You are on page 1of 23

Eritroderma

DEFINISI ERITRODERMA
Kelainan kulit yang ditandai dengan adanya
eritema universalis (90-100%)
biasanya disertai skuama tidak mutlak
harus ada

Bila eritemanya antara 50-90% dinamakan pre-


eritroderma.
EPIDEMIOLOGI
Insidens eritroderma sangat bervariasi.
Sering pada pria dengan rasio 2 : 1 sampai 4 :
1, dengan onset usia rata-rata > 40 tahun
Insiden eritroderma makin bertambah seiring
dengan meningkatnya insiden psoriasis
PATOFISIOLOGI

Masih belum jelas


Kemungkinan berbagai sitokin berperan
ETIOLOGI

GOLONGAN I:
Eritroderma akibat alergi obat biasanya secara sistemik

GOLONGAN II:
Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit

GOLONGAN III:
Eritroderma akibat penyakit sistemik termasuk keganasan
GOLONGAN I
Eritroderma akibat alergi obat
biasanya secara sistemik
Onset timbulnya penyakit bervariasi segera s/d 2 mgg
Bila ada obat lebih daripada satu:
tersangka penyebabnya obat yang paling sering
menyebabkan alergi
Gambaran klinis:
Eritema universal
Akut: tidak terdapat skuama
Stadium penyembuhan: timbul skuama.
GOLONGAN II
Eritroderma akibat perluasan
penyakit kulit Disebabkan oleh
penyakitnya
sendiri

Pengobatan yang
Psoriasis terlalu kuat
Yang
sering (co: topikal ter
terjadi dengan
Penyakit Leiner konsentrasi
terlalu tinggi)
Psoriasis Eritrodermik
menahun dan residif
kelainan kulit berupa:
skuama berlapis-lapis dan kasar
di atas kulit yang eritematosa dan
sirkumskrip.
umumnya eritema yang tidak
merata.
Pada tempat predileksi psoriasis
kelainan lebih eritematosa dan Psoriasis Eritrodermik
agak meninggi daripada
sekitarnya, skuama >> tebal.
Kuku dicari apakah
ada pitting nail berupa
lekukan miliar
(tidak patognomonis
untuk psoriasis)
Pitting nail pada psoriasis

Untuk yang hanya terlihat eritema universal dan


skuama (tanda-tanda psoriasis tidak tampak)
pemberian kortikosteroid eritroderma
berkurang tanda-tanda psoriasis tampak
Penyakit Leiner
Sinonim: Eritroderma Deskuamativum
Etiologi:
belum diketahui pasti
Umumnya disebabkan oleh dermatitis seboroik yang
meluas karena pada pasien hampir selalu terdapat
kelainan yang khas untuk dermatitis seboroik.
Usia penderita: antara 4 s/d 20 minggu.
Keadaan umum: baik, biasanya tanpa keluhan.
Kelainan kulit: eritema universal disertai skuama
yang kasar.
Penyakit Leiner
GOLONGAN III
Eritroderma akibat penyakit sistemik
termasuk keganasan

Termasuk di dalam golongan ini Sindrom


Sezary
Sindrom Sezary
Penyakit ini termasuk limfoma, ada yang
berpendapat merupakan stadium dini mikosis
fungoides.
Penyebab:
belum diketahui
diduga berhubungan dengan infeksi virus HTLV-V
dan dimasukkan ke dalam CTCL (Cutaneus T-Cell
Lymphoma).
Yang diserang: orang dewasa (mulainya
penyakit pada pria rata-rata umur 64 tahun,
pada wanita 53 tahun)
Ditandai dengan:
eritema berwarna merah
membara yang universal
disertai skuama dan rasa
sangat gatal
infiltrat pada kulit
edema Sindrom Sezary

Pada sepertiga s/d setengah pasien didapati:


splenomegali, limfadenopati superficial,
alopesia, hiperpigmentasi, hiperkeratosis
palmaris dan plantaris, kuku-kuku yang distrofik.
Pemeriksaan laboratorium:
sebagian besar kasus menunjukkan leukositosis (rata-
rata 20.000/mm)
terdapat limfosit atipik disebut sel Sezary. Sel ini
besarnya 10-20 mikro, mempunyai sifat yang khas
diantaranya intinya homogen, lobular, dan tak teratur.
terdapat dalam darah, KGB, dan kulit.
Biopsi pada kulit terdapat infiltrat pada dermis bagian
atas dan terdapatnya sel Sezary.
Disebut sindrom Sezary jika jumlah sel Sezary yang beredar
1000/mm3 atau >10% sel-sel yang beredar.
Bila jumlah sel tersebut <1000/mm3 dinamai Sindrom Pre-
Sezary.
PENGOBATAN
GOLONGAN I
Obat tersangka sebagai kausanya segera
dihentikan.
Kortikosteroid: Prednison 4x10 mg

Penyembuhan terjadi cepat, umumnya dalam


beberapa hari-beberapa minggu.
GOLONGAN II
Kortikosteroid:
Dosis mula: Prednisone 4x10 mg 4x15 mg sehari
Penyakit Leiner: Prednison 3x1-2 mg sehari.
Jika eritroderma terjadi akibat pengobatan dengan ter
pada psoriasis obat tersebut harus dihentikan.
Eritroderma karena psoriasis Etretinat 1mg/kgBB
Lama penyembuhan golongan II bervariasi beberapa
minggu s/d beberapa bulan tidak secepat golongan I
Pada pengobatan dengan kortikosteroid jangka lama (>1
bulan) lebih baik digunakan metilprednisolon
daripada prednison dengan dosis ekuivalen efeknya
lebih sedikit
GOLONGAN III
Sindrom Sezary:
Kortikosteroid:
Prednisone 30 mg/hari, atau
Metilprednisolon dengan dosis ekuivalen (24
mg/hari)
Sitostatik: biasanya digunakan klorambusil dengan
dosis 2-6 mg sehari
Eritroderma kronis: ditambah diet tinggi
protein
Emolien: untuk mengurangi radiasi akibat
vasodilatasi oleh eritema, misalnya dengan
salep lanolin 10% atau krim urea 10%
PROGNOSIS
Golongan I
Baik, penyembuhan cepat
Etiologi tidak diketahui
Pengobatan kortikosteroid hanya mengurangi
gejala pasien bisa jadi ketergantungan
kortikosteroid
Sindrom Sezary
Buruk. Pasien meninggal biasanya disebabkan
infeksi atau penyakit berkembang jadi mikosis
fungoides

You might also like