ASEPSIS

ANAK AGUNG GEDE BAYU APRI BUANA

SEMUA BENTUK TINDAKAN PADA PRAKTEK KEDOKTERAN GIGI KHUSUSNYA DI
BIDANG ILMU BEDAH MULUT SELALU MENSYARATKAN DIPENUHINYA PRINSIP
ASEPSIS DAN TEKNIK PENATAAN KAMAR OPERASI YANG KHUSUS. HAL INI PENTING
UNTUK MENCEGAH INFEKSI YANG TERJADI PASCA OPERASI DAN PENULARAN
SUATU PENYAKIT DARI PASIEN SATU KE PASIEN LAINNYA, SERTA DARI PASIEN KE
OPERATOR MAUPUN SEBALIKNYA.
PENGERTIAN ASEPSIS

ASEPSIS ADALAH SUATU KEADAAN YANG BEBAS MIKROORGANISME. ASEPSIS

TERDIRI DARI :
1. ASEPSIS MEDIS YAITU UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN MIKROORGANISME.
CONTOH TINDAKAN: MENCUCI TANGAN/OBYEK DINYATAKAN TERKONTAMINASI
JIKA MENGANDUNG/DIDUGA MENGANDUNG PATOGEN.
2. ASEPSIS BEDAH DISEBUT JUGA TEHNIK STERIL, MERUPAKAN PROSEDUR UNTUK
MEMBUNUH MIKROORGANISME. STERILISASI MEMBUNUH SEMUA
MIKROORGANISME DAN SPORA, TEHNIK INI DIGUNAKAN UNTUK TINDAKAN
INVASIF.
 TEKNIK ASEPSIS
ADALAH SUATU CARA DAN TINDAKAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENCAPAI
KEADAAN BEBAS KUMAN.
DI BIDANG KEDOKTERAN GIGI, ASEPSIS DI DAERAH RONGGA MULUT HARUS
DIUSAHAKAN SEBAIK MUNGKIN. KEADAAN TERSEBUT JUGA DIUSAHAKAN UNTUK
OPERATOR, ALAT BEDAH YANG DIGUNAKAN, DAN KAMAR BEDAH. HASIL BEDAH
YANG PALING BAIK TIDAK AKAN DICAPAI TANPA KEADAAN YANG ASEPSIS KARENA
UMUMNYA KEGAGALAN BEDAH TERUTAMA BERASAL DARI INFEKSI.
(MANGUNKUSUMO, 1997)
PEMELIHARAAN ALAT
STERILISASI MERUPAKAN PROSES MENGHANCURKAN SEMUA
MIKROORGANISME TERMASUK VIRUS DAN SPORA BAKTERI (PEDERSEN,
1996).

DALAM PRAKTEK, STERILISASI ALAT ADA 3 TINGKATAN YAITU:

1. STERILISASI TINGKAT KRITIS
2. STERILISASI TINGKAT SEMIKRITIS
3. STERILISASI TINGKAT NONKRITIS
1. ALAT KRITIS
ALAT YANG BERKONTAK LANGSUNG DENGAN DAERAH STERIL PADA TUBUH, YAITU
SEMUA STRUKTUR ATAU JARINGAN YANG TERTUTUP KULIT ATAU MUKOSA. ALAT
YANG TERMASUK DALAM KATEGORI INI YAITU JARUM SUNTIK, SKALPEL, ELEVATOR,
BUR, TANG, JARUM JAHIT, DAN PERALATAN UNTUK IMPLANTASI MISALNYA IMPLAN,
BAHAN ALOPLASTIK, DAN BAHAN HEMOSTATIK. ALAT KRITIS SEBAIKNYA
DISTERILISASI DENGAN AUTOKLAF.
 STERILISASI AUTOKLAF MERUPAKAN CARA STERILISASI PEMANASAN
DENGAN UAP BERTEKANAN YANG MERUPAKAN CARA STERILISASI PALING
EFEKTIF. STERILISASI AUTOKLAF PADA SUHU 121OC SELAMA 10 MENIT
NORMALNYA DAPAT MERUSAK SEMUA BENTUK KEHIDUPAN MIKROBIAL
(MULYANTI DAN PUTRI, 2011).
ALAT STERILISASI AUTOKLAF
2. ALAT SEMIKRITIS
ADALAH ALAT YANG BISA BERSENTUHAN TETAPI SEBENARNYA TIDAK
DIPERGUNAKAN UNTUK PENETRASI KE MEMBRAN MUKOSA MULUT. KACA MULUT
DAN ALAT-ALAT LAIN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMERIKSAAN DAN TES
TERMASUK DALAM KATEGORI INI. HANDPIECE YANG DIGUNAKAN DALAM BEDAH
MULUT IDEALNYA BISA DIAUTOKLAF.(PEDERSEN, 1996)
3. ALAT NONKRITIS
ADALAH PERALATAN YANG BIASANYA TIDAK BERKONTAK DENGAN MEMBRAN MUKOSA,
MELIPUTI PENGONTROL POSISI KURSI, KRAN YANG DIOPERASIKAN DENGAN TANGAN,
DAN PENGONTROL KONTAK UNTUK MELIHAT GAMBAR SINAR X. APABILA
TERKONTAMINASI OLEH DARAH, DAN/ATAU SALIVA, MULA-MULA HARUS DILAP
DENGAN HANDUK PENGISAP KEMUDIAN DIDESINFEKSI DENGAN LARUTAN
ANTIBAKTERI YANG COCOK. (PEDERSEN, 1996)
PEMELIHARAAN ALAT

MENGHILANGKAN DEBRIS
DIPERLUKAN RUANGAN TERPISAH UNTUK MEMPERSIAPKAN PERALATAN.
ORANG YANG MENYIKAT PERALATAN HARUS MEMAKAI SARUNG TANGAN YANG
TEBAL. SEMUA SALIVA, DARAH ATAU SISA JARINGAN DIBERSIHKAN SEBELUM
DILAKUKAN STERILISASI DAN DESINFEKSI. DIANJURKAN MEMAKAI
PEMBERSIH ULTRASONIK.
 PENGEMASAN PERALATAN
- SEMUA PERALATAN YANG BERENGSEL HARUS DALAM KEADAAN TERBUKA.
- PENGEMASAN INI DILENGKAPI DENGAN PITA INDIKATOR YANG PEKA
PANAS/UAP YANG DENGAN PERUBAHAN WARNANYA BISA MENUNJUKKAN
BAHWA BUNGKUSAN TERSEBUT SUDAH DI AUTOCLAV
 SEBAIKNYA ALAT DIBUNGKUS DIDALAM PLASTIC JERNIH YANG DI KLIP,
DIPLESTER ATAU DIREKAT DENGAN PITA INDICATOR.

TANGGAL DILAKUKANNYA AUTOCLAVE DICATAT PADA BAGIAN LUAR SETIAP

BUNGKUSAN.

PERALATAN YANG DIBUNGKUS HANYA SATU LAPIS, HARUS DI AUTOCLAVE

LAGI SETIAP 30 HARI, SEDANGKAN YANG DIBUNGKUS DUA LAPIS BISA TAHAN
SAMPAI 6 BULAN.
STERILISASI RUANGAN
DEKONTAMINASI PERMUKAAN-PERMUKAAN YANG TERSENTUH SEKRESI
MULUT PASIEN, INSTRUMEN, ATAU TANGAN OPERATOR DAPAT DIATASI
DENGAN BAHAN KIMIA ANTIBAKTERI SEPERTI SODIUM HIPOKLORIT
(LARUTAN PEMUTIH). SEMUA PERMUKAAN KERJA YANG TERKONTAMINASI
PERTAMA-TAMA DILAP DENGAN HANDUK UNTUK MENGHILANGKAN BAHAN-
BAHAN ORGANIK KEMUDIAN DIDESINFEKSI DENGAN LARUTAN PEMUTIH
(CLOROX DIENCERKAN DALAM PERBANDINGAN 1:10 SAMPAI DENGAN 1:100
TERGANTUNG BAHAN ORGANIK YANG ADA)
 PEMUTIH MERUPAKAN SALAH SATU BAHAN ANTIBAKTERI YANG MURAH DAN
EFEKTIF, NAMUN PERLU DIPERHATIKAN BAHWA BAHAN INI BERSIFAT KOROSIF
TERHADAP LOGAM, KHUSUSNYA ALUMUNIUM.

IDEALNYA PENGONTROLAN DENGAN TANGAN SEBAIKNYA DIHINDARKAN ATAU

DIKURANGI. TEMPAT KUMUR, DISPENSER UNTUK SABUN, DAN PENGONTROL
KURSI SEBAIKNYA MENGGUNAKAN PERALATAN YANG BISA DIOPERASIKAN
DENGAN KAKI.
 PERALATAN TAJAM YANG BIASANYA DIGUNAKAN DI DALAM PROSEDUR BEDAH
MULUT DAN SERING TERKONTAMINASI DARAH DAN SALIVA, MISALNYA JARUM
SUNTIK, JARUM JAHIT, BLADE, ELEVATOR, DAN LAIN-LAIN DIANGGAP BERPOTENSI
UNTUK MENGINFEKSI DAN HARUS DITANGANI DENGAN CARA KHUSUS.
UNTUK MENGHINDARI KONTAK YANG TIDAK DIPERLUKAN, SEMUA PERALATAN
DISPOSIBEL DITEMPATKAN DALAM WADAH YANG DILETAKKAN SEDEKAT MUNGKIN
DENGAN TEMPAT PENGGUNAANYA.SECARA UMUM, SEMUA ALAT YANG DISPOSIBEL
DIAUTOKLAF DULU SEBELUM DIBUANG. (PEDERSEN, 1996)
METODE STERILISASI

1. PEMANASAN

PANAS BASAH DENGAN TEKANAN UAP

PANAS KERING
PANAS BASAH DENGAN TEKANAN UAP

MEMBUNUH MIKROORGANISME DENGAN MELAKUKAN DENATURASI DAN

KUAGULASI PROTEIN SEL

MENGGUNAKAN AUTOCLAVE
SESUAI UNTUK INSTRUMENT BEDAH DARI METAL, PLASTIC, FIBER DAN LAIN-LAIN
LANJUTAN

KEUNTUNGAN :
1. MUDAH, CEPAT DAN AMAN DIGUNAKAN DENGAN HASIL PENETRASI YANG
BAGUS
2. TIDAK MENINGGALKAN RESIDU YANG BERBAHAYA
3. BAHAN DARI STAINLESS STEL DAPAT DISTERILKAN BERULANG-ULANG
LANJUTAN

KERUGIAN :
1. INSTRUMEN TAJAM DAPAT MENJADI TUMPUL KARNA KOROSI
2. BILA BAHAN YANG DISTERILKAN MENGANDUNG LEMAK ATAU MINYAK
AKAN MENINGGALKAN KERAK SEHINGGA MERUSAK ALAT
3. HASIL MAKSIMAL HANYA BILA UAP DAPAT BERKONTAK LANGSUNG
DENGAN SELURUH AREA YANG AKAN DISTERILKAN
PANAS KERING

MENSTERILKAN OBJEK DENGAN BAHAN DASAR YANG TIDAK MENYERAP

MINYAK, TIDAK TERBUAT DARI MINYAK DAN BUBUK

PRINSIP KERJANYA MENYEBABKAN OKSIDASI FISIK SEHINGGA PROTEIN SEL

MIKROORGANISME MENGALAMI KOAGULASI

KARENA TIDAK MENGGUNAKAN TEKANAN, METODE INI MEMERLUKAN SUHU

YANG LEBIH TINGGI
LANJUTAN

KEUNTUNGAN :
1. PROTEKTIF PADA BAHAN YANG LEMBUT ATAU INSTRUMENT TAJAM
SEPERTI GUNTING, SONDE, EKSCAVATOR
2. DAPAT MENSTERILKAN BAHAN KACA ATAU INSTRUMENT YANG
MENGANDUNG ULIR (DIBONGKAR PASANG)
3. TIDAK MENUMPULKAN INSTRUMENT BERBAHAN CARBON STEEL
LANJUTAN

KERUGIAN :
1. PAPARAN YANG LAMA
2. OVEREXPOSURE DAPAT MERUSAK BEBERAPA MATERIAL
3. TIDAK DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MATERIAL KAIN, KARET DAN PLASTIK
2. KIMIAWI

ALKOHOL
CHLORINE
GLUTARALDEHID
ALKOHOL
KONSENTRASI EFEKTIF PADA 70%-95% , MEMBUNUH MIKROORGANISME
DENGAN KOAGULASI PROTEIN

BERSIFAT BAKTERISIDAL, PSEUDOMONOSIDAL DAN FUNGSIDAL PADA

PAPARAN MINIMAL 10 MENIT

BERSIFAT TUBERKULOSIDAL DAN VIRUSIDAL PADA PAPARAN MIN. 15 MENIT

DIGUNAKAN UNTUK DESINFEKSI RUANGAN,KURSI, TEMPAT TIDUR PASIEN,
PEGANGAN LAMPU, DLL.
LANJUTAN

KERUGIAN :
1. MUDAH MENGUAP SEDANGKAN KERJA EKELTIFNYA HANYA DALAM BENTUK
CAIR
2. DAPAT MENINGGALKAN BERCAK PUTIH DILANTAI DAN FURNITURE
3. MUDAH TERBAKAR
CHLORINE

MEMBUNUH BAKTERI DENGAN OKSIDASI ENZIM SEL

PENGENCERAN EFEKTIF PADA 1:10 SAMPAI 1:100
PH YANG RENDAH AKAN MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BIOSIDAL (BAKTERI,
FUNGI, TUBERKULOSE, DAN VIRUS)

DAPAT DIGUNAKAN PADA LANTAI DAN FURNITURE DENGAN AMAN, NAMUN

KOROSIF PADA METAL DAN MENIMBULKAN BAU MENYENGAT
GLUTARALDEHID

MEMBUNUH MIKROORGANISME DENGAN DENATURASI PROTEIN SEL

EFEKTIF DENGAN PENGENCERAN 1:16 ATAU DENGAN KONSENTRASI 2%
LANJUTAN

KEUNTUNGAN :
1. NON KOROSIF UNTUK INSTRUMENT ENDOSKOP DAN KACA
2. AMAN UNTUK PLASTIC DAN KARET
3. BERSIFAT BAKTERISIDAL PADA PAPARAN MINIMUM 10 MENIT PADA
TEMPERATURE KAMAR, KECUALI UNTUK MENCAPAI TUBERCULOSIDAL
MEMERLUKAN PAPARAN SELAMA 45-90 MENIT
4. UNTUK EFEK SPORISIDAL MINIMUM PAPARAN 10 JAM DENGAN SUHU
KAMAR
LANJUTAN

KERUGIAN :
1. BAHAN TIDAK BOLEH DIRENDAM TERLALU LAMA
2. SETELAH PERENDAMAN, BAHAN HARUS DIBILAS SEBELUM DIGUNAKAN
SEBAB RESIDUNYA DAPAT MENGIRITASI MUKOSA
3. BAU DAN UAPNYA MENGIRITASI MUKOSA MATA, HIDUNG DAN
TENGGOROKAN
3. RADIASI

SUMBER UTAMANYA ADALAH PARTIKEL BETA DAN SINAR GAMMA

PARTIKEL BETA IONISASI MEMATIKAN MIKROORGANISME
SINAR GAMMA MENGGUNAKAN PARTIKEL COBALT 60 BEKERJA MELALUI
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DENGAN EFEKTIVITAS YANG JAUH LEBIH
BESAR DARI PARTIKEL BETA

WAKTU EFEKTIF STERILISASI SEKITAR 10-20 JAM

LANJUTAN

KEUNTUNGAN :
1. DAPAT MASUK LEBIH DETAIL DALAM MATERIAL
2. TEMPERATURE RENDAH DAN PROSESNYA KERING
3. TIDAK ADA RESIDU
4. DAPAT MELAKUKAN PENETRASI PADA OBYEK BESAR SEKALIPUN
LANJUTAN

KERUGIAN :
1. DAPAT MENIMBULKAN EFEK PAPARAN RADIASI BAIK PADA OPERATOR
MAUPUN LINGKUNGAN SEHINGGA MEMERLUKAN IJIN KHUSUS DAN
PERALATAN PENUNJANG YANG KHUSUS
PRINSIP STERILISASI

1. HOLDING ( PRESOAKING)
.DIGUNAKAN BILA PERALATAN TIDAK BIAS SEGERA DILAKUKAN PENCUCIAN
.TUJUANNYA UNTUK MENCEGAH SALIVA DAN DARAH MENGERING
.BAHAN : GLUTARALDEHYDE
.HARUS DIGANTI SETIDAKNYA SEKALI DALAM SEHARI
2. PRECLEANING

DAPAT MENGGUNAKAN ALAT ULTRASONIC CLEANING ATAU DENGAN SIKAT MANUAL

SIKAT HANYA UNTUK MELEPASKAN DEBRIS YANG BESAR, TIDAK BOLEH TERLALU
KERAS KARENA MERUSAK KETAJAMAN ALAT, SELEBIHNYA MENGGUNAKAN
SEMPROTAN AIR PADA SAAT PEMBILASAN

PEMBERSIHAN MANUAL MENINGKATKAN RESIKO TERGORES ATAU TERTUSUK ALAT

SEHINGGA HARUS DIKERJAKAN DENGAN HATI-HATI DAN DENGAN PERLENGKAPAN
KHUSUS (HANDSCOON DAN SCHOT)
3. CORROSION CONTROL, DRYING, LUBRICATION

UNTUK MENJAGA INSTRUMEN PUTAR AGAR TIDAK BERKERAK DAN ENGSEL ALAT
TETAP TERJAGA BAIK

PERHATIKAN AGAR SISA LUBRICANT DIBERSIHKAN SEBELUM MASAK DALAM

STERILISATOR

PENGERINGAN MERUPAKAN KUNCI UTAMA UNTUK MEMPERTAHANKAN

KETAHANAN HASIL STERILISASI DAN KEAWETAN INSTRUMEN

PADA TAHAP INI KHUSUS INSTRUMEN TAJAM DAPAT DIBERIKAN PERLINDUNGAN

BERUPA SELANG KARET AGAR SISI TAJAM TERJAGA
 4. PACKING
TUJUAN UTAMANYA UNTUK
MENJAGA AGAR
INSTRUMEN YANG TELAH
DISTERILKAN TIDAK
MUDAH TERKONTAMINASI
KEMBALI SAAT
PENYIMPANAN DAN
PENDISTRIBUSIAN
ANTISEPTIK

ANTISEPTIK YANG SERING DIGUNAKAN DIBIDANG BEDAH MULUT MULUT

ANTARA LAIN ADALAH YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKAN ASEPSIS DAN
CAIRAN YANG DIGUNAKAN UNTUK CUCI TANGAN.
ALKOHOL

ALKOHOL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI ANTISEPTIC ADALAH DENGAN

KONSENTRASI 60-70%

DAPAT BERSIFAT BAKTERISID YANG KUAT DAN MULA KERJA CEPAT BAIK PADA
BAKTERI GRAM POSITIF MAUPUN NEGTAIF, TAPI TIDAK EFEKTIF UNTUK SPORA

KEGUNAANNYA SEBAGAI ANTISEPTIC KULIT SEBELUM TINDAKAN INJEKSI DAN

UNTUK PEMBERSIHAN IODIUM DARI KULIT
POVIDON IODIUM
MERUPAKAN KOMPLEKS IODIUM DENGAN POLIVINILPIROLIDON YANG TIDAK
MERANGSANG

MASA KERJANYA LEBIH LAMBAT DARI IODIUM MURNI NAMUN TIDAK IRITATIF
SEHINGGA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PADA WAJAH, GENETALIA EKSTERNA,
SELAPUT LENDER, LUKA PADA KULIT BAHKAN YANG KOTOR DAN TERINFEKSI
SEKALIPUN

MUDAH DICUCI KARENA LARUT DALAM AIR DAN TIDAK MENIMBULKAN BAU
MENYENGAT
KLORHEKSIDIN
DAPAT DIGUNAKAN SEBGAAI CAIRAN PENCUCI TANGAN, PERENDAM ALAT,
ASEPSIS PADA KULIT DAN MUKOSA SERTA SEBAGAI OBAT KUMUR

SEDIANYA ANTARA LAIN DALAM BENTUK : HIBISCRUB, SAVLON, HIBITANE, DLL

SIFATNYA TIDAK BERWARNA, MUDAH LARUT DALAM AIR, TIDAK
MERANGSANG DAN MENGIRITASI MUKOSA, SERTA BAUNYA TIDAK
MENYENGAT

KEKUATANNYA SEPERTI IODIUM NAMUN KERJANYA LEBIH LAMBAT

PERHIDROL
MERUPAKAN ANTISEPTIC YANG LEMAH DENGAN MASA KERJA YANG PENDEK
DAN KONSENTRASI 2-3%

PENGGUNAANNYA DITUJUKAN TERUTAMA UNTUK MENGELUARKAN KOTORAN

DARI DALAM LUKA DAN MENYEBABKAN TERBUNUHNYA KUMAN ANAEROB
DENGAN OKSIGEN YANG TERLEPAS PADA SAAT PAPARAN

MAKIN KUAT SEMPROTAN DAN MAKIN KUAT PENGGOSOKAN LUKA, MAKIN

BANYAK OKSIGEN YANG DILEPASKAN SEHINGGA PENGGUNAANNYA MAKIN
EFEKTIF
CUCI TANGAN
CUCI TANGAN
BIASA (WHO)
 CUCI TANGAN BEDAH
PENGGUNAAN SARUNG TANGAN
OPERATOR DAN STAF
1. MEMAKAI PAKAIAN KLINIK
2. PENCUCIAN TANGAN
3. MENGHINDARI KONTAMINASI /INFEKSI SILANG MAKA DIGUNAKAN TRIAD
BARRIER :
.MENGGUNAKNAN MASKER
.MENCUCI TANGAN DAN MENGGUNAKAN SARUNG TANGAN
.MEMAKAI KACAMATA PELINDUNG
4. IMUNISASI
PASIEN

MENDAPATKAN RIWAYAT KESEHATAN PASIEN MERUPAKAN SALAH SATU HAL

YANG TERPENTING DAN WAJIB SEBELUM MELAKUKAN PERAWATAN.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH