You are on page 1of 29

MORAL, DISIPLIN,ETIKA DAN HUKUM

PROFESI DOKTER

ERYATI DARWIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PENDIDIKAN DOKTER UU no.20 th. 2013
AKADEMIK-PROFESI PENDIDIKAN
DOKTER

UKDI

UU no.29 th.2004
PRAKTEK KEDOKTERAN
(UUPK) DOKTER

INTERNSHIP
STR

SIP

PRAKTIK DOKTER
Praktik Kedokteran
( UUPK Pasal 1 ayat 1 )

Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh


dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan
upaya kesehatan

Dokter,Dokter Gigi,Dokter Spesialis :


dr/drg, dr Sp/drg Sp lulusan pendidikan
dr/drg dalam atau luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah RI sesuai dengan peraturan per-UU

Pasien :
setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan
yang diperlukan baik secara langung maupun tidak langsung kepada dr/drg
HUBUNGAN DOKTER-PASIEN
Unik, tidak seimbang

- Pasien awam thd tindakan


medik
-Informasi dokter tidak - Dokter pemberi pelayanan
dipahami pasien kesehatan , pasien penerima
pelayanan kesehatan.
- Dokter pakar, pasien awam
- Dokter sehat, pasien sakit
Pergeseran Hubungan Dokter-Pasien

Paternalistik Kontraktual Virtual


Hipocrates 1972-197l Saat ini
beneficence autonomy Informed concent
Hubungan paternalistik vs hubungan seimbang/partner

Dokter dan pasien masing-masing mempunyai kebebasan dan


mempunyai kedudukan yang setara
Kedua pihak mengadakan perikatan/perjanjian
kedua pihak harus melaksanakan peranan atau fungsinya
Peranan tersebut bisa berupa hak dan kewajiban.
Dalam kontrak terapeutik,
hubungan dimulai dengan
tanya jawab (anamnesis)
HUBUNGAN KONTRAKTUAL

TERFOKUS PADA PRINSIP AUTONOMY


CENDERUNG MEMINIMALKAN MUTU
TAK ADA NEGOSIASI EKSPLISIT
TAK ADA EKSPEKTANSI EKSPLISIT
TERLALU MATERIALISTIK, BUKAN ETIK
MELUPAKAN FAKTOR SISTEM SOSIAL
TERLALU LEGALISTIK : PERATURAN
DISEBUT : BOTTOM-LINE ETHICS
VIRTUE BASED ETHICS

PRINSIP : MORAL KEUTAMAAN


BUKAN SEKEDAR KEWAJIBAN DAN PERATURAN, TETAPI JUGA
BAGAIMANA SIKAP SEBAIKNYA
EMPATHY, COMPASSION, PERHATIAN, KERAMAHAN, KEMANUSIAAN,
SALING PERCAYA, ITIKAD BAIK, dll
HUBUNGAN : BERTUMBUH-KEMBANG, BERTUJUAN MENSEJAHTERAKAN
PASIEN
KOMUNIKASI HARUS BAIK
KOMUNIKASI
HUMAN COMMUNICATION (1980)
1. INTERPERSONAL COMMUNICATION
2. SMALL GROUP COMMUNICATION
3. ORGANIZATION COMMUNICATION
4. MASS COMMUNICATION
5. PUBLIC COMMUNICATION
PESAN DALAM PROSES KOMUNIKASI
1. SIMBOL
2. KODE
- VERBAL
- NON-VERBAL
TINGKAT KEPERCAYAAN DARI KOMUNIKASI
VERBAL
- 7% DARI BAHASA VERBAL
- 38% DARI VOKAL SUARA
- 55% DARI EKSPRESI WAJAH
PRINSIP KOMUNIKASI

FIELD OF EXPERIENCE

1. PERTUKARAN PENGALAMAN YANG MELIBATKAN


MASING-MASING PIHAK (SHARING SIMILAR a b
EXPE RIENCE)

2. KOMUNIKASI TERBATAS a b

2. KOMUNIKASI EFEKTIF a b

3. FIELD OF EXPERIENCE 100% TIDAK MUNGKIN


KARENA TIDAK ADA MANUSIA YANG MEMILIKI ab
PERILAKU, KARAKTER DAN SIFAT YANG PERSIS
SAMA
KOMUNIKASI MEDIS
INTERAKSI DOKTER-PASIEN
HUBUNGAN DIDASARKAN KEPERCAYAAN PENUH TERHADAP DOKTERNYA
(FIDUCIARY RELATIONSHIP)
FASE I: PASIEN DATANG KEPADA DOKTER DENGAN SUKARELA SUDAH
MEMBERIKAN PERSETUJUAN (CONCENT) ; SECARA YURIDIS DIS IMPLIED
CONCENT ( CONCENT TERSIRAT)
FASE II: PASIEN MENGUNGKAPKANRAHASIANYA HUBUNGAN DOKTER-
PASIEN
FASE III: PEMERIKSAAN DAN PEMERIKSAAN TAMBAHAN DIAGNOSIS
TINDAKAN INFORMED CONCENT
INFORMED CONCENT
MERUPAKAN PROSES KOMUNIKASI, BUKAN FORMULIR
FORMULIR MERUPAKAN DOKUMEN TERHADAP APA YANG DISEPAKATI
BERSAMA ANTARA DOKTER-PASIEN DIMANA SUDAH TERDAPAT DIALOG
ANTARA DOKTER-PASIEN (A COMMUNICATION PROCESS)
INFORMASI DOKTER PASIEN KESEPAKATAN UNTUK TINDAKAN
MEDIK
DOKTRIN INFORMED CONCENT:
- EQUITY = KEPATUTAN
- BATTERY = PENYENTUHAN/ PENCEDERAAN SESEORANG TANPA IZIN
FALSAFAH :
- ETIKA
- MORAL
- SOS-BUD DAN POLITIK
INFORMASI YANG WAJIB DIBERIKAN DOKTER KEPADA PASIEN
SEBELUM TINDAKAN

DIAGNOSA
SIFAT DAN LUAS NYA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN
MANFAAT DAN URGENSINYA DILAKUKAN TINDAKAN TERSEBUT
RISIKO DARI TINDAKAN TERSEBUT
KONSEKUENSI APABILA TIDAK DILAKUKAN TINDAKAN
KAPAN PERLU BIAYA UNTUK TINDAKAN TERSEBUT
Aspek Hukum Hubungan Dokter-Pasien

a. Hubungan Karena Kontrak (Transaksi Terapeutik)


Resultaatsverbintenis, berdasarkan hasil kerja
Inspanningverbintenis, berdasarkan usaha maksimal
Dokter tidak menjanjikan kesembuhan, tetapi berikhtiar sekuatnya agar
pasien sembuh
Tindakan medik tidak bertentangan dengan hukum bila:
- Sesuai indikasi medik
- Dilakukan sesuai aturan ilmu kedokteran (lege artis)
- Harus sudah mendapat persetujuan dari pasien
b. Hubungan Karena Undang-Undang (Zaakwarmeming)
Pasien tidak sadar dokter dapat bertindak tanpa seijin
pasien
Setelah pasien sadar tindakan selanjutnya tergantung
persetujuan pasien
Kesetaraan dalam hubungan dokter-pasien
Dokter maupun pasien memiliki hak yang sama untuk mengutarakan maksud
dan harapannya
Hubungan dokter-pasien bukanlah merupakan hubungan atasan-bawahan
Dokter tidak boleh memperlakukan pasien sebagai objek dari pekerjaannya
Dokter diharapkan memberikan peluang kepada pasien untuk mengutarakan
dan menerima informasi dengan jelas dan bebas sehingga terbinalah
komunikasi yang efektif dan efisien
Perlu dilakukan juga penyuluhan atau edukasi agar menjadi pasien
yang cerdas
Konsekuensi suatu hubungan

Hak dan kewajiban

Hak dan Kewajiban Dokter Hak dan Kewajiban Pasien


TANGGUNG JAWAB DOKTER TERHADAP PASIEN

1.Tanggung Jawab Etis


- Kode Etik Kedokteran Indonesia
- Lafal Sumpah Dokter.
2. Tanggung Jawab Profesi
- Pendidikan, pengalaman dan kualifikasi lain
- Derajat risiko perawatan
- Peralatan perawatan
3. Tanggung Jawab Hukum
- Tanggung Jawab Hukum Perdata Karena Wanprestasi
- Tanggung Jawab Perdata Dokter Karena Perbuatan
melanggar Hukum
HAK PASIEN
Declaration of Lisbon World Medical Association the
Rights of the Patient (1991):
Hak memilih dokter secara bebas
Hak dirawat oleh dokter yang bebas dalam membuat keputusan
klinis dan etis
Hak untuk menerima atau menolak pengobatan setelah
menerima informasi yang adequate
Hak untuk dihormati kerahasiaan dirinya
Hak untuk mati secara bermartabat
Hak untuk menerima atau menolak dukungan spiritual atau moral
Menurut WHO terdapat tambahan hak pasien

mendapatkan pelayanan medis tanpa mengalami


diskriminasi
menerima atau menolak untuk dilibatkan dalam penelitian,
dan jika bersedia ia berhak memperoleh informasi yang jelas
tentang penelitian tersebut
mendapat penjelasan tentang tagihan biaya yang harus
dibayar
HAK PASIEN
UU No 23 tahun 1992 UUPK No 29 tahun 2004

Hak atas informasi Hak untuk mendapatkan


Hak atas pendapat kedua penjelasan secara lengkap ttg
Hak atas rahasia kedokteran tindakan medis
Hak untuk memberikan Hak untuk minta pendapat dokter
persetujuan tindakan kedokteran lain
Hak atas ganti rugi karena Hak untuk mendapat pelayanan
kesalahan/kealpaan tenaga sesuai dengan kebutuhan medis
kesehatan Hak untuk menolak tindakan medis
Hak untuk mendapat penjelasan Hak untuk mendapat rekam medis
Hak untuk menolak tindakan
medis
Hak untuk mendapatkan isi rekam
medis

22
KEWAJIBAN PASIEN
(UUPK Pasal 53)

memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah


kesehatannya
Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter
memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana
pelayanan kesehatan
HAK DOKTER
UUPK

Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan


tugas sesuai dengan standar profesi dan SPO
Memberikan pelayanan medis menurut SPO
Memperoleh informasi lengkap dan jujur dari pasien atau
keluarganya
Menerima imbalan jasa
Hak dokter sebagai pengemban profesi
1. Hak memperoleh informasi yang selengkap-lengkapnya dan
sejujur-jujurnya dari pasien yang akan digunakannya bagi
kepentingan diagnosis maupun terapeutik.
2. Hak atas imbalan jasa atau honorarium terhadap pelayanan yang
diberikannya kepada pasien.
3. Hak atas itikad baik dari pasien atau keluarganya dalam
melaksanakan transaksi terapeutik.
4. Hak membela diri terhadap tuntutan atau gugatan pasien atas
pelayanan kesehatan yang diberikannya.
5. Hak untuk memperoleh persetujuan tindakan medik dari pasien
atau keluarganya.
KEWAJIBAN DOKTER
KEWAJIBAN PROFESI :
SUMPAH DOKTER
KODEKI
STANDAR PERILAKU
STANDAR PROSEDUR
STANDAR PELAYANAN MEDIS

KEWAJIBAN AKIBAT HUBUNGAN DOKTER-PASIEN


MEMENUHI HAK PASIEN

KEWAJIBAN SOSIAL
Kewajiban Dokter
UUPK
1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi, dan SOP, serta
kebutuhan medis pasien
2. Merujuk pasien untuk berobat ke dokter lain yang mempunyai keahlian/kemampuan
yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan
3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasiennya, bahkan juga
setelah pasien itu meninggal dunia.
4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada
orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya
5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti
perkembangan ilmu kedokteran
Persetujuan Tindakan kedokteran
UUPK

Setiap tindakan kedokteran thd pasien harus mendapat


persetujuan setelah mendapat penjelasan, mencakup:
- diagnosis dan tatacara medis
- tujuan tindakan medis
- alternatif,
- risiko, komplikasi, dan prognosis
Persetujuan dapat lisan atau tertulis
Tindakan dengan risiko tinggi harus persetujuan tertulis,
ditandatangani oleh yang berhak
TERIMA KASIH

You might also like