Professional Documents
Culture Documents
Embrio berkembang
sebelum mancapai
RUPTUR/ KEHAMILAN kavum uetri
Abortus EKTOPIK Terjadi implantasi
dimanapun
KET
Setelah tempat nidasi tertutup telur dipisahkan dari lumen tuba oleh
lapisan jaringan yang menyerupai lapisan desidua (pseudocapsularis)
Interkolumner:
Telur bernidasi antar 2 jonjot endosalping (telur masuk ke dalam lapisan
otot tuba) karena tuba tidak mempunyai desidua.
1. Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi
Implantasi kolumner vaskularisasi kurang ovum yang dibuahi cepat mati resorbsi
total penderita tidak mengeluh apa-apa haid terlambat untuk beberapa hari.
2. Abortus ke dalam lumen tuba (lebih sering pada kehamilan pars ampularis)
Pembukaan pembuluh-pembuluh darah oleh villi khorialis pada dinding tuba di tempat
implantasi
lepasnya mudigah dari dinding tersebut dan robeknya pseudokapsularis.
Pelepasan menyeluruh mudigah dan selaput dikeluarkan dalam lumen tuba lalu
didorong oleh darah ke arah ostium tuba abdominal.
Sering pada kehamilan pars ismika, biasanya pada kehamilan muda (sebelum minggu ke-12)
dinding tuba disini tipis
Ruptur pars interstisialis, pada kehamilan lebih lanjut (kadang-kadang baru pada bulan ke-4)
lapisan otot tebal.
Faktor penyebab: penembusan trofoblast dan villi khorialis ke lapisan muskularis tuba
(interkolumnar) peritoneum
Abortus dalam ostium tuba tersumbat ruptur sekunder, kadang di arah ligamentum latum
hematoma intraligamenter, jika janin terus hidup kehamilan intraligamenter
Ruptur rongga perut: seluruh janin dapat keluar tuba. Janin yang keluar dari tuba masih
diselubungi kantong amnion & plasenta. Tumbuh dalam rongga perut (kehamilan abdominal
sekunder). Plasenta tuba akan meluaskan implantasi ke jaringan sekitar (sebagian uterus,
ligamentum latum, dan usus)