Professional Documents
Culture Documents
LILIANI PRAMITA
611 11 029
PEMBIMBING;
dr. Laila Sari, Sp.KJ
Definisi
Putus Obat adalah sekumpulan gejala yang terjadi ketika pecandu atau
seorang individu melakukan penghentian pengunaan obat karena
kecanduan atau ketergantungan yang sudah lama digunakan.
Sindroma putus obat adalah sekumpulan gejala klinis yang terjadi sebagai
akibat menghentikan zat atau mengurangi dosis obat yang persisten
digunakan sebelumnya .
Pecandu yang mengalami gejala putus obat akan merasakan sakit dan
dapat menunjukkan banyak gejala, seperti sakit kepala,diare atau gemetar
(tremor) dan gejala lainnya.
Efek samping obat ini bisa ringan (pusing, mual atau gatal) dan bisa sangat
berbahaya, merusak organ hati (hepatotoksik), merusak ginjal
(neprotoksik) atau berpotensi menimbulkan sel kancer (carcinogenic)
NAPZA
(Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif)
NARKOTIKA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika Alkohol Psikotropika
dan Zat Adiktif lainnya. Kalau dijabarkan satu persatu maka
Narkotika menurut UU no 22 tahun 1997 adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Narkotika digolongkan menjadi golongan
opioid, kanabis, dan kokain.
ALKOHOL
Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang
diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung
karbohidrat dengan cara fermentasi dan distilasi atau fermentasi
tanpa distilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih
dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun
yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan etanol
atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung
etanol.
PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Psikotropika menurut Undang-undang Nomor 5
tahun 1997 meliputi ectasy, shabu-shabu, LSD, obat
penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti psikosis.
ZAT ADIKTIF
Zat Adiktif Lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau
psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan
ketergantungan. Zat adiktif lain termasuk inhalansia
(aseton, thinner cat, lem, nikotin, kafein).
NAPZA yang sering disalahgunakan antara
lain adalah :
1. Alkohol : Semua minuman beralkohol.
2. Opioida : heroin, morfin, pethidin.
3. Kanabinoida : Ganja.
4. Sedativa/hipnotika : obat penenang/obat tidur.
5. Kokain : daun koka, serbuk kokain.
6. Stimulansia lain, termasuk kafein, ectasy, dan shabu-
shabu.
7. Halusinogenika : LSD, mushroom, mescalin.
8. Tembakau (mengandung nikotin).
9. Pelarut yang mudah menguap seperti aseton dan lem.
Bila seseorang menggunakan NAPZA maka akan dijumpai
gejala intoksikasi yaitu gejala dimana NAPZA tersebut bekerja
dalam susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan
memori, perilaku, kognitif, alam perasaan, dan kesadaran.
Getah buah :
Daun : Papaver sommiverum
Erythroxylum coca
Koka (Candu, morfin,
putaw, heroin, kodein)
Nicotiana sp
Tembakau
Cannabis sativa
Dipakai dalam
bentuk : Dipakai dalam
bentuk : Dipakai dalam Dipakai dalam
lintingan rokok bentuk : bentuk : irisan
Gejala pemakaian : tembakau dalam
Gejala pemakaian : Gejala pemakaian : rokok
gembira,
gembira, suka bicara,
tertawa Gejala pemakaian :
tertawa tanpa gembira
berlebihan, gelisah,
sebab, santai, berlebihan dan
bicara sendiri mengamuk,
lemah, bicara gaduh, gelisah,
,cenderung mengantuk,
sendiri detak jantung
berbuat malas, daya pikir
mengantuk, meningkat,
kerusuhan, menurun, bicara
menguap, susah demam, nyeri
mual, susah bab, dan tindakan
tidur, perut, mual dan
pupil mengecil, lambat.
pengendalian muntah.
nafas berat
diri kurang.
GANJA OPIUM KOKAIN NIKOTIN
Gejala putus
pemakaian : Gejala putus
Gejala putus sering menguap, pemakaian :
pemakaian : sukar kepala berat, mata Gelisah, sukar tidur,
tidur, hiperaktif, basah, hidung gemetar, muntah,
hilang nafsu berair, hilang berkeringat, denyut
nadi cepat Gejala putus
makan nafsu makan,
lekas lelah, pemakaian :
Gejala OD
Gejala OD menggigil, dan pemakaian : Pusing, sulit
kejang
pemakaian : Gelisah, bepikir
pengendalian diri
Ketakutan, daya Gejala OD turun, mengguman
pikir turun, pemakaian : tak jelas,
denyut nadi tak Tertawa tak wajar, sempoyongan, suka
teratur, dan kulit lembab, bertengkat, turun
kesadaran, pingsan
gangguan jiwa napas pendek,
dan tersengal
ALKOHOL
Diperoleh dari proses peragian / fermentasi
sejumlah bahan.
Bahan yang bisa menghasilkan alkohol : beras
ketan, singkong, perasan anggur
Fungsi utama : mensterilkan alat2 kedokteran
Gejala pemakaian alkohol :
Gembira
Pengendalian diri turun (keseimbangan tubuh)
Muka kemerahan
Gejala Putus Alkohol :
o Hiperaktifitas otonomik (berkeringat, denyut nadi
melebihi 100), peningkatan tremor tangan.
o Insomnia.
o Mual atau Muntah.
o Agitasi Psikomotor.
o Kecemasan.
o Kejang.
o Halusinasi atau ilusi penglihatan, pendengaran,
perabaan.
PSIKOTROPIKA
Amphetamine merupakan zat yang adiktif.
Jenis obat-obatan yang tergolong kelompok amphetamine adalah :
dextroamphetamine (Dexedrin), methamphetamine dan methylphenidate
(Ritalin).
Obat tersebut beredar dengan nama jalanan : crack, ecstasy, ice,
crystal meth, speed, shabu-shabu.
ecstasy Shabu-shabu
Amphetamine
Rokok