You are on page 1of 19

HUKUM PERJANJIAN

Kejadian sehari-hari
Seseorang menagih orang lain
Seseorang menerima uang atau
barang
Seseorang menggugat orang lain
Seseorang membayar sejumlah
uang tertentu kepada orang lain
Ayah memberi uang kepada
anaknya
Tukang becak diminta
mengantarkan ketempat lain
Dan lain sebagainya
Hubungan yang timbul

Hubungan keluarga
Hubungan kerja
Hubungan usaha (bisnis)
Dan hubungan lainnya
Hubungan Hukum

Hubungan hukum berawal dari


adanya hubungan bisnis, dimana
akan muncul adanya hak dan
kewajiban antara kedua belah
pihak
Hubungan ini akan timbul akibat
kepada pihak-pihak yang
melakukannya
Hubungan hukum disebut juga
dengan perjanjian
Perjanjian

Perjanjian adalah suatu


peristiwa dimana seseorang
berjanji kepada seseorang
atau dua orang saling berjanji
untuk melaksanakan suatu hal
(prof. Subekti)
Perikatan
Perikatan adalah suatu hubungan
hukum antara dua orang atau dua
pihak berdasarkan mana pihak yang
satu berhak menuntut sesuatu hal
dari pihak yang lain, dan pihak
yang lain berkewajiban untuk
memenuhi tuntutan itu.
Pihak yang menuntut disebut
kreditur atau yang berpiutang,
sedangkan pihak yang berkewajiban
memenuhi tuntutan disebut debitur
atau siberutang
Sumber Perikatan
Perikatan timbul karena adanya
perjanjian
Perjanjian yang tertulis disebut
kontrak
Tidak selalu setiap perjanjian dibuat
tertulis
Perikatan juga bersumber dari UU
(menurut pasal 1233 KUH Perdata,
tiap perikatan dilahirkan baik dari
perjanjian maupun dari UU)
Perikatan yang lahir dari UU
dibedakan atas: UU saja dan UU yang
berhubungan dengan perbuatan
manusia
Azas Hukum Perjanjian
Hukum perjanjian tertera dalam
KUH Perdata yang juga disebut
Burjelijk Wetboek berumur
kurang lebih 150 tahun.
Hukum perjanjian menganut
sistem terbuka asal tidak
melanggar UU, ketertiban umum,
dan kesusilaan (KUH Perdata
pasal 1337:sesuatu sebab adalah
terlarang apabila oleh UU atau
berlawanan dengan kesusilaan
atau ketertiban umum)
Azas Hukum Perjanjian (cont.)
Hukum perjanjian menganut azas
kebebasan yang dapat disimpulkan dari
pasal 1338b ayat (1) KUH Perdata:
semua perjanjian yang dibuat secara
sah berlaku sebagai UU bagi mereka
yang membuatnya
Azas konsensualitas atau kesepakatan,
berarti perjanjian dan perikatan itu
timbul sejak tercapainya kesepakatan
antara pihak-pihak (artinya sah dan
mengikat sejak adanya kesepakatan
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN

Sepakat mereka yang mengikat


dirinya
Cakap untuk membuat suatu
perjanjian
Mengenai suatu obyek tertentu
Suatu sebab yang halal
BATALNYA PERJANJIAN
Apabila syarat-syarat perjanjian tidak dipenuhi
oleh masing-masing pihak
Apabila syarat subyektif tidak terpenuhi,
masing-masing pihak dapat meminta supaya
perjanjian dibatalkan
Jika syarat obyektif tidak terpenuhi, perjanjian
batal demi hukum
KUH Perdata pasal 1321, mengatur bahwa
kesepakatan antara pihak-pihak tidak ada,
apabila sepakat itu diberikan karena kekhilafan
atau diperolehnya dengan perkosaan atau
penipuan
MACAM MACAM PERJANJIAN

Perjanjian untuk menyerahkan/memberikan suatu


barang, misalnya jual beli, sewa menyewa,
pinjam pakai, dan lain-lain
Perjanjian untuk berbuat sesuatu, misalnya
perjanjian perburuhan, pemborongan
Perjanjian untuk tidak berbuat sesuatu, misalnya
tidak mendirikan tembok dengan tetangga, tidak
mendirikan perusahaan sejenis, tidak mendirikan
bangunan
Wanprestasi

Diantara pihak-pihak yang ada dalam perjanjian


jika tidak melakukan prestasi, terlambat, tidak
melaksanakan sebagaimana yang dijanjikan
disebut wanprestasi
Wanprestasi ada 4 macam, yaitu: tidak
melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan;
melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak
sebagaimana yang dijanjikan; melakukan apa
yang dijanjikan tetapi terlambat; melakukan
sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh
dilakukan
Hukuman Debitur

Membayar kerugian yang diderita oleh


kreditur atau ganti rugi
Pembatalan perjanjian atau memecah
perjanjian
Peralihan resiko
Membayar biaya perkara, kalau sampai
diperkarakan didepan hukum
Pembelaan Debitur

Mengajukan tuntutan adanya keadaan


memaksa (overmatch atau force majeure)
Mengajukan bahwa kreditur sendiri juga
lalai (exceptio non adimpleti contractus)
Pelepasan hak (rechts vewerking)
Macam-macam Perikatan
Perikatan bersyarat
Perikatan dengan ketetapan waktu
Perikatan alternatif
Perikatan tanggung menanggung atau
solider
Perikatan yang dapat dibagi dan tidak
dapat dibagi
Perikatan dengan ancaman hukuman
Bentuk Perjanjian
Jual beli
Tukar menukar
Sewa menyewa
Persetujuan untuk untuk melakukan pekerjaan:
Persewaan
Perkumpulan
Hibah
Penitipan barang
Pinjam pakai
Pinjam mengganti
Bunga tetap atau bunga abadi
Perjanjian untung-untungan
Pemberian kuasa
Penanggungan hutang
perdamaian
Hapusnya Perikatan
Pembayaran
Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan
penyimpanan atau penitipan
Pembebanan hutang
Perjumpaan hutang
Pencampuran hutang
Pembebasan hutang
Musnahnya barang yang terutang
Batal/pembatalan
Berlakunya salah satu syarat batal
Lewatnya waktu
DISKUSI KELOMPOK
Identifikasi wanprestasi yang ada pada
proyek yang pernah anda ketahui
Identifikasi penyelesaian wanprestasi
tersebut
Dalam menafsirkan perjanjian, saudara
identifikasi pada KUH Perdata pasal-
pasal yang berkaitan dengan cara
menafsirkan perjanjian
Dibuat diatas 1 lembar kertas HVS
Waktu 30 menit

You might also like