Professional Documents
Culture Documents
ditinjau.
Lp = Lebar jalur portal/pembebanan = .bentang kiri + .bentang kanan
Metode Portal Ekivalen
Lp
Lp
Lp
Lp
PEMBEBANAN PORTAL
4 E I bp
K be
L
dimana:
Ib+p adalah momen inersia balok pemikul beserta platnya. Bentang L
dihitung dari as ke as kolom pada arah yang bersangkutan.
PERHITUNGAN KEKAKUAN
c1
Lp = Lebar jalur
c2
Balok Ekivalen
BALOK T
Lp
1 tp
yt
h
yb 2 hw = h - tp
bw
1 1
Letak garis netral terhadap sisi atas: (b tp ) tp (bw h ) h
2 2
yt
(b tp ) (bw h )
2 2
1 1 1 1
Momen Inersia Balok T: I b p
12
b tp 3 (b tp ) yt tp bw h 3 (bw h ) h yt
2
12 2
BALOK L
Lp
yt 1 tp
h 2
yb
bw b = Lp - bw
1 1
(L p tp ) tp (bw hw ) ( tp hw )
Letak garis netral terhadap sisi atas: yt 2 2
(L p tp ) (bw hw )
2 2
Momen Inersia Balok L: 1 1 1 1
I b p b tp 3 (b tp ) yt tp bw h 3 (bw h ) h yt
12 2 12 2
KEKAKUAN KOLOM EKIVALEN
1 1 1
K ke K k K t
Unsur-unsur penahan torsi adalah balok yang tegak lurus jalur yang
ditinjau, dan penahan torsi tersebut dihitung sebagai balok T atau L.
KEKAKUAN KOLOM EKIVALEN
KEKAKUAN TORSI
9EC
Kt 3
L 2 1 c 2
L2
dimana:
Tanda menunjukkan penjumlahan balok puntir sebelah kiri dan kanan
jalur.
L2 = Panjang bentang balok penahan puntir
c2 = Ukuran kolom persegi dalam arah L2
C = Momen Inersia Puntir balok penahan puntir
KEKAKUAN KOLOM EKIVALEN
x3 y
C 1 0,63 x
y 3
x3 y
C 1 0,63 x
y 3
be be
x1 1 2 x2 2 x2
y3 3 y1 1
y1 x3 y2 x1 y2
Kalau pada arah jalur yang ditinjau terdapat balok pemikul (baik balok
induk maupun balok anak), maka kekakuan torsi akan bertambah.
Dalam hal ini harga Kt harus diberi koreksi dengan dan harga yang
telah dikoreksi ini disebut Kt.
1 Ip 1 dimana: plat tp
'
K t I bp K t Ip = Momen Inersia plat selebar jalur Lp
1
Ip L p tp 3 Ib+p = Momen inersia balok ekivalen, yaitu balok pemikul
12
beserta platnya.
1 1 1
Sehingga persamaan Kke berubah menjadi:
K ke K k K 't
PERHITUNGAN GAYA-GAYA DALAM
Masing-masing momen ini harus dibagikan diantara jalur kolom dan kedua
lebar jalur tengah, seperti gambar dibawah ini:
DISTRIBUSI MOMEN KE JALUR
PEMBEBANAN
SKEMA PEMBAGIAN MOMEN
Momen Balok Pemikul
Momen Plat
Momen Desain
l2
1. Perbandingan aspek l1
Ecb Ib
2. Perbandingan 1
Ecs Is
dari kekakuan balok longitudinal terhadap
kekakuan plat.
Ecb C
1
3. Perbandingan dari kekakuan torsi penampang balok tepi
2 Ecs Is
terhadap kekakuan lentur dari plat yang lebarnya sama dengan
panjang bentang dari balok tepi.
l l
21 2 10,0
l1 l 1
dimana:
l1 = Panjang bentang dalam arah momen yang dihitung, , yang diukur
pembebanan
l l
21 2 10,0
l1 l 1
1. Bagian dari momen negatif dan momen positif yang tidak dipikul
jalur kolom harus dibagikan pada setengah jalur tengah yang
bersangkutan.
2. Setiap jalur tengah harus direncanakan untuk memikul jumlah
momen yang dibagikan pada kedua setengah jalur tengahnya.
3. Suatu jalur tengah yang bersebelahan dan sejajar dengan suatu
tepi yang ditumpu oleh suatu dinding harus direncanakan untuk
memikul dua kali momen yang dibagikan pada setengah jalur
tengah yang berhubungan dengan baris pertama dari tumpuan
dalam.
l l
21 2 10,0
l1 l 1
Jika ada balok pemikul pada jalur kolom (yang sejajar dengan jalur kolom
tsb) maka sebagian dari momen jalur kolom tsb dialokasikan pada balok
dengan aturan sebagai berikut:
l2
1
l1
0 maka Mbalok =0
Mplat jalur kolom = 100 % x Mjalur kolom
l2
1
l1
1,0 maka Mbalok = 85 % x Mjalur kolom
Mplat jalur kolom = 15 % x Mjalur kolom
Untuk nilai 0 1
l2
1,0 maka momen yang harus dipikul oleh balok
l1
6m
B C
6m A D
6m
6m
7m 5m 7m