You are on page 1of 40

CASE REPORT

Konjungtivitis Flikten

Oleh :
Dr.Dendi Nugraha Islianto

INTERNSHIP PERIODE I FEBRUARI 2017


LAPORAN KASUS

Identitas
Nama : Nn. JA
Usia : 18 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat :Jl. Pulo Nangka Barat II RT 003/ RW 016
Pekerjaan : Belum Bekerja
Status perkawinan : Belum Menikah
Tgl masuk Puskesmas : 21 Juli 2017
Tgl pemeriksaan : 21 Juli 2017
ANAMNESIS

Keluhan Utama

Mata terasa
perih
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan mata terasa perih sejak 4 hari yang lalu.
Pasien juga mengatakan bahwa mata sebelah kiri merah terasa sangat
gatal. Pasien mengatakan 4 hari yang lalu ia menggunakan kontak lensa
mata dan kemudian mata sebelah kiri berwarna merah.
Untuk mengurangi keluhan pasien mencoba mengucek mata karena
dirasakan terasa sangat gatal.Keluhan lain yang dirasakan pasien 4 hari
yang lalu pasien merasakan radang tenggrokan namun sudah sembuh
sejak 1 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat keluhan serupa : disangkal


Riwayat penyakit hipertensi : disangkal
Riwayat penyakit DM : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Lingkungan Sosial, Ekonomi, dan Gizi

Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara dan tinggal dengan
orang tua. Pasien merupakan lulusan SMA dan tidak melanjutkan kuliah.
Selama di rumah dan di sekolah pasien tidak ada masalah baik di rumah
ataupun dengan teman di sekolah. Pasien saat ini belum bekerja dan
membantu orangtua dirumah.Pola makan pasien 3x/hari dan sangat
senang makanan ringan (snack) dan jarang makan buah serta sayuran.
Pasien tidak pernah melakukan tindak kekerasan, merokok, minuman
beralkohol, dan tidak pernah melakukan hubungan seksual diluar nikah,
ANAMNESIS SISTEM
Sistem Cerebrospinal Gelisah (-), lemah (-), demam (-), pusing cekot-cekot (-),
kejang (-)

Sistem Cardiovascular Akral hangat (+), sianosis (-), anemis (-), berdebar-debar (-)

Sistem Respiratorius Batuk (-), sesak napas (-), mengi (-)

Sistem Genitourinarius BAK anyang-anyangan (-), nyeri di atas kemaluan (-), nyeri dan
panas saat BAK (-)

Sistem Gastrointestinal Mual (-), muntah (-), perut sebah (-), nyeri ulu hati (-), mual (-),
muntah (-), BAB (+) dbn

Sistem Musculosceletal Badan terasa lemes (-), ekstremitas bawah udem (-/-),

Sistem Integumentum Perubahan warna kulit (-), sikatriks (-), tanda penyakit kulit (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan


Kesadaran : Compos Mentis, GCS: E4V5M6
TB : 150 cm
BB : 70.6 kg IMT : 31 (Overweight > 2SD)
Status Gizi : Baik

TD: 120/90 mmHg RR: 20x/menit

Vital Sign

Nadi : 84x/menit, reguler


Suhu : 36.8oC
isi dan tegangan cukup
PEMERIKSAAN KHUSUS

Pemeriksaan Kepala
Kepala : Normocephal
Mata : visus (6/6), Kedudukan bola mata
(ortofaria/ortofaria), Palpebra edem (-/-),
Conjungtiva hiperemis (+/-), Sklera Ikterik (-/-),
kornea (jernih/jernih), iris ( coklat +/+, -/-) Sianosis (-
), reflek pupil (+) lensa (jernih).
Pemeriksaan Leher
Leher : Leher simetris, distensi vena leher (-),
deviasi trachea (-), massa (-), peningakatan JVP (-),
pembesaran kelenjar limfe (-)
PEMERIKSAAN THORAX

Paru Hasil pemeriksaan

Inspeksi Dada kanan dan kiri simetris, tidak ada ketinggalan gerak,
pelebaran costa (-), retraksi (-), bentuk dada normal

Palpasi Tidak ada nafas yang tertinggal, Fremitus dada kanan dan
kiri sama
Perkusi Sonor

Auskultasi Terdengar suara dasar vesikuler (+/+), Wheezing (-/-),


Ronkhi (-/-)
Jantung Hasil pemeriksaan

Inspeksi Dinding dada pada daerah pericordium tidak cembung / cekung,

Palpasi Ictus cordis tidak kuat angkat, teraba di SIC VI linea axilla anterior
sinistra
Perkusi Bunyi : redup
Batas Jantung :
Batas Kiri Jantung
^ Atas : SIC II di sisi lateral linea sternalis sinistra.
^ Bawah : SIC VI linea axilla anterior sinistra
Batas Kanan Jantung
^ Atas : SIC II linea sternalis dextra
^ Bawah : SIC IV linea sternalis dextra
Auskultasi HR= 84 x/menit BJ I/II murni eguler, bising systole (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN ABDOMEN

Abdomen Hasil pemeriksaan

Inspeksi Perut sejajar dengan dinding dada, distended (-),


sikatriks (-)
Auskultasi Suara peristaltik (+)

Palpasi Nyeri tekan (-), defans muskuler (-), hepar dan lien
tidak teraba

Perkusi Timpani
Ekstremitas Superior Dextra Akral Hangat (+), Edema (-)

Ekstremitas Superior Sinistra Akral Hangat (+), Edema (-)

Ekstremitas Inferior Dextra Akral Hangat (+), Edema (-)

Ekstremitas Inferior Sinistra Akral Hangat (+), Edema (-)


DIAGNOSIS

Konjungtivitis Flikten
Medikamentosa

Kloramphenicol tetes
mata 6 dd gtt 1 OS
Loratadin 10 mg 1x1
Vitamin C tab 50 mg
1x1
PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanam : ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KONJUNGTIVA ANATOMI
Konjungtiva : histologi
Konjungtiva :
Vaskularisasi & Persarafan
Perdarahan :
A. palpebra
A. siliaris anterior
Limfatik :
Superfisial + profunda pleksus
limfatikus
Persarafan :
N. oftalmika
Definisi
Peradangan konjungtiva
Pembentukan > satu tonjolan kecil yang
berwarna kemerahan flikten
Letak :
Konjungtiva bulbi : konjungtivitis
fliktenularis
Limbus : keratokonjungtivitis
fliktenularis
fliktenulosis
Oftalmia fliktenularis
Etiologi

Kausa : Pencetus :
Tuberkulopro Malnutrisi
tein Defisiensi vitamin
Bakteri Infeksi mata lainnya
Virus
Fungi
Parasit
Patofisiologi
Reaksi hipersensitivitas tipe IV
Mekanisme pasti pembentukan flikten masih belum
jelas
Gambaran Klinis

Lesi khas :
FLIKTENULA
Nodul 1 3 mm
Konsistensi keras
Berwarna
kemerahan
Dikelilingi zona
hiperemis
Bilateral
Gambaran Klinis [2]

Lokasi : limbus, kornea, bulbi,


tarsal
Limbus :
Bentuk segitiga dgn apeks
mengarah ke kornea
Pusat berwarna putih keabu
abuan pecah ulkus
sembuh tanpa jaringan parut
Gambaran Klinis [3]

Kornea :
Infiltrat
Irreguler
Berwarna abu abu
Meninggalkan pannus &
jaringan parut
Diagnosis
Anamnesis
Perasaan mengganjal pada mata, gatal, mata berair
Bintik di mata, mata merah
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Pemeriksaan Penunjang
Diarahkan untuk mengetahui penyakit atau infeksi dasar
Tes Mantoux, antigen
Diagnosis Banding

Pinguekulitis
Pterigium
Rosasea okuli
Ulkus kornea
Bentuk bulbar vernal catarrh
DDx : Pinguekulitis
DDx : Pterigium
DDx : ulkus Kornea
DDx : Vernal Catarrh
DDx : Rosasea Okuli
Terapi
Terutama ditujukan untuk mengeradikasi
agen pencetus reaksi inflamasi
Lokal :
Antibiotik topikal
Steroid topikal
Steroid injeksi subkonjungtiva
Higiene mata: membasuh dengan air
hangat, menyikat kelopak, air mata
buatan
Komplikasi

Flikten konjungtiva : tidak ada

Flikten kornea : gangguan penglihatan


Pannus & jaringan parut pada kornea
Kornea menjadi keruh & kelengkungan
permukaan tidak seragam
Prognosis

Bervariasi, tergantung agen penyebab dan


terapi

Flikten konjungtiva : baik


Flikten kornea : dubia

You might also like