You are on page 1of 22

PNEUMONIA

WINTA ASISIE SALAKA


DEFINISI....

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai


parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis
yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli,
serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan
gangguan pertukaran gas setempat (Dahlan, 2007).
EPIDEMIOLOGI....

Pneumonia merupakan salah satu penyakit


infeksi pd anak yg sangat serius. Di Indonesia,
insiden pneumonia komunitas meningkat tajam
dari 5 per 10.000 penduduk tahun 1990 menjadi
212,6 per 10.000 penduduk pada tahun 1998.
Pneumonia dpt menimbulkan kematian tutama
pd balita. Berdasarkan data dari SEAMIC Health
Statistic 2001, menyebutkan bahwa influenza dan
pneumonia merupakan penyebab kematian
nomor 6 di Indonesia.
BERDASARKAN MIKROORGANISME
PENYEBAB

Infeksi Bakteri Infeksi Atipikal Infeksi Jamur

Streptococcus pneumoniae Mycoplasma pneumoniae Aspergillus


Haemophillus influenza Legionella pneumophillia Histoplasmosis
Klebsiella pneumoniae Coxiella burnetii Candida
Pseudomonas aeruginosa Chlamydia psittaci Nocardia
Gram-negatif (E. Coli)

Infeksi Virus Infeksi Protozoa Penyebab Lain


Influenza Pneumocytis carinii Aspirasi
Coxsackie Toksoplasmosis Pneumonia lipoid
Adenovirus Amebiasis Bronkiektasis
Sinsitial respiratori Fibrosis kistik
KLASIFIKASI
BERDASARKAN LETAKNYA/PREDILEKSI

Pneumonia LOBARIS
Pneumonia yang terjadi pada satu lobus atau segmen,
kemungkinan sekunder disebabkan oleh adanya obstruksi
bronkus misalnya pada aspirasi benda asing, atau adanya
proses keganasan. Sering pada pneumonia bacterial, jarang
pada bayi dan orang tua
BRONKOPNEUMONIA (Pneumonia Lobularis)

Ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrate pada


lapangan paru. Dapat disebabkan oleh bacteri maupun virus.
Sering pada bayi dan orang tua
Pneumonia INTERSTISIAL (Bronkiolitis)

Radang pada dinding alveoli (intertisium), peribronkhial dan


jaringan interlobular
GEJALA KLINIS....

Adanya batuk dengan dahak mukoid


Sesak napas
Napas cepat,
Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam,
Demam,
sianosis
PATOGENESIS....
INFEKSI

reaksi peradangan
STADIUM I
Dilatasi Dan Kongesti Kapiler KONGESTI
( 4-12 JAM )

disusul dengan infiltrasi sel-sel PMN,
fibrin dan eksudasi eritrosit
STADIUM II
HEPATISASI MERAH
Konsolidasi
( 48 JAM BERIKUTNYA )

STADIUM IIIoDeposisi fibrin semakin bertambah
HEPATISASIoTerdapat fibrin dan leukosit PMN di
KELABU
alveoli
( 3-8 HARI )
oTerjadi proses fagositosis yang cepat

STADIUM IVterjadi resolusi dengan banyak bakteri yang
RESOLUSI mati, leukosit, dan alveolar makrofag
( 8-11 HARI )
DIAGNOSIS
ANAMNESIS

Pasien mengeluh keadaan demam

Menggigil

Suhu tubuh meningkat sampai dapat > 40 derajat

batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang


disertai darah

sesak napas

nyeri dada
PEMERIKSAAN FISIK

Pada pemeriksaan dada tergantung luas lesi di paru.

Pada Inspeksi : Terlihat bagian dada yang sakit tertinggal


waktu bernapas

Pada palpasi : Fremitus dapat mengeras

Pada perkusi : Redup

Pada Auskultasi : Terdengar suara napas bronkovesikuler


sampai bronchial, dapat disertai ronkhi basah halus yang
kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

LABORATORIUM
- Leukositosis umumnya menandai adanya infeksi bakteri;
- leukosit normal atau rendah infeksi virus.
- mikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak
terjadi respons leukosit, orang tua, lemah.
- leukopenia menunjukkan depresi imunitas, misalnya
neutropenia pada infeksi kuman Gram negative atau S.
Aureus pada pasien dengan keganasan dan gangguan
kekebalan
- peningkatan LED

- Kultur darah : dapat positif 20-25 % pada penderita


yang tidak diobati

- Analisis Gas Darah : menunjukkan hipoksemia dan hipokarbia,


pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.

- Pemeriksaan Dahak, Kultur Darah dan Serologi (Untuk


menentukan diagnosis etiologi)
GAMBARAN RADIOLOGI

Dengan foto toraks (posisi PA/Lateral) merupakan


pemeriksaan penunjang utama untuk menegakkan diagnosis.

Gambarannya berupa :

Dapat berupa infiltrate sampai konsolidasi dengan air


bronchogram, penyebaran bronkogenik dan intertisial serta
gambaran kaviti.
PENATALAKSANAAN

WHO menganjurkan penggunaan antibiotika


untuk pengobatan pneumonia, yakni dalam
bentuk tablet atau sirup (kotrimoksazol,
amoksisilin, ampisilin ) atau dalam bentuk
suntikan intramuskuler (prokain penisilin).

Prokain Penisilin diberikan 1 kali sehari selama 5


hari IM dengan dosis:
2 bulan - < 6 bulan 300.000 unit
6 bulan - < 3 tahun 600.000 unit
4 tahun - < 5 tahun 750.000 unit
Umur atau Kotrimoksazol Amoksisilin
Berat Beri 2 kaki sehari selama 3 hari Beri 2 kali sehari
Badan selama 3 hari

Tablet Tablet Sirup / 5 Kaplet Sirup /


Dewasa Anak ml 500 mg 5ml
(80 mg (20 mg ( 40 125 mg
Tmp. + 400 Tmp. + mg Tmp.
mg Sfz ) 80 mg + 200 mg
Sfz. ) Sfz.)

2- < 4 bln 1 2,5 ml 5 ml


4- < 6 kg 0,5 1 sendok
sendok takar
takar

4- < 12 bln 2 5 ml 10 ml
6- < 10 kg 1 sendok 2 sendok
takar takar

1- < 3 th 2,5 7,5 ml 2/3 12,5 ml


10- < 16 kg 1,5 2,5
sendok sendok
takar takar

3- < 5 th 1 3 10 ml 3/4 15 ml
10- < 19 kg 2 sendok 3 sendok
takar takar
Pengobatan Demam
Demam tidak tinggi (< 38.50C)
Beri cairan lebih banyak.

Demam tinggi (>38,5OC)


Beri parasetamol tiap 6 jam smp demam reda.

UMUR atau TABLET 500 mg TABLET 100 mg SIRUP 120


BERAT mg/5 ml

2 BULAN-<6 1/8 1/2 2.5 ml


BULAN sendok takar
(4 - <7 Kg)

6 BULAN-<3 1/4 1 5 ml
TAHUN 1 sendok takar
(7 - <14 Kg)

3 TAHUN-5 1/2 2 7.5 ml


TAHUN 1 sendok
(14 - 19 Kg) takar
WHEEZING
Dengan distress pernafasan - Beri bronkhodilator kerja
cepat
- Rujuk segera
Tanpa distress pernafasan - Beri bronkhodilator oral u/ 3
hari
- Rujuklah bila ada TDDK
BRONKHODILATOR KERJA CEPAT- Obati tanda lain yang
tampak
SALBUTAMOL NEBULISASI DOSIS

5 mg/ml 0.5 ml Salbutamol + 2.0 ml NaCl

SALBUTAMOL ORAL 3 KALI SEHARI SELAMA 3 HARI


UMUR atau BB TABLET 2 mg TABLET 4 mg
2 Bln < 12 Bln (<10 1/4
Kg)
1 Th < 5 Th (10 19 1 1/2
Kg)
Pemberian Oksigen
Indikasi pengobatan dengan oksigen:
Sianosis sentral (kebiruan pada wajah di sekitar mulut
dan hidung)
Merupakan gejala klinik yg terpenting sebagai tanda
hipoksemia (kekurangan oksigen dlm darah). Tetapi
sianosis muncul lambat sehingga relatif kurang sensitif.
Tidak dapat minum
Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam yang kuat
Frekuensi napas lebih dari 70 kali/menit pada anak 2
bulan - <5 tahun
Merintih/grunting pada bayi berumur <2 bulan
Kegelisahan (yang membaik dengan pemberian oksigen)

Alat yang direkomendasikan untuk pemberian oksigen pada


bayi/anak adalah melalui selang hidung (nasal prong).
Pada bayi prematur untuk menghindari pemberian oksigen
terlalu banyak karena dapat mengakibatkan kebutaan.
KOMPLIKASI....
Dpt terjadi komplikasi pneumonia ekstrapulmoner, misalnya
pada pneumonia pneumococcus dengan bakterimia :
Meningitis
Arthitis
Endokarditis
Perikarditis
Peritonitis
Empiema

Bisa juga dijumpai komplikasi ekstrapulmoner non-


infeksius, antara lain :
Gagal ginjal
Gagal jantung
Emboli paru
Infark paru
Infark miokard akut

You might also like

  • Tonsil
    Tonsil
    Document13 pages
    Tonsil
    ruthmindosiahaan
    No ratings yet
  • Eritroderma
    Eritroderma
    Document23 pages
    Eritroderma
    della oktaviani
    No ratings yet
  • Infeksi Saluran Pernafasan Akut
    Infeksi Saluran Pernafasan Akut
    Document8 pages
    Infeksi Saluran Pernafasan Akut
    B'cute Damia
    No ratings yet
  • NEURODERMATITIS
    NEURODERMATITIS
    Document14 pages
    NEURODERMATITIS
    della oktaviani
    No ratings yet
  • SKIZOFRENIA
    SKIZOFRENIA
    Document16 pages
    SKIZOFRENIA
    AnemiaHemolytic
    No ratings yet
  • Thanatology
    Thanatology
    Document36 pages
    Thanatology
    della oktaviani
    No ratings yet
  • Data HIPERLIPIDEMIA PENTING PDF
    Data HIPERLIPIDEMIA PENTING PDF
    Document61 pages
    Data HIPERLIPIDEMIA PENTING PDF
    della oktaviani
    No ratings yet
  • Anatomi
    Anatomi
    Document14 pages
    Anatomi
    Ermanto D'Phytoxz
    No ratings yet
  • Della
    Della
    Document15 pages
    Della
    della oktaviani
    No ratings yet
  • Pembahasan GAD Ujian
    Pembahasan GAD Ujian
    Document16 pages
    Pembahasan GAD Ujian
    Patricia Oktaviani Simanungkalit
    No ratings yet
  • Visum Et Repertum
    Visum Et Repertum
    Document24 pages
    Visum Et Repertum
    della oktaviani
    No ratings yet
  • Format Visum Hidup
    Format Visum Hidup
    Document3 pages
    Format Visum Hidup
    della oktaviani
    No ratings yet
  • Karsinoma Sel Basal
    Karsinoma Sel Basal
    Document14 pages
    Karsinoma Sel Basal
    Christover Firstnando Saragih Simarmata
    No ratings yet
  • Ca Ovarium
    Ca Ovarium
    Document4 pages
    Ca Ovarium
    della oktaviani
    No ratings yet
  • Dafpus Ca Ovarium
    Dafpus Ca Ovarium
    Document1 page
    Dafpus Ca Ovarium
    della oktaviani
    No ratings yet
  • Keloid, Parut & Kontraktur
    Keloid, Parut & Kontraktur
    Document18 pages
    Keloid, Parut & Kontraktur
    della oktaviani
    No ratings yet
  • Fimosis
    Fimosis
    Document21 pages
    Fimosis
    Leon L Gaya
    No ratings yet
  • Muliasari A
    Muliasari A
    Document32 pages
    Muliasari A
    Arin Nur Khomsah
    No ratings yet
  • Trauma Jantung
    Trauma Jantung
    Document42 pages
    Trauma Jantung
    della oktaviani
    No ratings yet
  • Vulnus
    Vulnus
    Document16 pages
    Vulnus
    delviastri_widyana
    No ratings yet
  • Contoh Kasus Flap
    Contoh Kasus Flap
    Document11 pages
    Contoh Kasus Flap
    della oktaviani
    No ratings yet
  • Tugas Jiwa Cecep
    Tugas Jiwa Cecep
    Document15 pages
    Tugas Jiwa Cecep
    Cecep Kurnia S
    No ratings yet
  • AGD
    AGD
    Document74 pages
    AGD
    talithanr
    No ratings yet
  • Lung Cancer
    Lung Cancer
    Document17 pages
    Lung Cancer
    gresia
    No ratings yet
  • Tumor Kulit
    Tumor Kulit
    Document60 pages
    Tumor Kulit
    Nurul Nadia Marzuki
    No ratings yet
  • AGD
    AGD
    Document74 pages
    AGD
    talithanr
    No ratings yet
  • Anatomi Ginjal
    Anatomi Ginjal
    Document23 pages
    Anatomi Ginjal
    Dita Nurfitriani
    No ratings yet
  • Anatomi Ginjal
    Anatomi Ginjal
    Document23 pages
    Anatomi Ginjal
    Dita Nurfitriani
    No ratings yet