You are on page 1of 22

AMUBISID

azalia arif - fkui

1
Berdasarkan tempat kerjanya :

Amubisid jaringan
bekerja pada dinding usus, hati, jaringan
ekstraintestinal

Amubisid luminal
bekerja di dalam luman usus

Amubisid luminal dan jaringan

2
AMUBISID JARINGAN

Emetin dan dihidroemetin

derivat alkaloid dari ipecac (Brazil root)


sangat iritatif terhadap selaput lendir
dehidroemetin kurang toksik
lebih efektif membunuh E. histolytica bentuk
motil / trofozoit
cara kerja : menghambat perpindahan ribosom
sepanjang m-RNA sintesis protein
3
Farmakokinetik :
absorpsi obat baik dari tempat suntikan
dimetabolisme dan diekskresi secara lambat
melalui urin efek toksik kumulatif
kadar tertinggi di dalam hati digunakan utk
terapi amebiasis hati

Efek samping :
suntikan IM miositis (sakit, nyeri tekan, kaku dan
lemah otot)
suntikan SK eksem lokal

4
Reaksi toksik timbul karena efek toksik
kumulatif
Git : m-m-d
Neuromuskular : lemah, nyeri, kaku otot terutama
otot leher dan ekstremitas timbul lebih dini
Gangguan sensoris ringan dan tremor
Sistem KV : hipotensi , nyeri prekordial, takikardia,
kelainan EKG

Kontraindikasi :
- Wanita hamil

- Penyakit jantung, penyakit ginjal, anak


5
Indikasi :

diare berat
disentri amuba akut yang tidak responsif
terhadap obat lain
disentri eksaserbasi akut
obat diberikan IM

6
Klorokuin
indikasi : amubiasis hati
kadar di kolon sangat rendah tidak dapat
dipakai sebagai amubisid luminal
dipakai sebagai diagnosis ex-juvantibus
pada penderita tersangka amubiasis hati, gejala
akan hilang dengan cepat
klorokuin + amubisid luminal mencegah
relaps
klorokuin digunakan bila metronidazol tidak
memperlihatkan respons atau KI
7
AMUBISID LUMINAL

derivat 8-hidroksikuinolin
diyodohidroksikuin (iodokuinol)
yodoklorhidroksikuinolin (kliokuinol)
broksikuinolin
klorkuinadol
kiniofon

8
efektif terhadap amuba bentuk motil dan kista
dalam lumen
efektif untuk penderita carrier
efektivitas sangat rendah untuk disentri amuba
akut
kliokuinol lebih toksik dibanding iodokuinol

Fkinetik
- diberi p.o
- T 11-14 jam
- eks : melalui urin dalam bentuk glukuronid
9
Efek samping :
SMON
dimulai dengan nyeri perut dan nyeri persisten
gangguan sensorik bilateral tu/ bagian distal kaki
kelainan proprioseptif, kelemahan otot kaki dan
gejala piramidal
Kadang-kadang terjadi penurunan visus / kebutaan,
kelainan fungsi saraf otonom, kelainan psikologik,
lidah hijau

Atrofi optik dan buta permanen


Furunkulosis
Meningkatkan kadar serum PBI 10
Kontraindikasi
gangguan faal hati
Iodine intolerance
pembesaran kelenjar tiroid

Indikasi
asymptomatic amuba infection carrier)
pengobatan ambulatoir
terapi masal
infeksi Dientamoeba fragilis, Balantidiasis dan
Lambliasis
iodokuinol dan kliokuinol u/ terapi kulit topikal
11
Sediaan dan posologi

Kliokuinol
Dalam bentuk krem atau salep, tablet vagina
Sediaan tunggal : bubuk dan tablet 250 mg

Iodokuinol
3 x 650 mg selama 20 hari (dew)
30-40 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis (anak)

Obat diminum sesudah makan untuk menghindari


efek toksik git
12
Diloksanid furoat
derivat dikloracetamid
tidak efektif sebagai amubisid jaringan
diloksanid furoat dihidrlisis jadi diloksanid +
furoat
diloksanid diserap cepat berkonjugasi
dengan glukuronid 60 90% diekskresi di
urin, lebihnya lewat feses
diloksanid yang tidak diserap aktif sebagai
antiamuba
u/ terapi infeksi intestinal + ekstraintestinal
berat ditambah amubisid jaringan
13
Efek samping :
- meteorismus, flatus, muntah, kadang2
pruritus, urtikaria

Indikasi
d.o.c untuk carrier amuba
Kontraindikasi
wanita hamil
Dosis dewasa : 3 x 500 mg 10 hari
anak2 : 20 mg/kgBB/hari, terbagi 3, 10
hari
14
Senyawaan arsen
- hampir tidak dipakai lagi, tidak efektif untuk
infeksi berat
- dulu digunakan pada amubiasis intestinal akut
dan kronik

Antibiotik
Promomisin amubisid langsung
- p.o sangat sedikit yang diserap
- efek samping keluhan git, nefrotoksik
- indikasi : amubiasis intestinal, taeniasis
- dosis : 25-35 mg/kgBB/hr, dalam 3dd, 5-10 hr
15
Klefamid (klorfenoksamid)

Indikasi : amubiasis intestinal akut / kronik


Dosis 1,5 2,25 gr/hari, selama 40 hari
E.S : keluhan git

16
AMUBISID LUMINAL DAN JARINGAN

Metronidazol
Selain efek thd amuba, juga efektif thd
T.vaginalis, G.lamblia, bakteri anaerob gram (-)
dan garm (+)
Struktur dan aktivitas mirip dengan
metronidazol :
Tinidazol (Fasigyn*)
Nimorazol
Ornidazol (Tiberal*)
Secnidazol (seczol-DS*)
Benznidazol (Rochegan*)
17
Mek.kerja : bakteri anaerob dan protozoa
mereduksi gugus nitrit dari metronidazol
produk ini memp. aktivitas antimikroba

Farmakokinetik :
p.o, i.v, intravaginal, topikal
absorpsi simple diffusion
kadar plasma dicapai 1-3 jam setelah p.o
T : 8-10 jam. Tinidazol : 10-14 jam
eks : utuh dan metabolit urin, saliva, asi,
cairan vagina
18
Efek samping :
sakit kepala, pusing, vertigo
mual, mulut kering, metalic taste
lidah berselaput, glositis, stomatitis berkaitan
dengan moniliasis
ataksia, parestesia ekstremitas
urtikaria, flushing, pruritus
disuria, sistitis, rasa tekan pada pelvik, kering
pada vagina dan vulva, urin berwarna gelap
neutropenia
disulfiram like effect
19
Kontraindikasi, dosis harus diturunkan pada :
- penyakit obstruksi hati berat
- sirosis hepatis
- gangguan fungsi ginjal berat
- kehamilan
Indikasi
- amubiasis intestinal dan ekstraintestinal
- trichomoniasis, giardiasis, drakukunliasis
- profilaksis pasca bedah pada daerah
abdomen, infeksi pelvik
- terapi endokarditis, e.c B.fragilis
- kolitis pseudomembranosa e.c Cl. difficile
20
Pemilihan obat amubiasis

1. Asymptomatic carrier kista


yodokuinol atau paromomisin atau
diloksanid furoat
2. Diare /disentri ekstraintestinal
metronidazol atau yodokuinol atau
paromomisin atau diloksanid furoat
3. Abses amebiasis hati
klorokuin atau metronidazol atau
emetin 21
22

You might also like