Professional Documents
Culture Documents
Tuberkulosis Paru
Nia Nurhayati Z
NurSigit
Reyhan Calabro
Thia Resti
5
Riw. Pengobatan :
Riw. Alergi : Tidak
Pasien sudah berobat ke
terdapat alergi udara,
klinik untuk keluhannya
debu, makanan , maupun
saat ini, namun tidak ada
obat-obatan
perubahan.
6
Riw. Psikososial :
Pasien tinggal disebuah rumah dengan tiga buah kamar,
ruang tamu, dapur dan satu kamar mandi bersama
anak & istrinya.
Keadaan sekitar rumah menurut pasien rapih, antar
rumah jaraknya Cukup di komplek perumahan di bekasi.
Os seorang guru matematika yang biasa kumpul di
ruang guru.
Tidak pernah mengkonsumsi alkohol maupun obat-
obatan terlarang
7
PEMERIKSAA
N FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit
sedang
Kesadaran : Composmentis Status Gizi
GCS : 15 ( E4M6V5) BB sebelum sakit : 63 kg
Bb / tb : 58 kg / 160 cm bb setelah sakit: 58 kg
Tanda-tanda Vital : TB: 160 cm
Tekanan darah : 110/70 IMT: 22,6 kg/m2
mmHg normoweight
Frekuensi nadi : 86 kesan: pasien Nampak pada bb
kali/menit ideal
Frekuensi napas : 23
kali/menit
Suhu tubuh : 37,0 C
9
STATUS GENERALIS
KEPALA : NORMOCEPHAL
MATA : KONJUNGTIVA ANEMIS -/-, SKLERA IKTERIK -/-, REFLEK CAHAYA +/+, PUPIL
ISOKOR 3 MM/3MM
HIDUNG : DEVIASI SEPTUM (-), PERDARAHAN -/-, SEKRET -/-
MULUT : MUKOSA BIBIR LEMBAB
TELINGA : NORMOTIA, PERDARAHAN -/-, SERUMEN -/-
LEHER : PEMBESARAN KGB -/-
THORAKS
INSPEKSI : PERGERAKAN DADA SIMETRIS
PERKUSI: SONOR
PALPASI : VOCAL FREMITUS
AUSKULTASI PARU : VESIKULER +/+, RONKHI +/-, WHEEZING -/-
AUSKULTASI JANTUNG : BUNYI JANTUNG I & II REGULER, MURMUR (-), GALLOP
10
(-)
ABDOMEN
INSPEKSI : DATAR
AUSKULTASI : BISING USUS (+) NORMAL
PERKUSI : TIMPANI
PALPASI : NYERI TEKAN EPIGATRIUM (-)
EKSTREMITAS
ATAS
AKRAL : HANGAT
UDEM : -/-
RCT < 2 DETIK: +/+
BAWAH
AKRAL : HANGAT
EDEM : +/+
RCT < 2 DETIK: +/+
11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN (19/08/2017 pkl 15.30 HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Darah Perifer
Hemoglobin 15 g/dL 13,2-17,3
Jumlah Leukosit 6,96 ribu/L 3,80-10,60
Hematokrit 41 % 40-52
Trombosit 245 ribu 150-440
Eritrosit 4,89 % 4,4-5,9
MCV 84 Fl 80-100
MCH 31 Pg 26-34
MCHC 37 gr/dL 32-36
Elektrolit
Natrium darah 132 mEq/L 135-147
Kalium Darah 3,8 mEq/L 3,5-5,0
mEq/L
Klorida Darah 93 94 -111
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Leukosit Hitung Jenis Darah
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 1 % 2-4
Neutrofil batang 3 % 3-5
Neutrofil segmen 66 % 50-70
Limfosit 19 % 25-40
Monosit 11 % 2-8
Gula darah
Sewaktu 480 mg/dL 70-200
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN (19/08/2017 pkl 16.24) HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Faal Hati
Pulmo :
Diafragma baik
Tampak kavitas dengan infiltrat
di sekitarnya.
Kesan : TB duplex
aktif
RESUME
Tn. P usia 51 tahun datang ke Poli Penyakit Dalam RSIJ Cempaka Putih
dengan keluhan batuk kering lebih dari 2 minggu SMRS. Kadang pasien
merasa sesak saat batuk. Keringat malam (+). Pasien mengaku malas
makan, tiap makan tidak pernah habis. Pasien juga merasakan lemas
beraktivitas dan menyupir mobil. Selama beberapa minggu ini pasien
mengeluh mengalami penurunan berat badan. 1 hari SMRS pasien sempat
demam, demam turun naik. BAB dan BAK normal. Pasien memiliki riwayat
diabetes mellitus.
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan:
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: Compos mentis
Tanda Vital:
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 23 x/menit
Suhu : 37O C
Status Gizi: Normoweight
Pemeriksaan hasil satuan
Eosinophil 1 %
Limfosit 19 %
Monosit 11 %
24
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB)
Sebagian besar perkiraan jumlah kasus pada tahun 2015 terjadi di Asia (61%)
dan WHO African Region (26%); Proporsi kasus yang lebih kecil terjadi di
Mediterania Timur. Wilayah (7%), Wilayah Eropa (3%) dan Wilayah Benua
Amerika (3%). 30 negara dengan beban TB tinggi menyumbang 87% dari semua
kasus insiden yang diperkirakan terjadi di seluruh dunia.
Mycobacterium tuberculosis
Bentuk batang, ukuran 3 X 0,5 m
Obligat aerob
Asam (BTA)
Kuman TB :
Hidup beberapa jam tempat yang gelap & lembab
Cepat mati sinar matahari : 5 menit , Pemanasan : 60 o C :
Inhalasi kuman Alveolus Fagositosis oleh
TB makrofag
P
A Basil TB berkembang biak Destruksi kuman
TB
T
Destruksi makrofag
O
G Resolu Pembentukan Kelenjar
si limfe
E tuberkel
N Kalsifika
si
E Kompleks Penyebaran
Perkijua
S Ghon n hematogen
I Pecah
S
Lesi sekunder Lesi di hepar, lien, ginjal
paru tulang, otak dll
DIAGNOSIS TB
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM : DARAH, DAHAK (SPUTUM)
FOTO TORAKS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIS
Dikutip dari Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis. Edisi 2, cetakan 1. Departemen kesehatan republik indonesia. 2007.
Dikutip dari panduan tatalaksana tuberkulosis sesuai ISTC dengan strategi DOTS untuk dokter praktek swasta (DPS). Departemen
kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta 2010
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. TAHAP INTENSIF
2. TAHAP LANJUTAN
TAHAP INTENSIF
MENCEGAH KEKAMBUHAN
OBAT SISIPAN
1. KASUS KAMBUH
2. KASUS GAGAL
Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis. Edisi 2, cetakan 1. Departemen kesehatan republik indonesia. 2007.
Panduan tatalaksana tuberkulosis sesuai ISTC dengan strategi DOTS untuk dokter praktek swasta (DPS). Departemen kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta
2010
Tuberkulosis Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan dokter paru indonesia. 2011.
DOSIS UNTUK PADUAN OAT KDT KATEGORI
2
Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis. Edisi 2, cetakan 1. Departemen kesehatan republik indonesia. 2007.
Panduan tatalaksana tuberkulosis sesuai ISTC dengan strategi DOTS untuk dokter praktek swasta (DPS). Departemen kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta
2010
Tuberkulosis Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan dokter paru indonesia. 2011.
EFEK SAMPING BERAT : STOP OAT
EFEK SAMPING RINGAN : TERUSKAN OAT