You are on page 1of 48

PEMELIHARAAN TANAMAN

LANSKAP
PENDAHULUAN

Pemeliharaan merupakan upaya menjaga


taman & fasilitasnya seperti dalam keadaan
awalnya atau mendekati aslinya.
Meliputi:
Kegiatan rutin (penyiangan, pemupukan,
pembersihan, dll),
Perbaikan minor atau mayor, dan
Kontruksi minor (penambahan bak sampah,
tempat duduk, dll)
Tujuan utama pemeliharaan tanaman lanskap:
untuk menjaga kesinambungan wujud lanskap agar
tetap sesuai dengan fungsi dan nilai etika.
Kegiatan pemeliharaan tanaman dalam taman berbeda
dengan pemeliharaan tanaman pada umumnya.
- Pemeliharaan tanaman secara umum untuk
meningkatkan produksi tanaman tersebut
- Pemeliharaan tanaman dalam taman untuk
kepentingan visual dari tanaman sebagai unsur atau
komposisi taman baik secara fungsional maupun
estetis.
Pemeliharaan dibedakan atas;
- Pemeliharaan ideal yaitu: pemeliharaan yang mengacu pada tujuan &
desain semula.
- Pemeliharaan fisik, meliputi pekerjaan untuk tetap menjaga keindahan,
keasrian, kenyamanan, & keamanan taman:
* Pembersihan taman
* Penggantian elemen-elemen yang rusak/tidak berfungsi
* Penyiraman tanaman
* Penyiangan gulma
* Pemangkasan
* Pemupukan
* Pengendalian hama & penyakit
* Penyulaman
A. Pembersihan Taman
. Meliputi:
- penyapuan benda-benda yang mengotori taman
(sampah & daun-daun yang berguguran)
- pembersihan parit/selokan
- pengecatan pagar
- pembersihan elemen taman/elemen taman lainnya
(bangku taman, kolam air, & jalan setapak)
- penyediaan bak sampah
Dilakukan : - setiap hari
- seminggu sekali
- sebulan sekali
- setengah tahun sekali (6 bulan sekali)
B. Penyiangan Gulma
. Gulma tanaman pengganggu yang
kehadirannya tidak diinginkan.
. Merugikan:
- Secara estetika: akan mengganggu kebersihan
taman
- Secara fungsi: akan mengurangi hara,
pemanfaatan sinar matahari, air
tanah, & tempat tumbuh bagi
tanaman utama.
Pengendalian gulma penyiangan/pendangiran
Gulma:
- Tumbuhan berdaun kecil (rumput-rumput liar)
- Tumbuhan berdaun lebar (bayam-bayaman, putri malu,
dsb).
Pengendalian gulma:
- Manual dicabut dengan tangan ataupun alat (kored, cangkul)
ukuran taman tidak terlalu luas (taman rumah).
- Herbisida gulma relatif banyak & luas.

Dilakukan sebulan sekali atau sesuai dengan tingkat sebaran


jumlah gulma yang ada.
C. Penggemburan & Aerasi Tanah
. Diperlukan untuk: memberikan pertumbuhan
tanaman yang optimal.
. Dilakukan pada lahan pertanaman (penutup tanah,
tanaman perdu, maupun pohon yang kondisi
permukaan tanahnya sudah memadat).
. Penggemburan tanah akan memberikan sirkulasi
udara yang baik di daerah perakaran.
. Satu hal yang perlu diperhatikan: jangan sampai
merusak perakaran tanaman & tidak dilakukan pada
musim kemarau/saat terik matahari dapat
mempercepat laju evaporasi yang dapat menyebabkan
tanaman stress.
D. Penyiraman

Fungsi penyiraman:
- Untuk memudahkan perakaran tanaman menyerap larutan hara yang
tersedia di dalam tanah
- Dapat meningkatkan kelembaban tanah untuk mencegah kelayuan
tanaman akibat proses evapotranspirasi.
jumlah air siraman tergantung pada besarnya penguapan yang
terjadi di dalam pertamanan tersebut.
* Air yang tersedia di daerah perakaran hendaknya > banyak
daripada air yang dibutuhkan untuk evapotranspirasi.
* Waktu penyiraman kapan saja saat dibutuhkan.
E. Pemangkasan

Tujuan pemangkasan:
- Untuk mengontrol pertumbuhan tanaman
sesuai yang diinginkan serta menjaga
keamanan & kesehatan tanaman.
Pemangkasan rumput : parang/gunting
pangkas biasa.
Tanaman perdu: gunting pangkas/gunting
dahan.
Tanaman pohon: gunting galah.
Dahan besar : gergaji tangan/chainsaw.
Jenis pemangkasan tanaman &
pohon dapat dibedakan berdasarkan
tujuannya:
1. Pemangkasan untuk kesehatan
tanaman/ pohon
2. Pemangkasan untuk penampilan
tanaman /pohon
3. Pemangkasan untuk keamanan
pengguna taman
1. Pemangkasan untuk kesehatan
pohon
Dilakukan pada: cabang, dahan, & ranting
yang retak, patah,mati, atau berpenyakit.
agar kerusakan tidak luas,
terutama bagian yang terkena
jamur/cendawan/parasit

Untuk mencegah gesekan yang akan


menyebabkan luka baru, pemangkasan
dilakukan pada: cabang, dahan/ranting yang
tumpang tindih.
Ada juga batang/bagian pohon yang
kering/mati. Kematian tersebut disebabkan:
- Kekurangan makanan
- Kerusakan pada sistem perakaran
- Kelembaban atau suhu (udara/tanah) yang
tidak sesuai
- Adanya unsur beracun (udara/tanah)
- Aerasi pada sistem perakaran yang kurang
baik
- Tajuk pohon tumbuh berlebihan
- Adanya serangan jamur, bakteri, & hama,
- Luka mekanik atau luka bakar pada
batang/cabang & akar.
2. Pemangkasan untuk Keamanan
Pengguna Taman
Batang, cabang, dahan/ranting yang mati,
patah, retak & terserang penyakit dapat
menambah kerusakan pohon serta dapat
mengancam kemanan manusia pengguna
taman.
Di daerah pejalan kaki 2,5 m dari
permukaan tanah
Untuk jalan-jalan di daerah pemukiman
sekitar 3,5 meter untuk jalan mobil
minimal 4,5 5 m dari permukaan tanah
harus bebas dari cabang & dahan pohon.
3. Pemangkasan untuk
Penampilan Tanaman
Tujuannya: untuk mengontrol penampilan tanaman.
Bentuk tanaman dapat dipertegas kembali atau
dibuat bentuk baru.
biasanya dilakukan pada penanaman formal.
Kesan yang formal dapat terjangkau dengan
bentuk-bentuk: simetri, monumental, & akbar.
Kontrol terhadap penampilan pohon ini betujuan:
untuk mengimbangi bentuk arsitektur bangunan itu
sendiri.
Toipari : pemangkasan untuk membentuk tajuk
pohon/perdu sesuai dengan yang diinginkan (spiral,
silindris, kubus, bulatan, & piramidal).
F. PEMUPUKAN

Prinsipnya: menyuplai hara tambahan


yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman
tidak kekurangan makanan.
* Pupuk organik
* Pupuk anorganik
Pemupukan yang efektif yaitu harus dapat
diserap oleh perakaran pohon.
Akar yang berfungsi menyerap hara (feeder
roots) adalah: akar rambut yang diameternya
< 1/16 cm (1,5 mm).
sebagian besar berada pada ujung-
ujung akar
Beberapa metode pemupukan pohon:
1. Metode thumb
2. Metode broadcast
3. Metode trenching
4. Metode punch-bar
5. Metode tekanan udara

1. Metode thumb
Untuk menentukan posisi perakaran
pohon yang dapat menyerap hara.
Metode ini menyatakan bahwa penyebaran
daerah perakaran [dalam feet (ft)], 1 feet
sekitar 33 cm) = diameter batang pohon
(dalam inci) yang terletak 1 ft di atas tanah.
Contoh: diameter batang pohon 1 ft di atas tanah =
9 inci, maka daerah perakaran di radius 9 ft dari
pangkal batang dengan ketebalan 6 ft ke arah luar.

2. Metode Broadcast:
merupakan perlakuan pemupukan dengan cara
menyebar di permukaan tanah.
Syarat:
- harus digunakan pupuk yang tidak mudah
menguap, misalnya: pupuk P.
- perakaran pohon harus dangkal sehingga pupuk
yang terlarut mudah & segera diserap oleh akar.
3. Metode Trenching

Merupakan metode pemupukan yang dilakukan


dengan cara pembuatan parit di bawah lingkar
tajuk pohon.
Lebar & dalam parit: cukup semata cangkul
(20 cm).
Kerugiannya:
- tanah yang diperkaya hanya sebagian kecil
saja, hanya tanah di sekitar lingkar tajuk
pohon.
- karena dibuat parit, terkadang perakaran
menjadi terbuka sehingga perlu dilakukan
penanaman rumput kembali.
4. Metode Punch-bar

Merupakan metode pemupukan


untuk pohon-pohon besar dengan
cara membuat lubang-lubang
pemupukan.
Jarak antar lubang sekitar 75 cm,
kedalaman lubang sekitar 20 cm.
Ke dalam lubang tersebut
dimasukkan pupuk, kemudian
ditutup dengan top soil / moss,
setelah itu diinjak-injak.
5. Metode Tekanan Udara

Merupakan metode pemupukan yang


diakukan dengan cara melubangi
tanah daerah perakaran yang dapat
menyerap hara dengan
menggunakan injektor bertekanan
udara tinggi.
Alat ini dapat mengeluarkan gas
yang terakumulasi dalam tanah &
dapat menggemburkan struktur
tanah sehingga merangsang
Pupuk dalam bentuk cair memiliki
keuntungan yang lebih daripada pupuk kering
karena:
- distribusinya lebih merata
- lebih irit tenaga kerja (menggunakan
sprayer)
- & sekaligus memberi air pada tanaman

* Kerugian:
- tidak tersedia dalam waktu yang lama
- mudah tercuci
- tidak bekerja baik pada tanah yang
keras/miskin drainase
Pemupukan dapat juga dilakukan
dengan cara: Penyuntikan pada
batang / ranting pohon (transfusi).

* Keuntungannya: hara tersebut


dapat segera diangkut &
dimanfaatkan pohon.
* Kerugiannya: jaringan batang
bekas suntikan bisa rusak &
menjadi tempat ideal untuk
penetrasi hama & penyakit.
Pemupukan pada dasarnya adalah:
memberi makanan tambahan pada tambahan
tanaman untuk memenuhi nutrisi yang diperlukan.

Apabila semua komposisi zat hara yang tersedia


dalam tanah telah memenuhi syarat yang
diperlukan tanaman, sebenarnya pemupukan tidak
perlu dilakukan.

Permasalahannya adalah:
- Setiap kondisi lahan memiliki tingkat kesuburan
yang berbeda.
- Setiap jenis tanaman juga memerlukan asupan
hara yang berbeda pula.
Olek karena itu, sebelum dilakukan
pemupukan sebaiknya harus diketahui dahulu:
- Jenis tanah & kesuburannya
- Kebutuhan hara dari tanaman

Hal penting dalam pemupukan adalah harus


diketahui:
- waktu pemupukan
- jumlah dosis pemupukan, &
- tempat pemberian pupuk yang tepat
sehingga kesuburan tanaman
optimum dapat tercapai
Secara umum, jenis tanaman
digolongkan berdasarkan bentuk
fisiknya, yaitu:
1. Tanaman rumput & penutup
tanah
2. Tanaman semak & perdu
3. Tanaman pohon
1. Pemupukan Rumput &
Penutupan Tanah
Pemupukan pada rumput biasanya
cukup dengan menggunakan pupuk
N saja (misalnya: urea), karena
hanya dibutuhkan untuk
menyuburkan dan menghijaukan
daun.
Penggunaannya:
- dengan cara disebar di
permukaan, atau - dilarutkan
terlebih dahulu dengan air,
Cara pertama seringkali menyebabkan
perubahan warna rumput, dari hijau menjadi
kecoklatan (seperti gosong), meskipun pada
akhirnya akan menjadi hijau kembali setelah
sekian waktu.
Cara kedua dianggap lebih baik karena
dengan melarutkan 1 sdm per liter air,
akan diperoleh konsentrasi N yang relatif
kecil sehingga rumput tidak menjadi
kering/gosong.
Untuk pemupukan rumput yang
luas (lawns), biasanya digunakan 400 liter
larutan/ha.
Pupuk kandang tidak disarankan digunakan di
lawns, baik sebelum penanaman maupun
pemupukan pemeliharaan rumput.
karena apabila dalam pengolahan
tanah, sebelum penanaman rumput,
digunakan pupuk kandang, maka
pertumbuhan rumput akan bersaing berat
dengan gulma yang berasal dari pupuk
kandang. Akibatnya dapat menyulitkan di
dalam pekerjaan sehingga pemeliharaan &
penyiangan gulma harus intensif.
* Pupuk kandang (kotoran sapi, kambing,
kerbau, & kuda) biasanya banyak
mengandung biji-biji rumput.
* Sementara pupuk kandang yang berasal
Untuk tanaman penutup tanah (ground
cover) selain rumput: Seruni Rambat
(Widelia trilobata), lantana saudi
(Lantana camara), Sutera Bombay
(Portulaca sp), Remek Daging
(Hemigraphis sp), & mutiara (Philea sp)
yang juga biasa digunakan sebagai
hamparan bunga (flower bed) atau
border, pemupukannya bisa
menggunakan pupuk kandang dengan
dosis 20 ton/ha atau pupuk kimiawi
dengan dosis sesuai rekomendasi.
Pemupukan pada ground cover biasanya
dilakukan pada saat sebelum penanaman,
bersamaan dengan pengolahan tanah.
Untuk tanaman yang bersifat semusim,
pemupukan dilakukan pada setiap
penggantian tanaman atau penanaman
ulang. Sementara untuk tanaman yang
bersifat tahunan, pemupukan dilakukan
setiap 4-6 bulan sekali. Pemupukan
tanaman penutup tanah dengan cara
disebar di atas permukaan tanah,
kemudian diaduk dengan kored sambil
terus digemburkan.
2. Pemupukan Tanaman
Semak & Perdu
ditanam secara individu & massal
sebagai tanaman pembatas/border atau
tanaman pengarah.
Secara massal, contohnya: tapak dara
(Vinca rosea), pacar air (Impatiens sp), soka
(Ixora sp), mawar (Rosa sp), melati (Jasminum
sambac), puring (Codeacum variegatum), &
bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis),
pemupukan secara paritan (trenching)
di sekitar pinggir tanaman.
Perdu yang ditanam secara tungggal, yaitu
perdu sedang/tinggi (1,5-3 m), misalnya:
Kaca piring (Gardenia sp), bugenvil
(Bougenvillea sp), bunga merak
(Caesalpinia sp) & hujan emas (Cassia
multiyuga), pemupukannya dengan sistem
bokoran.
* Pupuk diberikan secara melingkar di sekitar
batang dengan radius yang hampir sama
dengan radius tajuknya.
* Pemberian pupuk kandang biasanya
dilakukan pada saat sebelum tanam & saat
pemeliharaan.
* Pemupukan sebelum tanam
diberikan dalam lubang tanam
sekitar 10 kg per lubang.
Pada pemupukan pemeliharaan,
pupuk kandang dapat diberikan di
permukaan tanah sambil diaduk
dengan cangkul/kored yang
sekaligus untuk menggemburkan
tanah.
Dalam memberikan pupuk kimiawi,
hendaknya diperhatikan dosis
rekomendasi. Agar tanaman taman
3. Pemupukan Pohon

Pemupukan pohon hias (ornamental trees)


masih jarang dilakukan di Indonesia
dibandingkan dengan pohon perkebunan/
tanaman hortikultura. Oleh karena itu, datanya
pun masih sangat kurang. Namun, dengan
semakin meningkatnya perhatian terhadap
taman, pemupukan pohon telah banyak
dilakukan.

* Hal yang terpenting dalam pemupukan adalah:


Jumlah, tempat, cara, dan waktu
pemupukan.
G. Pengendalian Hama & Penyakit

Tanaman yang terkena gangguan hama &


penyakit mengakibatkan:
- memberikan kesan yang kurang baik
- mengganggu keindahan karena dedaunan
yang tidak segar, meranggas
- percabangan & batang yang kering/keropos
- hadirnya jenis-jenis serangga yang tidak
diinginkan.
membahayakan bagi keberlanjutan
elemen tanaman dalam taman, juga akan
mengganggu kenyamanan & keamanan
pengguna taman.
Pengendalian hama & penyakit
mencakup:
- pemberantasan secara langsung
- tindakan pencegahan
terhadapnya

* Tindakan pencegahan dapat


dilakukan dengan memperbaiki
keadaan lingkungan agar tetap
bersih & sehat. Karena lingkungan
yang kotor, lembab, & kurang sinar
matahari sangat baik bagi
Pemberantasan dapat dilakukan secara:
- Manual, yaitu dengan membunuh hama
secara langsung satu persatu, atau
membuang daun & tempat-tempat yang
terdapat penyakitnya.
- Obat-obatan (pestisida), tetapi
penggunaannya harus cermat.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan


dalam pemakaian pestisida, agar tidak
menimbulkan kerugian:
1. Pestisida tertentu hanya dapat digunakan
untuk suatu jasad pengganggu tertentu.
- Insektisida (untuk golongan serangga/insekta)
- Fungisida (untuk golongan jamur/fungi)
- Bakterisida (untuk bakteri)
- Herbisida (untuk gulma)
2. Perhatikan keterangan pada label, jenis jasad
pengganggu yang sesuai, cara pemakaian, &
bahaya pemakaiannya.
3. Memilih jenis pestisida yang terdaftar &
diizinkan beredar oleh Departemen Pertanian.
4. Menyimpan pestisida di tempat yang aman
dalam wadah/pembungkus aslinya, jauhkan
dari jangkauan anak-anak, hewan peliharaan,
ternak, makanan, minuman, & sumber api.
5. Penggunaan herbisida bila
memang benar-benar
diperlukan saja.
6. Sebelum memutuskan untuk
melakukan tindakan pengendalian
hama & penyakit, sebaiknya
berkonsultasi terlebih dahulu
dengan ahli pertanian/hama
penyakit tanaman.
H. Penyulaman

Kegiatan penyulaman tanaman


(pemeliharaan awal) sebagai suatu jaminan
bahwa tanaman yangg ditanam dapat
beradaptasi & tumbuh secara sempurna.

Peyulaman dilakuka apabila tanaman yang


baru ditanam rusak/mati, baik karena
gangguan lingkungan maupun kesalahan
teknis (seperti kekeringan, kesalahan
pemupukan, & kesalahan pemahaman).
Penyulaman tanaman dilakukan tidak hanya
untuk taman yang baru dibangun saja, tetapi
juga taman yang sudah tewujud dengan baik
agar penampilan keseluruham taman tetap
impresif.
Dalam suatu taman biasanya selalu
dihadirkan berbagai jenis tanaman yang
dapat dibedaka berdasarkan masa hidupnya.

Jenis tersebut adalah:


1. Tanaman berbunga semusim (annual
flower), seperti: tanaman cosmos, kenikir
& jengger ayam.
2. Tanaman dua musim (biannual), biasanya
terdapat di taman daerah subtropis, &
3. Tanaman tahunan (perennial), yaitu
tanaman yang dapat mengalami fase
vegetatif & reproduktif secara berulangkali.

Tanaman penutup tanah yang bersifat tahunan,


contohnya: berbagai jenis rumput,
krokot/kriminil (Portulaca sp), seruni rambat
(Widelia trilobata).

Jenis herba & perdu: tapak dara, mawar, melati,


kembang sepatu, & bugenvil,
Berbagai jenis pohon-pohonan.
Untuk jenis tanaman setahun, penggantian
tanaman /penyulaman harus dilakukan secara
teratur karena masa hidupnya sangat
terbatas, hanya satu musim.

Jenis tanaman setahun akan mati setelah


melampaui masa reproduktif
berbunga/berbuah.

Walaupun hanya hidup dalam sekali


reproduksi, kehadiran tanaman ini sangat
dibutuhkan untuk menghindari kesan
kemonotonan warna, bentuk, & ukuran
tanaman dalam suatu taman.
Dengan menggunakan tanaman bunga
yang bersifat setahun, maka dapat ditanam
tanaman yang berbeda apabila masa hidup
tanaman pertama sudah habis sehingga
terwujud pemandangan baru.

Hal ini tidak akan dialami seandainya


seluruh taman hanya terdiri dari tanaman
tahunan saja. Oleh karena itu, komposisi
elemen taman yang seimbang terdiri dari
kombinasi tanaman semusim & tanaman
setahun, sangat penting dalam suatu
taman.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan penyulaman tanaman sbb:
a. Tersedianya tanaman pengganti yang
kondisinya harus lebih baik daripada
tanaman yang akan digantikan.
b. Tanaman yang rusak/mati sebaiknya
dicabut/dibuang terlebih dahulu dengan tidak
mengganggu tanaman lain yang masih baik
& sehat.
c. Mempersiapkan kembali lubang tanam bekas
tanaman yang mati untuk dapat ditanami
kembali. Pastikan lubang tersebut bebas dari
gangguan patogen yang ada di dalam tanah.
d. Lubang tanam dibiarkan/diangin-
anginkan beberapa saat & diberi
pupuk kandang (bila perlu).
e. Tanaman baru dilepaskan dari
kontainernya (pot, karung, atau
polibag), kemudian ditanam.
f. Penyiraman dilakukan secara rutin.

You might also like