Professional Documents
Culture Documents
JADI
1. Uang negara bersumber dari rakyat/masyarakat.
2. Negara/pemerintah pengelola uang rakyat
HAK MASYARAKAT TERHADAP ANGGARAN
RAKYAT/ NEGARA/
MASYARAKAT PEMERINTAH
1.Pendapatan Daerah
2.Belanja Daerah
3.Pembiayaan
Ketika Anggaran pendapatan
daerah melebihi anggaran
belanja, maka terjadi surplus
anggaran jika sebaliknya maka
daerah mengalami Defisit
oleh karena itu muncul
komponen pembiayaan yang
dimaksudkan untuk menutup
defisit atau memanfaatkan
surplus
PENDAPATAN
I. Pendapatan Daerah
c. Belanja modal
BELANJA DAERAH
2. Belanja pelayananan publik
a. Belanja Administrasi Umum
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Perjalalanan Dinas
Belanja Pemeliharaan
b. Belanja Operasi Pemeliharaan
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Perjalanan Dinas
Belanja Pemeliharaan
c. Belanja Modal
d. Belanja Bagi Hasil Bantuan Keuangan
e. Belanja Tidak Tersangka
1. Jumlah Belanja pelayanan publik
: (II.2)
2. Jumlah Belanja (II.1+II.2)
3. Surplus Defisit=I-II
Analisis Pendapatan
Mengetahui seberapa besar daerah masih
tergantung kepada pemerintah propinsi
maupun pusat dalam pembiayaan
pembangunan
Mengetahui apakah anggaran pemerintah
daerah mengalami surplus atau defisit dan
bagaimana cara pemerintah daerah
mengatasi situasi ini
Bagaimana trend pendapatan daerah dari
tahun ke tahun (turun naik dan seberapa
besarannya)
Dari mana dana Sektor pendapatan mana saja yang
didapatkan? memberikan kontribusi terhadap
pendapatan daerah
Siapa saja yang paling diuntungkan atau
dirugikan dari kebijakan Pemda dalam
menggalang dana pembangunan
Keluaran Analisis pendapatan:
Tujuan :
Mengambarkan profil
belanja Daerah /kota
/ Kabupaten
Memaknai profil
belanja tersebut
Mengidentifikasi
sumber-sumber
pemborosan
Stuktur alokasi APBD
Analisis Umum
Analisis Khusus
Analisis penerima manfaat
Analisis Kronologis (kecenderungan)
Analisis Wilayah
Dll.
1. ANALISIS UMUM :
A. Melakukan komparasi (Perbandingan)
terhadap :
Jumlah belanja antar tahun (komparasi ini bisa
dilakukan untuk tiap item/pos pengeluaran. Pos-
pos yang mengalami peningkatan atau
penurunan yang mencolok perlu menjadi
perhatian dan dianalisis lebih lanjut.
Antar pos belanja (misal : komparasi antara
prosentase belanja untuk pegawai dengan total
belanja, prosentase belanja dengan DAU)
Antara pos penerimaan dengan pos belanja
Antara sektor satu dengan sektor lainnya
Antara desa/kelurahan atau kecamatan
B. Melihat kemana alokasi belanja disalurkan dalam
jumlah paling besar/paling kecil
C. Menemukan ada tidaknya kejanggalan dari
beberapa aspek :
Aspek Hukum :
Menganalisis konsistensi dengan aturan hukum yang berlaku.
Kasus maraknya korupsi yang dilakukan eksekutif dan legislatif
terjadi karena ada pos dan jumlah anggaran yang tidak sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Aspek ekonomi/keuangan :
Kejanggalan yang mungkin ditemukan antara lain :
Alokasi yang lebih besar dari standarisasi indeks dan harga yang
ditentukan (indikasi mark up)
Alokasi ganda (indikasi terjadi duplikasi anggaran)
Alokasi yang berulang setiap tahunnya bagi item yang seharusnya
bertahan lama.
Aspek sosial (keadilan dan kepantasan) :
Langkah-langkahnya :
Bandingkan alokasi untuk kegiatan
dengan penerima manfaat pejabat
dengan kegiatan dengan penerima
manfaat masyarakat miskin. Jika terjadi
ketimpangan alokasi, maka temuan ini
bisa diekspose untuk kepentingan
advokasi.
3. ANALISIS PENERIMA MANFAAT
(BENEFICIARY /GENDER ANALYSIS
RPJMD
KUA tiga tahun terakhir
APBD berikut nota keuangan tiga tahun terakhir
4. Analisis Wilayah
Pemisahan atau pengelompokan proyek-
proyek berdasarkan lokasi wilayah, alokasi
dana, dan tujuan proyek tersebut
kemudian dibandingkan dengan wilayah
lain dari sisi proporsi alokasi dananya,
kemudian dihubungkan dengan dokumen
kebijakan seperti RPJMD, AKU, RUTK dll
untuk melihat konsistensi antara
perencanaan dan penganggarannya.