Professional Documents
Culture Documents
TUBERCULOSIS
PEMBIMBING :
dr. Adri Rivai, Sp.PD
OLEH :
Rani Meiliana Susanti
2012730148
Tuberkulosis (TB)
paru, dapat juga mengenai organ lain Mycobacterium other than tuberculosis
(MOTT)
Secara global pada tahun 2015, diperkirakan ada 10,4 juta kasus
kejadian TB (kisaran, 8,7 juta sampai 12,2 juta), setara dengan 142 kasus
per 100.000 populasi.
Sebagian besar perkiraan jumlah kasus pada tahun 2015 terjadi di Asia (61%) dan WHO African
Region (26%); Proporsi kasus yang lebih kecil terjadi di Mediterania Timur. Wilayah (7%),
Wilayah Eropa (3%) dan Wilayah Benua Amerika (3%). 30 negara dengan beban TB tinggi
menyumbang 87% dari semua kasus insiden yang diperkirakan terjadi di seluruh dunia.
Mycobacterium tuberculosis
Bentuk batang, ukuran 3 X 0,5 m
Obligat aerob
N Kalsifika
si
E Kompleks Penyebaran
Perkijua
S Ghon n hematogen
I Pecah
S
Lesi sekunder Lesi di hepar, lien, ginjal
paru tulang, otak dll
DIAGNOSIS TB
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : darah, dahak (sputum)
Foto toraks
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIS
Dikutip dari Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis. Edisi 2, cetakan 1. Departemen kesehatan republik indonesia. 2007.
Dikutip dari panduan tatalaksana tuberkulosis sesuai ISTC dengan strategi DOTS untuk dokter praktek swasta (DPS). Departemen
kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta 2010
PEMERIKSAAN PENUNJANG
* Sputum BTA 3 X (SPS / 3P),Kultur,Resistensi
Memastikan Diagnosis
1. Tahap intensif
2. Tahap lanjutan
TAHAP INTENSIF
Mencegah kekambuhan
OBAT SISIPAN
Bila pada akhir tahap intensif dengan OAT
Kategori-1 atau Kategori-2 dengan BTA masih (+)
maka diberikan RHZE
( 1 bulan setiap hari )
KATEGORI 1 (2HRZE/ 4H3R3)
1. Kasus kambuh
2. Kasus gagal
Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis. Edisi 2, cetakan 1. Departemen kesehatan republik indonesia. 2007.
Panduan tatalaksana tuberkulosis sesuai ISTC dengan strategi DOTS untuk dokter praktek swasta (DPS). Departemen kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta
2010
Tuberkulosis Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan dokter paru indonesia. 2011.
Dosis untuk paduan OAT KDT
kategori 2
Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis. Edisi 2, cetakan 1. Departemen kesehatan republik indonesia. 2007.
Panduan tatalaksana tuberkulosis sesuai ISTC dengan strategi DOTS untuk dokter praktek swasta (DPS). Departemen kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta
2010
Tuberkulosis Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan dokter paru indonesia. 2011.
Efek samping berat : stop OAT
Efek samping ringan : teruskan OAT