You are on page 1of 18

Trauma Pediatrik

Kelompok 3
Perbedaan anatomi & fisiologi pada
trauma pediatrik
Sistem pertahanan (Barrier )Tubuh
Sistem Respirasi :
Cenderung terjadi obstruksi jalan nafas atas pada infant oleh
sebab :
Saluran nafas sempit mulai dari hidung, glottis, trakea.
Adanya jaringan limpoid (tonsil,adenoid).
Lidah relatif besar dibanding rongga mulut.
Leher pendek dan dagu menyentuh dada.
System kardiovaskular
Fungsi ginjal dan kesimbangan air
Sistem Saraf Pusat
Pengaturan Suhu
Metode assessment lain untuk trauma
pediatrik
Tahapan asesmen berupa :
a. Asesmen pediatric berupa dengan tanda kegawatdaruratan,
konsep ABCD
Airway (jalan nafas) : apakah jalan napas bebas ? sumbatan jalan
napas (stridor)
1. Bila terjaadi apirasi benda asing : lakukan black blows, chest thrust atau
perasat Heimlich. Evaluasi mulut anak apakah ada bahan obstruksi yang bisa
dikeluarkan
2. Bila tidak ada aspirasi benda asing
a. Tidak ada dugaan trauma leher
Bayi/anak sadar
Lakukan head tilt dan chin lift
Lihat rongga mulut dan keluarkan benda asing bila ada dan bersihkan
secret dari rongga mulut
Biarkan bayi/anak dalam posisi yang nyaman
Bayi/anak tidak sadar
Lakukan head tilt dan chin lift
Lihat rongga mulut dan keluarkan benda asing bila ada dan bersihkan
secret dari rongga mulut
Evaluasi jalan nafas dengan melihat pergerakan dinding dada
b. Ada dugaan trauma leher dan tulang belakang
Stabilitas leher dan gunakan jaw thrust tanpa head tilt
Lihat rongga mulut dan keluarkan benda asing bila ada dan bersihkan
secret dari rongga mulut
Evaluasi jalan nafas dengan melihat pergerakan dinding dada
Breathing (pernapasan) : apakah ada kesulitan bernapas : sesak
napas berat (retraksi dinding dada, merintih, sianosis)
Berikan oksigen dengan menggunakan nasal cannule, kateter nasal
atau masker
Bila anak masih tetap tidak bernapas atau bernapas tetapi tidak
adekuat setelah penatalaksanaan balon dan sungkup (bag and mask)
dengan tetap mempertahankan jalan napas bebas.
Circulation (sirkulasi ) : tanda syok (akral dingin, capillary refill
> 2 detik, nadi cepat dan lemah.
Hentikan perdarahan
Berikan oksigen
Jaga anak tetap hangat
Dehydration (dehidrasi) : tanda dehidrasi berat pada anak dengan
diare (lemah, mata cekung, turgor menurun)
Bila tidak gizi buruk : pasang infuse dan berikan cairan secepatnya.
Terapi diarenya.
Bila gizi buruk : jangan pasang infuse (bila tanpa syok/ tidak yakin
syok). Lanjutkan segera untuk pemeriksaan dan terapi defenitif.
b. Asesmen pediatric dengan tanda prioritas
Anak ini perlu segera mendapatkan pemeriksaan dan
penanganan (konsep 4T3PR MOB).
c. Asesmen pediatric tidak gawat
Lanjutkan dengan pemeriksaan dan penatalaksanaan sesuai
prioritas anak
Keadaan umum :
Tingkat kesadaran, kontak mata, perhatian terhadap lingkungan
sekitar
Tonus otot : normal, meningkat, menurun/ flaksid
Respon kepada orang tua/ pengasuh : gelisah, menyenangkan
Kepala :
Tanda trauma
Ubun-ubun besar (jika masih terbuka) : cekung atau menonjol
Wajah:
Pupil : ukuran, kesimetrisan, reflex cahaya
Hidarasi : air mata, kelembaban mukosa mulut
Leher : kaku kuduk
Dada :
Stridor, retraksi sela iga, peningkatan usaha napas
Auskultasi : suara napas meningkat/menurun, simetris kiri dan
kanan, ronki, mengi (wheezing) ; bunyi jantung : regular, kecepatan,
murmur
Abdomen : distensi, kaku, nyeri, hematoma
Anggota gerak :
Nadi brakialis
Tanda trauma
Tonus otot pergerakan simetris
Suhu dan warna kulit, capillary refill
Nyeri, gerakan terbatas akibat nyeri
Pemeriksaan neurologis
Metode Pengkajian pada Trauma
Pediatrik
1. General Impression
General impression, biasanya sebelum ada kontak fisik
dengan pasien.
a. Airway dan Appearance
b. Work of Breathing (Gerakan terlihat/upaya pernapasan)
c. Circulation to Skin
2. Initial Assessment
Initial assessment adalah proses evaluasi secara cepat
padapenderita gawat darurat yang langsung diikuti dengan
tindakan resusitasi.
a. Primary Survey (ABCD)
b. Secondary Survey
Secondary survey adalah pemeriksaan teliti yang dilakukan dari
ujung rambut sampai ujung kaki (head to toe), termasuk
penilaian nyeri.
3. Penilaian CUPS Pediatric
4. Neonatal Resuscitation/CPR
Tujuan akhir resusitasi cairan pada anak adalah dengan
secepatnya mengganti volume sirkulasi (volume darah seorang
anak diperkirakan sekitar 80 mL/kg berat badan).
5. Pedoman ALS
Asistol atau PEA
Menilai jalan dan mulai CPR
Intubasi dan ventilasi dengan oksigen
Pertimbangkan kemungkinan hipoksia, hipovolemia, hipotermia,
hyperkalemia, hypokalemia, tamponade, tension pneumothoraks,
toksin/racun/obat atau tromboemboli dan obati jika ada
Bradikardi
Menilai jalan napas dan berikan oksigen
Intubasi jika kesadaran menurun
Mulai CPR jika HR <60 x/menit
VF or pulselessVT
Defribilasi hingga 3 kali yang diperlukan
2j/kg 4j/kg 4j/kg
Mulai CPR, intubasi, ventilasi dengan O2
Resusitasi Cairan pada beberapa kasus
trauma
A. Trauma Kepala
Cairan intravena : pertahankan status cairan euvolemik,
hindari dehidrasi, jangan menggunakan cairan hipotonis /
glukosa.
Koma barbiturat (guideline): koma barbiturat dilakukan
pada pasien dengan peningkatan tekanan intrakranial yang
refrakter tanpa cedera difus, autoregulasi baik dan fungsi
kardiovaskular adekuat.
Kortikosteroid: Tidak direkomendasikan penggunaan
glukokortikoid untuk menurunkan tekanan intrakranial baik
dengan methyl prednisolon maupun dexamethason.
NUTRISI (guideline): dalam 2 minggu pertama pasien
mengalami hipermetabolik, kehilangan kurang lebih 15% berat
badan tubuh per minggu.
Terapi prevensi kejang (guideline): pada kejang awal dapat
mencegah cedera lebih lanjut, peningkatan TIK, penghantaran
dan konsumsi oksigen, pelepasan neuro transmiter yang dapat
mencegah berkembangnya kejang onset lambat (mencegah efek
kindling).
B. Trauma Abdomen
Trauma abdomen pada anak seringkali disertai dengan
trauma yang majemuk maka penilaian awal pada setiap trauma
abdomen dilakukan sebagaimana penolong menghadapi pasien
degan trauma majemuk.
Penilaian, triase dan pengelolaan awal tersebut sebagai
tindakan resusitasi mengikuti prinsif yang sama dengan trauma
pada dewasa yaitu sesuai prosedur yang telah ditetapkan pada
Advanced Trauma Life Support (ATLS). Tujuan utama resusitase
dan triase adalah untuk memulihkan atau mempertahankan
oksigenasi yang adekuat pada jaringan.
TERIMA KASIH,BYE

You might also like