Professional Documents
Culture Documents
AN
Usia : 25 tahun Keluhan Utama
Alamat : Cianjur Lemas dan pusing
Pekerjaan : Karyawan
sejak 1 bulan lalu
Status : Menikah
Agama : Islam
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan lemas dan pusing sejak 1
bulan SMRS. Keluhan ini disertai dengan wajah dan kulit yang terlihat pucat.
Pasien juga mengeluhkan sesak. Sesak dirasakan hilang timbul dan biasanya
timbul kapan saja. Sesak tidak disertai dengan bunyi ngik-ngik, biasanya
sesak menghilang bila beristirahat. Sesak dirasakan memberat sejak 2 minggu
SMRS. Keluhan seperti pingsan, demam, mual dan muntah disangkal. Pasien
mengeluhkan bahwa sering BAB berdarah, darah berwarna merah segar dan
biasanya darah menetes. Pada bagian anus jg pasien mengaku terdapat
benjolan dengan ukuran 1 cm yang kadang-kadang timbul dan kadang-
kadang hilang. Biasanya benjolan pada anus tersebut timbul bila pasien
BABnya keras. BAK tidak ada keluhan. Riwayat mengkonsumsi jamu, obat-
obat warung dan setelan disangkal.
Riwayat Riwayat asma (-)
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah
Glukosa Darah 46 70 - 110 mg%
Puasa
Fungsi Hati
AST (SGOT) 30 15 37 U/L
ALT (SGPT) 19 14 59 U/L
Fungsi Ginjal
Ureum 15.7 10 50 mg%
Kreatinin 0.7 0.5 1.0 mg%
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
URINE
Urin Rutin
Kimia Urine
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
Berat jenis 1.010 1.013 1.030
pH 7.0 4.6 8.0
Nitrit Negatif Negatif
Protein urin Negatif Negatif mg/dL
Glukosa (Reduksi) Normal Normal mg/dL
Keton Negatif Negatif mg/dL
Urobilinogen Normal Normal UE
Bilirubin Negatif Negatif mg/dL
Eritrosit Negatif Negatif /L
Lekosit Negatif Negatif /L
Mikroskopi
Lekosit 12 1-4 /LPB
Eritrosit Negatif 0-1 /LPB
Epitel 0-1
Kristal Negatif Negatif
Silinder Negatif Negatif /LPK
Lain-lain Negatif Negatif
IMUNOSEROLOGI
Feritin 42 12 - 300 ng/mL
12 Maret 2017
EKG
Tanggal S O A P
13-03-2017 lemas, nyeri ulu hati, Kes : CM Haematochezia 1. Ivfd Nacl 0.9 %
BAB keras, berdarah TD : 120/70 ec dd/hemoroid 1000cc/ 24 jam
sedikit (+) N : 88 x/m interna, 2. Transfusi PRC 2
S : 36,7 oC Anemia labu/ hari target
RR : 18 x/m trombositosis ec Hb > 8
Mata : ca +/+, si -/- perdarahan GI 3. Kalnex 3 x 1
Leher : JVP tidak 4. Vit. K 3 x 1
meningkat 5. Metronidazole 3
Cor : BJ I dan II x 500mg
normal, murmur -, 6. Konsul bedah
gallop
Pulmo : VBS kanan =
kiri, wh -/-, rh -/-
Abd :BU +, NT
epigastrium (+)
Eks : akral hangat,
edema (-)
13 Maret 2017 , Hematologi
Hemoroid interna
Non InvasiveTreatment
Diperuntukan bagi penderita dengan keluhan minimal.Yang disampaikan
meliputi
a. Nasehat
jangan mengedan terlalu lama
mengkonsumsi makanan yang berserat tinggi
membiasakan selalu defekasi, jangan ditunda
minum sekira 8 gelas sehari5
b. Obat-obatan vasostopik
Obat Hydroksyethylen kombinasi Diosmin dan Hesperidin (ardium) yang
Ardium diberikan 3x2tab selama 4 hari kemudian 2x2 selama 3 hari dan
selanjutnya1x1tab.
Anemia adalah penurunan massa eritrosit (red cell
mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk menghantarkan oksigen yang cukup ke
jaringan perifer (penurunan oxygen carrying
capacity)
Bakta, I Made. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Pendekatan terhadap Pasien Anemia. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Anemia didefinisikan sebagai keadaan dimana kadar
hemoglobin <14 mg/dL atau hemtokrit <40% pada pria, atau
<12 mg/dL dan <38% pada wanita.
Bakta, I Made. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Pendekatan terhadap Pasien Anemia. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Anemia MCV <80 fl
Hipokromik MCH <27
Mikrositer pg.
Bakta, I Made. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Pendekatan terhadap Pasien Anemia. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
MORFOLOGI DEFINISI PENYAKIT
1 Anemia Normositik normokrom Dimana ukuran dan 1. kehilangan darah akut,
bentuk eritrosit normal 2. hemolysis, penyakit kronik
serta mengandung termasuk infeksi
Hemoglobin dalam jumlah 3. Gangguan endokrin
normal (MCV dan MCHC 4. Gangguan ginjal
normal atau normal 5. Kegagalan sumsum tulang
rendah ) (aplasia)
2 Anemia Makrositik normokrom Ukuran eritrosit lebih besar Gangguan atau terhentinya sintesis
dari normal dan asam nukleat DNA seperti yang
nomokrom berarti ditemukan pada :
konstentrasi Hb normal 1. defisiensi besi
(MCV meningkat ; MCHC 2. Defisiensifolat.
normal )
3 Anemia Mikrositik hipokrom Mikrositik berarti kecil, 1. anemia defisiensi besi
Hipokrom berarti 2. Keadaan sideroblastik
mengandung jumlah Hb 3. Kehilangan darah kronik
kurang (MCV dan MCHC 4. Penyakit thalassemia
kurang)
Keterangan :
MCV = Mean corpuscular volume (hemoglobin eritrosit rata-rata)
MCHC = Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata)
MCH = Mean Corpuscular Hemoglobin (Hemoglobin eritrosit rata-rata)
Sindrom anemia terdiri dari:
Rasa lemah, lesu, cepat lelah,
Telinga mendenging (tinnitus),
Mata berkunang-kunang,
Kaki terasa dingin,
Sesak nafas dan dispepsia.
Pada pemerikaan,:
Pasien tampak pucat yang mudah dilihat pada
konjungtiva, mukosa mulut , telapak tangan dan
jaringan di bawah kuku.