA)
SABMN
Secara umum, barang adalah bagian dari kekayaan yang merupakan
satuan tertentu yang dapat dinilai / dihitung / diukur / ditimbang,
tidak termasuk uang dan surat berharga.
Dalam akuntansi pemerintah pusat, SABMN sebagai subsistem dari
Sistem Informasi Akuntansi bertujuan menghasilkan neraca dan
laporan barang milik daerah.
DASAR HUKUM
UU No. 17 thn 2003 ttg Keuangan Negara
UU No. 1 thn 2004 ttg Perbendaharaan Negara
PMK No. 171/PMK.05/2007 ttg Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat
PMK No. 196/PMK.05/2008 ttg Tata Cara Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain pada Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan
PMK No. 191/PMK.05/2011 ttg Mekanisme Pengelolaan Hibah
PMK No. 230/PMK.05/2011 ttg Sistem Akuntansi Hibah
PMK No. 233/PMK.05/2011 ttg Perubahan atas PMK No. 171/PMK.05/2007 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
PMK No. 234/PMK.05/2011 ttg Sistem Akuntansi Transaksi Khusus
PMK No. 235/PMK.05/2011 ttg Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Lainnya
FUNGSI MENTERI KEUANGAN
UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 51:
1. Menteri Keuangan selaku BUN menyelenggarakan akuntansi atas

transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk


pembiayaan dan perhitungannya. (SA-BUN)
2. Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran
menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang, dan
ekuitas dana, termasuk transaksi pendapatan dan belanja (SAI)
3. Akuntansi digunakan untuk menyusun LKPP sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan
PEMBAGIAN FUNGSI
UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 51:
Menteri Keuangan selaku BUN menyelenggarakan akuntansi atas

transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk


pembiayaan dan perhitungannya. (SA-BUN)
Menteri selaku Pengguna Anggaran menyelenggarakan akuntansi
atas transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk
transaksi pendapatan dan belanja (SAI)
Akuntansi digunakan untuk menyusun LKPP sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan
KEWENANGAN MENTERI KEUANGAN
1. Presiden selaku kepala pemerintahan memberikan kuasa kepada Menteri
Keuangan selaku pengelola fiskal dan wakil pemerintah dalam kepemilikan
kekayaan negara yang dipisahkan (UU 17 pasal 6 ayat 2 huruf a).
2. Melaksanakan Fungsi Bendahara Umum Negara (UU 17 pasal 8 huruf f)
3. Menyusun Laporan Keuangan yang merupakan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN (UU 17 pasal 8 huruf g).
4. Menetapkan system pengerimaan dan pengeluaran kas negara (UU 1 pasal 7 ayat
2 huruf d)
5. Menempatkan uang negara dan mengelola investasi (UU 1 pasal 7 ayat 2 huruf
h)
6. Melakukan pinjaman dan memberikan jaminan atas nama pemerintah(UU 1
pasal 7 ayat 2 huruf j)
8. Melakukan pengelolaan utang dan piutang negara (UU 1 pasal 7 ayat
2 huruf l)
9. Menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan negara (UU 1
pasal 7 ayat 2 huruf o)
10. Menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan
barang milik negara (UU 1 pasal 7 ayat 2 huruf q)
11. Menunjuk pejabat Kuasa Bendahara Umum (UU 1 pasal 7 ayat 2
huruf s).
12. Menteri Keuangan/Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku
Bendahara Umum Negara/Daerah menyelenggarakan akuntansi atas
transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi
pembiayaan dan perhitungannya. (UU 1 pasal 51 ayat 1)
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

PRESIDEN
Pemegang kekuasaan PKN

MENTERI MENTERI MENTERI KEUANGAN MENTERI KEUANGAN


PENGGUNA PENGGUNA PENGGUNA SELAKU PENGELOLA FISKAL
ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN (BUN)

SUBSIDI
UTANG PENERUSAN TRANSFER BADAN TRANSAKSI
INVESTASI BELANJA
DAN HIBAH PINJAMAN KE DAERAH LAINNYA KHUSUS
LAIN-LAIN
STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSI
STANDAR AKUNTANSI

INPUT PROCESS OUTPUT


DOKUMEN PROSES AKUNTANSI - LRA
SUMBER - ANALISIS TRANSAKSI - NERACA
TRANSAKSI - JURNAL - LAK
- POSTING - CaLK

SISTEM AKUNTANSI
Formulasi Prosedur Transaksi
Bagan Akun Standar
Pengeturan Kelembagaan
Hardware dan Software
Personil Terampil
KERANGKA UMUM SAPP
DJKN SAPP

SA-BUN
SAI
999

SIMAK-
SAK SiAP SAUP&H SA-IP SA-PP SA-TD SAPBL SA-BSBL SA-TK
BMN

BPH Migas,
999.01 999.07
SAKUNS SAU 999.03 999.04 999.05 BAPERTARUM, 999.99
999.02 BAZNAS
999.08
LRA

NERACA

SAI CALK

SAK SIMAK BMN

SATKER SATKER
SATUAN KERJA
PENGGUNA BSBL PERANGKAT DAERAH

KP KD DK TP UB
MEKANISME PELAPORAN SAI

DJKN UAPB UAPA DJPBN

opsional UAPPB-E1 UAPPA-E1 opsional

KANWIL KANWIL
DJKN DJPBN

UAPPB-W UAPPA-W

BLU
UAKPA 24
KPKNL UAKPB UAKPA KPPN
KPPN
ALUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA SEBAGAI PENGGUNA ANGGARAN/BARANG DPR


Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
Satker
[22.986] LKKL
Wilayah/
Eselon 1 K/L
Provinsi LRA
[270] [80] Neraca
[4.006]
Satker BLU CaLK
[84]
Presiden
LKPP:
KONSOLIDASI LRA
Neraca
KPPN/PKN Kanwil DJPB APK-DJPB LAK
[179] [30] [1] CaLK
BUN
Penerusan Transaksi Belanja
Utang & Hibah
Pinjaman Khusus Subsidi & LKBUN
BPK
Investasi Transfer ke Belanja
Badan Lainnya Lain-lain Lap. Arus Kas
Pemerintah Daerah
LRA
Neraca
Sistem Akuntansi BUN CaLK
MENTERI KEUANGAN SEBAGAI BENDAHARA UMUM NEGARA
25
Peraturan Terbaru terkait Penyusunan LKKL, LKBUN
dan LKPP Tahun 2011 (1/2)
1. PMK No.233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas PMK No.171/PMK.05/2007 tentang SAPP;
2. PMK No.191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah;
3. PMK No.230/PMK.05/2011 tentang Sikubah;
4. Perdirjen Perbendaharaan No. Per-81/PB/2011 tentang Tata Cara Pengesahan Hibah Langsung
Bentuk Uang dan penyampaian Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat
Berharga;
5. SE Dirjen Perbendaharaan No. SE-02/PB/2012 tentang Petunjuk Lebih Lanjut Pengelolaan Hibah
:Langsung Baik Dalam Bentuk Uang maupun Barang/Jasa/Surat Berharga Tahun 2011;
6. PMK 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang K/L dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih;
7. Perdirjen Perbendaharaan No. Per-85/PB/2011 tentang Penatausahaan Piutang PNBP pada Satker
K/L;
8. Perdirjen Perbendaharaan No. Per-82/PB/2011 tentang Pedoman Akuntansi Penyisihan Piutang Tak
Tertagih pada K/L.
9. PMK No.190/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah (SAIP);
10. PMK No.234/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Transaksi Khusus;
11. PMK No.235/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Lainnya
(SAPBL);
12. PMK No.236/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas PMK No.63/PMK.05/2010 tentang
Mekanisme Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban atas BM-DTP;
13. PMK No.237/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas PMK No.228/PMK.05/2010 tentang
Mekanisme Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban atas Pajak-DTP.
PELAKSANAAN & PELAPORAN

SAKUN SAU

SiAP DJPBN
LRA

NERACA
Kanwil
Dit. PKN DJPBN
LAK
UAKKBUN
CALK UAKBUN Pusat

Pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran s/d


pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan
pada Kementerian Keuangan selaku BUN KPPN
PMK No.171/PMK.05/2007
PMK No.233/PMK.05/2011 UAKBUN Daerah
Jenis Transaksi dan Dokumen Sumber di KPPN

No Transaksi Dokumen Sumber


1. Alokasi Anggaran Belanja DIPA, dan Revisinya/ Dokumen yang dipersamakan DA
DAU/DA DAK/SP Gubernur

2. Estimasi Pendapatan DIPA Lembar 4


3. Realisasi Belanja SPM/SP2D/SP2B-BLU/
SP3B-BLU/SPHL/SP2HL/SP3HL/SP4HL
Jenis jenis SPM : SPM LS, SPM GU, SPM GU Nihil, SPM
UP/TUP, SPM IB, SPM DAU/DAK

4. Realisasi Pendapatan SSP,SSBC, SSBP dengan disertai NTB, NTPN, dan BPN
sebagai bukti pendukung
5. Pengembalian Pendapatan SPM KP, SPM KBC, SPM KPNBP

6. Pengembalian Belanja SSPB

7. Penerimaan PFK Potongan SPM

8. Pengembalian Penerimaan SPM/SP2D PFK


PFK
9. Pembayaran UP SPM/SP2D UP

10. Pengembalian UP Potongan SPM, SSBP UP

11. Kiriman uang Nota Debet/Nota Kredit/Wesel Pemerintah


PELAKSANAAN & PELAPORAN
SA-UP/H
Pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran
DJPU s/d pelaporan posisi utang, operasi utang
pemerintah, penerimaan dan pengeluaran
UAPBUN
pembiayaan terkait utang, serta hibah
pemerintah. Contoh:
DJPU Pembayaran bunga utang dalam dan luar
negeri;
Dit. EAS UAPBUN Pembayaran cicilan utang luar negeri;
UAPPA-E1 Pembayaran cicilan utang dalam negeri;
999.01 Penerimaan utang luar negeri;
Penerimaan utang dalam negeri;
Dit. EAS Penerimaan hibah.
UAPPA-E1 PMK No.86/PMK.05/2008
Dit. EAS 999.02 PMK No.230/PMK.05/2011
UAKPA PMK No.191/PMK.05/2011

LRA CALK
Dit. EAS DJPK
UAKPA UAKPA LAP.POSISI
NERACA UTANG
Dokumen sumber yang digunakan
dalam pengelolaan utang

1. Dokumen anggaran, contoh: Daftar Isian Pelaksanaan


Anggaran (DIPA)
2. Dokumen pengeluaran, contoh: Notice of Payment
(NoP), Surat Permintaan Membayar (SPM), SP2D.
3. Dokumen penerimaan, contoh: Notice of
Disbursement (NoD), Withdrawal Aplication (WA),
SP3, Surat Pembukuan Pinjaman Luar Negeri
(SP2LN).
4. Dokumen lainnya yang dipersamakan.
5. Memo penyesuaian
Dokumen sumber yang digunakan
dalam pengelolaan hibah

1. Berita Acara Serah Terima


2. DIPA dan revisinya
3. DIPA pengesahan
4. Notice of disbursement (NoD)
5. SP2HL dan SPHL
6. SP4HL dan SP3HL
7. SP3HL-BJS
8. MPHL-BJS
9. Persetujuan MPHL-BJS
10.Surat Setoran Pengembalian Belanja
11.Surat Setoran Bukan Pajak
12.Memo Penyesuaian
Laporan yang dihasilkan dalam pengelolaan utang
1. Laporan Realisasi Anggaran, berupa:
Laporan Realisasi Penerimaan Pembiayaan
Laporan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan
Laporan Realisasi Pembayaran Bunga Utang
2. Neraca
3. Catatan atas Laporan Keuangan.
4. Laporan Posisi Utang (Managerial Report)

Laporan yang dihasilkan dalam pengelolaan hibah


1. Laporan Realisasi Anggaran, berupa:
Laporan Realisasi Pendapatan Hibah (Direktorat Jenderal Pengelolaan
Utang)
Laporan Realisasi Belanja Yang Bersumber dari Hibah (LRA Satker K/L)
2. Neraca;
Neraca UAKPA Belanja Hibah
Neraca Satker Kementerian/Lembaga
Neraca Satker BUN
3. Catatan atas Laporan Keuangan
SISTEM AKUNTANSI
INVESTASI PEMERINTAH

PMK NO.190/PMK.05/2011

34
INVESTASI

Investasi Investasi
Jangka Jangka
Pendek Panjang

Investasi
Investasi
Non-
Permanen
Permanen

Proyek yang Non-


PMN pada Permanen Obligasi/
akan Dana bergulir permanen
BUMN/D Lainnya Surat Utang
dialihkan Lainnya

35
SA-IP diterapkan untuk menangani transaksi investasi Pemerintah jangka
panjang. Investasi Pemerintah Jangka Panjang terdiri dari:

Investasi Non Permanen adalah investasi jangka panjang yang


kepemilikannya berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan,
dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk
memperjualbelikan atau menarik kembali.

Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan


untuk dimiliki secara terus-menerus tanpa ada niat untuk diperjualbelikan
atau menarik kembali.
Dokumen sumber yang digunakan dalam
pengelolaan investasi
1. Dokumen Anggaran
2. Dokumen Pengeluaran
3. Dokumen Penerimaan
4. Memo Penyesuaian ; Dan
5. Dokumen Lainnya Yang Dipersamakan.

Laporan yang dihasilkan dalam pengelolaan investasi


1. Laporan Realisasi Penerimaan Pembiayaan
2. Laporan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan
3. Neraca
4. Catatan atas Laporan Keuangan
5. Laporan Investasi Pemerintah (managerial report)..
Dokumen sumber yang digunakan
dalam pengelolaan penerusan pinjaman
1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
2. Notice of Payment (NoP), Surat Permintaan
3. Membayar (SPM), Nota Kredit
4. Notice of Disbursement (NoD), Withdrawal Aplication (WA), SP2D, SP3ULN, Surat
Pembukuan Pinjaman Luar Negeri (SP2LN). Nota Debet
5. dokumen lainnya yang dipersamakan
6. Memo penyesuaian

Laporan yang dihasilkan dalam pengelolaan penerusan


pinjaman
1. Laporan Realisasi Penerusan Pinjaman
2. Neraca
3. Catatan atas Laporan Keuangan
PELAKSANAAN & PELAPORAN Lap.Realisasi
Transfer ke
Daerah
SA-TD
Pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran s/d pelaporan posisi dan NERACA
DJPK
operasi keuangan atas transaksi transfer ke UAPBUN
daerah, spt:
CALK
Dana perimbangan
Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian
(PMK No. 120/PMK.05/2009) DJPK
UAPPA-E1
999.05

DJPK
UAKPA
Dokumen sumber yang digunakan
dalam pengelolaan transfer ke daerah

1. dokumen anggaran;
2. dokumen pengeluaran;
3. dokumen lainnya yang dipersamakan.
4. memo penyesuaian

Laporan yang dihasilkan dalam pengelolaan transfer ke


daerah
1. Laporan Realisasi Transfer ke Daerah
2. Neraca
3. Catatan atas Laporan Keuangan
PELAKSANAAN & PELAPORAN

SA-PBL
Pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran s/d
pelaporan posisi keuangan dan ikhtisar laporan NERACA
keuangan badan lainnya. ILK
(PMK No. 235/PMK.05/2011) SOR
DJPBN
UAPBUN - PBL

UBL SATKER/ UBL


BAG. SATKER BUKAN SATKER
UAKPA UAKPA

Sumber dana:
APBN
NON APBN
APBN & NON APBN
PELAKSANAAN & PELAPORAN
LRA
SA-BSBL 999.07/999.08
Pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran s/d pelaporan posisi dan
NERACA
operasi keuangan atas transaksi subsidi dan
belanja lain-lain.
DJA
UAPBUN
CALK
(PMK No.196/PMK.05/2008)

K/L
K/L UAPPA-BSBL
UAPPA-BSBL

SATKER KHUSUS
UAPPA-BSBL
PELAKSANAAN & PELAPORAN

SA-TK 999.99
Pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran s/d
pelaporan untuk seluruh transaksi penerimaan dan DJPB
pengeluaran aset pemerintah yang terkait dengan UAPBUN
fungsi Menteri Keuangan selaku BUN, yang tidak
tercakup dalam Sub SABUN lainnya
DJA
UAPKPA-SATK
DJKN
UAPKPA-SATK PNBP yang dikelola DJA
selain bagian Laba BUMN

Aset yang dikuasai


Pengelola Barang

DJPB BKF
UAPKPA-SATK
UAPKPA-SATK

Iuran kerjasama
- Belanja Pensiun internasional
- PFK
Ruang Lingkup Transaksi Khusus

1. Pengeluaran untuk Keperluan Hubungan


Internasional
2. PNBP yang dikelola oleh DJA, kecuali Bagian
Laba BUMN
3. Aset Pemerintah yang berada dalam penguasaan
Pengelola Barang
4. Pembayaran dan penerimaan setoran/potongan
PFK
5. Pembayaran Belanja Pensiun
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

You might also like