You are on page 1of 40

Materi Aturan Oktet dan Lambang Lewis

Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Logam
Geometri Molekul
Kepolaran Senyawa
Gaya Tarik Antarmolekul
Sifat Senyawa
Di alam
Tidak ditemukan senyawa alami
unsur- unsur gas mulia

Menurut GN Lewis dan Kossel

Kestabilan gas mulia berkaitan dengan


konfigurasi elektron

Gas mulia stabil karena memiliki


konfigurasi elektron penuh
Konfigurasi Elektron Gas Mulia

Nomor
Kulit elektron Elektron
Unsur Atom valensi
K L M N O P
He 2 2 2 Duplet
Ne 10 2 8 8
Ar 18 2 8 8 8
Kr 36 2 8 18 8 8 Oktet

Xe 54 2 8 18 18 8 8
Rn 86 2 8 18 32 18 8 8
Aturan Oktet/ Duplet Untuk mencapai
kestabilan, unsur
dari golongan
Melepas lain cenderung
Logam
Elektron membentuk
konfigurasi
elektron seperti
Menerima Non-
Elektron logam gas mulia

Contoh : Na Na+ + e-
Cl + e- Cl-
Lambang
Lewis Lambang atom disertai elektron
valensinya

Elektron valensi dinyatakan dengan titik/ tanda


silang
Ikatan Kimia
Gaya tarik menarik antara dua atom atau lebih
membentuk molekul atau gabungan ion- ion
sehingga keadaannya menjadi lebih stabil

TUNGGAL
IKATAN ION
RANGKAP DUA
IKATAN KIMIA IKATAN KOVALEN
RANGKAP TIGA
IKATAN LOGAM
KOORDINASI
Gaya tarik menarik antara ion yang
Ikatan Ion berbeda muatan (Gaya elektrostatik)

Terbentuk antara unsur logam dan nonlogam

Melepas Membentuk
Logam Elektron
ion bermuatan
positif (Kation)

Menerima Membentuk
Nonlogam ion bermuatan
Elektron negatif (Anion)
Pembentukan MgCl2
Kation

:
2 8 2 Mg2+
Melepaskan 2 elektron dari kulit terluar
Anion

:
2 8 7 Cl-
Menerima 1 elektron dalam kulit terluar

Cl Rumus Molekul
+
Mg + [ ] + [ ]
Cl
Ikatan Kovalen

Ikatan yang terbentuk dengan cara


penggunaan pasangan elektron
bersama

Terbentuk antara unsur nonlogam dan


nonlogam
Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang
digunakan ikatan kovalen terbagi menjadi :

Ikatan Kovalen
Kovalen Tunggal

Kovalen Rangkap Dua

Kovalen Rangkap Tiga


Ikatan Kovalen Tunggal
Pembentukan CH4
x Sepasang

:
2 4 x Cx x elektron bersama
Membutuhkan 4 elektron untuk mencapai stabil

: 1 H
Membutuhkan 1 elektron untuk mencapai stabil

Pasangan Elektron Ikatan (PEI)

H
x
H Rumus Molekul

H x Cx H
x
H C H

H H
Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Pembentukan O2
xx Dua pasang

:
2 6 x Ox x x elektron bersama

Membutuhkan 2 elektron untuk mencapai stabil

:
2 6 O
Membutuhkan 2 elektron untuk mencapai stabil

Pasangan Elektron Ikatan (PEI) Pasangan Elektron Bebas (PEB)

xx xx
Rumus Molekul
O
xx
O x
x O
xx
O
Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Pembentukan N2 Tiga pasang
xx
elektron bersama

:
2 5 x Nx x
Membutuhkan 3 elektron untuk mencapai stabil

: 2 5 N
Membutuhkan 3 elektron untuk mencapai stabil

Rumus Molekul
x x
x N N
x
x
x
x N N
Pengecualian kaidah oktet
Contoh

Senyawa yang tidak mencapai BeCl2


aturan oktet BCl3
Senyawa dengan jumlah
elektron valensi ganjil NO2

Senyawa dengan oktet PCl5


berkembang
SF6
Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang


digunakan bersama berasal dari salah satu atom
saja

Contoh :
NH4+ SO3

NH3.BCl3
Pembentukan SO3

: 2 8 6
S
Membutuhkan 2 elektron untuk mencapai stabil

xx
2 6
: x O x
xx
Membutuhkan 2 elektron untuk mencapai stabil
xx xx
O x x
x
x
x
x
x O x
x Rumus Molekul
xx x
x x xx xx
O
xx
x S O
xx
x
O S O x
x
xx xx
Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan Logam
Sifat khas Logam

Penghantar listrik (konduktor)

Mengilap

Penghantar panas

Dapat ditempa dan ditarik


Geometri molekul
Meramalkan Geometri Molekul
Teori Domain Elektron
Cara meramalkan berdasarkan tolak menolak
elektron- elektron pada kulit luar atom pusat

Prinsip Dasar
Satu PEI, baik ikatan tunggal, rangkap dua atau tiga,
merupakan satu domain
Satu PEB merupakan satu domain
PEB PEB > PEB PEI > PEI - PEI
Jumlah domain elektron atom pusat
dalam beberapa senyawa

Rumus Atom Pusat Jumlah Domain


No. Senyawa
Lewis PEI PEB Elektron

1. H2O 2 2 4

2. CO2 2 0 2

3. SO2 2 1 3
Notasi tipe molekul
Keterangan :
A = atom pusat
X = domain elektron ikatan
AXnEm E = domain elektron bebas
n = jumlah domain PEI
m = jumlah domain PEB

Cara merumuskan tipe molekul


( ) EV = Jumlah elektron valensi
= E = Jumlah domain elektron bebas
2
X = Jumlah domain elektron terikat
Bentuk molekul berdasarkan notasi bentuk molekul
Notasi molekul Bentuk molekul Contoh
AX2 Linear BeCl2
AX3 Segitiga planar BF3
AX4 Tetrahedral CCl4
AX5 Trigonal bipiramida PCl5
AX6 Oktahedral SF6
AX2E Bengkok SO2
AX3E Trigonal piramida NH3
AX2E2 Planar bentuk V H2O
AX4E Bidang empat SF4
AX3E2 Planar bentuk T IF3
AX2E3 Linear XeF2
AX5E Piramida sisi empat IF5
AX4E2 Segiempat planar XeF4
KEPOLARAN SENYAWA

Hewan apakah ini?

Polar bear

Kutub

Kepolaran == Polarisasi/ pengkutuban ikatan


Mengapa terbentuk
senyawa kovalen
polar ?

Perbedaan Keelektronegatifan

Bentuk Molekul
Perbedaan Keelektronegatifan

Unsur Keelektronegatifan
H 2,1 Apabila terdapat
C 2,5 perbedaan
N 3,0
keelektronegatifan
Cl 3,0
O 3,5
cukup besar,
F 4,0 senyawa bersifat
polar
(a) Muatan elektron tersebar secara merata dan tidak terjadi
polarisasi sehingga molekul H2 bersifat nonpolar

(b) Perbedaan keelektronegatifan besar sehingga


pasangan elektron berada lebih dekat dengan atom yang
memiliki keelektronegatifan besar (Cl)
Bentuk molekul

Senyawa dengan bentuk molekul simetris


bersifat nonpolar

Senyawa dengan bentuk molekul asimetris


bersifat polar
Momen dipol ()
suatu ukuran terhadap derajat
kepolaran

Momen dipol Zat Momen dipol (D)


merupakan hasil kali HF 1,91
muatan Q dan jarak H2O 1,84
antar muatan r. NH3 1,46
HCl 1,03
=QXr CO2 0
Gaya antarmolekul
Gaya Van der Waals
Gaya- gaya antarmolekul secara kolektif

Polar Nonpolar
Gaya Gaya
dipol-dipol London

Gaya
London
Gaya dipol sesaat dipol terimbas
(gaya london)
Antar molekul- molekul dalam zat nonpolar

Perpindahan elektron
Elektron bergerak Dipol
menyebabkan suatu molekul
dalam orbital Sesaat
nonpolar menjadi polar sesaat

Polarisasi
Dipol sesaat Molekul lain
mengimbas ke mengalami Dipol terimbas
molekul lainnya polarisasi

Mengimbas

Polarisabilitas merupakan kemampuan suatu molekul untuk


membentuk dipol sesaat/ mengimbas suatu dipol

Massa molekul relatif (Mr)


Terkait dengan :
Bentuk molekul
Gaya London besar apabila :

Semakin
besar Mr Mudah
terpolarisasi

Bentuk
molekul lurus Mudah
terpolarisasi
Gaya tarik dipol- dipol
Antara molekul- molekul dalam zat polar
Molekul- molekul cenderung menyusun diri
dengan kutub positif berdekatan dengan kutub
negatif dari molekul didekatnya
Gaya tarik dipol- dipol terimbas

Antara molekul- molekul zat polar dan


molekul- molekul zat nonpolar

Contoh : Gaya antara molekul HF dan CCl4


Ikatan Hidrogen
Gaya yang terbentuk antara H yang
elektropositif dengan unsur- unsur yang
memiliki keelektronegatifan besar (N, O, F)

Ikatan
hidrogen
menyebabkan
titik didih
besar
Perbandingan gaya- gaya
antarmolekul

Gaya Gaya Dipol- Ikatan


London < Dipol < Hidrogen
PERBANDINGAN SIFAT SENYAWA ION DENGAN
SENYAWA KOVALEN

SIFAT IKATAN ION IKATAN KOVALEN


Titik Didih Tinggi Rendah

Kemudahan Mudah menguap dan


Sukar menguap
menguap memberikan bau yg khas

Daya Hantar Lelehan dan larutannya dapat Lelehan tidak menghantarkan


Listrik menghantarkan listrik listrik

Kelarutan dalam
Umumnya larut Umumnya tidak larut
air
Kelarutan dalam
pelarut Umumnya tidak larut Umumnya larut
nonpolar

You might also like