You are on page 1of 12

PERAN INFUS FEROS SUKROSA DALAM KOREKSI

ANEMIA DEFISIENSI BESI SELAMA KEHAMILAN

Siti Mutiara Sari

Pembimbing : dr. Abdul Rauf, Sp.OG

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan & Kandungan


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta
RS Islam Jakarta Cempaka Putih
2017
LATAR BELAKANG
Anemia defisiensi besi (IDA), didefinisikan sebagai
penurunan jumlah sel darah merah (RBC) atau
hemoglobin pada darah karena tidak cukupnya
zat besi di tubuh. Kami melakukan studi ini
untuk mengukur efisiensi feros sukrosa pada
anemia defisiensi pada wanita hamil.
METODE
Penelitian dilakukan dari Januari Juni 2015 di
Rumah Sakit Umum V.S., Ahmedabad, India
Metode Penelitian: Studi Prospektif

Subjek Penelitian : 100 wanita hamil yang


memenuhi kriteria.
Seluruhnya memiliki maturitas berdasarkan
USG 15-34 minggu. Seluruhnya diberikan feros
sukrosa IV berdasarkan kebutuhan mereka dan
follow-up dilakukan setelah 4 minggu mengukur
kadar Hb.
KRITERIA EKSKLUSI
Pasien tidak mau berpartisipasi pada studi
Pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap preparat
zat besi
Pasien memiliki usia kehamilan USG <15 minggu atau >34
minggu
Pasien memiliki Hb <6 g atau >8 g
Anemia disebabkan oleh penyebab lain
Pasien dengan infeksi, nefritis, CRF, hemoglobinopati, dan
perdarahan kronis karena penyebab apapun selain kelainan
menstruasi
Pasien dengan kondisi neoplastik apapun atau mengalami
penyakit lain (termasuk gagal jantung, gagal ginjal)
disertai anemia
Follow up dilakukan setelah 4 minggu, dengan mengukur
kadar Hb.
HASIL
Jadi pada studi kami hampir 50% pasien
memiliki usia kehamilan antara 26-30 minggu.
Pasien yang memiliki kadar Hb terendah berada
pada kelompok maturitas kehamilan terendah
(15-20 minggu).
Hasil ini menyimpulkan bahwa peningkatan
tertinggi kadar Hb (setelah 4 minggu) ditemukan
pada pasien dengan usia kehamilan 15-20
minggu, diikuti dengan trimester ketiga awal
(31-34 minggu).
Tabel 1
Distribusi pasien berdasarkan usia kehamilan USG.
Usia kehamilan dalam minggu Jumlah pasien (dalam %)

15-20 10

21-25 26

26-30 49

31-34 15

Tabel 2:
Rata-rata kadar Hb pada kelompok berbeda.
Usia kehamilan dalam minggu Rata-rata kadar Hb
15-20 6.3
21-25 7.33
26-30 7.4
31-34 7.1
Tabel 3:
Rata-rata peningkatan kadar Hb.
Usia kehamilan dalam minggu Rata-rata peningkatan kadar Hb
(dalam g)
15-20 2.6
21-25 1.8
26-30 1.8
31-34 2.3

Tabel 4: Efek Samping


Efek samping Jumlah pasien (dalam %)
Ringan (mual, muntah, konstipasi) 8
Sedang (diare, gatal) 6
Berat (bronkospasme) 0
Penghentian terapi 0
DISKUSI
Terapi IDA meliputi suplementasi zat besi oral,
intramuskular, iron dextran, ISC, rekombinan
eritropoietin dan transfusi darah. Namun,
kebanyakan ini memiliki kerugian masing-masing.
Bahkan pasien yang berespon baik terhadap terapi
zat besi oral membutuhkan waktu yang lama
(berbulan-bulan) untuk mencapai Hb target
dibandingkan dengan waktu dalam beberapa minggu
yang dibutuhkan untuk terapi ISC.
Jadi studi kami menunjukkan bahwa kompleks feros
sukrosa dapat digunakan pada pasien hamil dengan
anemia defisiensi besi. Zat besi intravena lebih baik
daripada zat besi oral terkait peningkatan Hb yang
lebih cepat dan pengembalian penyimpanan zat besi
tubuh yang lebih cepat pula.15 Selain itu, ini dapat
menurunkan kebutuhan transfusi darah.
Tabel 5
Perubahan nilai lab pada anemia defisiensi besi
Perubahan Parameter

Penurunan Feritin, hemoglobin, MCV

Peningkatan TIBC, transferin, RDW

Tabel 6:
Efek terapi zat besi pada wanita hamil.
Tipe Zat besi oral Zat besi im Feros sukrosa
Durasi terapi Lama Singkat Singkat

Kepatuhan Kurang Kurang Lebih baik


Efek samping Lebih banyak Lebih banyak Lebih sedikit (mual, muntah,
(konstipasi, (pewarnaan, gatal, konstipasi, diare, gatal)
pewarnaan, nyeri)
muntah)
TINGKAT DERAJAT ANEMIA
Anemia ringan sekali (Hb 10-12 gr/dl)
Anemia ringan (Hb 8-9,9 gr/dl)

Anemia sedang (Hb 6-7,9 gr/dl)

Anemia berat (Hb < 6 gr/dl)


KESIMPULAN
Faktor yang bertanggung jawab tingginya insiden
anemia meliputi pernikahan dini, kehamilan pada
remaja, kehamilan multipel, kurangnya jarak
kehamilan, diet asupan zat besi dan asam folat dan
tingginya insiden infeksi cacing.
Kompleks feros sukrosa (ISC) mampu meningkatkan
Hb ke tingkat yang memuaskan pada wanita hamil
dengan anemia defisiensi besi serta aman, nyaman
dan lebih efektif daripada terapi iron-dextran/sorbitol
IM atau IV.
Kompleks feros sukrosa (ISC) hanya membutuhkan
beberapa minggu untuk mencapai Hb target
dibandingkan dengan terapi zat besi oral yang
membutuhkan waktu lama (berbulan bulan).
Feros sukrosa sangat berguna untuk koreksi anemia
defisiensi besi pada pasien antenatal.

You might also like