Professional Documents
Culture Documents
Neuritis
intraokular atau Peradangan papil saraf optik dalam bola mata
papilitis
Penyebabnya :
Idiopatik
Sklerosis multipel
Neuromyelitis optica (Devics disease)
+
Gejala subjektif
Penglihatan turun mendadak dalam beberapa jam sampai hari yang
mengenai satu atau kedua mata.
Penglihatan warna terganggu.
Rasa sakit bila mata bergerak dan ditekan
Adanya defek lapang pandang.
Pasien mengeluh penglihatan menurun setelah olahraga atau suhu
tubuh naik (tanda Uhthoff).
Beberapa pasien mengeluh objek yang bergerak lurus terlihat
mempunyai lintasan melengkung (Pulfrich phenomenon),
kemungkinan dikarenakan konduksi yang asimetris antara nervus
optikus.
+
Gejala objektif
Pemeriksaan visus
Didapatkan penurunan visus yang bervariasi mulai dari ringan
sampai kehilangan total penglihatan
Segmen anterior
Palpebra, konjungtiva, maupun kornea dalam keadaan wajar.
Refleks pupil menurun pada mata yang terkena dan defek pupil
aferen relatif atau Marcus Gunn pupil umumnya ditemukan.
+
Gejala objektif
Segmen Posterior
Pada neuritis retrobulbar maka papil tampak normal, berjalannya
waktu, nervus optikus dapat menjadi pucat akibat atrofi.
Pada bentuk papilitis akan tampak edema diskus yang hiperemis dan
difus, dengan perubahan pada pembuluh darah retina, arteri menciut
dan vena melebar.
+ PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS BANDING
Thrombus
Emboli
Tidak progresif
Kadang-kadang ada
perdarahan peripapil
Sakit kepala, sakit saat tanpa adanya eksudat
menguyah pada retina
+
Penatalaksanaan
alergi steroid
Herediter
Diabetes mellitus
Inflamasi
Tumor
Trauma
+
Dikenal 3 macam bentuk ablasio
retina
Funduskopi :
Retina yang terangkat berwarna pucat
Terlihat robekan retina berwarna merah
Bila bola mata bergerak retina yang terlepas bergoyang.
TATALAKSANA
+
A. Pneumatic Retinopexy
Udara/gas yang disuntikkan ke dalam vitreous untuk
mempertahankan retina pada posisinya
TATALAKSANA
+
B. Cleral buckling
C. Vitrektomi
Dengan membuat insisi kecil pada bola mata kemudian memasukkan instrumen hingga ke
cavum melalui pars plana.
Setelah itu pemotongan vitreus. Teknik dan instrumen yang digunakan tergantung tipe
dan penyebab ablasio.
+
Ablasio Retina Serosa atau
Eksudatif
Disebabkan oleh
Emboli akibat penyaklit emboli jantung, nodus-nodus reuma, carotid
plaque atau emboli endokarditis.
Radang arteri
Spasme pembuluh darah, disebabkan oleh antara lain pada overdosis
obat, keracunan alkohol, tembakau, kina atau timah hitam.
Akibat terlambatnya pengaliran darah retina yang terjadi pada
peninggian tekanan intraokular, stenosis aorta atau arteri karotis.
Giant cell artritis
Kelainan hiperkoagulasi
Trauma
Fluorescein
angiogram
+PENATALAKSANAAN
Pengobatan terutama ditujukan untuk mencari penyebab dan mengobatinya
Antikoagulasi dan fotokoagulasi daerah retina yang mengalami hipoksia
KOMPLIKASI
Gejala penglihatan:
Fotofobia (lebih menonjol)
terlihat garis cahaya berkelok-kelok ireguler yang kadang-kadang tepi
garis berwarna terang yang disebut spectrum fortifikasi (pernyataan
spectrum).
kaburnya benda di atas atau di bawah obyek yang dilihat, kadang juga
dengan skotoma sentral
gangguan lapang pandang hemianopsia lateral, yang sering disertai dengan
garis-garis bersilang terang yang bergerak cepat pada skotoma lapang
pandangan yang disebut skotoma skintilans.
+
RETINOPATI SEROSA SENTRAL
Gejala:
Visus menurun disertai metamorfopsia
Hipermetropia dengan skotoma relative dan positif
Dengan uji Amster terdapat penyimpangan garis
lurus disertai dengan skotoma.
Berkurangnya fungsi makula terlihat dengan
penurunan kemampuan melihat warna.
Pengobatan:
Bila terjadi penurunan visus akibat gangguan
metabolisme makula maka dapat dipertimbangkan
fotokoagulasi.
Umumnya kelainan ini menghilang dengan sendirinya
setelah 6 sampai 8 minggu, biasanya akan hilang
total setelah 4 sampai 6 bulan.
+
AMAUROSIS FUGAKS
Toksoplasmosis
Defisiensi imun
+
Uveitis Posterior
Penglihatan kabur
Floater
Jarang merah
Fotofobia