You are on page 1of 43

AKUNTANSI KEUANGAN

FAKULTAS KESEHATAN DAN MIPA


UMSB
Penilaian :
Absensi & Keaktifan : 25 %
Tugas : 35 %
UAS : 40 %
Tugas : Pribadi
Dispensasi waktu 10 menit setelah
perkuliahan dimulai.
HP modus diam
Hidup Itu Kebiasaan, dan
Biasakan Diri Untuk Jadi
Pemenang Dengan Jalan
Kebenaran
Adalah suatu sistem informasi yang memberikan laporan kepada berbagai
pemakai atau pembuat keputusan mengenahi aktivitas bisnis dari suatu satu
kesatuan ekonomi.
Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya untuk menyediakan informasi yang
kuantitatif, terutama informasi keuangan, tentang entitas-entitas ekonomi, yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan dalam
pembuatan pilihan-pilihan yang beralasan diantara berbagai alternatif tindakan
yang tersedia. (Statement of the Accounting Principles Board No. 4, p. 40)

Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa Bisnis


Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas
dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal
tertentu
Sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan
menyangkut perusahan secara keseluruhan untuk digunakan oleh pihak-
pihak internal maupun eksternal, yg meliputi investor, kreditor, manajer,
serikat pekerja, dan badan-badan pemerintah

Akuntansi manajerial adalah


Proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisaan, dan pengkomunikasian
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk merencanakan,
mengevaluasi dan mengendalikan operasi sebuah organisasi
Pemakai Utama laporan Keuangan

Investor
Pemerintah Masyarakat
Dewan Direksi
Analysts Manajemen Suppliers
Karyawan
Customers Karyawan
Creditors
Pelaporan Keuangan
Laporan
Neraca, Laporan
Pada labaArus
Suatu rugi,kas untuk rentang waktu
untuktertentu,
Waktu rentangmelaporkan
waktu jumlah kas yang
tertentu, sumber
Melaporakan dihasilkan
melaporkandan digunakan oleh
daya aktiva
perusahaan
yang bersih yang
dimiliki melalui tiga tipe aktivitas;
dihasilkan
perusahaan Operasi,
oleh operasi
(aktiva, Investasi dan Pendanaan.
perusahaan
Kewajiban,Laporan
dan Aruskas merupakan laporan
(pendapatan),
ekuitas keuangan
atau modalaktiva
yang paling objektif karena
bersih tidak
yangmenggunakan
pemilik. digunakan berbagai estimasi
(beban), dan danselisihnya
penilaian akuntansi yang
yangdibutuhkan
disebut labauntuk menyusun neraca
bersihdan laporan laba rugi
Harta
Kewajiban
Ekuitas, or Harta Bersih
Investasi oleh Pemilik
Distribusi kpd Pemilik
Pendapatan
Beban
Keuntungan
Kerugian
Laba Komprehensif
Aset/Harta (assets):
Suatu manfaat ekonomik masa datang
Dikuasai oleh perusahaan
Timbul akibat telah terjadinya suatu transaksi

Kewajiban (liabilities):
Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang
Menjadi kewajiban pada saat pelaporan
Timbul akibat telah terjadinya suatu transaksi
Ekuitas (equity):
Dari sudut pemilik:
Hak residual pemilik atas aset setelah dikurangi
semua kewajiban.

Dari sudut perusahaan (kesatuan usaha):


Utang perusahaan kepada pemilik yang
dipandang sebagai pihak luar.
Ekuitas biasa disebut dengan modal.
Investasi dari pemilik (investments by owners):
Kenaikan ekuitas akibat setoran sumber
ekonomik ke perusahaan oleh pemilik.

Distribusi ke pemilik (distributions to owners):


Penurunan ekuitas akibat transfer aset dari
perusahaan kepada pemilik.
Dari sudut perusahaan, transfer ini dapat dipandang
sebagai semacam pelunasan utang kepada
pemilik.
Dalam perusahaan perseorangan, distribusi ini
disebut dengan prive atau pengambilan.
Pendapatan (revenues):

Aliran masuk sumber ekonomik (kas atau


aset lainnya) ke dalam perusahaan atau
kenaikan aset yang berasal dari penyerahan
barang atau jasa sebagai kegiatan utama
atau sentral perusahaan.

Penyerahan barang atau jasa pada


umumnya terjadi karena transaksi
penjualan.
Biaya (expenses):

Aliran keluar sumber ekonomik (kas atau aset lainnya) dari


perusahaan atau timbulnya kewajiban akibat penyerahan
barang atau jasa sebagai kegiatan utama atau sentral
perusahaan.

Keluarnya barang dagangan akibat penjualan merupakan


biaya.
Untung (gains):
Kenaikan aset bersih yang timbul akibat transaksi
yang bersifat periferal atau insidental.

Rugi (losses):
Penurunan aset bersih yang timbul akibat
transaksi yang bersifat periferal atau insidental.

Istilah ini juga digunakan untuk menunjuk laba bersih


negatif (bila biaya melebihi pendapatan).
Laba (net atau comprehensive income):
Jumlah rupiah bersih yang didapat oleh perusahaan
setelah semua pendapatan dan untung dikurangi
dengan semua biaya dan rugi.

Catatan:
Istilah penghasilan digunakan untuk menerjemahkan istilah
income. Istilah laba sebenarnya sudah bermakna bersih yang
merupakan padan kata untuk istilah net income. Namun
dalam pemakaiannya, sering digunakan istilah laba bersih
untuk menegaskan.
Prinsip Penyajian Elemen dalam LK:

Aset umumnya disajikan atas dasar kelancarannya.


Kewajiban umumnya disajikan atas dasar kelancaran atau
prioritas pihak yang didahulukan.
Pendapatan disajikan lebih dahulu baru kemudian
diperhitungkan biaya yang diperkirakan menghasilkan
pendapatan.

Catatan:
Biaya merupakan upaya untuk mendapatkan pendapatan. Tanpa upaya
tersebut perusahaan tidak mempunyai sesuatu (barang atau jasa) yang
berdaya atau bernilai tukar. Oleh karenanya, tidak tepatlah menyebut
biaya sebagai beban.
Penyajian Subklasifikasi Elemen SK:
Neraca

Aset Kewajiban dan Ekuitas


Aset lancar Kewajiban lancar
Kewajiban jangka panjang
Investasi jangka panjang
Ekuitas (rincian bergantung
Tanah, bangunan, dan pada bentuk perusahaan)
perlengkapan
Aset takberwujud
Aset lain-lain
Penyajian Subklasifikasi Elemen LK:
Statemen Laba-Rugi

Pendapatan Rpxxx
xxx
Biaya
Rpxxx
Laba operasi
Pendapatan (biaya) nonoperasi xxx
Laba sebelum pajak Rpxxx
xxx
Pajak penghasilan taksiran
Rpxxx
Laba (penghasilan bersih)
Penyajian Subklasifikasi Elemen SK:
Statemen Aliran Kas
Aliran kas dari kegiatan operasi
Penerimaan dari Rpxxx
xxx
Pengeluaran untuk
Rpxxx
Aliran bersih
Aliran kas dari kegiatan operasi
Penerimaan dari Rpxxx
Pengeluaran untuk xxx
Aliran bersih Rpxxx
Aliran kas dari kegiatan operasi
Penerimaan dari Rpxxx
Pengeluaran untuk xxx
Rpxxx
Aliran bersih
Kenaikan (penurunan) kas Rpxxx
Laporan Arus kas
Cash From Op $ 973,000
Cash From Inv (1,188,000)
Cash From Fin 245,000
Net Increase $ 30,000
Beg. Cash 80,000
End. Cash $ 110,000

neraca 12/31/05 Neraca 12/31/06


Laporan Laba rugi
Cash $ 80,000
Revenues $12,443,000 Cash $ 110,000
Other 4,550,000
Expenses 11,578,400 Other 4,975,000
Total $4,630,000
Net Income $ 864,600 Total $5,085,000
Liabilities $2,970,000
Liabilities $2,860,400
Stock 900,000 Laporan laba di tahan Stock 1,000,000
R/E 760,000
R/E 1,224,600
Total $4,630,000
Total $5,085,000
R/E 12/31/04 $ 760,000
Net Income 864,600
Dividends (400,000)
R/E 12/31/05 $1,224,600
Tujuan keseluruhan dari
pelaporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang
berguna untuk pengambilan
keputusan.
Kegunaan.
Dapat dimengerti.
Target pembaca: investors and creditors.
Penilaian terhadap arus kas masa depan.
Evaluasi sumber daya ekonomi.
Fokus utama pada laba.
Usefulness/Kegunaan

Pelaporan keuangan harus menyediakan


informasi yg berguna bagi pihak investor
yg sudah ada maupun investor potensial
dan kreditor.
Understandability/
Dapat dimengerti

Laporan keuangan merupakan informasi yang


dapati dimengeri oleh pemakai laporan
keuangan dengan pengetahuan akuntansi dan
bisnis yang cukup memadai serta pemakai yang
mau mempelajari dan menganalisis informasi
yang disajikan.
Target
Audience/pembaca

Walaupun ada banyak pemakai potensial


dari laporan keuangan, tujuan dari laporan
keuangan ini terutama untuk investor dan
kreditor.
Assessing Future Cash Flows/ penilaian
terhadap arus kas masa depan

Pelaporan keuangan harus dapat


memberikan informasi yang berguna dalam
mengakses jumlah, waktu, dan
ketidakpastian (resiko) dari arus kas
prospektif.
Evaluasi Sumber Daya Ekonomi

Pelaporan keuangan juga harus dapat menyediakan


informasi tentang aktiva, hutang dan ekuitas
pemilik perusahaan untuk dapat membantu
investor, kreditor dan pihak lain dalam
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan keuangan
perusahaan dan likuiditasnya serta kemampuanya
membayar hutang jangka panjang..
Primary Focus on Earnings/
Fokus utama pada laba

Informasi tentang laba perusahaan, yang


diukur dengan akuntansi akrual, biasanya
menyediakan dasar yang lebih baik untuk
memprediksi kinerja dimasa yang akan
datang daripada informasi tentang
penerimaan dan pengeluaran kas saat ini .
Untuk dapat dipahami, para pemakai laporan
keuangan diasumsikan memiliki pengetahuan yang
Dapat Dipahami memadai tentang aktivitas ekonomi, bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi

Informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut


Relevan
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari


pengertian yang menyesatkan, kesalahan material,
Keandalan
dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah
uang untuk unsur laporan keuangan yang
disajikan dalam neraca dan laporan laba
rugi komprehensif.
Berbagai dasar pengukuran:
1. Biaya Historis/Historical cost
2. Biaya Kini/Current cost
3. Nilai realisasi/penyelesaian
4. Nilai Kini
Akuntan Publik/Public
accounting.
Akuntan Perusahaan/
Company accounting.
Lainnya (analis, bankir,
konsultan).
Standar berfungsi memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan
laporan keuangan sehingga laporan keuangan antar-entitas menjadi lebih
seragam. Manajemen lebih mudah menyusun laporan keuangan karena
pedoman memberikan ketentuan cara penyusunan tersebut.
Standar akuntansi berisikan pedoman penyusunan laporan keuangan,
Standar akuntansi terdiri atas kerangka konseptual penyusunanan
laporan keuangan dan pernyataan standar akuntansi.
Standar akuntansi yang berlaku di Indonesia terdiri atas 4 standar,
sering disebut 4 pilar Standar Akuntansi yaitu SAK, SAK-ETAP, SAK
syariah, dan SAP
Digunakan untuk entitas yang memiliki
akuntabilitas publik, yaitu entitas terdaftar
atau dalam proses pendaftaran di pasar
modal atau entitas fidusia (yang
menggunakan dana masyarakat)

Standar ini mengadopsi IFRS mengingat


Indonesia, melalui IAI, telah menetapkan
untuk melakukan adopsi penuh IFRS mulai
tahun 2012.
Digunakan untuk entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan dalam menyusun
laporan keuangan untuk tujuan umum
Standar ini mengadopsi IFRS untuk small medium
enterprise (SME) dengan beberapa penyederhanaan :
1. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif
2. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud, dan
properti investasi setelah tanggal perolehan hanya
menggunakan harga perolkehan, tidak ada pilihan
menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar
3. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak
tangguhan, beban pajak diakui sebesar jumlah pajak
menurut ketentuan pajak
Digunakan untuk entitas yang memiliki
transasksi syariah atau entitas berbasis
syariah.

Bank syariah menggunakan dua standar


dalam menyusun laporan keuangan. Sebagai
entitas yang memiliki akuntabilitas publik
signifikan, bank syariah menggunakan PSAK,
sedangkan untuk transaksi syariahnya
menggunakan PSAK syariah.
Digunakan untuk menyusun laporan
keuangan instansi pemerintahan baik pusat
maupun daerah.
Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum
menggunakan secara penuh (full adoption)
standar akuntansi internasional atau International
Financial Reporting Standard (IFRS). Standar
akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini
mengacu pada US GAAP (United Stated Generally
Accepted Accounting Standard), namun pada
beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang
sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan
Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh,
baru sebagian (harmonisasi).
Pengadopsian standar akuntansi internasional ke dalam standar
akuntansi domestik bertujuan menghasilkan laporan keuangan yang
memiliki tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan akan item-item
pengungkapan akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan
semakin tinggi pula, manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas
tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporan keuangan perusahaan
menghasilkan informasi yang lebih relevan dan akurat, dan laporan
keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan
informasi yang valid untuk aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan dan
beban perusahaan (Petreski, 2005).
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mencanangkan
bahwa Standar akuntansi internasional (IFRS)
akan mulai berlaku di Indonesia pada tahun 2012
secara keseluruhan atau full adoption. Padatahun
2012 tersebut diharapkan Indonesia sudah
mengadopsi keseluruhan IFRS, sedangkan khusus
untuk perbankan diharapkan tahun 2010.
Dengan pencanangan tersebut timbul
permasalahan mengenai sejaumana adopsi IFRS
dapat diterapkan dalam Laporan Keuangan di
Indonesia, bagaimana sifat adopsi yang cocok
apakah adopsi seluruh atau sebagian
(harmonisasi), dan manfaat bagi perusahaan
yang mengadopsi khususnya dan bagi
perekonomian Indonesia pada umumnya, serta
bagaimana kesiapan Indonesia untuk
mengadopsi IFRS.
IFRS merupakan standar yang digunakan sebagai panduan
untuk pelaporan keuangan secara global. IFRS merupakan
Standar, Interpretasi dan Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan (dengan tidak adanya Standar
atau Interpretasi) yang diadopsi oleh Dewan Standar Akuntansi
Internasional (IASB).
Hingga saat ini sudah hampir 100 negara mengizinkan
penggunaan IFRS untuk penyusunan laporan keuangan oleh
perusahaan publik.
Proses penyusunan standar internasional mulai beberapa dekade yang lalu
sebagai upaya oleh negara-negara industri untuk menciptakan standar yang
dapat digunakan oleh negara-negara berkembang dan kecil tidak/belum
mampu membangun standar akuntansi mereka sendiri. Tetapi karena dunia
bisnis saat ini sudah menjadi lebih global, pihak-pihak regulator, investor,
perusahaan besar dan perusahaan jasa audit mulai menyadari pentingnya
memiliki standar umum di semua bidang yang terkait dengan pelaporan
keuangan.
Globalisasi sektor keuangan dan bisnis telah menyebabkan lebih dari 12.000
perusahaan di hampir seratus negara untuk mengadopsi IFRS. Pada tahun
2005, Uni Eropa (UE) mulai mensyaratkan perusahaan yang tergabung dalam
negara-negara anggotanya mencatatkan sahamnya di bursa efek Uni Eropa-
diatur untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan IFRS.
Australia, Selandia Baru dan Israel pada dasarnya mengadopsi IFRS sebagai
standar nasional mereka.

You might also like