You are on page 1of 33

CEREBELLUM

HEMORRHAGE
ARIHTA J WULAN GINTING
1215172

Pembimbing : dr. Gamaliel, SpS


IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 49 tahun
Alamat : Cidurian selatan
Pekerjaan : Karyawan
Kawin : Sudah Menikah
Tanggal pemeriksaan : 23 Mei 2016
ANAMNESA
Keluhan Utama : Pusing berputar
Anamnesa Khusus :
Pasien datang dengan keluhan Pusing berputar yang terasa sangat
hebat 3 hari sebelum pasien masuk rumah sakit, keluhan timbul pada
sore hari sesudah pasien pulang kerja, timbul mendadak, terus-
menerus, terasa hebat seperti adanya gempa sehingga pasien tidak
mampu berjalan dan berusaha sampai ke rumah dengan cara
merangkak. Keluhan juga disertai nyeri kepala dari depan hingga ke
bagian belakang kepala yang terasa lebih hebat di bagian belakang
kepala dan badan terasa sedikit lemas, namun tidak disertai adanya
demam, masalah pada penglihatan atau gerakan bola mata, sulit
menelan, sesak nafas.
Keluhan tidak diperingan ataupun diperberat dengan adanya
perubahan posisi tidur.
Pasien menyangkal adanya penurunan kesadaran, riwayat
trauma, kejang, mual, muntah, nyeri ulu hati, telinga
berdenging ataupun gangguan pendengaran. Pasien juga
menyangkal adanya kesemutan, penurunan berat badan,
ataupun riwayat nyeri kepala berulang

RPD : belum pernah mengalami pusing berputar


sebelumnya. Menyangkal adanya riwayat DM, Hipertensi,
maupun Kolesterol.
RPK : tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini.
Alergi : obat (+)
Usaha berobat : -
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
Kesadaran : compos
mentis
Pernafasan : 20x/menit
Tensi : 170/100 mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu : 37.4 0C
BB : 60 kg
TB : 169
Turgor : kembali cepat
Kepala : B/U simetris
PEM. NEUROLOGIK

Penampilan :
Kepala : B/U simetris
Collumna vertebra : skoliosis -, kifosis -, lordosis -, gibus -

Rangsangan meningen / iritasi


radiks
Kaku kuduk :-
Tes Brudzinsky I :-
Tes Brudzinsky II :-
Tes Brudzinsky III :-
Tes Kernig :-
Tes Laseque :-
SARAF OTAK

N I : tidak dilakukan pemeriksaan

N II :
Ketajaman penglihatan : baik
Kampus : baik N V : Sensorik
Fundus okuli : tidak dilakukan Oftalmikus : +/+
Maksilaris: +/+
N III/IV/VI Mandibularis : +/+
Ptosis :- Motorik : baik
Pupil: bulat, isokor, d=3 mm
Refleks cahaya : D +/+, I +/+
Posisi mata : sentral N VII :
Gerakan bola mata : baik, Nistagmus Angkat alis mata : simetris
()
Memejamkan mata : simetris
Plika naso-labialis : simetris
N VIII :
Gerakan wajah: simetris
Pendengaran : baik
Keseimbangan : Romberg (tidak Rasa kecap 2/3 bagian muka lidah :
dilakukan pemeriksaan) baik
N IX/X :
Suara : disfoni
Menelan : disfagi
Arkus farinks: simetris
Uvula : sentral
Kontraksi palatum : tidak
dilakukan N XI :
Refleks farinks : tidak Angkat bahu : simetris
dilakukan
Menengok kanan/kiri : tidak
Rasa kecap 1/3 belakang:
ada kelainan
tidak dilakukan

N XII :
Gerakan lidah : t.a.k
Atrofi :-
Fasikulasi :-
Motorik Sensorik
Ekstremitas atas 5 / 5 Ekstremitas atas : +/+
Ekstremitas bawah 5 / 5 Batang tubuh :+
Normotoni, atrofi , Ekstremitas bawah: +/+
fasikulasi
Gerakan involunter
Cara berjalan/ gait : tidak Koordinasi
dilakukan Cara bicara : disartri
Tremor : t.a.k
Tes telunjuk hidung : t.a.k
Diadochokinesis : t.a.k
Heel to toe : t.a.k
Refleks Fisiologis :
Biceps : +/+
Triceps : +/+
KPR : +/+
APR : +/+

Refleks patologis :
Babinsky : -/-
Chaddock : -/-
Klonus : -
Refleks primitif
Glabella :-
Mencucut mulut : -
Palmo mental :-
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Gula Darah : 266 mg/dl
Tekanan darah saat masuk RS : 170/100 mmHg
Sekarang : 122/65 mmHg

(riwayat gula darah tidak bisa terukur pada saat dirawat)


Keterangan dari pasien : Pemeriksaan gula darah terakhir 1
bulan yang lalu normal

Vertigo Perifer
CT-SCAN TANPA
KONTRAS (13/5/16)
Hematoma cerebelum sinistra dengan ukuran 27,5 x 17 mm,
dengan perifokal edema. Pada spasium akstraaksial tidak
terlihat koleksi cairan patologis atau hematoma
Sinus paranasalis, mastoid dan orbita bilateral tidak ada
kelainan
CT-SCAN TANPA
KONTRAS (21/5/16)
Perdarahan daerah cerebellum kiri menipis (sebagian telah
direabsorpsi) perifokal edema tampak berkurang. Efek
massa berupa kompresi ventrikel 4 dan asimetri sisterna
perimesencephalis juga berkurang, dilatasi cornu temporalis
kiri kanan tidak terlihat lagi (tidak tampak tanda-tanda
Hidrocephalus)
RESUME
Anamnesa
Laki-laki 49th datang ke rs dengan keluhan pusing berputar yang terasa
sangat hebat 3 hari sebelum pasien masuk rumah sakit, keluhan timbul pada
sore hari sesudah pulang kerja, timbul mendadak, terus-menerus, terasa
hebat, ataksia ekstremitas (+). Cephalgia oksipital (+), fatigue (+) febris (-)
dipengaruhi perubahan posisi (-) Trauma (-) penurunan kesadaran konvulsi,
nausea, vomit, nyeri epigastrik, otalgia , baal, deviasi (-) penurunan berat
badan (-) rekuren cephalgia (-)

RPD : Vertigo (-). Hipertensi -, DM -, kolesterol


RPK :-
Alergi : obat (+)
Usaha berobat : -
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran :
Compos mentis Status neurologis :
TTV : R. meningen : -
N. cranialis : dalam batas
N : 88x/menit REIC normal, Nystagmus (-)
R : 20x/menit. Motorik : 5/5, 5/5, normotoni,
atrofi -, fasikulasi
abdominotorakal Sensorik : dalam batas
TD : 170/100 mmHg normal
Tes koordinasi : dalam batas
S : 37.4 C normal
Tes keseimbangan : tidak
Status Interne : dilakukan
dalam batas normal R. fisiologis : +/+
R. patologis : -/-
F. luhur : dalam batas normal
DIAGNOSA

Diagnosa klinik : Perdarahan Intra Serebral


Lokalisasi : Serebellum
Etiologi :-
FR : DM, HT

Diagnosa diferensial : Vertigo Perifer, Tumor Otak


PROGNOSA

Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam: dubia ad malam
VESTIBULOSEREBELUM
Fungsi: posisi dan gerakan kepala, motorik mata & tubuh,
mempertahankan semua posisi dan pada semua gerakan.
Disekuilibirium : sulit berdiri tegas (astasia) dan berjalan
(abasia), gaya berjalan lebar-lebar dan tidak stabil,
menyerupai gaya berjalan orang mabuk (ataksia trunkal)
Heel to toe walking tidak dapat dilakukan. Disebabkan oleh
koordinasi respons otot-otot terhadap gravitasi yang salah
Gangguan okulomotor (nistagmus) kemampuan
mempertahankan tatapan pada objek yang diam atau
bergerak berkurang.
SPINOSEREBELUM
Funsi : mengontrol tonus otot dan mengoordinasi kerja
kelompok-kelompok otot antagonistik, memengaruhi aktivitas
otot-otot antigravitasi dan mengontrol kekuatan gaya yang
diinduksi gerakan.

Lesi lobus anterior dan superior vermis : atksia cara berdiri


(stance/astasia) Romberg dan cara berjalan (gait/abasia)
lebar dan tidak stabil. Hanya di superior vermis : tumit lutut ,
telunjuk hidung dapat dilakukan secara akurat.
Inferior vermis : astasia lebih berat dibandingkan ataksia
gait. Sulit duduk atau berdiri dengan stabil, pada romberg
bergoyang ke belakang dan ke depan tanpa kecenderungan
ke arah tertentu
SEREBROSEREBELUM
Dekomposisi gerakan volunter : gerakan ekstremitar
ataksi, tidak terkoordinasi, dismetria, dinergia,
disdiadokokinesi, intention tremor.
Hipotonia & hiporefleksia
PERDARAHAN
a. Arteri Serebeli superior : ataksia berat (infark
pendunkulus serebelaris superior, astasia, abasia,
kerusakan pada tegmentum pontis defisit sensori
pada setengah ipsilateral wajah dan setengah tubuh
kontralteral)
b. Arteri Serebeli inferior anterior :hemiataksia ipsilateral
nistagmus, defisit n. VII dan n.VIII, oklusi a. Labiriinti
sudden deafness

c. Arteri serebeli inferior posterior


ETIOLOGI INTRACRANIAL
HEMORRHAGE
Trauma
Spontan
Hipertensi (ruptur arteri kecil : ganglia basal, serebelum,
pons)
Amiloid angiopati
Ruptur aneurisma
Ruptur malformasi arteriovenosus
Perdarahan pada tumor
Penggunaan kokain / amfetamin
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko, yang dapat dipengaruhi:
Gangguan tertentu, seperti:
Tekanan darah tinggi ;
Kolesterol Tinggi;
Aterosklerosis (penyempitan arteri akibat penumpukan plak pada dinding batin mereka);
Fibrilasi atrium (gangguan irama jantung);
Kegemukan;
Sindrom metabolik;
Diabetes Tipe 2;
Penyalahgunaan zat;
Masalah dengan sirkulasi darah;
Obat-obatan (misalnya, penggunaan jangka panjang pil KB);

Faktor gaya hidup:


Merokok;
Kurangnya aktivitas fisik;
Diet tinggi natrium dan makanan olahan.
GEJALA
Kurangnya koordinasi anggota badan atau trunk (ataxia);
Kesulitan berjalan, termasuk masalah dengan keseimbangan;
Refleks yang abnormal;
Gempa;
Pusing (perasaan rotasi atau berputar, ketika Anda tidak bergerak);
Mual dan muntah;
Sakit kepala intens;
Masalah Pidato (misalnya, omong kosong) dan kesulitan menelan;
Masalah dengan rasa sakit dan sensasi suhu;
Mendengar masalah;
Masalah penglihatan (misalnya, mata bergerak cepat, dan sulit untuk
mengontrol gerakan mereka);
Masalah mata (misalnya, chuzhenie zrachkom, jatuh kelopak mata);
Penurunan kesadaran.
INDIKASI OPERATIF
Perdarahan >3cm dengan penurunan neurolgis, edema, midline
shifting, ancaman herniasi
Kompresi batang otak/ventrikel/ Hidrocephalus
Lokasi hematoma superfisial
Lokasi dipermukaan akan memiliki prognosa yang lebih baik
dibandingkan lokasi yang dalam. Pada lobar hematom perdarahan
berada pada tepi jaringan otak sehingga merupakan kandidat yang
baik untuk dilakukan operasi. Perdarahan dengan lokasi di
cerebellum memiliki beberapa catatan khusus yaitu :
GCS > = 14 dan volume perdarah < cm : konservatif
GCS < = 13 atau dengan hemato > = 4cm perlu dilakukan evakuasi
hematom
Pasien dengan penekanan batang otak : konservatif
Volume hematoma 30-85ml
Onset < 96jam
Dewasa muda < 50 tahun
Kemunduran klinis
Perdarahan sentral
Defisit neurologis persisten
GCS <13
KONTRA INDIKASI
Perdarahan daerah Pons, medulla oblongata
Penderita usia > 75thn
Gejala neurologis minimal
Kerusakan Jaringan otak sudah terlalu berat
Fungsi batang otak telah hilang
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PROGNOSIS
Volum perdarahan
Perkembangan Hematoma
Penurunan fungsi neurologis dalam 48 jam
Penggunaan antikoagulan oral
Nilai GCS
Usia
Lokasi perdarahan

You might also like