You are on page 1of 24

KEWASPADAAN ISOLASI

Oleh: Mugi Hartoyo, MN

9/11/2017 1
KEWASPADAAN ISOLASI

Kewaspadaan isolasi selalu harus


diterapkan untuk menurunkan resiko
transmisi penyakit dari pasien terinfeksi ke
pasien lain atau ke pekerja medis.
Kewaspadaan isolasi merupakan
kombinasi dari kewaspadaan standard
dan kewaspadaan transmisi.

9/11/2017 2
KEWASPADAAN STANDAR

Kewaspadaan standar diberlakukan


terhadap semua pasien, tidak tergantung
jenis infeksi yang mengenai pasien.
Hal ini dilakukan untuk mencegah
kontaminasi silang sebelum diagnosa
diketahui/ditegakkan.

9/11/2017 3
KEWASPADAAN STANDAR MELIPUTI:

Kebersihan tangan/Handhygiene
Alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan, masker, goggle
(kaca mata pelindung), face shield (pelindung wajah), gaun,
sepatu boot.
Peralatan perawatan pasien
Pengendalian lingkungan
Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
Kesehatan karyawan / Perlindungan petugas kesehatan
Penempatan pasien
Hygiene respirasi/Etika batuk
Praktek menyuntik yang aman
Praktek pencegahan infeksi untuk prosedur lumbal pungsi

9/11/2017 4
ALAT PELINDUNG DIRI

Hair net

Masker bedah dan


masker N95

Goggle, face shield


Sarung tangan

9/11/2017 5
ALAT PELINDUNG DIRI

Gaun

Apron

Sepatu Boot

9/11/2017 6
KEWASPADAAN TRANSMISI

Kewaspadaan isolasi yang kedua adalah


kewaspadaan berdasarkan transmisi.
Tujuannya untuk memutus rantai
penularan mikroba penyebab infeksi
(rantai infeksi).
diterapkan pada pasien yang sudah
dicurigai terinfeksi kuman tertentu yang
bisa ditransmisikan lewat udara, droplet,
kontak kulit atau lain-lain.
9/11/2017 7
RANTAI INFEKSI (chain of infection)

9/11/2017 8
MEMUTUS RANTAI INFEKSI

9/11/2017 9
Ada tiga jenis kewaspadaan berdasarkan
transmisi (isolasi), yaitu:
Kewaspadaan transmisi kontak
Kewaspadaan transmisi droplet
Kewaspadaan transmisi airborne

Kewaspadaan berdasarkan transmisi dapat


dilaksanakan secara terpisah ataupun
kombinasi karena suatu infeksi dapat
ditransmisikan lebih dari satu cara.

9/11/2017 10
STANDAR RUANG ISOLASI

9/11/2017 11
1. KEWASPADAAN TRANSMISI KONTAK

a) Penempatan pasien :
Kamar tersendiri atau kohorting (Penelitian tidak terbukti kamar
tersendiri mencegah HAIs).
Kohorting adalah menempatkan pasien terinfeksi atau kolonisasi
patogen yang sama di ruang yang sama, pasien lain tanpa patogen
yang sama dilarang masuk.

b) APD petugas:
Gunakan sarung tangan bersih yang tidak steril. Ganti sarung
tangan setelah kontak dengan bahan infeksius. Lepaskan sarung
tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci tangan
menggunakan antiseptik
Lepaskan gaun (pakaian pelindung) sebelum meninggalkan
ruangan

c) Transportasi pasien
Batasi kontak saat transportasi pasien

9/11/2017 12
KEWASPADAAN KONTAK

9/11/2017 13
2. KEWASPADAAN TRANSMISI DROPLET

a) Penempatan pasien :
Kamar tersendiri atau kohorting, beri jarak antar pasien
>1meter
Pengelolaan udara khusus tidak diperlukan, pintu boleh
terbuka

b) APD petugas:
Masker Bedah/Prosedur, dipakai saat memasuki ruang
rawat pasien

c) Transport pasien
Batasi transportasi pasien, pasangkan masker pada
pasien saat transportasi
Terapkan hygiene respirasi dan etika batuk
9/11/2017 14
KEWASPADAAN DROPLET

9/11/2017 15
KEWASPADAA KONTAK & DROPLET

9/11/2017 16
3. KEWASPADAAN BERDASARKAN AIRBORNE

a) Penempatan pasien :
Di ruangan tekanan negatif
Pertukaran udara > 6-12 x/jam,aliran udara yang
terkontrol
Jangan gunakan AC sentral, bila mungkin AC + filter
HEPA
Pintu harus selalu tertutup rapat.
Kohorting.
Seharusnya kamar terpisah, terbukti mencegah
transmisi, atau kohorting jarak >1 m
Perawatan tekanan negatif sulit, tidak membuktikan lebih
efektif mencegah penyebaran
Ventilasi airlock ventilated anteroom terutama pada
varicella (lebih mahal)
Terpisah jendela terbuka (TBC), tak ada orang yang lalu
lalang.
9/11/2017 17
RUANG ISOLASI TEKANAN NEGATIF

9/11/2017 18
3. KEWASPADAAN BERDASARKAN AIRBORNE

b) APD petugas:
Minimal gunakan Masker Bedah/Prosedur
Masker respirator (N95) saat petugas bekerja pada
radius <1m dari pasien,
Gaun
Goggle
Sarung tangan

c) Transport pasien
Batasi transportasi pasien, Pasien harus pakai masker
saat keluar ruangan
Terapkan hygiene respirasi dan etika batuk

9/11/2017 19
KEWASPADAAN UDARA

9/11/2017 20
KEWASPADAA UDARA & KONTAK

9/11/2017 21
Peraturan Untuk Kewaspadaan Isolasi
Harus dihindarkan transfer mikroba pathogen antar
pasien dan petugas saat perawatan pasien rawat inap,
perlu diterapkan hal-hal berikut :

Kewaspadaan terhadap semua darah dan cairan tubuh


ekskresi dan sekresi dari seluruh pasien.
Dekontaminasi tangan sebelum dan sesudah kontak
diantara pasien satu dengan lainnya.
Cuci tangan setelah menyentuh bahan infeksius (darah
dan cairan tubuh).
Gunakan teknik tanpa menyentuh bila memungkinkan
terhadap bahan infeksius.

9/11/2017 22
Peraturan Untuk Kewaspadaan Isolasi

Pakai sarung tangan saat atau kemungkinan kontak


darah dan cairan tubuh serta barang yang
terkontaminasi, disinfeksi tangan segera setelah
melepas sarung tangan. Ganti sarung tangan antara
pasien.
Penanganan limbah feses, urine, dan sekresi pasien lain
di buang ke lubang pembuangan yang telah disediakan,
bersihkan dan disinfeksi bedpan, urinal dan
obtainer/container pasien lainnya.
Tangani bahan infeksius sesuai Standar Prosedur
Operasional (SPO)
Pastikan peralatan, barang fasilitas dan linen pasien
yang infeksius telah dibersihkan dan didisinfeksi benar.

9/11/2017 23
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA SUKSES

9/11/2017 24

You might also like