Professional Documents
Culture Documents
BELLS PALSY
Status Pasien
Identitas pasien
Nama penderita : Tn. FS
Umur : 46 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Kayu mas tengah III,
Pulo Gadung
Tanggal masuk : 22 Agustus 2017
Keluhan utama :
Mulut mencong ke kanan sejak 11 hari yang
lalu
Riwayat Sosial :
Pasien adalah seorang driver (Go-jek). Kebiasaan pasien
setiap hari adalah bekerja dari jam 8 pagi sampai 8
malam dan hanya menggunakan helm half face. Pasien
sering tidur di lantai dan menggunakan kipas angin
karena cuaca sangat panas.
Gambaran klinis
Status Present
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis Pemeriksaan Fisik
GCS : E4V5M6
Tanda vital : TD 130/80 mmHg; N
64x/m; R 20x/m; S 36.3C
Status General
Kepala : Normocephali
Mata : anemia -/-, ikt-/-
THT : dalam batas normal; wajah tidak ditemukan vesikel
pada daerah sekitar telinga dan tidak terdapat pembengkakan
atau massa pada kelenjer parotis
Thorax : Cor : S1S2 normal, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : distensi (-),bising usus normal, hepar dan lien
tidak teraba
Ekstremitas : dalam batas normal.
Status Neurologi Nervus olfaktorius
Dextra Sinistra
Bentuk : mesosefal
Nervus opticus
Simetri : (+) Dextra Sinistra
Nyeri tekan : (-) Tajam Penglihatan Normal Normal
Pulsasi : (-) Lapang Pandang Normal Normal
Pengenalan Warna Normal Normal
Leher Funduskopi
Papil edema Tidak dilakukan
Sikap : tegak
Arteri:Vena
Pergerakan : bebas ke segala
arah
Nervus Okulomotoris
Kaku kuduk : (-) Dextra Sinistra
Ptosis - +
Refleks Cahaya
+ +
Langsung
Refleks Cahaya
+ +
Konsensual
Menggigit Normal
Membuka mulut Normal
Nervus Trigeminus Sensibilitas
Oftalmikus + +
Maksilaris + +
Mandibularis + +
Refleks kornea Tidak dilakukan
Refleks bersin Tidak dilakukan
Dextra Sinistra
Nervus abdusen Gerakan mata ke lateral + +
Dextra Sinistra
Mengangkat alis + -
Nervus Facialis Kerutan dahi + -
Menutup mata + -
Menyeringai + -
Daya pengecap 2/3
Tidak dapat merasakan manis.
depan
Dextra Sinistra
Tes Romberg Tidak dilakukan
Nervus vestibulochoclearis Tes bisik Normal Normal
Tes Rinne
Tes Weber Tidak dilakukan
Tes Schwabach
Dextra Sinistra
Fasikulasi -
Nervus Hipoglosus
Tremor lidah -
Reflex Bisep + +
Reflex Trisep + +
Dextra Sinistra
Anggota Gerak Bawah
Bentuk Tidak ada deformitas
Kontur Otot Eutrofi Eutrofi
Kekuatan 5 5 5 5 5 5 5 5
Reflex Patella + +
Reflex Achilles + +
Dextra Sinistra
Babinski - -
Reflek patologis Chaddocck - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Gonda - -
Hoffman Trommer - -
Fungsi Vegetatif
Miksi Defekasi
Inkontinensia urin - Inkontinensia alvi -
Retensio urine - Retensio alvi -
Poliuria -
Anuria -
Pemeriksaan Sensorik
Dextra Sinistra
Rasa Raba
- Ekstremitas Atas + +
- Ekstremitas Bawah + +
Rasa Nyeri
- Ekstremitas Atas + +
- Ekstremitas Bawah + +
Rasa Suhu
- Ekstremitas Atas Tidak dilakukan
- Ekstremitas Bawah
Diagnosis
Diagnosa klinis : Bells Palsy Sinistra
Migraine
Diagnosa topis : Sekitar foramen stilomastoideus
Pembuluh darah ekstrakranial
Diagnosa etiologi : Idiopatik
Idiopatik
Fungsional : Penurunan kemampuan fungsional
dalam melakukan aktivitas sehari-hari (makan/mengunyah,
minum/berkumur, tersenyum)
Terapi
Prednison tablet 5 mg 3x2 mg
Vit B12 50 mcg 2x2 tab
Vit B1 50 mcg 2x2 tab
Anti migren ergotamin
tatrat 1 mg + kafein 50 mg 2x1 tab
Prognosis
Ad vitam : dubius ad bonam
Ad fungsional : dubius ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bells palsy adalah kelumpuhan nervus fasialis perifer (N.VII), terjadi
secara akut dan penyebabnya tidak diketahui (idiopatik) atau tidak
menyertai penyakit lain yang dapat mengakibatkan lesi nervus
fasialis
Kortikosteroid :
steroid sangat efektif dan harus digunakan untuk
meningkatkan kemungkinan pemulihan kembali
fungsi nervus fasialis.
Dosis : 60 mg/hari selama 5 hari lalu dilakukan
penurunan dosis dalam waktu 5 hari berikutnya yaitu
Medikamentosa diturunkan 10 mg/hari
Terapi
Antiviral :
Dosis Acyclovir diberikan 400 mg 5 kali sehari
selama 10 hari atau Valaciclovir 500 mg 2 kali sehari
selama 5 hari
Bells palsy awitan awal antiviral yang
dikombinasikan dengan steroid tidak meningkatkan
probabilitas pemulihan kembali nervus fasilalis >7%
Fisioterapi
Operasi
Komplikasi Prognosis